OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 11 Februari 2017

03

Biksu-Biksu Myanmar Hadang Kapal Kemanusiaan Malaysia

10Berita – Sebuah kapal bantuan kemanusiaan Malaysia dihadang massa anti-Rohingya di pelabuhan Yangon, Myanmar, pada hari Kamis (09/02). Bantuan ini rencananya akan disalurkan kepada pengungsi minoritas Muslim Rohingya di provinsi Rakhine.

“Kami ingin memberitahu tahu mereka bahwa tidak ada Rohingya di sini,” kata seorang biksu Budha Myanmar bernama Thuseitta, yang ikut aksi penghadangan.

Perlu diketahui bahwa pemerintah Myanmar menolak mengakui kewarganegaraan ratusan ribu Muslim Rohingya. Meskipun secara turun temurun mereka tinggal di wilayah kepimimpinan Aung San Suu Kyi. Kelompok nasionalis Budha menjadi salah satu pihak yang paling mendukung kebijakan tersebut, dan menganggap mereka adalah imigran ilegal dari Bangladesh.

Kapal pembawa bantuan “The Nautical Aliya” berangkat dari Malaysia dua pekan lalu, membawa 2.200 ton beras, bantuan medis dan pakaian, dengan ratusan pekerja kemanusiaan dan kesehatan.

Sebagian bantuan rencananya akan diturunkan di pelabuhan Yangon, kemudian diangkut melalui jalur darat ke negara bagian Rakhine. Adapun sisanya akan dibawa ke pelabuhan Teknaf, Banglades Selatan, tempat pengungsian bagi 70.000 warga Rohingya yang mengungsi ke negara tersebut.

Pengiriman bantuan dilakukan pasca militer Myanmar melakukan kekerasan terhadap warga minoritas Rohingya, berupa pemerkosaan, penyiksaan dan massa pembunuhan terhadap Rohingya sejak 9 Oktober 2016, seperti dilansir dalam lapora PBB yang terbit pada pekan ini.

Berdasarkan wawancara dengan ratusan pelarian di Bangladesh, disebutkan bahwa militer Myanmar kemungkinan besar tengah melakukan pembersihan etnis terhadap minoritas Muslim Rohingya.

Sumber: Kiblat, eramuslim

Related Posts: