OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 04 Mei 2018

NAHLOH! Dinilai "Pernyataan Sesat" Soal Korban Sembako Maut, Kabid Humas Polda Metro Jaya Akan Disomasi

NAHLOH! Dinilai "Pernyataan Sesat" Soal Korban Sembako Maut, Kabid Humas Polda Metro Jaya Akan Disomasi


10Berita, JAKARTA - Pernyataan yang disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono terkait kejadian tewasnya dua anak saat pembagian sembako Forum Untukmu Indonesia di Monas, Sabtu (284) lalu, dinilai pernyataan yang menyesatkan.

Atas pernyataannya tersebut, LBH Partai Demokrat DKI akan melayangkan gugatan somasi dan langkah hukum.

Langkah hukum ini menjadi bagian dari bantuan hukum yang diberikan Partai Demokrat DKI Jakarta terkait penuntasan dan penyelesaian kasus dua anak yang meninggal saat acara pembagian sembako di Monas.

Hal ini disampaikan H. Ricky Ricardo, SH selaku Ketua LBH Demokrat DKI sekaligus Ketua Bidang Hukum, HAM, dan Advokasi DPD Demokrat DKI Jakarta.

“Iya benar, kita diminta mengawal kasus hukumnya. Kemarin kita sudah hubungi keluarga korban dan akan dikomunikasikan. Kita juga sudah hubungi kuasa hukum keluarga korban yang terlebih dahulu mendampingi agar nanti kedepan kerjasama dan prosesnya bisa sama-sama enak. Kami juga sudah memetakan tugas bersama Fayyadh, SH untuk pembagian perkara, untuk sementara kami akan diberikan kuasa substitusi agar segera kami dapat menjalankan tugas kami, jika dirasa butuh waktu maka kami akan menjalankan tugas kami sebagai pihak pengintervensi,” dijelaskan H. Ricky Ricardo, SH pada redaksi demokratdki.or.id, di Jakarta, Kamis (3/5/2018).

Sebagai langkah hukum pertama, Ricky Ricardo, SH menegaskan akan melayangkan somasi kepada pihak kepolisian dalam hal ini Kabid Humas Polda Metro Jaya, Argo Yuwono dan Kapolres Jakarta Pusat, Roma Hutajulu terkait pernyataan dan opini yang menyesatkan kepada publik perihal kematian dua anak bangsa di Monas pada saat pembagian acara sembako berlangsung.

“Langkah hukum pertama kami karena laporan sudah dilayangkan oleh kuasa hukum pertama keluarga korban, maka kami telah bersepakat untuk melayangkan surat somasi dalam 2×24 jam kepada Kapolres Jakpus dan Kadiv Humas Polda Metro Jaya terkait pernyataan diskriminatif dan diluar prosedur yang dilakukan keduanya. Jika tidak ada tanggapan atau klarifikasi terhadap somasi, maka kami akan melaporkan keduanya ke Propam Mabes Polri untuk diproses,” ditegaskan Ricky Ricardo, SH.

Ketika ditanyakan tentang somasi yang akan dilayangkan, Ricky Ricardo menjelaskan mengenai kekeliruan pernyataan Kapolres Metro Jakpus dan Kadiv Humas Polda Metro Jaya kepada publik, tentang kronologis kematian dua anak bangsa tersebut. Ricky menyebut, pihak kepolisian sudah menyebarkan narasi diskriminatif, penyesatan opini dan melakukan pembelaan tanpa ada proses penyelidikan perkara terlebih dahulu.

“Saya baca di berbagai media online, ada pernyataan mengenai justifikasi tentang keterbelakangan mental. Ini yang meninggal ada 2, yang satu dalam kondisi normal. Tapi pernyataan Argo Yuwono itu tidak memisahkan keduanya, sehingga publik beropini keduanya memiliki keterbelakangan mental. Lagipula sebetulnya tidak perlu ada pembahasan seperti itu, karena keduanya sehat secara fisik,” dituturkan Ricky Ricardo, SH.

“Kedua adalah pernyataan yang mengatakan bahwa kedua korban meninggal bukan akibat mengantre sembako dan ditemukan berada di luar kawasan Monas. Pernyataan ini dikeluarkan Kapolres Jakpus, Roma Hutajulu. Kami minta adanya permintaan maaf dan klarifikasi atas pernyataan tersebut kepada keluarga korban dalam 2×24 jam. Karena ternyata berdasar kesaksian ibu korban, Rizki ditarik keluar antrean sehingga ketika ditemukan pingsan memang ada di luar antrean. Dan yang menguatkan adalah, saat kondisi pingsan, korban masih memegang kupon sembako,” ditambahkan olehnya.

“Kapolres ini mencari pembenaran dan mau cuci tangan atas kasus ini. Belum ada proses penyidikan secara resmi tentang kronologis kok Kapolres sudah berani mengeluarkan pernyataan yang akhirnya menyesatkan publik,” dipertegas Ricky Ricardo.

Ricky Ricardo berkilah bahwa kepolisian memiliki Perkapolri Nomor 14 Tahun 2011 tentang ‘Kode Etik Kepolisian Negara Republik Indonesia’. Keduanya dalam hal ini Kadiv Humas Polda Metro Jaya dan Kapolres Jakpus, terindikasi melanggar Perkapolri 14/2011 Pasal 7 tentang etika kelembagaan dan Pasal 10 tentang etika kemasyarakatan.

“Keduanya terindikasi melanggar Pasal 10 dan 7. Tentang etika kemasyarakatan, di butir a dijelaskan menghormati harkat dan martabat manusia berdasar prinsip HAM. Sementara pernyataan soal keterbelakangan mental adalah pernyataan diskriminatif yang tidak menghormati harkat kemanusiaan. Dan Pasal 7 butir c tentang menjalankan tugas berdasar prosedural, profesional dan proporsional,” tutup Ricky Ricardo, SH.

Sumber: https://demokratdki.or.id/2018/05/04/lbh-demokrat-dki-jakarta-akan-melayangkan-somasi-kepada-kepolisian-terkait-pernyataan-sesat-mengenai-tragedi-sembako-maut-fui/

***

Diantara tanggapan warganet:

Mungkin ini bisa menjawab Knapa pak Argo dari Poda Metro Jaya begitu gigih belain pantia Paskah di Monas yg merenggut nyawa anak Manusia pic.twitter.com/RPVQKlhqrJ

— Negri Seterah (@RestyCayah) 1 Mei 2018


— SpesialTukangPaido (@mBahPaido) 1 Mei 2018


Sy usul pada Pimpinan Polri, terkait statemen Kombes Argo Yuwono sbg KABIDHUMAS Polda Metro yg katakan tewasnya 2 anak di Monas tdk ada kaitan dg acara pembagian Sembako.

Bila terbukti statemen itu salah,hukum dg pemberhentian atau min tunda kenaikan pangkat 5 thn

Setuju pls RT

— Ferry Koto (@ferrykoto) 3 Mei 2018


Gak Sepantasnya seorang Kabid Humas Polri berasumsi, Musibah kemarin jelas2 delik umum seharusnya Polisi langsung melakukan investigasi bukan malah mengeluarkan statement yang berkesan asal2an.

— Iwan Kurus (@Iwankurusin) 4 Mei 2018


Dari ke 2 Orang ini : Mana yg anda Percaya Ucapannya & Mana yg Hoax
1.Ibu Kokom Ibunda Rizki )almarhum) Korban Sembako Monas (RT)
2.Argo Yuwono (Like) boleh beri alasan dg kata” baik & tdk merespon bhs ternak.. pic.twitter.com/Gp9p8FcFZF

— Zepret🆔 (@Neng_Zepret) 3 Mei 2018


Ibu korban (Rizki) :" Saya ada di dalam Monas ya, makanya saya ngantri makan, nggak mungkin saya ngantri makan di luar Monas , saya menyaksikan si Rizki jatuh terinjek.......... "

*anda lebih percaya Pihak kepolisian atau Ibu Korban (Rizki)? #2019GantiPresiden #Asyik_03_Jabar pic.twitter.com/ClAeIFXOkM

— #2019GANTIPRESIDEN (@Al_Fatih1453__) 4 Mei 2018


Jika dengan sengaja memberi keterangan palsu di atas sumpah, baik dengan lisan atau tulisan, secara pribadi maupun oleh kuasanya yang khusus ditunjuk untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun. pic.twitter.com/IvwIAnvtbu

