OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.
Tampilkan postingan dengan label ISLAMOFOBIA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ISLAMOFOBIA. Tampilkan semua postingan

Kamis, 31 Oktober 2019

Pasca Penusukan Wiranto, Menag Akan Larang Wanita Bercadar Masuk Instansi Pemerintah

Pasca Penusukan Wiranto, Menag Akan Larang Wanita Bercadar Masuk Instansi Pemerintah

10Berita, Jakarta – Pasca penusukan Wiranto di Banten beberapa waktu lalu, Menag Fachrul Razi berencana melarang cadar masuk instansi pemerintah. Fachrul Razi mengklaim bahwa alasan ini untuk keamanan.
“Memang nantinya bisa saja ada langkah-langkah lebih jauh, tapi kita tidak melarang niqab, tapi melarang untuk masuk instansi-instansi pemerintah, demi alasan keamanan. Apalagi kejadian Pak Wiranto yang lalu,” kata Fachrul seperti dikutip CNN Indonesia pada Rabu (30/09/2019).
Ia menyampaikan pihaknya sedang mengkaji hal tersebut untuk ditetapkan melalui peraturan menteri agama. Namun ia menyebut tak pernah berpikir untuk melarang penggunaan cadar.
Fachrul menyebutkan bahwa langkah ini dipertimbangkan Kemenag karena semakin banyak pengguna niqab yang menganggap hal itu sebagai indikator keimanan. Menurutnya, banyak pengguna niqab yang menilai orang yang tak bercadar tingkat ketakwaannya lemah.
“Kita ingin memberikan kejelasan itu bulan ukuran tingginya iman dan takwa seseorang,” tuturnya.
Mantan Wakil Panglima TNI itu menyebut penggunaan niqab hanya budaya beberapa suku di Arab Saudi yang sudah mulai ditinggalkan. Malah saat ini, klaimnya, pengguna niqab lebih banyak di Indonesia.
“Bahwa niqab itu tidak ada ayatnya yang menganjurkan memakai niqab, tapi juga tidak ada yang melarang. Tapi kita ingin menggarisbawahi bahwa pemakain niqab itu tidak ada kaitannya dengan kualitas keimanan atau ibadah seseorang,” pungkasnya.
Reporter: Taufiq Ishaq
Sumber: CNN Indonesia

Senin, 28 Oktober 2019

Biadab! Orang tak Dikenal Lempari Kotoran Manusia ke Masjid di Palembang, Terekam CCTV

Biadab! Orang tak Dikenal Lempari Kotoran Manusia ke Masjid di Palembang, Terekam CCTV




10Berita - Astagfirullah, sungguh tidak punya akal dan hati. Orang tak dikenal terekam CCTV sengaja mendatangi Masjid Jami Gandus Palembang.

Pelaku yang mengenakan baju kaos putih ini, datang ke Masjid Jami Gandus Palembang dengan membawa kotoran manusia.

Kotoran yang dibawanya tersebut, dilemparkannya ke dalam masjid Jami Gandus Palembang tepatnya di bagian syaf perempuan.

Sehingga, kotoran tersebut berserakan di sajadah dan lantai bagian belakang masjid Jami Gandus Palembang.

Kejadian ini, sudah dilaporkan pengurus Masjid Jami Gandus Palembang ke Polsek Gandus Palembang untuk segera di tindak lanjuti.

RADIKAL dan BIADAB 😡

Masjid Di wilayah Gandus Palembang Dilempari Kotoran Jam 11 Malam Tadi
( Pelaku Terekam CCTV )

Lapor Komandan @mohmahfudmd
Yang Ini Contoh RADIKAL, Bukan Bilang Kafir di dalam Masjid
1.984 orang memperbincangkan tentang ini
 Kronologi

Peristiwa pelemparan kotoran manusia di dalam Masjid Jami Gandus Palembang, diketahui pertama kali marbout masjid.

Hal itu, diketahu ketika marbout masjid hendak buang air kecil. Saat bangun, ia mencium mau seperti kotoran manusia di dalam masjid.

"Pukul 22.00, masih ada IRMA Masjid Gandus yang latihan Hadroh. Setelah mereka bubar, marbout mengunci seluruh pintu dan mematikan lampu di dalam masjid. Diperkirakan, kejadiannya skeitar pukul 23.00 lewat saat kondisi masjid sepi," ujar pengurus harian Masjid Jami Gandus Palembang Hendra Gunawan, Minggu (27/10/2019).

Karena penasaran, marbout masjid menyalakan lampu dan mengecek di dalam masjid. Dibagian depan, tidak ditemukan apa-apa.

Ketika marbout ke bagian belakang tepatnya di saf perempuan, ditemukan ceceran kotoran manusia baik di sajadah maupun di lantai masjid.

Mengetahui hal tersebut, marbout langsung menghubungi pengurus masjid untuk memberitahukan kejadian tersebut.

