OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 21 April 2018

Ulama Palestina dibunuh di Kuala Lumpur, keluarga mencurigai Teroris Mossad

Ulama Palestina dibunuh di Kuala Lumpur, keluarga mencurigai Teroris Mossad

10Berita, KUALA LUMPUR – Syaikh Fadi al-Batsh ditembak mati oleh dua orang penyerang, sang ayah menduga badan intelijen Israel aktor dibalik pembunuhan tersebut.

Hamas menyebut Syaikh Fadi adalah seorang ilmuwan terkemuka yang telah banyak berkontribusi pada sektor energi, dikutip dari Al Jazeera.

Syaikh Fadi ditembak mati oleh dua penyerang di ibukota Malaysia, Kuala Lumpur, saat ia menuju ke sebuah masjid untuk sholat subuh, kata polisi setempat.

Fadi al-Batsh, seorang akademisi Palestina berusia 35 tahun dan merupakan anggota Hamas, langsung dibunuh oleh orang-orang bersenjata yang tidak dikenal di lingkungan permukiman di Kuala Lumpur, ibukota Malaysia, pada Sabtu (21/4/2018).

Ayah Al-Batsh mengatakan kepada Al Jazeerabahwa dia mencurigai badan intelijen Israel, Mossad, berada di belakang pembunuhan putranya dan dia meminta pihak berwenang Malaysia untuk mencari tahu siapa yang melakukan pembunuhan itu sesegera mungkin.

Hazem Qassem, juru bicara gerakan Hamas, menegaskan kepada Al Jazeera bahwa Syaikh Fadi adalah anggota organisasi Hamas.

Dalam sebuah pernyataan di Twitter, Hamas menyebut Syaikh Fadi sebagai cendekiawan muda Palestina dari Jabalia, Jalur Gaza. Hamas menyebut Syaikh Fadi adalah ‘Asysyahid’, dan dia adalah ilmuwan terkemuka yang telah banyak berkontribusi pada sektor energi.

Menurut kepala polisi Datuk Seri Mansor Lazim, kedua penyerang telah menunggu Syaikh Fadi di depan sebuah bangunan perumahan di distrik Setapak selama hampir 20 menit, dan menembakkan setidaknya 10 peluru, empat di antaranya langsung membunuhnya.

Al-Batsh ditembak di bagian tubuh dan kepala, kata polisi, dan menambahkan bahwa mereka sedang menyelidiki semua sudut termasuk “terorisme”.

Duta Besar Palestina untuk Malaysia Anwar H al-Agha, dikutip oleh surat kabar New Straits Times, mengatakan bahwa Syaikh Fadi adalah imam kedua di masjidnya. Dia telah tinggal di Malaysia selama 10 tahun.

(ameera/)

Sumber :arrahmah.com

Warisan Umat Islam di Kota Madrid

Warisan Umat Islam di Kota Madrid

Semula, Madrid bernama Madjrit.

10Berita , JAKARTA — Semula, Madrid bernama Madjrit. Nama ini disematkan oleh umat Islam pada masa kekuasaan Dinasti Umayyah. Merujuk pada Oliver Asin, seorang sejarawan, Madjrit ini pada mulanya adalah sebuah kota kecil di perbatasan yang didirikan oleh Dinasti Umayyah pada abad ke-9.

Dalam bibliografi karya Ibnu Hayyan, disebutkan kebanyakan yang menjadi gubernur Kota Madrid pada masa pemerintahan Dinasti Umayyah adalah anggota keluarga Bani Salim dari Berber.

Al-Himrayi mengatakan, pada saat itu Madrid juga memiliki sebuah benteng. Ia mengatakan, benteng ini dibangun oleh Amir Umayyah dari Cordoba bernama Muhammad I yang berkuasa antara tahun 852 hingga 886 Masehi. 

Benteng itu sangat kuat dan tak mudah ditembus musuh. Saat itu, Madrid hanya sebuah kota kecil, namun memiliki kegiatan ekonomi yang cukup bagus. Misalnya, ada industri pembuatan sepatu bersol gabus, yang semula dikembangkan oleh orang-orang Romawi. Juga industri kayu ek.

Di bawah pemerintahan Islam, teknik pembuatan sepatu bersol gabus diintensifkan dan didiversifikasi sehingga sepatu bersol gabus menjadi hal umum di Spanyol. Bahkan pada masa itu, sepatu bersol gabus merupakan komoditas pokok ekspor.

