OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 25 April 2018

Belum Dipinang Parpol, Gatot Mulai Serang Jokowi

Belum Dipinang Parpol, Gatot Mulai Serang Jokowi

Referensi pihak ketiga

10Berita, Suhu politik menjelang Pilpres 2019 makin menghangat. Setelah resmi pensiun dari TNI per 1 April 2018, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo terus melakukan manuver politik. Jika sebelumnya terkesan senyap dan hati-hati, kini Gatot mulai melancarkan serangan politik secara terbuka. Kali ini targetnya langsung menusuk ke pemerintahan Jokowi.

Serangan Gatot itu secara gamblang terekam dalam acara Satu Meja Kompas TV bertajuk 'Jalan Politik Sang Jenderal', Senin (23/4/2018) malam. Menurut Gatot, pemerintahan Jokowi saat ini terlalu banyak diintervensi oleh parpol yang berdampak pada kurang efisiennya roda pemerintahan.

Gatot lantas membandingkan pada era pemerintahan sebelumnya saat SBY memimpin sebagai Presiden. Kala itu, menurut Gatot, campur tangan parpol ke pemerintahan relatif lebih sedikit sehingga garis komando pemerintahan betul-betul sesuai dengan sistem presidensil.

Tak mau bernasib seperti Jokowi itulah yang akhirnya membuat Gatot lebih hati-hati. Meski sejauh ini belum dipinang parpol secara resmi sebagai capres, Gatot berjanji akan lebih dulu melakukan negosiasi kabinet. Hal tersebut sangat penting agar jika kelak terpilih sebagai Presiden, roda pemerintahan betul-betul berjalan dengan baik.

Diketahui, Gatot hingga kini belum mempunyai parpol pengusung meski sejumlah relawan telah menyatakan siap mendukung pencapresan Gatot. Sejumlah partai yang belum menentukan sikap politik seperti Gerindra, PKS, PAN, serta Demokrat masih asyik mengutak-atik pasangan capres-cawapres.

Sementara dalam berbagai survei, nama Gatot masih terus bersaing dengan sejumlah kandidat lain seperti Anies Baswedan maupun Muhaimin Iskandar.

Lalu kapan Gatot akan dipinang parpol?

Sumber :UC News 

10 Janji Allah pada Orang Beriman

10 Janji Allah pada Orang Beriman

10Berita, ALQURAN terdapat sekian banyak janji mulia dan istimewa yang ditawarkan kepada orang-orang yang memiliki keimanan, baik janji-janji di dunia maupun janji-janji di akhirat.

Janji-janji akhirat yang diberikan bagi mereka yang beriman tidak terhitung jumlahnya dalam kitab suci itu karena amat banyak.

Adapun janji-janji di dunia yang disebut secara terang-terangan (eksplisit), setidak-tidaknya ada sepuluh macam. Berikut ini adalah sepuluh janji di dunia itu.

1. Allah SWT berjanji akan menolong orang-orang yang beriman. Sebagaimana firman Allah SWT, “… Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.” (QS. Ar-Ruum: 47).

2. Diberikan advokasi atau pembelaan (ad-difa’). Allah SWT berfirman, ”Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang ber­iman…” (QS. Al-Hajj:38).

3. Mendapatkan perlindungan kasih sayang (Al-wilayah). Allah SWT berfirman, ”Allah Pelindung orang-orang yang beriman…. ” (QS. Al-Baqarah: 257).

4. Ditunjukkan kepada jalan yang benar (Al-hidayah). Didasarkan firman Allah SWT, ”… Sesungguhnya Allah adalah Pemberi petunjuk bagi orang- orang yang beriman kepada jalan yang lurus. ” (QS. Al-Hajj: 54).

5. Orang-orang kafir tidak akan diberikan jalan untuk memusnahkan mereka dari muka bumi (adamu taslithiil kafirin). Allah SWT berfirman, “Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-oriing kafir.” (QS. An-Nisa.i : 141).

