OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.
Tampilkan postingan dengan label save palestina. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label save palestina. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 Juni 2020

Israel Terapkan Denda Bagi Jama’ah Sholat di Masjid Al-Aqsa

Israel Terapkan Denda Bagi Jama’ah Sholat di Masjid Al-Aqsa




10Berita,  Pada hari Kamis pagi (11/6/2020), para pemukim ekstremis Zionis melanjutkan serangannya ke Masjid Al-Aqsa dari Gerbang Al-Mugaribah dengan penjagaan ketat Polisi Khusus Israel, di tengah pembatasan ketat bagi orang-orang Palestina yang ingin memasuki Masjid Al-Aqsa dengan menahan kartu identitas mereka di gerbang.

Polisi Zionis memberikan perlindungan penuh kepada para pemukim Zionis yang menyerbu, mulai dari pintu masuk melalui Gerbang Mughrabi, berkeliling di berbagai bagian alun-alun Masjid Al-Aqsa, hingga berakhir di Gerbang al-Silsilah.

Sementara itu, menurut Departemen Wakaf Islam di Al-Quds menyebutkan, 104 pemukim, termasuk 59 mahasiswa universitas Yahudi, menyerbu Masjid Al-Aqsa secara terorganisir dalam melakukan aksi provokatif di halamannya. Mereka juga mendapatkan penjelasan tentang dugaan adanya "Kuil" Yahudi di areal tersebut.

Selain itu, mereka melakukan ritual Talmud di sebelah timur masjid dengan keamanan super ketat.

Masjid Al-Aqsa terkena serangkaian serangan dan pelanggaran oleh para pemukim Zionis dari berbagai kalangan. Sementara itu, polisi Zionis terus menargetkan para pejabat Departemen Wakaf Islam dan penjaga Al-Aqsa juga para murobithun (pahlawan Al-Aqsa yang setiap hari tinggal di sana) dengan panggilan terhadap mereka untuk diselidiki atau deportasi dengan berbagai periode.

Sebelumnya, pusat hak asasi manusia Al-Quds telah mendokumentasikan deportasi lebih dari 30 warga Palestina dari Masjid Al-Aqsa dan Kota Tua Al-Qudsa untuk berbagai periode mulai dari 3 bulan hingga 6 bulan ke depan.

Dalam konteks ini, polisi Zionis juga memberlakukan denda keuangan bagi jamaah kaum muslimin yang memaksakan diri untuk hadir di masjid tersebut dengan alasan para pengunjung Al-Aqsa tidak ada yang menggunakan masker saat masuk masjid.

Sumber: Pusat Informasi Palestina, portal islam

Senin, 08 Juni 2020

Tidak Ada Gelombang Protes Dunia 'Peace, No Discrimination, Human Rights' Untuk Palestina

Tidak Ada Gelombang Protes Dunia 'Peace, No Discrimination, Human Rights' Untuk Palestina




10Berita, Setiap hari saya menyaksikan siaran CNN, Aljazeera dan RT. Saya tahu diluar sana ada protes besar atas pembunuhan George Floyd oleh polisi Minneapolis AS. Sejak awal berita ini muncul saya sudah melihatnya. Tapi saya sengaja tidak share berita apapun terkait hal tersebut.

Orang di beberapa negara ribut soal diskriminasi dan kebrutalan polisi atas Floyd tapi kenapa mereka tidak ribut kebrutalan Israel terhadap penduduk Palestina?

Jika mereka bisa protes atas Floyd kemudian membawa-bawa tulisan peaceno discriminationhuman rights bla bla bla, lantas kenapa mereka diam atas pembantaian pasukan Israel terhadap anak-anak di Palestina setiap hari?

Mana protes mereka ketika Israel menembak mati seorang perawat wanita bernama Razan al-Najjar 2018 saat hendak menolong korban terluka? Mana protes mereka ketika Israel menangkap secara brutal dengan keroyokan seorang remaja bernama Fawzi al-Junaidi? Atau mana suara mereka ketika tentara Israel menembak mati Ibrahim Abu Thurayeh yang duduk diatas kursi rodanya pada 2017? Atau mana gelombang protes besar-besaran mereka ketika Rachel Corrie tewas dilindas oleh buldozer Israel pada 2003?

Masih banyak lagi kekejaman dan kebrutalan tentara Israel terhadap kemanusiaan di Palestina lebih dari tindakan polisi Minneapolis terhadap Floyd. Tapi tak ada gerakan marah dan protes dari seluruh dunia. Bahkan PBB sendiri tak berdaya apa-apa, slogan peace and justice cuma sebatas tulisan diatas kertas semata.

Setiap hari sampai hari ini rakyat Palestina ditembaki, dirudal dan ditangkap secara brutal oleh Israel. Penjajah laknatullah. Tapi dunia diam seribu bahasa.