Warisan lain umat Islam di Kota Madrid adalah penggunaan qanat, yaitu terowongan bawah tanah yang digunakan untuk tujuan irigasi. Di sana, juga dibangun sistem penyediaan air untuk seluruh wilayah kota tersebut. 

Meski pernah menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan, tak banyak lagi karya-karya ilmu pengetahuan karena banyak yang hancur akibat peperangan. Saat Philip II pada abad ke-16 mendirikan perpustakaan Escorial, ia tak banyak menemukan buku berbahasa Arab.

Di Escorial, yang kemudian menjadi perpustakaan terbesar di Spanyol pada abad ke-17, hanya 4.000 judul buku Islam yang masih selamat dari penghancuran buku terburuk dalam sejarah Spanyol.  

Sumber :Republika.co.id 

Sebut Pengkritik Pemerintah "Nyinyir", Romy PPP "DIHAJAR" Warganet

Sebut Pengkritik Pemerintah "Nyinyir", Romy PPP "DIHAJAR" Warganet


10Berita,  Jelang pemilihan presiden 2019 mendatang, banyak tokoh yang tak malu-malu untuk menjilat pemerintah demi mendapat tempat.

Salah satunya adalah Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romi.

Dalam cuitannya di akun twitter pribadinya @MRomahurmuziy, ia menyinggung tipe-tipe orang yang mengritik pemerintah.

"Dan diantara sebab2 orang yg nyinyir terhadap pemerintahan adalah:
1.tak kebagian kuasa;
2. pernah menikmati kuasa namun tidak lagi; dan
3. orang yg kepengen berkuasa tapi belum kesampaian keinginannya. Jadi, ini soal siapa makan kue saja. The end," tulis Romy, Sabtu 21 April 2018.

Dan diantara sebab2 orang yg nyinyir terhadap pemerintahan adalah:
1.tak kebagian kuasa;
2. pernah menikmati kuasa namun tidak lagi; dan
3. orang yg kepengen berkuasa tapi belum kesampaian keinginannya. Jadi, ini soal siapa makan kue saja. The end

— M. Romahurmuziy (@MRomahurmuziy) April 21, 2018


Cuitan bernada nyinyir yang dilontarkan Romy pun ditanggapi langsung oleh warganet.

Ya ampyunn ini Ketum Parpol nga paham demokrasi. Masa pemerintah nga boleh dikritisi? Dari twitnya ini kelihatan isi otaknya menjilat kekuasaan semata. Sampai segitunya yang kena PHP jadi Cawapres, qiqiqi https://t.co/UbHE0UbJeU

— Jalan Ketiga (@panca66) April 21, 2018

Hadeuh. Gak segitunya lah. Masak mau bikin balik ke era OrBa yg Pemerintah gak boleh dikritik? Bahasa penguasa thdp yg kritisi itu pake istilah 'nyinyir'. https://t.co/IKN5qmO4LD

— unilubis (@unilubis) April 21, 2018

dr tuit ini bs kita simpulkan, sbb2 org yg memuja muji pmrnth adlh
1. Ngarep kebagian kuasa
2. Blm prnh menikmati kuasa namun kepengen bingits https://t.co/U3TqhtDFr8

— AWAS santri oplosan! (@ssirah) April 21, 2018

— ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤ (@MbahUyok) April 21, 2018


Sumber : PORTAL ISLAM

Profesor Palestina di Malaysia Itu Ditembak Mati Saat Menuju Masjid Hendak Shalat Subuh   

Profesor Palestina di Malaysia Itu Ditembak Mati Saat Menuju Masjid Hendak Shalat Subuh   


Poster Fadi Mohammad Al-Batsh di Gaza

10Berita,  Seorang Profesor muda dan Imam Palestina yang juga anggota Hamas, ditembak mati oleh dua pelaku di ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur, saat korban berjalan kaki menuju sebuah masjid untuk shalat Subuh, kata polisi setempat.

Fadi Mohammad Al-Batsh adalah seorang akademisi, ilmuwan Palestina berusia 35 tahun dan anggota Hamas, dibunuh oleh dua orang bersenjata yang tak dikenal dengan berondongan tembakan di kawasan permukiman, Jalan Meranti, Taman Medan, Kuala Lumpur, pada Sabtu (21/4/2018) Subuh.

