Divonis Dokter Idap Kanker Paru-paru, Pria ini Ngaku Sembuh Total Tanpa Perlu Operasi, Kok Bisa?
10Berita - Penyakit kanker menjadi momok yang menakutkan untuk banyak orang.
Apalagi kanker merupakan penyakit mematikan yang bisa kita alami kapan saja.
Baik tua ataupun muda bisa terkena penyakit ini.
Salah satu penyakit kanker yang berbahaya adalah kanker paru-paru.
Dikutip dari laman who.int, kanker paru-paru adalah satu dari lima jenis kanker paling mematikan di dunia.
Namun, ternyata seorang pria bisa sembuh total dari kanker ini tanpa operasi, lho!
Bagaimana bisa ya?
Yuk simak kisahnya berjuang melawan kanker paru-paru berikut ini.
Awal Mula Terkena Kanker Paru-paru
Tidak ada yang tidak mungkin, begitulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan perjuangan Elang dalam melawan penyakit kanker paru-paru.
Pria berusia 57 tahun itu, kini bisa bernafas lega setelah dinyatakan dokter bersih dari kanker paru yang dideritanya.
Kanker ini menyumbangkan angka kematian paling tinggi di dunia.
Hasil riset terbaru International Agency for Research on Cancer (IARC) yang dirilis WHO menemukan, pada 2018 angka kematian penyakit ini diperkirakan 2,1 juta dari total 9,6 juta kematian akibat kanker.
Dikutip dari Kompas.com, pria asal Bekasi tersebut menceritakan tentang awal mulai terkena penyakit mematikan itu.
Susi (57) saat mendampingi suaminya Elang (57)
Elang menuturkan, hal tersebut bisa terjadi lantaran ia memiliki gaya hidup tidak sehat.
Begadang, konsumsi makanan yang tidak sehat, minuman alkohol ditambah kebiasaan merokok sudah sangat akrab di kehidupannya.
Kebiasaan buruk tersebut tanpa disadari mengantarkan dirinya pada kanker paru-paru stadium dua pada 2015.
Padahal, saat itu ia sama sekali tidak merasakan adanya gangguan kesehatan yang berarti.
“Tidak menyangka, karena keseharian saya sehat-sehat saja, masih beraktivitas seperti biasa. Namun pas lihat hasil Medical Check Up (MCU) rutin, ada nodule di paru-paru saya,” ungkapnya.
Mengetahui dirinya mengidap kanker paru, kekhawatiran langsung menghinggapi pikiran ayah tiga anak tersebut.
“Ya sejak itu saya jadi galau terus, kerja tidak fokus, tapi saya terus berpikir mencari cara untuk sembuh,” ungkapnya.
Lalu apa rahasianya Elang bisa sembuh dari penyakit mematikan tersebut?
Pengobatan Tanpa Operasi dan Kempoterapi
Menurutnya, dari beberapa pemeriksaan medis yang sempat dijalani tak satu pun bisa dijadikan solusi.
Saat itu, semua metode pengobatan yang disarankan justru semakin menambah kekhawatirannya.
Sementara itu, yang ia inginkan adalah metode pengobatan tanpa operasi maupun kemoterapi.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
“Saya enggak mau dibedah, lagi pula saya tahu kemoterapi itu berat,” ungkap Elang. Keyakinan Elang bahwa masih adanya metode pengobatan kanker tanpa perlu operasi dan kemoterapi ternyata berbuah manis.
Dari hasil browsing, ia menemukan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou.
Berbekal informasi tersebut, ia dan istrinya, Susi (57), segera melakukan konsultasi di kantor perwakilan rumah sakit yang salah satunya berada di Jakarta.
Tanpa mempertimbangkan soal biaya, Elang akhirnya memutuskan untuk berobat di rumah sakit tersebut.
“Saya tutup mata soal budget, karena fokus saya hanya sembuh,” tuturnya.
Setelah menyelesaikan kelengkapan administrasi, Elang beserta istri kemudian terbang ke negeri tirai bambu untuk menjalani pengobatan.
Apa saja metode pengobatan yang Elang tempuh hingga akhirnya ia sembuh?
Cryosurgery
Ini merupakan metode pengobatan minim luka yang berfungsi menggantikan metode operasi konvensional.
Cryosurgery sebenarnya sudah ada sejak lama, tapi baru berkembang menjadi sebuah teknologi pengobatan kanker saat ini.
Metode ini telah disetujui oleh Food Drug Administration (FDA) Amerika sebagai sebuah teknologi modern yang membunuh semua jenis sel kanker dengan tingkat ketelitian tinggi.
Keunggulan dari Cryosurgery ini adalah tingkat keberhasilannya yang tinggi, tetapi minim invasif.
Selain itu, juga dapat mencegah sel kanker tumbuh kembali.
Imunotherapy
Metode ini merupakan terapi biologis dengan cara menyuntikkan sel imun anti tumor ke dalam tubuh pasien.
Tak hanya efektif membunuh tumor secara langsung, metode Imunotherapy juga dapat merangsang reaksi kekebalan tubuh untuk melawan kanker.
Dengan begitu kanker dapat dicegah untuk kambuh kembali.
Metode Intervensi
Kemoterapi adalah sebuah kemajuan dalam sejarah manusia melawan kanker.
Namun pada kemoterapi konvensional, konsentrasi obat menyebar ke seluruh tubuh sehingga memberikan dampak buruk bagi organ yang baik.
Maka sebagai penggantinya, St. Stamford Modern Cancer Hospital memiliki Metode Intervensi.
Pada metode intervensi, obat langsung dimasukkan ke titik sel kanker.
Tingkat konsentrasi obat di bagian tumornya pun 2-8 kali lipat lebih tinggi daripada obat kemoterapi konvensional.
Hal itu jauh lebih efektif membunuh sel-sel kanker tanpa menimbulkan side effect pada organ lainnya.
Nah, dari serangkaian pengobatan tersebut, akhirnya Elang dinyatakan bersih dari kanker.
Semenjak itu, ia jadi lebih disiplin dalam menerapkan pola hidup sehat, seperti rajin konsumsi makanan sehat, olah raga dan tidak merokok.
“Rokok itu membunuhmu, kan sudah ditulis di bungkusnya. Saya sudah merasakannya sendiri.” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com oleh Hotria Mariana dengan judul "Di Guangzhou, Kanker Sembuh Tanpa Operasi"