OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 21 April 2018

Abang Tukang Becak Ditelepon Polisi Sebelum Tenda “Ganti Presiden 2019” Dicopot

Abang Tukang Becak Ditelepon Polisi Sebelum Tenda “Ganti Presiden 2019” Dicopot



10Berita, Abang tukang becak bernama Supriadi menceritakan pencopotan tenda becak yang ada tulisa “Ganti Presiden 2019” oleh polisi.

Supriadi adalah warga jalan Cangkul, Kelurahan Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatera Utara.

Jelas Supriadi, sebelum tenda becaknya diambil oleh polisi, dia terlebih dahulu ditelepon oleh personel polisi bernama Ari. Sang polisi memberitahukan akan mengambil tenda becaknya.

“Kemarin saya ditelepon polisi, namanya Bang Ari, kebetulan memang saya kenal. Dia (polisi) ngomong akan mengambil tenda becak punya saya, tapi baru tadi pagi diambil tendanya,” beber Supriadi, Jumat (20/4), seperti dilansir dari RMOL Sumut.

Saat ditanya apa alasan polisi mengambil tenda becak milikinya, Supriadi yang juga punya usaha kedai kering mengatakan bahwa alasan polisi mengambil untuk menjaga kekondusifan.

“Dia ngambilnya persuasif kok. Alasan diambil katanya supaya enggak ribut, dan juga belum masa kampanye Presiden. Nanti takutnya kalau dipasang bisa menimbulkan hal hal yang tidak kita inginkan,” kata Supriadi menirukan ucapan polisi itu.

Supriadi menambahkan, diambilnya tenda becaknya itu, menurut pengakuan sang polisi karena dirinya mendapat perintah melalui telepon dari Polda Sumut.

Lebih lanjut Supriadi mengatakan, tidak hanya tenda becak miliknya saja yang dicopot. Sebelumnya, tenda becak milik temannya bernama Alam juga diambil oleh polisi karena bertuliskan “Ganti Presiden 2019”.

“Punya kawan saya juga diambil. Tapi syukurlah diganti uang cetaknya oleh polisi itu Rp 100 ribu untuk dua tenda,” katanya.

“Sebenarnya tenda itu baru saja saya ambil dari percetakan. Kami mencetak dua buah, salah satunya kawan saya yang bernama Alam. Namun saat sampai di rumah, teman saya yang bernama Alam mendatangi saya dan menyarankan agar difoto, biar cantik katanya. Lalu foto itu dikirim Alam di group WhatsApp kami, dan dipasang di Facebook oleh kawam saya yang bernama Sutri. Saya sendiri sebelumnya enggak tahu kalau ada di media sosial,” tutur Supriadi menambahkan.

Adapun alasan Supriadi memasang tenda becak dengan tagar #2019GantiPresiden karena sangat kecewa dengan pemerintahan saat ini.

“Sebagai orang kecil, keinginan saya memang ingin ganti Presiden di tahun 2019. Saya juga kurang cocok dengan kebijakan pemimpin saat ini. Dimasa sekarang ini, hidup kami semakin susah. Bayangkan saja, BBM semakin naik, tenaga asing terus masuk, lapangan kerja semakin sulit, listrik naik,” kata Supriadi.

Sumber: rmol

Semangat Qur’ani dari Kartini

Semangat Qur’ani dari Kartini

10Berita, Tahukah Bunda, istilah yang sering diulang Raden Ajeng Kartini dalam surat-suratnya hingga dipilih Mr Abendanon menjadi judul buku pahlawan perempuan ini?

Door Duisternis Tot Licht. Kata-kata ini kemudian diterjemahkan menjadi Habis Gelap Terbitlah Terang. Terjemahan itu puitis, namun kurang tepat. Yang lebih tepat adalah Dari Kegelapan Menuju Cahaya.

Kartini memang terinspirasi dari Al Qur’an: من الظلمات الى النور

Di akhir hayatnya, Kartini belajar Islam dengan mempelajari Al-Qur’an. Yakni setelah bertemu Kyai Sholeh Darat dan mendapat hadiah terjemah Al-Qur’an Faizhur Rohman Fit Tafsiril Quran dari ulama itu. Dalam Al-Qur’an kata Minadh Dhulumaati Ilan Nuur disebutkan tujuh kali: QS. Al-Baqarah : 257, QS. Al-Maidah : 16, QS. Ibrahim : 1, QS. Ibrahim : 15, QS. Al-Ahzab : 43, QS. Al-Hadid : 9, dan QS. Ath-Thalaq : 11.

Setelah mempelajari Islam, Kartini mengalami pencerahan. Fikrahnya berubah dari mengagumi Barat menjadi menentang upaya Belanda yang datang ke Indonesia juga dalam misi kristenisasi.

Maka Kartini pun menuangkan fikrahnya dalam surat kepada Abendanon:
“Bagaimana pendapatmu tentang Zending, jika bermaksud berbuat baik kepada rakyat Jawa semata-mata atas dasar cinta kasih, bukan dalam rangka kristenisasi? …. Bagi orang Islam, melepaskan keyakinan sendiri untuk memeluk agama lain, merupakan dosa yang sebesar-besarnya. Pendek kata, boleh melakukan Zending, tetapi jangan mengkristenkan orang. Mungkinkah itu dilakukan?” [Surat Kartini kepada E.E. Abendanon, 31 Januari 1903]

Kartini juga menggariskan cita-cita pendidikannya. Agar kaum wanita menjadi madrasatul ula, sekolah pertama yang mampu mendidik putra-putrinya menjadi generasi yang lebih baik.

“Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama.” [Surat Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1902]

Hari ini kita memperingati Hari Kartini. Maka, mari hidupkan cita-cita sejati Kartini. Mendidik generasi masa depan yang lebih baik. Menjadi sekolah pertama bagi anak-anak kita. Menjadi perempuan tangguh yang siap menjawab segala tantangan zaman di bawah naungan Al Qur’an. 

Sumber : Ummi Liha/KeluargaCinta

Puji Anies-Sandi, Rizal Ramli: Pemimpin DKI Jakarta Saat Ini Tenang dan Sejuk, Sebelumnya Kita Tahulah...

Puji Anies-Sandi, Rizal Ramli: Pemimpin DKI Jakarta Saat Ini Tenang dan Sejuk, Sebelumnya Kita Tahulah...


10Berita,   JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Dr. Rizal Ramli mengatakan Pemerintah DKI Jakarta dibawah kepemimpinan baru saat ini tenang dan sejuk.

Rizal membandingkan dengan pemerintahan DKI sekarang dengan sebelumnya.

"Kami mengucapkan selamat, setelah beberapa lama gubernur dan wakil gubernur baru, terasa suasana tenang dan sejuk di DKI. Sebelumnya kita tahulah suasananya kayak apa, sekarang ada perasaan tenang dan sejuk," ujar Rizal Ramli di Balai Kota, Jakarta, Jumat (20/4/2018), seperti dikutip Kompas.com.

Ekonom senior ini merasa senang karena pemerintan DKI saat ini fokus pada masalah ekonomi.

Ia menilai ekonomi di Jakarta bisa lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan nasional.

"Gubernur dan Wakil Gubernur fokus di dalam masalah ekonomi bisa saya kira tumbuh di atas rata-rata nasional rata-rata nasional kan mandek 5% Sandi Wakil Gubernur targetnya 7% kalau itu tercapai tentunya luar biasa," katanya.

Terutama dalam soal penciptaan lapangan pekerjaan, Rizal mengatakan ia salut pemerintah DKI fokus dalam penciptaan lapangan kerja.

"Saya salut bahwa pemerintah DKI hari ini fokus di dalam penciptaan lapangan kerja Gubernur dan Wakil Gubernur saya percaya akan mampu menunjukkan lebih hebat dari pada nasional yang hanya 5%," pungkasnya.

Berikut video liputan...

Sumber :Portal Islam 

Helikopter Berisi WN China Jatuh di Morowali Saat Hendak Pulang ke China

Helikopter Berisi WN China Jatuh di Morowali Saat Hendak Pulang ke China


10Berita, Helikopter yang mengangkut WN China milik perusahaan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) jatuh di Morowali, Sulawesi Tengah. Helikopter tersebut jatuh Jumat (20/4/2018) sekitar pukul 09.15 WITA atau 10.15 WIB.

Helikopter ini mengangkut enam warga negara Tiongkok (China).

Keenam orang WN China adalah: Xi Laiwang, Guan Kejiang, Yang Xun, Zhao Yipu, Du Yifei, Du Gui.