Ayah Al-Batsh seperti dikutip Aljazeera, Sabtu (21/4) mengatakan pihak yang berada di balik pembunuhan putranya itu adalah badan intelijen Zionis “Israel”, Mossad. Dia meminta otoritas Malaysia untuk mengungkap pelakunya secepat mungkin.

Sementara juru bicara Hamas, Hazem Qassem, menyatakan kepada Aljazeera bahwa Al-Batsh adalah anggota Hamas.

Dalam sebuah pernyataan di Twitter, Hamas menggambarkan Al-Batsh sebagai “cendekiawan muda Palestina” dari Jabalia di Jalur Gaza. Al-Batsh yang disebut gugur sebagai “martir” adalah “ilmuwan muda terkemuka yang telah banyak berkontribusi pada sektor energi”.

Situs-situs Palestina mengidentifikasi Al-Batsh sebagai kerabat dari seorang pejabat senior di gerakan Jihad Islam Gaza.

Menurut Kepala Kepolisian Kuala Lumpur Datuk Seri Mazlan Lazim, kedua penyerang telah menunggu Al-Batsh di depan sebuah bangunan perumahan di distrik Setapak selama hampir 20 menit, kemudian memberondongnya dengan tembakannya ke arah target (Al-Batsh) setidaknya 10 peluru. Empat di antaranya mengenai tubuh dan kepala korban. Al-Batsh pun meninggal di tempat.


Hamas menyebut Fadi Al-Batsh (kanan) sebagai ‘ilmuwan muda terkemuka yang telah banyak berkontribusi pada sektor energi’. (Foto: Aljazeera)

Al-Batsh ditembak di “bagian tubuh dan kepala”, kata polisi, seraya menambahkan bahwa mereka sedang menyelidiki, termasuk dalam kaitannya dengan “terorisme”.

Duta Besar Palestina untuk Malaysia Anwar H Al-Agha seperti dikutip harian New Straits Times, mengatakan korban adalah seorang Imam masjid setempat. Dia sudah tinggal di Malaysia selama 10 tahun.

Agha mengatakan Imam Fadi semula akan pergi ke Turki pada Sabtu pekan lalu untuk menghadiri Konferensi tentang Al-Quds (Palestina).

Media lokal Malaysia seperti dikutip detik.com, Sabtu (21/4), menyebut Al-Batsh mendapat gelar doktor di Malaya University, sebelum menjadi dosen di salah satu universitas swasta di Malaysia. (S)

Sumber: Aljazeera, Salam Online.

FPI: Politik dan Mesjid Tidak Bisa Dipisahkan

FPI: Politik dan Mesjid Tidak Bisa Dipisahkan


10Berita, Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman secara tegas menyebut politik tak bisa dipisahkan dari masjid.

Hal itu diucapkan olehnya dalam menanggapi seruan Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin agar masjid tidak dijadikan ajang politik praktis. “Di masa Rasulullah, masjid adalah pusat segala kegiatan, baik politik hingga strategi perang,” kata Munarman, Kamis (19/4).

Salah satunya, menurut Munarman, Rasulullah melakukan rapat untuk mengirimkan ekspedisi pasukan jihad dan ekspedisi pengiriman utusan ke kaisar Romawi dan kaisar Persia, yakni bagaimana berpolitik agar ajaran Islam dapat menyebar ke seluruh dunia.

“Jadi justru bila ada yang memisahkan masjid dari politik. Maka tentu saja itu artinya melakukan sekulerisasi dan meneruskan ajaran snouckhurgronye. Yaitu memisahkan islam dari politik dan kehidupan,” cetusnya.

Lebih lanjut dirinya menerangkan, bahwa Islam itu bukan sekadar agama yang hanya mengatur urusan ibadah semata. “Karena Islam mengajarkan seluruh sendi kehidupan. Menuju rahmatan lil alamin,” ujarnya

“Jadi bagi saya seruan itu aneh bila menjauhkan mesjid dari politik,” tambahnya.

Diketahui sebelumnya, Wakil Ketua DMI Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin meminta elite politik untuk tidak nekat menggunakan masjid sebagai medium berpolitik. ”Jangan lah. Politik jangan dibawa ke masjid,” ujarnya saat menghadiri deklarasi Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) di Perpustakaan Nasional di Jakarta, Minggu (15/4).