6. Diberikan kekuasaan di dunia dan diberikan kemapanan dalam segala bidang. Allah SWT berfirman, “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah meiyadikan berkuasa orang-orang sebelum mereka, dan sungguh Dia akan meneguhkan (memberikan kemapanan) agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka.” (QS. An-Nuur; 55).

7. Keberkahan dari langit dan bumi, seperti sumber daya alam yang melimpah serta rezeki yang lezat (Al-barakah dan ar-rizqu ath-thayyib). Allah SWT berfirman, “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. Al-A’raaf: 96).

8. Kemuliaan dan kejayaan (Al-izzah). Allah SWT berfirman, ”Padahal kekuatan (kemuliaan) itu hanyalah bagi Allah bagi Rasul-Nya, dan bagi orang-orang yang berinar (mukmin).” (QS. Al-Munafiquun: 8).

9. Kehidupan yang baik (al-hayah ath-thayyibah) Allah SWT berfirman, “Barangsiapa mengerjakan amal saleh baik laki-laki mau­pun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (QS. An- Nahl: 97).

10. Diberikan kemenangan (Al-Fath). Allah SWT berfirman, ”Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenang­an (kepada Rasul-Nya) atau suatu keputusan dari sisi-Nya..” (QS. Al-Maa’idah: 52).

Dengan janji-janji yang menggiurkan tersebut tentu kualifikasi (penyeleksian) orang-orang yang dikategorikan sebagai memiliki keimanan sangat ketat. Jika tidak, tentulah banyak orang, bahkan semua orang, yang akan mengaku-aku diri sebagai orang beriman.

Untuk menghindari ini dan untuk mengukur pula seberapa kadar keimanan manusia, dilakukanlah proses tes terlebih dahulu, tes keimanan, sebagaimana tes ini dilakukan terhadap generasi-generasi dahulu.

Allah SWT berfirman, “Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan, ‘Kami telah beriman,’ sedang mereka belum diuji ? Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang- orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang- orang yang dusta.” (QS. Al-‘Ankabuut: 2-3). []

Sumber: Islampos.

IPW: Proyek Infrastruktur Jokowi, 16 Aambruk, 11 Meninggal

IPW: Proyek Infrastruktur Jokowi, 16 Aambruk, 11 Meninggal


10Berita, Proyek infrastruktur Presiden Jokowi masih saja ada yang ambruk, meski sudah dievaluasi. Apakah ada sabotase di balik kasus ini atau hanya sekadar kelalaian kerja. Tapi kenapa kelalaian itu terus beruntun tanpa henti.

Dari pendataan Indonesia Police Watch (IPW), Ketua Presidium IPW, Neta S Pane mengungkapkan, selama 9 bulan terakhir, yakni dari Agustus 2017 hingga 17 April 2018 ada 16 proyek infrastruktur Jokowi yang ambruk. Mulai dari beton cor yang ambruk, tiang penyanggah yang rubuh hingga girder yang jatuh.

“Kasus ambruknya infrastruktur Jokowi ini sudah menewaskan 11 orang dan melukai 22 orang lainnya,” ungkap Neta melalui rilisnya beberapa waktu lalu.

Ironisnya, ujar Neta, polisi terkesan kurang serius menangani kasus ini. Terbukti hingga kini belum ada satu pun dari 16 kasus ambruknya infrastruktur Jokowi itu yang dilimpahkan ke kejaksaan.

“Polisi hanya selalu mengatakan, sedang melakukan pendalaman, meski sudah menetapkan sejumlah tersangka,” tukas Neta.

Bisa jadi, sambung dia, sikap polisi yang kurang serius ini tidak menimbulkan efek jera dan kasus infrastruktur Jokowi yang ambrol terus berulang. Dimulai dari ambrolnya Proyek LRT di Palembang pada Agustus 2017 hingga ambruknya Proyek Tol Bitung pada 17 April 2018 yang menewaskan 2 orang.