— HUKUM MILIK PENGUASA (@HukumDan) 4 Mei 2018


Sumber : PORTAL ISLAM

TEMPO KECYDUK! Sahrianta (Ketua Perindo DKI) Bantah Keluarkan Pernyataan Dave Relawan Ok Oce

TEMPO KECYDUK! Sahrianta (Ketua Perindo DKI) Bantah Keluarkan Pernyataan Dave Relawan Ok Oce


10Berita, Ketua DPW Perindo DKI Jakarta Sahrianta Tarigan mengklarifikasi pemberitaan yang menyatakan dirinya menyebut Dave Revano Santosa, ketua panitia pesta rakyat ”Untukmu Indonesia”, sebagai Relawan Ok Oce. Pemberitaan tersebut tidak benar.

”Ada dua hal perlu saya klarifikasi. Pertama, saya tidak pernah dihubungi oleh wartawan untuk masalah ini,” kata Sahrianta di Jakarta, Kamis (3/5/2018).

Untuk diketahui, muncul pemberitaan yang menyebutkan ketua panitia pesta rakyat ”Untukmu Indonesia”, Dave Santosa adalah Relawan Oke Oce. Dalam pemberitaan itu juga disebutkan Sahrianta memfasilitasi pertemuan Dave Santosa dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno.

Terkait pertemuan tersebut, Sahrianta tak menyangkalnya. Dia mengakui pernah mengantarkan Dave bertemu Sandiaga. Pertemuan itu atas permintaan Sandi karena Pemprov DKI ingin menggali keterangan dari panitia pesta rakyat yang menewaskan dua bocah.

”Tapi soal isi pertemuan, saya tidak tahu dan saya tidak terlibat sama sekali di dalam kepanitiaan. Saya tidak pernah mengeluarkan statement apapun, apalagi (menyebutkan) Dave sebagai Relawan Ok Oce,” tegas Sahrianta.

Link: https://news.okezone.com/read/2018/05/03/338/1894215/sahrianta-bantah-keluarkan-pernyataan-dave-relawan-ok-oce

***

Sebelumnya TEMPO memberitakan...

Ketua Perindo DKI: Ketua Panitia Sembako Monas Relawan Ok Oce
https://metro.tempo.co/amp/1085447/ketua-perindo-dki-ketua-panitia-sembako-monas-relawan-ok-oce

BERITA YANG SANGAT MENYESATKAN.

Padahal jelas Dave Revano Santosa adalah pendukung Ahok, pernah jadi Koordinator Relawan Jokowi di Pilpres 2014, dan isi twit-twitnya sangat benci dengan Anies-Sandi.

Sandi Bantah Ketua Panitia FUI sebagai Relawan OK OCE
http://www.tribunnews.com/metropolitan/2018/05/03/sandi-bantah-ketua-panitia-fui-sebagai-relawan-ok-oce

Sumber :Portal Islam 

Gawat!!! di PLTU Ini, Apapun Petunjuknya Gunakan Bahasa Cina

Gawat!!! di PLTU Ini, Apapun Petunjuknya Gunakan Bahasa Cina

10Berita – Komisi VII DPR menyoroti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Kasem di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau yang kebersihannya kurang terjaga.

Namun yang lebih menjadi perhatian adalah banyaknya tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di sana. Ironisnya, mereka sudah bertahun-tahun bekerja di Batam, namun tidak bisa berbahasa Indonesia. TKA ini harus benar-benar diawasi.

“Kami melihat di room control saja keseluruhannya warga negara Tiongkok dan bahkan sudah tiga tahun bekerja di sini tapi tidak bisa berbahasa Indonesia. Bahkan petunjuk apapun di sana juga berbahasa Tiongkok. Padahal dalam Perpres Nomor 20 Tahun 2018 sudah dikatakan bahwa TKA yang bekerja di Indonesia harus bisa berbahasa Indonesia,” kata Wakil Ketua  Komisi VII DPR,Herman Khaeron saat memimpin Kunjungan Kerja  ke Batam, Kepri, Minggu (29/4) lalu.

Politisi Partai Demokrat ini tak bisa membayangkan bagaimana di daerah-daerah terpencil, karena di tengah kota dan wilayah yang sangat banyak dikunjungi oleh masyarakat saja sudah banyak TKA.