Pasalnya, jika agama dicampuradukkan dengan politik praktis, hal itu menimbulkan kerawanan sosial. Meski demikian, dewan masjid harus mengambil peran dalam setiap persoalan atau pertikaian yang ada di masyarakat. ”Pokoknya dewan masjid jadi fasilitator semua masalah,” imbuhnya. 

Sumber: opini-bangsa.com

Timur Tengah Menghadapi Skenario Perpecahan

Timur Tengah Menghadapi Skenario Perpecahan


Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (aa.com.tr/ar)

10Berita – Ankara. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan adanya upaya memecah-belah Kawasan. Menurutnya skenario memecah-belah itu dimulai dari Irak dan Suriah.

Lebih lanjut Erdogan juga menyebut skenario itu juga sedang diarahkan ke Turki. Namun Erdogan menekankan negaranya akan berupaya untuk menghentikan skenario jahat tersebut.

Dilansir Aljazeera.net, Ahad (21/04/2018), hal itu disampaikan Erdogan di Universitas Boğaziçi di Istanbul. Menurut Erdogan, Turki dan sekitarnya tengah menjalani fase yang sensitif. Di mana hal itu perlu segera diambil keputusan yang tepat untuk diaplikasikan.

Erdogan mengatakan, “Mereka yang melakukan perhitungan ini akan mengira Turki sekarang sama saja dengan dahulu. Padahal Turki saat ini tidak lagi menerima skenario yang digariskan pihak luar.”

Presiden Turki melanjutkan bahwa itulah alasan Turki mengubah sistem pemerintahan menjadi presidensial. Selain juga menjadi alasan utama pemilu di negaranya dipercepat menjadi 24 Juni mendatang.

Seperti diketahui, Erdogan beberapa hari lalu mengumumkan percepatan pemilu. Sejatinya Turki baru akan menggelar pemilihan parlemen dan presiden pada Februari 2019 mendatang.

Sebelumnya, Menlu Rusia Sergey Lavrov menegaskan, negaranya terus memantau upaya memecah dan menghancurkan Suriah. Lebih lanjut, ia menyebut Rusia tidak akan membiarkan upaya itu berhasil.

Sumber :dakwatun

Bertemu Erdogan, di Turki Anies Baswedan Berikan Kuliah Umum di Universitas Bahcesehir

Bertemu Erdogan, di Turki Anies Baswedan Berikan Kuliah Umum di Universitas Bahcesehir


Gubernur DKI Jakarta Anies R Baswedan dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

10Berita, ISTANBUL Gubernur DKI Jakarta Anies R Baswedan melakukan kunjungan ke Maroko. Dari Maroko, Anies yang memberikan kuliah umum di Universitas Hasan II, Casablanca, Kamis (19/4/2018), dia meneruskan lawatannya ke Turki. Di Turki, Anies bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Pada Jumat (20/4/2018) kemarin Gubernur Anies dan Presiden Erdogan melaksanakan Shalat Jumat di Masjid Ayyub Al-Anshari. Sebagaimana di Maroko, Anies Dia juga memberikan kuliah umum di Universitas Bahcesehir, Istanbul, Jumat (20/4), mengenai Indonesia umumnya dan Jakarta secara khusus, termasuk kota cerdas (smart city).

Smart City, saat di Casablanca (Maroko) saya juga memaparkan, terkait kolaborasi dan co-creator warga terhadap pembangunan. Dari City 2.0 yang sekarang menjadi City 4.0, dan ini dilakukan teknologi sebagai enabler, di sinilah peran sebagai smart city sangat penting,” ungkap Anies.

Ia menilai bagaimana teknologi bisa menjadikan warganya sebagai kolaborator, serta kedekatan dan kolaborasi warga yang berpartisipasi dalam pembangunan.


Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan saat memberikan kuliah umum di Universitas Hasan II Casablanca, Maroko, Kamis (19/4/2018). (Foto: Susylo Asmalyah/Antara)

Anies juga mengharapkan Pemerintah Turki dapat berinvestasi di Indonesia dan bertukar pikiran tentang Indonesia.

“Bertemu akademisi itu mengasyikkan, pertanyannya tajam-tajam. Saya merasa seperti sedang ujian doktoral lagi,” kata Anies saat menutup kuliah umum yang berlangsung selama dua jam tersebut. (*)

Sumber: Antara,  Salam Online.

Andai SBY dan Prabowo Mencalonkan Gatot Nurmantyo

Andai SBY dan Prabowo Mencalonkan Gatot Nurmantyo


10Berita,   Politik yang kompetitif justru akan menguntungkan rakyat banyak. Kubu yang bersaing akan berlomba menarik hati dan pikiran pemilih dengan menawarkan program dan team kerja yang paling memenuhi harapan.

Bagaimana membuat pilpres 2019 menjadi kompetitif? Salah satu jawabnya, itu akan terjadi jika Gatot Nurmantyo dicalonkan oleh Prabowo Subiyanto (Gerindra) dan SBY (Demokrat) menjadi penantang Capres Jokowi. Apalagi jika dalam rombongan Prabowo-SBY, PKS dan PAN, plus PKB ikut serta.

Mungkinkah itu terjadi? Politik adalah seni kemungkinan. Kecuali pohon kelapa tiba tiba berubah menjadi pohon pepaya, segala hal mungkin terjadi dalam politik.

Mungkin menangkah Gatot yang didukung penuh oleh Prabowo dan SBY? Ini harus dijawab dengan data dan preseden yang pernah ada.

Berdasarkan tradisi pemilu langsung presiden di Indonesia, pilpres baru berlangsung tiga kali: 2004, 2009, 2014. Dalam tiga kali pilpres itu, dua kali incumbent, pertahana presiden yang tengah menjabat, bertarung kembali.

Bagaimana hasilnya? Megawati selaku incumbent/pertahana, dikalahkan SBY di 2004. Tapi SBY selaku pertahana di tahun 2009, menang telak. Pilpres 2014 tak melibatkan pertahana. Kini 2019, pertahana kembali terlibat.

Apa hasilnya jika melawan pertahana? Dalam sejarah indonesia, kemungkinan menangnya 50:50. SBY berhasil kalahkan pertahana di 2004. Tapi Mega dan JK gagal kalahkan pertahana di 2009. Statistik mencatat kemungkinan menang atau kalah melawan pertahana presiden 50:50.

Tapi bukankah hasil survei Jokowi vs Gatot Nurmantyo hari ini cukup jauh berjarak? Memang demikianlah jika pemilu masih lama, H- 11 bulan. Pertahana muncul di media setiap hari. Siapapun penantangnya hanya muncul di media, public expose, kadang kadang saja.

Jokowi sudah dikenal oleh di atas 90 persen pemilih. Gatot baru dikenal oleh kurang dari 60 persen pemilih. Jika Gatot dikenal pemilih seluas Jokowi, situasi akan berbeda.

Di tahun 2003, saya banyak menemani SBY. Berdasarkan survei saat itu, jelaslah Megawati jauh melampui SBY. Tapi saya ikut meyakinkan SBY bahwa ia bisa mengalahkan Megawati. Saat itu, Megawati dikenal oleh lebih dari 90 persen. Tapi saat itu, yang mengenal SBY masih di bawah 60 persen. Tapi dari yang mengenal SBY, mereka lebih banyak yang suka SBY.

Sejarah pilpres apalagi pilkada, banyak kasus, pertahana yang pada H-11 bulan unggul telak, tapi di hari pemilu ternyata kalah. Di samping kasus pertahana Megawati di pilpres 2004, juga kasus pertahana Fauzi Bowo di pilkada 2012, Bibit Waluyo di Jawa Tengah 2013. Kasus paling anyar adalah dikalahkannya Ahok di tahun 2017, setelah H-11 bulan ia menang telak di semua survei.

Jokowi kini memang menang telak dalam aneka survei. Namun banyak isu yang mulai menggerogotinya dan emosional bisa mempengaruhi kantong besar pemilih. Kalangan bawah tak nyaman dengan kondisi ekonomi, terutama isu harga sembako, pengangguran, dan kepemilikan rumah.

Isu tenaga kerja asing, suka atau tidak, tak terhindari ataupun tidak, cukup emosional meningkatkan persepsi negatif terhadap Jokowi. Isu soal Islam politik tak kalah emosionalnya.