IPW pun berharap polisi bekerja cepat dan serius menuntaskan kasus ambruknya 16 proyek infrastruktur Jokowi ini, sehingga, kata Neta, kasusnya bisa terungkap di pengadilan, apakah ada sabotase atau hanya faktor kelalaian.

“Dengan dituntaskannya kasus ini ada efek jera dan muncul kehati hatian dalam menyelesaikan proyek proyek itu secara profesional,” ujar Neta.

Lebih jauh Neta merinci ada 5 dampak negatif yang diakibatkan ambrolnya 16 proyek infrastruktur Jokowi itu. Pertama, akan merusak citra Jokowi karena dianggap terlalu ambisius. Kedua, merugikan keuangan negara. Ketiga, kekhawatiran sabotase. Keempat, standar keamanan proyek itu seperti diabaikan. Kelima, memunculkan kekhawatiran masyarakat jika melintas di sekitar proyek tersebut.

Neta mengatakan, dalam menangani kasus ambrolnya 16 proyek infrastruktur Jokowi ini, polisi sebenarnya bisa mengenakan pasal berlapis.

“Bahkan bisa mengenakan UU No 22 tahun 2009 tentang lalulintas angkutan jalan yang menjerat tersangkanya dengan hukuman lima tahun penjara. Tapi sayangnya polisi masih bekerja lamban,” pungkas Neta. (kl/swamedium) 

Sumber :www.tribunislam.com

Proyek Pelabuhan Mangkrak Mulai Ditemukan di Sejumlah Daerah

Proyek Pelabuhan Mangkrak Mulai Ditemukan di Sejumlah Daerah


10Berita, Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan menemukan sejumlah proyek pelabuhan laut mangkrak di sejumlah daerah sehingga tidak dapat dipergunakan seperti seharusnya. Akibatnya biaya yang dikeluarkan sia-sia.

“Hasil kunjungan saya ke sejumlah lapangan dan saya lihat langsung ada sejumlah proyek infrastrukrur yang mangkrak,” kata Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan Wahju Satrio Utomo saat membuka Rapat Kerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub di Jakarta, Selasa (24/4).

Menurutnya, proyek pelabuhan laut yang mangkrak ada dua, yaitu pertama proyek yang dibangun tidak selesai dan kedua proyek yang dibangun selesai, tapi tidak dapat digunakan semestinya.

Dia menilai proyek mangkrak terjadi karena tidak ada perencanaan yang baik sejak awal serta tidak ada koordinasi baik antara pemerintah pusat dan daerah.

Selain itu, katanya, juga tidak ada studi lapangan yang baik sebelum proyek dibangun. Akibatnya saat proyek selesai, ternyata tidak bisa digunakan karena faktor penunjang tidak tersedia.

“Ada proyek pelabuhan yang sudah selesai dibangun tapi tidak bisa digunakan karena jalan yang menuju ke pelabuhan tersebut tidak tersedia,” ucapnya, tanpa menyebutkan proyek pelabuhan mana saja yang mangkrak.

Selain itu, kata Wahju, ada pula proyek yang sedang dibangun ternyata di atas tanah bermasalah sehingga saat pengerjaan selalu saja diganggu oleh masyarakat sekitar.

Dia mempertanyakan mengapa tak ada koordinasi antara pusat dan daerah, juga bagaimana koordinasi dengan kementerian atau instansi lain seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, gubernur, bupati, wali kota, dan aparat keamanan.

Wahju juga menemukan ada sejumlah kepala daerah yang sebelum proyek dibangun berjanji akan memberikan kemudahan akses infrastruktur, tapi di tengah jalan ternyara janji tersebut tak terwujud.

“Ini juga yang menyebabkan banyak proyek mangkrak karena tidak ada dukungan dari pemerintah setempat,” ungkapnya.