Herman pun mempertanyakan untuk apa adanya pembangunan jika tidak memberikan lapangan kerja bagi pekerja lokal. Apalagi dengan kondisi angkatan kerja di Indonesia yang sangat tinggi.

“Kita sedang dalam tahapan bonus demografi. Kita harus cukup mampu menyediakan lapanngan pekerjaan supaya angkatan kerja kita terserap semua. Jangan sampai angkatan kerja kita tinggi, kemudian tuntutan terhadap lapangan pekerjaan tinggi, tetapi kemudian sumber daya kita dieksploitasi. Atau investornya dari asing, kemudian ruang pekerjaannya tertutup karena mereka membawa tenaga kerja dari negara asalnya,” khawatir Herman.

Menurutnya, temuan ini harus menjadi perhatian. Selain secara teknis juga harus menjaga keberlangsungan operasional dari pembangkit listrik yang ada di Kota Batam itu, perlu juga adanya batasan untuk TKA.

“Ruang pekerjaan yang potensial untuk membuka ruang kerja baru maupun ruang kerja yang bisa menampung lebih banyak para pekerja dalam negeri ini harus betul betul disiapkan secara cukup,” dorong politisi dapil Jawa Barat itu. ()

Sumber :rmol

Tanpa Anda Sadari, 9 Ucapan Ini Bisa Menyakiti Hati Orang Tua. Awas Durhaka!

Tanpa Anda Sadari, 9 Ucapan Ini Bisa Menyakiti Hati Orang Tua. Awas Durhaka!

10Berita, Orangtua kita adalah orang yang telah mengenal kita lebih lama sembilan bulan daripada orang lain. Mereka juga pastinya punya rasa cinta yang mencintai kita tulus ikhlas dan tanpa mengharapkan balasan.

Kita tahu bahwa ayah dan ibu kita selalu memaafkan kita ketika kita melakukan kesalahan, bahkan tanpa kita sadar kalau kita bersalah.

Nah kali ini seperti yang brilio.net lansir dari Brightside, Kamis (23/6) bakalan ngasih deretan kalimat-kalimat yang bisa menyakiti hati orangtua.

Dan bagaimana seharusnya kata-kata yang lebih baik dan membuat mereka lebih tenang dan bahagia. Simak di bawah ini yaa…

1. Pas Mereka Khawatir Sama Kamu

2. Ketika Kamu Harus Memilih, dan Mereka Berusaha Ngasih Solusi

3. Ketika Mereka Bertanya Tentang Sesuatu Hal

4. Ketika Kamu Mengambil Keputusan yang Penting Dalam Hidup

5. Ketika Mereka Beliin Kamu Baju, Jangan Ngeluh. Masih Untung Dibelikan!

6. Mereka Selalu Perhatian Sama Kamu, Entah Kamu Masih Kecil Atau Sudah Berkeluarga Sekalipun, Anak Tetaplah Anak

7. Pas Kalian Lagi Jauh, dan Mereka Nelfon Kamu

8. Ketika Mereka Menasehati Kamu, Dengan Bilang “Dulu Ibu Gini…”

9. Ketika Nanti Kalian Sudah Berkeluarga.. Mereka Merindukanmu…

Sumber: brilio.net

Egi Sudjana Sebut Ada Agenda Terselubung di Balik Peristiwa Monas

Egi Sudjana Sebut Ada Agenda Terselubung di Balik Peristiwa Monas

10Berita, JAKARTA—Pengacara Egi Sudjana memiliki pandangan sendiri sehubungan dengan peristiwa pembagian sembako di Monas beberapa waktu lalu, yang menelan korban hingga meninggal dunia.

“Ada tiga hal menurut pandangan saya dari ilmu hukum, yang pertama saya mempersoalkan masalah izin yang dimohonkan oleh pihak panitia forum Untukmu Indonesia yang ditandatangani oleh saudara Dave R Santoso,” kata Egi di Kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP PAN) Jalan Senopati, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Kamis (4/5/2018).

Ia menambahkan izin yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta pada tanggal 16 Maret 2018 di dalam perizinan, Egi menilai perlu dicermati karena tertulis sehubungan dengan rencana mengadakan pesta rakyat dan budaya yang di dalamnya meliputi bakti sosial pasar murah parade seni budaya dan ibadah umat Kristiani.

“Sesuai kesepakatan Hukum tidak boleh ada kegiatan lintas agama itu, jadi dengan pendekatan ini sudah menjadi penyimpangan hukum bahkan sampai ada Korban 2 bocah meninggal terinjak injak,” tegasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, publik dikejutkan tentang berita tewasnya dua orang anak, yaitu Muhammad Rizki (10), dan Mahesha Junaedi (12), pada saat acara pembagian sembako yang diselenggarakan oleh Forum Untuk Indonesia di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Sabtu (28/4) lalu.

Muhammad Rizki (10), meninggal diduga karena terinjak-injak saat ikut mengantre Sembako. []

Sumber : Islampos.

Pendukung Jokowi Waspada, Elektabilitasnya Akan Anjlok Jika Hal Ini Beneran Terjadi

Pendukung Jokowi Waspada, Elektabilitasnya Akan Anjlok Jika Hal Ini Beneran Terjadi

(Sumber Gambar : merdeka.com/politik/3-penyebab-elektabilitas-jokowi-meningkat/masih-kaburnya-kepastian-calon-penantang-jokowi.html)

10Berita, Mendekati hari-hari dimana rakyat Indonesia akan menggelar pesta demokrasi alias pemilu 2019. Sejuah ini tercatat baru ada 2 calon capres telah resmi mendeklarasikan dirinya untuk maju memperebutkan kursi panas RI 1. Kedua capres tersebut adalah presiden Jokowi dan juga Prabowo Subianto.

Sebelum pertarungan yang sesungguhnya dimulai, pasti berbagai prediksi akan dilakukan oleh pihak-pihak terkait. Dalam hal ini termasuk survey-survey elektabilitas yang dibuat oleh berbagai lembaga survey yang ada di tanah air.

Jika dilihat hasil dari semua survey yang telah dilakukan oleh lembaga tersebut, ternyata Jokowilah yang memiliki tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan dengan Prabowo Subianto.

Bahkan elektabilitas Jokowi semakin meningkat dari waktu ke waktu dan jauh meninggalkan lawannya itu.

Namun tunggu dulu, walaupun Jokowi saat ini memang memiliki tingkat elektabilitas yang cukup tinggi, bukan tidak mungkin elektabilitas sang petahana akan anjlok.

Seperti yang dikutip dari merdeka.com, Kamis (3/5/2016). Melalui survey elektabilitas yang dilakukan oleh lembaga Litbang Kompas, saat ini elektabilitas Jokowi semakin meningkat dari 46,3 persen ke 55,9 persen.

Lembaga survey tersebut mengatakan bahwa ada dua penyebab elektabilitas Jokowi naik, yang pertama adalah tingkat kepuasan masyarakat terhadap dirinya, dan yang kedua adalah karena belum jelasnya siapa penantang serius Jokowi di pilpres 2019.

Jika kita lihat dari salah satu alasan elektabilitas Jokowi semakin meningkat yaitu karena belum adanya calon penantang yang jelas, bukan tidak mungkin nantinya dengan muncul sosok yang yang akan menjadi saingan kuat untuk Jokowi, maka elektabilitasnya yang tinggi itu harus turun karena calon pesaingnya tersebut. Maka dari itu untuk pendukung Jokowi, waspadala terhadap calon-calon kejutan yang akan bersaing dengan Jokowi nantinya.

Sumber : merdeka.com

Cina Diam-Diam Pasang Rudal di Laut Cina Selatan

Cina Diam-Diam Pasang Rudal di Laut Cina Selatan


10Berita -Cina secara diam-diam telah memasang rudal jelajah antikapal dan sistem rudal darat ke udara di tiga pos di barat Filipina di wilayah Laut Cina Selatan. Hal itu diungkapkan oleh seorang sumber yang memiliki pengetahuan langsung mengenai laporan intelijen Amerika Serikat (AS).

Langkah tersebut memungkinkan Beijing untuk memproyeksikan kekuatannya lebih lanjut di perairan yang disengketakan tersebut. Menurut sumber yang tidak menyebutkan namanya itu, pengkajian intelijen mengatakan bahwa platform rudal dipindahkan ke pos-pos terdepan di Kepulauan Spratly dalam 30 hari terakhir.