Meluasnya hastag #2019presidenBaru itu bukan kegenitan pemain soc med belaka. Hastag ini punya akar kuat di benak pemilih. Hanya saja sentimen itu belum menyatu pada satu tokoh, dan belum menemukan para DON pemain politik utama selaku pengusungnya.

-000-

Di Indonesia masa kini banyak politisi. Tapi kualitas DON, atau pusat politik hanya ada pada empat tokoh: Jokowi karena ia presiden. Megawati karena ia pimpinan partai terbesar. SBY karena ia mantan presiden dan ketum partai. Prabowo karena ia tokoh paling populer nomor dua saat ini dan ketum partai.

Jika Jokowi bersama Mega dan SBY melawan Prabowo, pertarungan tak seimbang. Tapi jika Jokowi bersama Mega melawan Prabowo bersama SBY, pertarungan akan kompetitif.

Prabowo ingin mencalonkan dirinya. SBY ingin mencalonkan putranya AHY. Mungkinkah mereka berjumpa berdua dan kompromi: Gatot Nurmantyo!

Segala hal mungkin terjadi. Memang jika akhirnya SBY dan Prabowo bersama mencalonkan Gatot Nurmantyo, pilpres 2019 akan sangat kompetitif. Negara manapun akan diuntungkan jika politiknya kompetitif.

Jika akhirnya Gatot dicalonkan oleh kerjasama Prabowo dan SBY, tentu saja belum pasti pertahana akan dikalahkan. Tapi pilpres 2019 memang akan sangat sangat sangat kompetitif (tiga kali sangat).

Penulis: Denny JA

Sumber :Portal Islam 

KTT Minoritas Muslim Dunia Deklarasikan Islamofobia sebagai Tindakan Kriminal Kemanusiaan

KTT Minoritas Muslim Dunia Deklarasikan Islamofobia sebagai Tindakan Kriminal Kemanusiaan

10Berita, ANKARA—Pertemuan minoritas Muslim dunia yang diadakan di Istanbul, Turki, menghasilkan sebuah deklarasi yang menyatakan  bahwa Islamofobia harus dikategorikan sebagai tindakan kriminal terhadap kemanusiaan. Pertemuan yang berlangsung selama 4 hari itu ditutup pada Kamis (19/4/2018).

KTT Minoritas Muslim dunia itu digelar dengan tujuan membahas masalah-masalah yang dihadapi minoritas Muslim dan memikirkan solusi yang tepat. Acara yang dimulai pada Senin (16/4/2018) itu  dihadiri 211 peserta dari 103 negara.

Acara itu diorganisir oleh Direktorat Urusan Agama Turki dan mengundang akademisi Muslim, aktivis, jurnalis, dan penulis yang bisa menjembatani hubungan antara Turki dan komunitas-komunitas minoritas Muslim dunia.

Pada pertemuan itu, partisipan juga membahas perlunya menggenjot kerja sama dalam hak pendidikan dan layanan agama.

Deklarasi final untuk menutup KTT itu mengatakan semua tindakan diskriminasi terhadap minoritas karena kewarganegaraan, gender, ras, budaya, agama, atau bahasa termasuk sebagai kejahatan kemanusiaan. Islamofobia digambarkan sebagai “masalah HAM” dan melibatkan kepentingan sendiri dan rasisme.

Mereka mengatakan orang yang mengait-ngaitkan Islamofobia dengan hawa politik saat ini ingin memajukan kepentingan sendiri dari perdebatan dan perselisihan yang muncul di antara berbagai budaya, komunitas, dan agama.

Deklarasi itu juga mengatkan Islamofobia bertujuan menabur kebencian di antara warga dari berbagai latar belakang, “maka harus dianggap sebagai kejahatan kemanusiaan”.

Pernyataan itu mengecam keras dan menolak “sikap yang tidak bertanggung jawab” di balik pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

“Bagi semua umat Muslim, Yerusalem adalah ibu kota Palestina selamanya,” bunyi deklarasi itu.

Deklarasi itu jugamenyinggun tentang organisasi teroris yang menjadi ancaman dunia, sehingga umat Islam perlu melawannya. []

SUMBER: ANADOULU
,  Islampos.