Pihaknya juga menemukan adanya pejabat pemerintah yang tidak pernah datang ke proyek untuk mengawasi pembangunan dan sepenuhnya menyerahkan kepada kontraktor.

“Ada pejabat yang sama sekali tidak pernah datang ke proyek sampai proyek selesai dan sepenuhnya menyerahkan ke kontraktor. Dan ini saya lihat sendiri. Mari tidak usah mencari siapa yang benar dan salah,” ujarnya.

Dia mengingatkan kasus korupsi tidak hanya pejabat menggunakan uang negara bukan haknya saja, tapi bisa juga tidak menggunakan weweneng yang seharusnya bisa dilakukan. (Tsc)

Sumber : eramuslim.com

 

MUI : Bicara Politik di Masjid Boleh, Asal…

MUI : Bicara Politik di Masjid Boleh, Asal…

Ketua PP Muhammadiyah Prof Yunahar Ilyas pada pembukaan Kongres Ulama Muda Muhammadiyah di Jakarta, Selasa (30/01/2018).

10Berita – Isu politisasi masjid ditanggapi oleh Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Waketum MUI), Prof Dr Yunahar Ilyas.

Ia mengatakan, yang tidak boleh dibicarakan di masjid adalah politik praktis dan kampanye.

“Pilihlah si A, pilihlah si B itu yang enggak boleh,” katanya saat dihubungi hidayatullah.com Jakarta, Selasa (24/04/2018).


Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini menjelaskan, politik praktis atau kampanye di masjid dapat mengakibatkan keterbelahan jamaah. Sebab pilihan jamaah bisa berbeda-beda.

“Kalau ada ustadz spontan (sebut) pilihlah si A, nanti jamaah yang tidak dukung si A, protes, ribut,” ujarnya.

Tapi kalau membicarakan politik sebagai nilai atau konsep, lanjut Yunahar, dimana saja boleh, termasuk di masjid.

“Kita harus memilih wali kota dengan kriteria: satu beragama Islam, dua berakhlak karimah, tiga punya kemampuan, empat bisa diterima, lima pro rakyat. Kalau gitu-gitu, kan, enggak apa-apa. Tapi jangan sebut namanya. Biarlah ditafsirkan sendiri oleh jamaah. Jamaah itu, kan, udah pinter-pinter,” terangnya.

“Kita berbicara dalam berpolitik itu harus jujur, bermusyawarah, memperhatikan kepentingan rakyat. Kan, banyak aspek-aspek,” tambahnya mencontohkan nilai politik.

Yunahar menginformasikan, salah satu bahasan ijtima’ Komisi Fatwa MUI se-Indonesia yang akan dilaksanakan pada tanggal 7-9 Mei di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, adalah soal politisasi agama. Soal apa definisinya dan batasannya seperti apa serta mana yang boleh dan mana yang tidak boleh.* Andi

Sumber : Hidayatullah.com

3 Macam Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah

3 Macam Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah

 

10Berita, ADA tiga macam orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah kelak pada hari kiamat: Allah tidak melihat kepada mereka, tidak mensucikan dan mereka memperoleh siksa yang pedih, yaitu:

(1) orang yang mempunyai kelebihan air tanah yang gersang, tetapi ia tidak mau memberi perantau yang membutuhkan,

(2) orang yang menjual barang dagangan kepada orang lain sesudah ashar; ia bersumpah atas nama Allah bahwa ia mengambil barang dagangan itu dengan harga sekian, lalu ia menyedekahkannya (kepada pembeli), padahal kenyataannya tidaklah demikian,

(3) orang yang berjanji setia kepada seorang pemimpin: ia berjanji karena hanya kepentingan duniawi. Jika pemimpin itu memberinya harta dunia, maka ia memenuhi janjinya, tetapi kalau pemimpin tidak memberikan apa-apa, ia pun tidak memenuhi janji.” (HR. Bukhari) []

Sumber: Himpunan Hadits Shahih Bukhari/Karya: Achmad Sunarto/Penerbit: Setia Kawan,  Islampos.

Desak Pecat Dirut Telkom, FPII Akan Gelar Unjuk Rasa

Desak Pecat Dirut Telkom, FPII Akan Gelar Unjuk Rasa



10Berita, JAKARTA Front Pemuda Islam Indonesia (FPII) mengkritik pembagian dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) yang dinilai tidak adil terhadap umat Islam.

FPII mengaku menyoal kegiatan Corporate Social Responsibility Telkom di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kegiatan yang meliputi perbaikan sarana ibadah, akses air bersih hingga fasilitas pendidikan berupa BLC dan i-CHAT tersebut menghabiskan dana hingga Rp 3,95 Miliar Rupiah.

"Kami menilai pemberian bantuan untuk salah satu rumah ibadah di salah satu Kabupaten Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menggunakan anggaran 3,5 Miliar cenderung diskriminatif," kata Koordinator FPII, Nasir Al Bimantani dalam keterangan persnya, Selasa (24/4/2018).

Menurut Nasir, sebagai Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga telah menciptakan diskriminasi bagi warga NTT. Alex J Sinaga dengan gaya kepemimpinan diskriminasinya tersebut berpotensi membuat masyarakat NTT saling mencurigai.

"Hal lain yang tidak mampu di perbaiki selama kepemimpinan Alex adalah soal pelayanan terhadap konsumen/pelanggan Indihome kian buruk yaitu sering byar pet. Ini sangat merugikan pelanggan,"ungkap Nasir.

Belum lagi, lanjut Nasir, soal tata aturan dalam pengelolaan 'Frekuensi' yang amburadul, dimana terkesan Alex berani melawan pemerintah selaku regulator. Hal ini membawa pengaruh buruk bagi pasar dan kepercayaan investor karena timbul ketidakpastian bisnis telekomunikasi.

"Kemudian kinerja Telkom selama Alex berkuasa juga jeblok. Hal ini dibuktikan dengan jatuhnya harga saham Telkom di pasar modal dan terus merosot sejak tahun lalu sampai sekarang. Investor dan pasar sudah mulai tidak percaya kepada direksi Telkom saat ini," tuturnya.

Yang teranyar, katanya lagi, terkait dengan registrasi ratusan ribu kartu Telkomsel dengan 1 NIK alias kartu bodong yang kini ramai di DPR, menunjukkan adanya aksi haram korporasi. "Ini kategori skandal yang terjadi dimasa Alex Sinaga jabat Dirut Telkom. Harus diungkap hingga terang benderang," tuding Nasir.

Nasir menegaskan bahwa apa yang terjadi di Telkom hari ini di bawah pimpinan  Alex J Sinaga tersebut, sesungguhnya tidak sesuai dengan semangat Nawa Cita pemerintahan Presiden Joko Widodo dan mengakibatkan terhambatnya program Nawa Cita Presiden.

Untuk itu, Front Pemuda Islam Indonesia (FPII) mendesak pemerintah untuk memecat Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga karena terbukti gagal mendongkrak kinerja PT Telkom Indonesia.

"Segera 'retool' jajaran direksi yang di duga diskriminatif dan antek pihak tertentu,"tukasnya.

FPII juga mendesak pemerintah agar mengevaluasi total kinerja manajemen PT Telkom Indonesia secara menyeluruh, "dan bersihkan dari unsur kontra Nawa Cita Presiden Jokowi," katanya.

Terkait kritik FPII kepada Telkom, Nasir mengaku akan menggelar aksi di depan KemenBUMN dan akan dilanjutkan di depan Istana Negara Jakarta Pada pada hari Kamis  dan Jumat (26-27/4/2018) mendatang. (bilal/)

Sumber :voa-islam

Amien Rais: Mudah-mudahan 2019 Presiden Baru

Amien Rais: Mudah-mudahan 2019 Presiden Baru

10Berita Dewan Pembina Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais mengajak umat Islam, para jemaah ibu-ibu pengajian Ustadzah Peduli Negeri untuk berdoa dan shalat malam agar pada tahun mendatang, tahun 2019, presiden baru yang terpilih.