Helikopter tersebut diketahui jatuh karena adanya gangguan mesin. Ada korban meninggal dunia akibat peristiwa ini. Namun seluruh awak selamat.

PT IMIP mengelola kawasan industri berbasis nikel di Morowali. Mengutip situs PT IMIP, saham perusahaan tersebut dimiliki oleh perusahaan China Shanghai Decent Investment (Group) 49,69%, PT Sulawesi Mining Investment 25%, PT Bintangdelapan Investama 25,31%.

Banyak buruh Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China (Tiongkok) yang bekerja di PT IMIP Morowali. Mereka datang dan pulang lagi ke Tiongkok melalui Bandara Udara Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara.

(Baca: Dibalik Insiden Heli Jatuh, PT IMIP Pekerjakan 3.000 WN China)

Berikut liputan video dari beberapa TV.

[iNewsTV]


[Berita Satu]

[CNN Indonesia]

Sumber : PORTAL ISLAM 

Jaksa Agung Tak Bisa Lanjutkan Kasus Habib Rizieq Syihab

Jaksa Agung Tak Bisa Lanjutkan Kasus Habib Rizieq Syihab

Oleh :Syaefurrahman Al-Banjary

10Berita, Kasus-kasus yang melibatkan Habib Rizieq Syihab sebagai tersangka kemungkinan akan terus mentok selagi upaya kriminalisasi masih berlangsung. Buntutnya adalah nasib seseorang menjadi digantung dan menjadi siksaan bagi yang dikriminalkan.

Makanya pihak Jaksa Agung M. Prasetyo pun tak bisa berbuat banyak terhadap kasus Habib Rizieq karena mandeg alias jalan di tempat. Bahkan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta sudah mengembalikan berkas Habib Rizieq ke Polda Metyro Jaya.

Habib Rizieq Syihab (Baguskali.com).

Diberitakan Republika Rabu (28/3/2018), Jaksa Agung ketika Rapat dengan Komisi III DPR menyebut kasus Habib Rizieq yang mandeg adalah kasus dugaan penyebaran percakapan dan foto pornografi oleh pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab bersama Firza Husein.

Menurut Prasetyo, berkas perkara tersebut saat ini kembali berada di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Itu karena Kejaksaan Tinggi DKI telah mengembalikan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) kepada pihak kepolisian.

Hampir setahun kasus ini stagnan, karena Habib Rizieq tidak pernah memenuhi panggilan penyidik dan saat ini diketahui masih berada di Arab Saudi sejak Mei tahun lalu.

Kasus Habib Rizieq menjadi perhatian karena ada yang tidak beres dalam penanganan kasus. Publik melihatnya sebgai upaya kriminalisasi karena Habib memiliki pengaruh besar dalam kasus Ahok yang menista agama Islam. Salah satu caranya adalah dengan mencari kesalahan atau diciptakan kesalahan. Salah satunya adalah kasus chat tersebut.

Polisi tidak atau belum menangkap siapa pembuat chat mesum itu. Banyak kasus yang menyangkut kelompok ini terkena kasus, cepat sekali penanganannya, tetapi yang menyangkut pihak lain sangat lamban. Contohnya kasus Victor Laiskodat yang dilaporkan telah melakukan ujaran kebencian nyatanya sampai sekarang malah dia terus melenggang jadi calon Gubernur NTT. Wallahu a’lam (fur/28/3/2018).

Sumber : UC News 

Syaefurrahman Al-Banjary: Jurnalis, dosen dan penulis produktif


Amien Rais Sebut Jokowi Tokoh Sipil Berwatak Otoriter

Amien Rais Sebut Jokowi Tokoh Sipil Berwatak Otoriter


10Berita, Ketua Majelis Kehormatan PAN Amien Rais menyebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto adalah sosok militer yang baik. Sementara, Amien menilai Presiden Joko Widodo sebagai tokoh sipil berwatak otoriter.

“Sipil Mas Jokowi ini, tapi pikirannya otoriter,” kata Amien saat ditemui di kediamannya, Jakarta, Kamis (19/4).

Pernyataan itu menjawab pertanyaan terkait posisinya sebagai tokoh reformasi ’98 yang dekat dengan Prabowo dibandingkan tokoh sipil seperti Jokowi. Prabowo merupakan tokoh militer dan pernah menjadi bagian Keluarga Cendana.