(By Armansyah)

Sumber: konten Islam

Senin, 24 Februari 2020

Gerakan “Subuh Luar Biasa” Senjata Baru Palestina Untuk Melawan Penjajahan Israel

Gerakan “Subuh Luar Biasa” Senjata Baru Palestina Untuk Melawan Penjajahan Israel


10Berita - Gerakan shalat subuh berjamaah yang pertama kali berlangsung di Masjid Ibrahimiah, Hebron, terus merayap ke masjid-masjid lainnya di Tepi Barat dan Gaza. Ribuan warga Yerusalem setiap subuh rela keluar rumah untuk mendatangi Al-Aqsa, situs yang merupakan inti dari konflik Palestina.

 Aksi yang dikenal dengan “Subuh Luar Biasa” tersebut terbukti mampu menekan Israel dan membuat otoritas zionis bergerak mengeluarkan beragam kebijakan antisipasi.

 Namun demikian, aksi serupa terus tumbuh dan melebar bahkan hingga ke beberapa Negara Arab. Syekh Muhammad Rateb Al-Nabulsi, salah seorang ulama dunia dari Suirah memandang urgensi aksi yang berlangsung di Palestina tersebut.

 Ia mengatakan, bahwa waktu subuh itu menyimpan rahasia yang seandaianya seseorang mengetahuinya maka ia akan mendatangi masjid meski dengan merangkak.

 Gerakan massa tersebut terinspirasi dari semangat untuk menjaga situs-situs suci umat Islam dari penistaan Yahudi Israel, seperti Masjid Al-Aqsa dan Masjid Ibrahimiah. Juga merupakan respon terhadap Deal of The Century atau Perjanjian Abad Ini yang menjadikan Yerusalem seluruhnya milik Israel.

 Husam Al-Mishri salah satu pencetus gerakan mengatakan bahwa Subuh Luar Biasa awalnya bertujuan melindungi Masjid Ibrahimiah di Hebron. Kemudian bergerak ke Yerusalem di Masjid Al-Aqsa, juga ke masjid-masjid yang terletak di wilayah jajahan Israel dan Gaza.

 Ia menambahkan “Subuh Luar Biasa” menumbuhkan kembali harapan untuk mempertahankan Tepi Barat. Serta harapan untuk menguasai masjid-masjid yang sudah menjadi kewajiban umat untuk melindunginya.

 Serta hal terpenting paparnya, adalah mempesatukan setiap gerakan dan faksi yang ada di Palestina. Kegiatan itu harus terus berlangsung sebagai salah satu senjata baru guna menghadapi penjajahan Israel. (SuaraPalestina)


Selasa, 16 April 2019

HAM, Bungkam untuk Palestina!

HAM, Bungkam untuk Palestina!




10Berita - Sampai saat ini, Palestina masih membara. Penembakan terhadap individu hingga bombardir pemukiman warga Palestina oleh Israel tetap terjadi. Kian hari derita Palestina kian menyayat hati.

Semakin bertambah perih, tatkala pesta demokrasi berlangsung di Israel. Tanpa basa-basi, para petarung pemilu menyatakan kebencian mereka terhadap Palestina.

Salah satunya, dikutip dari Republika.co.id, diungkapkan dengan tegas oleh Benjamin Netanyahu dalam kampanyenya. Bahwa Ia berjanji, jika Ia terpilih kembali sebagai Perdana Menteri, maka ia akan mencaplok permukiman Israel di tepi Barat dari Palestina.

Inilah derita Palestina. Teror Israel selalu membayangi tanpa henti. Derita Palestina semestinya adalah derita kita bahkan Muslim di seluruh dunia. Namun sungguh sayang, dunia internasional hanya diam. HAM tiba-tiba bungkam. Tidak ada empati apalagi pembelaan. Inilah wajah asli dari HAM berkelindan kemunafikan.

Fakta ini seharusnya membuka mata kita. Bahwa berharap pada dunia internasional untuk pembebasan Palestina adalah kesia-sia-an. Bukankah Allah Swt. telah peringatkan dalam QS. Al Imran ayat 118. Bahwa telah nyata kebencian dari mulut mereka (orang kafir) dan apa yang ada di hati mereka itu lebih besar lagi. Naudzubillah!

Karenanya, hanya dengan bersatunya seluruh kaum muslim  dalam naungan syariat-Nya saja Palestina bisa dibebaskan. Ibarat lidi, ia mudah dipatahkan jika bersendirian. Lain hal jika lidi-lidi disimpul jadi satu.

Ia akan kokoh, tidak mudah dilumatkan. Semoga, persatuan umat Islam segera terwujud dan pembebasan palestina tidak lagi sekedar pepesan kosong di meja perdamain dunia. Semoga!

Pengirim: Wulan Citra Dewi, S.Pd, Pekanbaru, Riau

sumber: republika