Amien Rais juga mengucapkan doa agar negara dengan muslim terbesar ini mendapatkan presiden baru. Doa tersebut diucapkan Amien saat berkunjung ke Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 24 April 2018.

Baca juga: Amien Rais Disebut Politikus Comberan, PAN Ajak Perang Hanura di 2019

“Ya Allah, Tuhan kami, mudah-mudahan negeri muslim terbesar di muka bumi ini pada tahun 2019 mendapat presiden yang baru,” ujar Amien Rais di Balairung, Balai Kota DKI Jakarta, seperti yang dikutip oleh Viva.

Saat doa diucapkan Amien Rais yang meminta presiden baru, secara spontan, para jemaah ratusan jemaah ibu-ibu pengajian langsung mengamini pernyataan mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah tersebut.

Pada sambutan, Amien sambil menunjuk foto Presiden Joko Widodo yang terletak di dinding di samping podium di mana ia berdiri, menyatakan bahwa Jokowi ini bisa kalah jika elektabilitasnya suaranya masih di bawah 50 persen.

“Ini elektabilitasnya sudah going down. Kata ahli politik kalau seorang incumbent petahana itu kalau di bawah 50 persen itu untuk menang kembali seperti mission impossible,” kata Amien.

Oleh karena itu, Amien mengajak kepada para peserta pengajian apabila ingin menghendaki presiden baru maka harus berusaha dan berdoa lebih keras lagi.

“Tetapi kalo ibu-ibu peduli negeri, bapak-bapak, anak muda mesjid partai Islam juga cuma leyeh-leyeh, menunggu Allah mengambil alih is imposible. Jadi kita harus bergerak,” papar Amien.

Salah satu yqng bisa dilakukan adalah dengan car berdoa dan meminta berharap ridho kepada Allah SWT agar dapat diwujudkan hal ini. Amien mengatakan bahwa bantuan Allah bisa jadi sesuatu yang di luar perkiraan manusia, sehingga kita jangan berhenti berharap kepada-Nya.

“Allah itu kalau membantu umat beriman itu di luar perkiraan. Sungguh Allah telah menolongmu,” ujar Amien.

Sumber : Ngelmu.co

Pasangan “Asyik” Optimistis Menang Seperti Heryawan di Pilkada Jabar

Pasangan “Asyik” Optimistis Menang Seperti Heryawan di Pilkada Jabar

10Berita, Pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu diyakini bisa memenangi Pilkada Jabar meski hasil survei, elektabilitas pasangan ini sering tak memihak.

“Bagi kami, hasil survei itu hanya jadi cermin, bukan kenyataan karena banyak pasangan menang di survei, tapi tidak dilantik,” ungkap Ketua Tim Pemenangan Asyik, Haru Shuandaru di Bandung, Jumat (20/4/2018).

Sejumlah hasil survei selalu menempatkan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Deddy-Dedi) di posisi teratas. Handru memprediksi kuat hasil itu akan berbalik arah.

Pasangan Asyik bertekad menyalip pasangan Rindu dan DM4Jabar serta mengulang kisah sukses Ahmad Heryawan (Aher) di Pilkada Jawa Barat 2008 dan 2013.

Lebih lanjut Haru menambahkan, keyakinannya tersebut didasari oleh hasil survei internal yang menunjukkan elektabilitas Asyik yang terus menunjukkan tren positif mendekati jadwal pencoblosan pada 27 Juni 2018 mendatang.

Meski tak menyebutkan berapa angka pasti hasil survei internal tersebut, Haru menegaskan, sejak dideklarasikan sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, pasangan nomor urut 3 itu terus menuai dukungan.