HEBOH.. Pengadaan Tas Sembako Bantuan Presiden Sedot APBN Rp 3 Miliar, Padahal Bawaslu Sudah Tegur

HEBOH.. Pengadaan Tas Sembako Bantuan Presiden Sedot APBN Rp 3 Miliar, Padahal Bawaslu Sudah Tegur


10Berita,  Publik kembali dibikin heboh dengan terkuaknya info Lelang Pengadaan Tas Sembako Bantuan Presiden Tahun Anggaran 2018.

Dalam situs resmi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Keuangan Republik Indonesia (www.lpse.kemenkeu.go.id), ditemukan suatu fakta bahwa ada lelang Pengadaan Tas Sembako Bantuan Presiden Tahun Anggaran 2018 senilai Rp 3.000.000.000 (tiga miliar rupiah).

Keterangan di situs LSPE:

Nama Lelang:Pengadaan Tas Sembako Bantuan Presiden
Tanggal Pembuatan: 20 April 2018
Instansi: Kementerian Sekretariat Negara
Satuan Kerja: ISTANA KEPRESIDENAN JAKARTA
Tahun Anggaran: APBN 2018 
Nilai Pagu Paket: Rp 3.000.000.000,00
Penetapan Pemenang: 26 April 2018

Link:
https://www.lpse.kemenkeu.go.id/eproc4/lelang/23246011/pengumumanlelang
https://www.lpse.kemenkeu.go.id/eproc4/lelang/23246011/jadwal

***

Padahal, bagi-bagi sembako oleh Presiden mendekati Pilpres 2019 ini menjadi sorotan Bawaslu. Bahkan Bawaslu sudah memperingatkan Jokowi untuk hentikan kegiatan bagi-bagi sembako.

Bawaslu Minta Jokowi Hentikan Kegiatan Bagi-bagi Sembako


Anggota Bawaslu RI, Rahmat Bagja meminta Presiden Joko Widodo menghentikan program bagi-bagi sembako saat kunjungan kerja ke daerah. Hal itu untuk menghindari anggapan bahwa pembagian sembako yang dilakukan merupakan upaya kampanye menjelang Pemilihan Presiden 2019.

"Kami harapkan sekarang tidak bagi-bagi sembako," ujar Bagja ketika ditemui di Kantor Bawaslu, Jakarta, Selasa (10/4/2018).

Apalagi, kata Bagja, saat ini tidak semua masyarakat Indonesia miskin dan butuh bantuan sembako dari Jokowi.

Menurut Bagja, Jokowi cukup menyampaikan program-program yang telah dilakukan pemerintah selama ini.

"Tapi menyampaikan saja apa yang sudah diwujudkan, misal jalan tol, lalu pelabuhan dan lain-lain," kata dia.

Bagja mengakui, Bawaslu telah mendapatkan laporan masyarakat mengenai pembagian sembako yang dilakukan Jokowi.

"Ini temuan masyarakat dan bukan temuan Panwas. Temuan Panwas, kami belum dapat," kata Rahmat Bagja.

Saat ini, Bawaslu tengah mengkaji laporan tersebut. "Prinsipnya kan adil dan setara," ucap dia.

Link: https://nasional.kompas.com/read/2018/04/10/18535821/bawaslu-minta-jokowi-hentikan-kegiatan-bagi-bagi-sembako

***

Publik pun bereaksi atas rencana Pengadaan Tas Sembako Bantuan Presiden senilai Rp 3 Miliar ini.

Berikut diantara tanggapan publik di sosial media...

3 milyar biaya bikin tas sembako sumbangan presiden, dana apbn, gunanya untuk kampanye?

— Afrizal Anoda (@afrizalanoda) 21 April 2018


Gilaaa... Gilaa.... Buat tas sembako aja pake dana apbn sampai 3 miliar..?

— Hidayatmursid (@Hidayatmursid1) 21 April 2018


Kamprettt..dia tipu² rakyat pake duit negara

— Peace of Mind (@Jokcebong) 21 April 2018


Krn ketakutan akan kekalahan..makanya cari cara yg ampuh buat naikkan elektabilitas..#2019GantiPresiden #2019GantiPresiden #2019PresidenBaru #2019PresidenBaru

— Azhar Matang (@AzharMatang) 21 April 2018


YG KLO KEK GINI CEBONG PDA MICEK

— Agus p (@AgusFlyown) 21 April 2018


Sumber :Portal Islam