Dilaporkan CNBC, Kamis (3/5), penempatan senjata pertahanan juga dilakukan di segi instalasi peralatan gangguan sinyal militer Cina Selatan baru-baru ini, yang mengganggu komunikasi dan sistem radar. Secara keseluruhan, sistem pertahanan pesisir yang baru merupakan tambahan yang signifikan terhadap portfolio militer Beijing di salah satu wilayah yang paling diperebutkan di dunia tersebut.

Intelijen terbaru, menurut sumber, menunjukkan penyebaran rudal jelajah antikapal dan rudal darat-ke-udara di Fiery Cross Reef, Subi Reef, dan Mischief Reef di Kepulauan Spratly. Spratly, yang diklaim oleh enam negara, terletak kira-kira dua pertiga dari arah timur dari Vietnam selatan ke Filipina selatan.

Rudal jelajah antikapal berbasis darat, yang ditetapkan sebagai YJ-12B, memungkinkan Cina menyerang kapal-kapal permukaan dalam 295 mil laut dari terumbu karang. Sementara itu, rudal darat-ke-udara jarak jauh yang ditetapkan sebagai HQ-9B, memiliki kisaran yang diharapkan dari penargetan pesawat, drone, dan rudal jelajah dalam 160 mil laut.

Senjata pertahanan juga muncul dalam citra satelit Woody Island, markas militer Cina di Kepulauan Paracel di dekatnya. “Pulau Woody berfungsi sebagai pusat administrasi dan militer Cina di Laut Cina Selatan,” kata Kepala Pusat Studi Strategis dan Studi Internasional dan Direktur Inisiatif Transparansi Maritim Asia, Gregory Poling, kepada CNBC dalam wawancara sebelumnya.

“Kami berasumsi bahwa apa pun yang kami lihat di Woody pada akhirnya akan menemukan jalan lebih jauh ke selatan untuk lebih langsung mengancam tetangga Cina,” katanya menambahkan.(kl/)

Sumber :Republika.co.id

Megawati Pilih Budi Gunawan Dampingi Jokowi di Pilpres 2019?

Megawati Pilih Budi Gunawan Dampingi Jokowi di Pilpres 2019?

Dokumen Galamedianews.com

10Berita, JOKO Widodo (Jokowi) maupun partai pendukungnya hingga kini masih menjaring figur yang cocok sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2019. Sejumlah nama kian mengemuka, salah satunya Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan.

Dalam sejumlah survei, setidaknya nama BG kerap masuk dalam bursa cawapres Jokowi. Apalagi, yang bersangkutan memiliki rekam jejak cukup dekat dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin mengatakan, Budi Gunawan memiliki kans untuk dipilih Megawati sebagai cawapres Jokowi di 2019 mendatang. "Dilihat dari kedekatan Megawati dengan Budi Gunawan. Bisa saja Megawati mengusulkan Budi Gunawan untuk menjadi Cawapresnya Jokowi," kata Ujang kepada Okezone, Jumat (4/5/2018).

Peluang mantan Wakapolri itu menjadi pendamping Jokowi disebut masih terbuka. Kata Ujang, angkanya masih 50:50. Semuanya tergantung pada pilihan Jokowi, Megawati dan parpol koalisi lainnya. "Semua masih terbuka opsinya," jelas Ujang.

Ujang mengakui bahwa Budi Gunawan memiliki prestasi gemilang selama berkarir di Korps Bhayangkara. Hal itu menjadi modal yang dapat mengantarkannya untuk duduk sebagai pendamping Jokowi di 2019. "Dilihat dari karir di kepolisian bagus-bagus saja. Dan layak-layak saja untuk jadi pendamping Jokowi. Namun kan harus dapat dukungan rakyat," jelasnya.

Di sisi lain, Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno mengakui nama Budi Gunawan masuk dalam bursa penjaringan cawapres Jokowi. Namun, ia tidak tahu nama Budi masuk dalam kategori apa di dalam pola penjaringan cawapres partainya.

Partai berlambang banteng moncong putih itu, diketahui memiliki pola penjaringan tersendiri, di antaranya melalui kategori daftar panjang, daftar pendek, dan daftar prioritas. "Bisa juga masuk daftar pendek dan daftar prioritas. Kami tidak tahu. Yang masuk daftar pendek dan prioritas hanya Ketum (Megawati) yang tahu," ujarnya saat dikonfirmasi.

Menurut Hendrawan, nama-nama pendamping Jokowi harus masuk ke dalam daftar panjang terlebih dahulu sebelum masuk dalam daftar pendek dan daftar prioritas. Figur yang masuk ke dalam daftar panjang, artinya telah memenuhi kriteria umum. Sedangkan figur yang masuk ke dalam daftar pendek, berarti telah memenuhi kriteria spesifik dan dikomunikasikan antar parpol.

Sementara itu, figur yang masuk dalam daftar prioritas artinya telah memenuhi kriteria yang diinginkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri secara spesifik, dan memiliki kecocokan atau kedekatan dengan Jokowi selaku calon presiden (capres) di 2019.

"Itu kan bertahap," jelas Hendrawan.

Sumber :Galamedianews

Mustofa Nahra Dipolisikan Susi “#DiaSibukKerja”, Mahendradatta Siap Ajukan Praperadilan

Mustofa Nahra Dipolisikan Susi “#DiaSibukKerja”, Mahendradatta Siap Ajukan Praperadilan


10Berita – Pembina Tim Pembela Muslim (TPM) Mahendradatta siap mengajukan pra peradilan kasus pelaporan aktivis Muhammadiyah Mustofa Nahrawardaya oleh Susi Ferawati, pemakai kaos “#DiaSibukKerja”.

Susi melaporkan Mustofa terkait cuitan kriminolog itu di akun Twitter @NetizenTofa, setelah insiden  di CFD Jakarta (29/04). Di mana Susi merasa diintimidasi cuitan @NetizenTofa.

Mahendradatta menyoal laporan pihak Susi, yang memperkarakan “ancaman” @NetizenTofa setelah insiden CFD.

“Mari kita bermain logika, kejadian nyata ada di CFD Jakarta, tapi yang dilaporkan ke polisi adalah orang  yang berkomentar jauh setelah kejadian. Belajar tentang Tempus Delicti gak ya. “Mengancam” setelah kejadian memang pernah terjadi dalam Sejarah Hukum Indonesia? Kapan? Mohon pencerahan,” tegas Mahendradatta di akun Twitter @mahendradatta.

Soal itu, Mahendradatta menantang semua pihak untuk memberikan “pencerahan”. “Kalau ini tidak juga ada yang bisa memberi Pencerahan, Insyaa Allah akan saya cari pencerahannya melalui Praperadilan @NetizenTofa,” tulis @mahendradatta.

Susi Ferawati melaporkan @Netizentofa terkait kasus perundungan di sosmed. Susi menegaskan, usai insiden di CFD itu, ia mengaku mendapatkan ancaman di sosmed. @Netizentofa dianggap telah melanggar Pasal 27 ayat 4 Jo Pasal 45 ayat 4 UU RI nomor 19 tahun 2016 tentang ITE.

@NetizenTofa sempat mengomentari “intimidasi” yang dialami Susi. “Ibunya harus paham situasinya. Kalau gak mau ribut, copot kaosnya. Biar anaknya tenang,” tulis @NetizenTofa.(kk/)

Sumber :itoday, Eramuslim.com

NGERI! Terbongkar Twit Lama Ketua Panitia Sembako Maut Monas @daverevano: "Anies - Sandi adalah manusia terjahat lebih dari penista agama.."

NGERI! Terbongkar Twit Lama Ketua Panitia Sembako Maut Monas @daverevano: "Anies - Sandi adalah manusia terjahat lebih dari penista agama.."


10Berita,  Aktivis sosial media, Mustofa Nahrawardaya (@NetizenTofa) kembali membongkar sosok di balik Tragedi pembagian sembako berujung maut yang diadakan Forum Untukmu Indonesia di Monas pada Sabtu (28/4/2018) lalu.

David Revano Santosa (Dave Revano) adalah Ketua Forum Untukmu Indonesia.

Jejak digital menunjukkan bahwa Dave merupakan pendukung Jokowi dan Ahok. Pada Pilpres 2014, dia tercatat pernah menjadi ketua fasilitator Forum Relawan Jokowi (ForJokowi).

Pada Pilkada DKI 2017 lalu, Dave juga menjadi pendukung Ahok-Djarot.

Mustofa Nahrawardaya (@NetizenTofa) mengungkap isi twit-twit lama dari akun @daverevano.