“Kami tidak akan menyia-nyiakan waktu yang tersisa ini. Semua kader, relawan akan bekerja keras menyosialisasikan Asyik,” tuturnya.

Haru mengatakan, hasil survei yang dirilis sejumlah lembaga survei bukanlah jaminan bahwa pasangan calon yang ditempatkan di posisi teratas sebagai pemenang.

Terlebih, kenyataan sejarah membuktikan bahwa dua kali Pilkada Jawa Barat pasangan pemenang survei akhirnya kalah saat hasil pencoblosan diumumkan.

“Seperti fenomena Kang Aher di Pilgub 2008 dan 2013 di mana Kang Aher bukan pemenang survei,” tuturnya.

Berbagai macam alasan, lanjut Haru, dapat menjadi faktor kekalahan suatu pasangan. Salah satu faktor yang menonjol, menurut dia, adalah kasus hukum yang menjerat pasangan calon maupun keluarganya.

Menurut Haru, hal tersebut menyebabkan pasangan calon tertentu tak bisa melanjutkan pertarungannya di ajang pemilihan kepala daerah (pilkada) dan ditinggalkan pendukungnya.

“Apa saja bisa terjadi, bisa saja jadi tersangka OTT (operasi tangkap tangan), bisa yang bersangkutan ataupun keluarganya. Banyak contoh kasus seperti itu,” ucapnya.

Sumber https://regional.kompas.com/read/2018/04/21/08212631/pasangan-asyik-optimistis-bisa-menang-seperti-heryawan-di-pilkada-jabar

Selasa, 24 April 2018

Misteri Suku Bajo Terkuak. Suku yang Disebut Penyelam Terbaik di Dunia Ini Ternyata Alami Mutasi Gen

Misteri Suku Bajo Terkuak. Suku yang Disebut Penyelam Terbaik di Dunia Ini Ternyata Alami Mutasi Gen

10Berita, Bisa menahan napas selama 13 menit dan menyelam sedalam 70 meter tanpa bantuan alat modern


Bukan kekuatan super dari tokoh komik Marvel atau superhero lain, itu adalah kekuatan misterius yang dimiliki oleh orang-orang Suku Bajo – dalam beberapa sumber lain juga disebut ‘Bajau’. Sejak dahulu kala, Suku Bajo yang tersebar di berbagai wilayah Asia Tenggara dikenal sebagai penyelam paling hebat sedunia. Mereka dengan mudahnya dapat menyelam sedalam 70 meter di bawah permukaan laut hanya dengan satu tarikan napas, tanpa alat bantu oksigen atau pakaian selam profesional. Paling hanya ditemani kacamata renang sederhana yang terbuat dari kayu untuk mencegah air masuk ke mata.

Advertisement

Meskipun banyak yang penasaran, selama ini keahlian menyelam Suku Bajo baru dipahami sebagai salah satu keajaiban dunia yang misterius. Ya paling tidak hingga saat ini. Sebagaimana dilansir dari The Washington Post, sekelompok ilmuwan dari University of Copenhagen dan University of California di Berkeley yakin mereka akhirnya bisa menguak misteri itu. Dari hasil penelitian dan pengamatan Suku Bajo yang bermukim di Indonesia, para ilmuwan ini mencoba menjelaskan kenapa suku ini seakan-akan terlahir sebagai penyelam ulung. Penasaran?! Yuk kulik faktanya bareng Hipwee News & Feature!

Suku pelaut yang dulu selalu berpindah-pindah dengan rumah kapalnya, kini memang sudah banyak yang bermukim di satu tempat. Tapi mereka tetap lahir dan besar di laut

Kini banyak yang hidup di rumah-rumah panggung seperti ini via www.boredpanda.com

Hingga kini misteri asal-usul Suku Bajo masih belum jelas. Suku bajo juga disebut sebagai “Orang Laut”, “Sama Bajau”, atau “Gipsy Sea” itu sebagian kecil tersebar di Filipina dan Malaysia dan sebagian besar ada di perairan Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Nusa Tenggara (Lombok, Flores, Sumba, Sumbawa), Jambi, dan Riau. Dari banyaknya tempat yang pernah mereka tinggali, dapat disimpulkan bahwa Suku Bajo memang dulunya hidup dengan cara nomaden.