Amien menyebut indikasi Jokowi otoriter dinilai dari wacana calon tunggal pada pilpres 2019.

“Ini bahaya, destruksi demokrasi. Kalau sampai betul-betul terjadi, sudah, innalillahi. Oposisi dibungkam, diberangus, itu berat. Sosok sipil justru lebih militer,” tuturnya.

Sebaliknya, Amien menilai Prabowo yang merupakan mantan Komandan Jenderal Korps Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, adalah figur yang lebih fair. Hal ini ditunjukan Prabowo usai kalah dari Jokowi pada pilpres 2014.

“Lihat orang militer lebih sipil. Seperti [eks Presiden Perancis Charles] de Gaulle, [mantan Presiden AS Dwight] Eisenhower. Kurang militer apa [muasalnya]. Prabowo itu tidak lantas ‘ganyang’. Itu enggak ada. Insyaallah. Dia itu fair. Kalah, ya sudah. Jabat tangan, saling undang,” tuturnya.

Namun demikian, pihaknya masih menghitung kecukupan syarat dukungan bagi Prabowo untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu 2019.

“To be very honest, saya lihat petanya, kasih masukan. Siapa tahu nanti chemistry capres bisa merebut hati rakyat,” ujarnya.

Untuk posisi cawapres, Amien mengatakan pihaknya sudah berbincang dengan Prabowo tentang sejumlah nama potensial. Di antaranya, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang, hingga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Nama-nama bakal capres-cawapres ini, menurutnya akan dibahas dalam Rapat Kerja Nasional (Rakrenas) PAN pada pertengahan Mei 2018.

“[Nama-nama kandidat] ini masih dimasak. Mudah-mudahan dalam dua-tiga minggu ini sudah fix,” tandasnya.

Sumber: eramuslim

Rencana Mendikbud Gelar Nobar Film Dilan, Fahri: Pihak Kemendikbud Sudah Kehabisan Ide

Rencana Mendikbud Gelar Nobar Film Dilan, Fahri: Pihak Kemendikbud Sudah Kehabisan Ide



10Berita, JAKARTA - Rencana Mendikbud Muhadjir Effendi yang akan menggelar kegiatan nonton bareng (nobar) film Dilan dalam peringatan Hardiknas 2018, tidak hanya dikecam oleh netizen. Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah juga mengkritik langkah Mendikbud tersebut. Menurut Fahri, pihak Kemdikbud sedang kehabisan ide untuk menyuguhkan film untuk memperingati hari pendidikan.

"Kayaknya pada lagi nggak punya ide tentang apakah arti pendidikan. Lalu ikut-ikutan nonton film yang lagi terkenal. Padahal Hari pendidikan itu terkait dengan perjuangan mencerdaskan bangsa yang serius," kata Fahri kepada detikcom, Jumat (20/4/2018).

Menurut Fahri, film Dilan sebuah karya bagus. Sayangnya, dikatakan oleh Fahri, adegan yang ada di dalam film tersebut cenderung kepada fiksi romantisme.

"Dilan itu karya bagus tapi bukan film sejarah. Dan perilaku dalam film Dilan itu fiksi romantis, bukan hasil pendidikan karakter," ujarnya.

Ia kemudian menyarankan agar sebaiknya pihak Kemdikbud memutarkan film-film dokumenter yang mengandung syarat sejarah. "Sebaiknya menteri mengajak menonton film dokumenter, bukan fiksi. Ini hari bersejarah jangan disalahartikan," tutupnya.

Seperti diketahui, Mendikbud Muhadjir Effendi menggelar nonton bareng (nobar) film 'Dilan' dan 'Yowis Ben' dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Acara nobar itu diharapkan dapat membuat masyarakat lebih mengapresiasi film nasional.[fq//detik]

Sumber :voa-islam.com

Polri Akhirnya Bentuk Tim Selidiki Infrastruktur Ambruk

Polri Akhirnya Bentuk Tim Selidiki Infrastruktur Ambruk


10Berita, Bareskrim Polri akhirnya membentuk tim guna melakukan penyelidikan terhadap sejumlah proyek pembangunan infrastruktur yang ambruk.