"Ketua Panitia Paskah Monas yg menelan korban Dua Jiwa tewas sia2. Ini bunyi tweetnya tahun lalu. Jahat gak sih?" kata @NetizenTofa di twitter, Kamis (3/5/2018).

@NetizenTofa mengunggah gambar bukti screenshot twit-twit @daverevano.

Ketua Panitia Paskah Monas yg menelan korban Dua Jiwa tewas sia2. Ini bunyi tweetnya tahun lalu. Jahat gak sih? pic.twitter.com/ywnU3NCOey

— Mustofa Nahrawardaya (@NetizenTofa) 3 Mei 2018

Dari penelusuran portal-islam.id, twit-twit itu memang benar ada di akun @daverevano.

"Anies - Sandi adalah manusia terjahat lebih dari penista agama.." demikian isi twit @daverevano tertanggal 11 Mar 2017.

Anies - Sandi adalah manusia terjahat lebih dari penista agama..

— Dαvє Rєvαnσ (@daverevano) 11 Maret 2017


Ini link twitnya (jaga-jaga kalau nanti dihapus): https://twitter.com/daverevano/status/840599906884628480

NB: Ini sekaligus untuk mengcounter klaim seperti diberitakan Tempo "Ketua Perindo DKI: Ketua Panitia Sembako Monas Relawan Ok Oce".

Menurut Ketua Partai Perindo DKI Jakarta Sahrianta Tarigan, Ketua Panitia Forum Untukmu Indonesia tersebut adalah Dave Santosa ikut Program Ok Oce.

“Saya tidak tahu kalau kegiatan politik, tapi (Dave) ikut Program Ok Oce," kata Sahrianta pada saat dihubungi Tempo hari ini, Kamis, 3 Mei 2018.

Oleh Tempo, klaim bahwa Dave ikut program Ok Oce kemudian di-framing si Dave ini "Relawan Ok Oce". Apa gak bisa bedakan "peserta" Ok Oce (yang terbuka untuk wiraswasta/pengusaha), kok disebut "Relawan" ok oce? Yang dikesankan si Dave pendukung Anies-Sandi atau pendukung Sandi.

Link: https://metro.tempo.co/amp/1085447/ketua-perindo-dki-ketua-panitia-sembako-monas-relawan-ok-oce

JEJAK DIGITAL dari akun @daverevano tidak bisa menutupi bagaimana sikap si Dave ini terhadap Anies-Sandi.

Selain twit di atas. Banyak sekali twit-twit @daverevano yang menunjukan:

(1) "Orang kaya gini kok mau jadi Wagub, cara ngomongnya kaya comberan, gak ada kelasnya" -- ini twit @daverevano tanggal 5 Mar 2017. Mengomentari berita Kompas tentang Sandiaga Uno.

Link: https://twitter.com/daverevano/status/838302773892481024

— Dαvє Rєvαnσ (@daverevano) 5 Maret 2017


(2) "Lama2 jadi mual liat orang jahat tapi bibirnya manis demi ingin jadi gubernur, semua cara dihalalkan demi sebuah kemenangan.. pengen muntah," -- twit 11 Mar 2017.

Link: https://twitter.com/daverevano/status/840277475313635330

(3) "Masyarak akan dibuat lebih susah lagi dgn program Anies Sandi, masyarakat diajarin utang yg gak sesuai kemampuan.. 2,3 jt/bln wahh kacau ini," -- twit 23 Feb 2017.

Link: https://twitter.com/daverevano/status/834698651481960448

Belum lagi twit-twit si Dave tentang Habib Rizieq dan FPI.

(1) "sebelumnya anda dulu yg akan dibinasakan" -- twit 16 Jan 2017, terkait Habib Rizieq.

— Dαvє Rєvαnσ (@daverevano) 16 Januari 2017

Link: https://twitter.com/daverevano/status/820854664795017217

(2) "Petinggi FPI bukan ulama karena kerjaannya hasut massa.  Ulama itu membawa kedamaian. @DivHumasPolri" -- twit 15 Jan 2017/

Link: https://twitter.com/daverevano/status/820629182954684417

Dan masih banyak lagi. Silakan cek twit-twitnya sebelum dihapus: https://twitter.com/daverevano

— Dαvє Rєvαnσ (@daverevano) 8 Agustus 2017


Sumber :Portal Islam