Meskipun kini banyak yang sudah menetap di satu tempat, kehidupan Suku Bajo tetap tidak bisa dilepaskan dari laut. Bahkan bisa dibilang mereka masih jauh lebih nyaman berada di air daripada daratan. Suku Bajo juga sudah mengajarkan anak-anaknya untuk bisa bertahan hidup di lautan sejak usia balita.

Disebut sebagai ‘Manusia Laut’, orang-orang Suku Bajo ternyata memiliki limpa yang 50% lebih besar dibanding manusia umumnya. Dengan ukuran limpa yang lebih besar, produksi oksigen dalam darah lebih banyak

Semakin besar limpa seseorang, teorinya semakin lama mereka bisa menahan napas via www.nytimes.com

Advertisement

Disamping lifestyle Suku Bajo yang hidup di perairan sejak ribuan tahun lalu, para peneliti ingin lebih jauh melihat apakah ada juga mutasi genetik yang menyebabkan mereka memiliki kekuatan super untuk menyelam. Seorang kandidat doktor di Pusat GeoGenetika dari University of Copenhagen, Melissa Llardo, mengungkapkan sebuah hasil yang mengejutkan. Sebagaimana dilansir dari Kompas, setelah berkeliling mengumpulkan contoh ludah dan pencitraan limpa orang-orang Bajo, Llardo menemukan bahwa ukuran limpa Suku Bajo 50% lebih besar dibanding suku tetangganya yang mirip tapi tidak hidup di laut, Suku Saluan.

Limpa adalah organ tubuh manusia yang melepaskan oksigen dalam darah ketika tubuh dalam kondisi tertekan atau sedang menahan napas. Jika limpa-mu jauh lebih besar dari manusia pada umumnya seperti Suku Bajo, kamu bakal bisa lebih lama menahan napas di dalam air. Nah para peneliti menyimpulkan bahwa hasil mutasi gen yang diidentifikasi sebagai PDE10A ini terjadi karena seleksi alam. Alhasil, hampir semua orang Suku Bajo kini memang terlahir dengan ‘kelebihan’ gen ini.

Jadi manusia itu memang terus berevolusi ya. Beda dengan Suku Bajo yang beradaptasi dengan lingkungannya yang sulit, kita mungkin banget jadi manusia kayak di film Wall-E ini kalau terus tenggelam dalam kenyamanan modern

Saking nyamannya dengan kehidupan modern, kita makin jarang gerak dan kelebihan berat badan via jonnegroni.com

Berkaca dari Suku Bajo, manusia ternyata masih bisa berevolusi secara genetik ketika sesuai dengan kebutuhan lingkungannya. Nah terus bagaimana ya dengan sebagian besar manusia lain yang semakin tenggelam dalam kehidupan di kota-kota besar yang penuh dengan kenyamanan modern. Dari kendaraan bermotor, eskalator atau lift di tempat kerja, hingga berbagai layanan pesan makanan online, semua inovasi untuk mempermudah kehidupan manusia ini juga tidak bisa disangkal membuat kita jadi lebih malas bergerak.

Bahkan penggambaran manusia masa depan di film “Wall-E” yang overweight dan tidak lagi dapat berjalan, bisa jadi kenyataan lho! Makanya penting banget lho guys untuk punya hidup yang seimbang. Meski sibuk, jangan sampai lupa makan, olah raga, atau bergerak. Kalau nggak, pelan-pelan manusia bisa berubah kayak yang di “Wall-E” itu…

Sumber :Hipwee