“Ini sudah satu rangkaian dengan kejadian lalu-lalu. Bareskrim sudah ada tim untuk memeriksa itu,” kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (20/4).

Menurut dia, penyelidikan itu meliputi quality asaurance dimana harus terpenuhinya jaminan kualitas, Standart Opersaional Prosedur (SOP) nya.

“Kalau misal mengecor harus sekian hari secara bertahap tapi ternyata dilakukan dalam beberapa jam misalnya, itu kan salah,” ujarnya.

Soal dugaan besi yang digunakan adalah besi tua, menurut Setyo, hal itu menjadi wajar karena korosi itu ada dua yakni di luar (permukaan) dan di dalam besi. Jika terjadi korosi di luar besi akibat cuaca hal itu tidak dimasalahkan Setyo.

“Selama dia masih punyai struktur yang kuat. Tidak masalah,” ujarnya.

Setyo menambahkan, bahwa yang ingin Kepolisian sampaikan yakni SOP harus dilakukan. “Itu yang kita cek. Kalau misalnya itu dilanggar berarti sudah ada kelalaian yang mengakibatkan orang meninggal,” imbuhnya.

Sumber: rmol

Perkosa Guru dan Bunuh Pelayan Kesehatan, OPM Tak dapat Simpati Dunia

Perkosa Guru dan Bunuh Pelayan Kesehatan, OPM Tak dapat Simpati Dunia

Foto Dok SINDOnews

10Berita, TIMIKA - Kasus Pemerkosaan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap Guru Kontrak SD berinisial GR di Kampung Aroanop, Distrik Tembagapura Mimika Jumat 13 April 2018, menuai kecaman dari praktisi Pendidikan Universitas Cenderawasih. Marinus Yaung, akademisi Universitas Cenderawasih yang juga dosen hubungan Internasional kepada MNC Media mengaku sangat kesal dengan ulah Kelompok Kriminal Bersenjata di wilayah itu yang dikatakan sudah melanggar hukum internasional.

Marinus bahkan menyebut dunia akan mengutuk keras tindakan keji KKB yang sebelumnya juga telah melakukan pembunuhan terhadap tenaga kesehatan missi Adven Berny Fellery Kunu (24) di Pegunungan Bintang 30 Maret lalu.

"Kalau mereka mendeklarasikan diri sebagai TPN-OPM atau kelompok separatis yang berjuang untuk Papua Merdeka, tapi ketika mereka berjuang mereka menghancurkan sekolah, menghancurkan rumah sakit, memperkosa guru, membunuh tenaga kesehatan, maka mereka sudah melanggar hukum internasional. Dan mereka akan dikutuk oleh dunia," kata Marinus geram.

Menurutnya, aturan hukum internasional dan hukum perang telah jelas diatur oleh PBB. Dan pada prinsipnya masyarakat sipil termasuk ibu dan anak serta pelayanan kemanusiaan juga tenaga pendidikan tidak diperkenankan menjadi sasaran perang.

"Ada mekanisme yang diatur oleh hukum internasional oleh PBB. Sementara jika sebaliknya termasuk jika mengancam tenaga kemanusiaan disana, maka itu jelas akan mendapat kutukan dari masyarakat internasional. Termasuk bangunan sekolah dan kesehatan, itu harus dilindungi bukan malah dirusak," tegasnya.

Terlebih perjuangan yang dikatakannya untuk kemerdekaan Papua. Marinus menyebut dengan aksi keji itu dunia internasional tidak akan simpatik dengan perjuangan Papua Merdeka.

"Saya katakan kepada mereka dengan tindakan yang dilakukan tersebut internasional tidak akan memberikan dukungan kepada mereka. Tidak akan simpatik lagi untuk perjuangan mereka, akan sia-sia saja," timpalnya.

Marinus juga membenarkan aksi pengejaran terhadap KKSB yang dilakukan oleh aparat TNI/Polri pasca kejadian tersebut.

"Penegakan hukum harus dilakukan, negara harus hadir, dan apa yang dilakukan TNI/ Polri masuk kesana sangat benar tidak melanggar hukum internasional," katanya.

Dirinya menolak jika ada pihak yang menyebut tindakan TNI/Polri melakukan operasi militer di wilayah Tembagapura.

"Kalau ada yang bilang bahwa ada operasi militer di Banti Tembagapura itu tidak ada, karena itu dijamin oleh hukum internasional. Prinsip hukum internasional Responbility the Protect itu harus dijunjung oleh semua negara berdaulat di dunia. Sama halanya yang dilakukan oleh TNI/Polri disana itu untuk kepentingan melindungi kemanusiaan. Disaat sisi kemanusiaan terancam disuatu daerah konflik maka negara harus hadir disana dengan kekuatan militernya. TNI/Polri itu benar, yang tidak benar itu apa yang dilakukan oleh kelompok KKSB disana," ungkapnya.

Diinformasikan bahwa GR guru kontrak yang menjadi korban pemerkosaan bergilir oleh KKSB di wilayah Tembagapura saat ini sudah siuman setelah sempat kritis pascapemerkosaan yang dialaminya.

Kepala kampung setempat yang melaporkan kejadian itu mengaku korban dianiaya sebelum akhirnya diperkosa bergilir sekitar 10 orang. Saat ini korban masih berada di Kampung Aroanop Tembagapura untuk proses evakuasi ke Timika. Sulitnya medan karena kampung tersebut berada di ketinggian dan faktor keamanan membuat korban belum bisa dievakuasi.

Sumber : SINDONEWS

AHY Dapat Jatah Sebagai Menhan

AHY Dapat Jatah Sebagai Menhan

Jokowi dan AHY dalam satu kesempatan.

10Berita,  Menkopolhukam Wiranto bertemu dengan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dalam pertemuan itu dikatakan Wiranto dan SBY memang membahas Pilkada 2018 dan Pilpres 2019. Namun apa saja yang mereka bicarakan, apakah Demokrat mengusung Joko Widodo di Pilpres 2019?

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Ferry Juliantoro menyebut pertemuan Wiranto dan SBY untuk membicarakan kasus Bank Century yang melibatkan mantan Gubernur BI sekaligus mantan Wapres Boediono.

“Ingin ditetapkannya Pak Boediono jadi tersangka. Wiranto memberikan perkembangan tersebut kepada Pak SBY,” kata Ferry Juliantoro saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (19/4/2018).

Bahkan, Ferry menyebut SBY tengah ‘disandera’ agar segera merapat bersama koalisi Joko Widodo demi penuntasan kasus tersebut.

“Kalau ini menyangkut nama Pak Boediono dan itu kan relatif orang dengan Pak SBY sehingga Pak Wiranto atas nama presiden menyampaikan kemungkinan perkembangannya,” kata Ferry Juliantoro.

“Atau juga Pak Wiranto menyandera Pak SBY. Kalau gitu Demokrat dukung Pak Jokowi saja. Pasti kurang-lebih itu,” jelas Ferry.

Diketahui, Putusan praperadilan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memerintahkan KPK menetapkan eks Gubernur BI Boediono sebagai tersangka baru dalam skandal Bank Century.

Terpisah, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Suharso Monoarfa menyatakan tak ada yang perlu dipersoalkan dari pertemuan itu.

“Wiranto kan kapasitasnya sebagai Menko Polhukam, dalam rangka stabilitas politik nasional. Saya kira pada tempatnya kalau bertemu pimpinan parpol,” kata Suharso di Hotel Harris Suites FX Sudirman, Jl Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, Kamis (19/4/2018).

Suharso menjelaskan pertemuan itu dilakukan Wiranto sesuai dengan kapasitas dan fungsinya selaku Menko Polhukam. Pertemuan itu, disebutkan Suharso, tak ada sangkut paut secara pribadi dengan Presiden Joko Widodo.

Sementara itu pengamat politik Ahmad Baidhowi menilai, pertemuan Wiranto dan SBY kemungkinan ada deal politik. Apalagi saat ini Jokowi butuh dukungan Demokrat agar menang mutlak di Pilpres 2019. Namun tentu saja tidak ada makan siang gratis.

“Sebagai imbal jasa, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bisa dikasih kursi Menhan atau Menkopolhukam,” kata Baidhowi, Kamis (19/4/2018).

Lanjutnya, kader Demokrat tidak semuanya setuju atau mengarahkan konstituen untuk mendukung Jokowi. Meski nantinya keputusan partai mendukung Jokowi, tetapi tidak akan serius untuk memenangkan Jokowi.

Sumber :Sagaindonesia