Pengurus yang datang akhirnya sepakat untuk melihat rekaman cctv untuk mengetahui bagaimana pelaku masuk dan melemparkan kotoran manusia ke dalam masjid.

Pelaku ini berhenti dan memarkir motornya di luar pagar masjid. Ia masuk ke halaman masjid dan menuju ke belakang masjid.

Pelaku ini sempat ingin membuka terali masjid tetapi tidak bisa karena terkunci. Sehingga, pelaku langsung saja melemparkan kotoran manusia ke dalam masjid.

"Bila terali tidak dikunci, kemungkinan pelaku ini masuk dan melempar ke bagian depan masjid tepatnya dekat imam dan mimbar. Karena terlihat, bila pelaku ini tidak tidak bisa membuka terali dan pelaku memutus melemparkan di bagian belakang," ungkapnya.

Kejadian ini sendiri, telah dilaporkan ke Polsek Gandus Palembang. Tak hanya Pengurus masjid Jami Gandus Palembang, tetapi juga masyarakat Gandus Palembang berharap kepada pihak kepolisian untuk dapat menangkap pelaku yang melakukan tindakan tidak terpuji tersebut.

Terkait adanya Pelemparan kotoran manusia di dalam Masjid Jami Gandus Palembang, Polsek Gandus Palembang langsung mengambil langkah cepat untuk melakukan penyelidikan.

Kapolsek Gandus Palembang AKP Wellian Harbensyah menuturkan, pihaknya sudah mendatangi lokasi yakni Masjid Jami Gandus Palembang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.

Selain melakukan olah tempat kejadian, juga dicari barang bukti dan ditemukan kantong plastik yang diduga digunakan pelaku untuk membawa kotoran manusia yang di lemparkan di dalam masjid.

"Kami sudah meminta keterangan saksi baik penjaga masjid maupun dari pengurus. Kami memohon doanya, kasus ini langsung kami lakukan penyelidikan agar pelakunya bisa segera tertangkap," ujar Willian.



Sumber: 

Sabtu, 26 Oktober 2019

Berhijab, Atlet Ini Didiskualifikasi dari Ajang Lomba Lari di AS

Berhijab, Atlet Ini Didiskualifikasi dari Ajang Lomba Lari di AS


10Berita,AMERIKA SERIKAT — Noor Alexandria Abukaram, pelari lintas negara dari Sylvania Northview High School, Amerika Serikat (AS) itu didiskualifikasi saat mengikuti perlombaan di distrik setempat pada Sabtu (19/10/2019) lalu. Abukaram dinilai melanggar kebijakan seragam karena dirinya berhijab.
Noor Alexandria Abukaram menyelesaikan lomba lari 5 ribu meter itu dengan catatan waktu 22 menit dan 22 detik. Namun, ketika atlet berusia 16 tahun itu sampai di garis finish, catatan waktu dan nama dirinya tidak tercantum.
“Kami pergi dan mencoba menemukan penempatan kami di kertas yang mereka keluarkan, dan nama saya tidak ada di sana,” kata Abukaram seperti dikutip dari WLOS.

Abukaram pun mempertanyakan keganjilan tersebut. Dilansir dari Huffington Post, Kamis (24/10/2019), ketika hijaber itu bertanya mengapa namanya tidak tercantum? Para pejabat mengatakan jilbabnya melanggar kebijakan seragam sehingga dia didiskualifikasi. Waktu terbaik pribadinya bahkan tidak masuk hitungan.
Padahal, Abukaram telah melalui berbagai kompetisi sebelumnya tanpa masalah hingga dia sampai pada pertemuan lintas negara Divisi 1 Divisi Barat Laut di Ohio bagian timur, dimana dirinya didiskualifikasi.
“Awalnya itu sangat memalukan dan kemudian sangat mengecewakan,” kata Abukaram kepada HuffPost, “Ini tidak pernah terjadi padaku.”
Panitia perlombaan mengatakan kepada remaja itu bahwa dia perlu memiliki surat pernyataan yang ditandatangani oleh Asosiasi Atletik Sekolah Tinggi Ohio (OHSAA) untuk dapat berlomba – meskipun dia belum pernah diminta melakukannya sebelum waktunya di tim lintas negara, trek, dan sepak bola sekolah – Dia mengenakan pakaian lari normal, meliputi legging Nike hitam, atasan Under Armour dengan jersey tim, dan jilbab Nike untuk mematuhi nilai-nilai agamanya, dan dia tidak pernah menghadapi masalah apapun soal pelanggaran pakaian sebelumnya.
“Jika kamu memintaku untuk berlari tanpa menggunakan hijab, maka kamu telah memintaku untuk berhenti berlari,” ujar Abukaram.

Seorang perwakilan OHSAA mengatakan kepada HuffPostbahwa pelari lintas-negara diizinkan untuk berpartisipasi dalam kompetisi yang mengenakan hiasan kepala keagamaan. Namun selama pelari memperoleh surat pernyataan pengabaian dari OHSAA dan menyerahkannya ke kantor pusat sebelum perlombaan karena itu merupakan perubahan pada seragam OHSAA peraturan.
Pihak penyelenggara mengakui, hanya menegakkan aturan. Ia menambahkan bahwa peraturan seragam khusus ini untuk berpotensi memodifikasinya di masa depan, sehingga hiasan kepala agama tidak membutuhkan pengabaian.

Diskualifikasi tersebut melambangkan apa yang dialami oleh banyak wanita berhijab saat berpartisipasi dalam olahraga. Sementara masing-masing olahraga memiliki aturan sendiri berkaitan dengan hiasan kepala terkait identitas agama.
Pada tahun 2017, Federasi Bola Basket Internasional membatalkan larangan mengkritik headwear agama, termasuk jilbab, setelah banyak pengawasan. Menyusul gugatan itu, Asosiasi Tinju Internasional mengumumkan awal tahun ini bahwa wanita Muslim juga akan diizinkan untuk bersaing dalam jilbab. []

SUMBER: HUFFINGTON POST | INDEPENDENT

Kamis, 27 Desember 2018

Bersertifikasi Halal, Coklat Toblerone Terancam Diboikot di Eropa

Bersertifikasi Halal, Coklat Toblerone Terancam Diboikot di Eropa




10Berita  - Kelompok sayap kanan di Eropa menyerukan boikot cokelat Toblerone setelah produk tersebut memperoleh sertifikasi halal.

Tagar #BoycottToblerone meraih popularitas di kalangan ekstremis dan kelompok sayap kanan, USA Today melaporkan.

Jörg Muethen, seorang anggota terkemuka dari partai sayap kanan Alternatif untuk Partai (AfD) Jerman, mengunggah tentang sertifikasi itu di media sosial pekan lalu, mengkritiknya sebagai bukti “Islamisasi” di Eropa. Demikian The Hill melaporkan, Senin (24/12/2018).

Perusahaan induk Toblerone, Mondelēz International, berbasis di AS, meskipun batang cokelat segitiga yang ikonik itu diproduksi di Swiss.

Sertifikasi halal, yang berarti makanan disiapkan sesuai dengan hukum Muslim, diberikan kepada Toblerone pada April 2018. Mondelēz International mengatakan bahwa proses produksi dan resepnya tidak diubah untuk mendapatkan sertifikasi. Sertifikasi halal mirip dengan makanan yang ditandai “kosher” dalam agama Yahudi.

Ibrahim Hooper, juru bicara kelompok advokasi Muslim Dewan Hubungan Amerika-Islam, menyebut gerakan antihalal sebagai contoh berulang Islamofobia.

“Makanan adalah sesuatu yang universal dan itulah sebabnya para pembenci memalanginya,” kata Hooper kepada USA Today.

“Ini sesuatu yang menyentuh semua orang dan mereka melihat ini sebagai kendaraan yang produktif untuk kefanatikan mereka,” tambahnya.

Banyak pengguna Twitter menanggapi dengan mengejek aksi boikot itu. Kalangan prohalal menegaskan banyak makanan yang diproduksi secara massal disertifikasi sebagai halal dan sertifikasi tersebut sebenarnya menunjukkan standar keamanan pangan yang lebih tinggi. []

SUMBER: MINA | USA TODAY


Selasa, 18 Desember 2018

China Mengundang Kemarahan Umat Muslim Indonesia

China Mengundang Kemarahan Umat Muslim Indonesia




10Berita Sikap diskriminatif dan penindasan yang dilakukan pemerintah China kepada muslim Uighur di Provinsi Xinjiang mengundang kemarahan umat muslim di Indonesia.

Demikian disampaikan Ketua Umum KAMMI Irfan Ahmad Fauzi, Senin (17/12).

Irfan mengatakan organisasinya mengutuk keras tindakan pemerintah China yang telah menodai hak dasar manusia dalam memeluk agamanya. Dan meminta Pemerintah Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia, segera berperan aktif dan tegas terhadap China.

Berdasarkan laporan investigasi UN Committee on the Elimination of Racial Discrimination dan Amnesty International and Human Rights Watch pada bulan Agustus, sekitar dua juta warga Uighur ditahan otoritas China di penampungan politik di Xinjiang.

"Tidak boleh ada negara yang bisa melarang warganya untuk menjalankan ibadah agamanya, ini sudah mencoreng hak asasi manusia yang telah disepakati masyarakat dan dunia internasional" tambahnya

Menurut Irfan, pemerintah Indonesia bisa menggandeng OKI untuk menekan pemerintah China dan menyerukan kasus pelanggaran HAM berat ini di mata internasional.

"Posisi Indonesia sangat menguntungkan untuk terlibat dalam menyerukan hak-hak muslim Uighur ini, karena selama ini di mata internasional kita diakui sebagai negara yang konsisten menolak penindasan, termasuk terhadap Palestina,” demikian Irfan.


sumber: rmol