OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.
Tampilkan postingan dengan label Interatioal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Interatioal. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 01 Februari 2020

Kabar Buruk bagi China, Pemerintah Umumkan Bahwa Wabah Virus Corona Ini Akan Bertahan di Tiongkok hingga Berbulan-bulan, Tingkat Kematian Telah Naik 3 Persen

Kabar Buruk bagi China, Pemerintah Umumkan Bahwa Wabah Virus Corona Ini Akan Bertahan di Tiongkok hingga Berbulan-bulan, Tingkat Kematian Telah Naik 3 Persen



10Berita - Virus corona baru yang mematikan asal China akan menimpa minimal puluhan ribu.

Parahnya itu akan bertahan setidaknya dalalm waktu beberapa bulan ke depan.

"Skenario terbaiknya yakni, musim akan berganti menjadi musim semi dan menuju musim panas, lalu virus itu dapat mati," kata Profesor David Fisman, dari University of Toronto sebagaimana dilansir Asia One, Selasa (28/1).

Kata Prof Alessandro Vespignani, seorang profesor di Northeastern University: "Itu bukan sesuatu yang akan berakhir minggu depan atau bulan depan."


Ahli epidemiologi tidak memiliki bola kristal. Mereka hanya memiliki sedikit demi sedikit informasi tentang virus baru, yang muncul pada bulan Desember.

Mereka menggunakan model matematika untuk memperkirakan jumlah kasus aktual, pada tanggal saat ini, dan membandingkannya dengan wabah di masa lalu - tetapi banyak hipotesis mereka tetap tidak pasti.

Sampai akhir pekan lalu, para peneliti berpikir bahwa orang yang terinfeksi tidak dapat menularkan virus hingga mereka menunjukkan gejala, seperti demam, masalah pernapasan dan pneumonia.

Tetapi pihak berwenang China mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah menetapkan yang sebaliknya.


Otoritas kesehatan AS mengatakan pada hari Senin bahwa mereka belum melihat bukti bahwa pasien tanpa gejala dapat menulari orang lain.

Baru-baru ini, perkiraan pertama untuk lamanya periode inkubasi, yakni sekitar 2 minggu.

Dalam beberapa hari terakhir, banyak ahli telah menghitung parameter penting untuk setiap wabah: jumlah reproduksi dasar, atau R0.

Ini mewakili jumlah orang yang terkontaminasi oleh orang yang terinfeksi. Perkiraan berkisar dari 1,4 hingga 3,8, menurut Prof Fisman, angka yang dianggap moderat.

Itu hanya rata-rata: Beberapa pasien dapat menginfeksi banyak orang, sementara yang lain hanya menginfeksi beberapa orang.


Organisasi Kesehatan Dunia pada hari Kamis mengkonfirmasi keadaan darurat global terkait coronavirus
Dia mengatakan angka itu adalah 1,3 untuk flu musiman (yang memiliki jutaan kasus per tahun) dan antara dua dan lima untuk sindrom pernafasan akut (Sars), yang mengakibatkan 8.000 kasus dan 774 kematian, mayoritas di Cina daratan dan Hong Kong pada 2002-2003.

Sebagai perbandingan, tingkat campak berkisar dari 12 hingga 18.

Tindakan karantina dan isolasi, mencuci tangan secara sistematis, dan masker dapat membantu menurunkan rata-rata jumlah orang yang terinfeksi.

Jika angka ini turun di bawah satu, epidemi akan mereda.

Tetapi efek dari langkah-langkah pengendalian yang telah diterapkan Cina tidak akan dirasakan selama satu atau dua minggu lagi, kata para peneliti, berdasarkan siklus virus.

"Semakin kita mempelajarinya, semakin mirip Sars," kata Prof Fisman.

"Sars bisa dikendalikan; semoga ini juga. Tapi kita tidak akan tahu selama beberapa minggu."

"Ini akan menjadi berminggu-minggu, mungkin berbulan-bulan, dan tidak ada yang tahuakan seperti apa nantinya," tambahnya.

Jumlah resmi kasus lebih dari 4.000 di Cina, dengan lebih dari 100 kematian, dan sekitar 50 infeksi dikonfirmasi di luar negeri.

Tetapi jumlah aktual kasus China, termasuk yang belum terdeteksi, kemungkinan akan lebih dari 25.000, kata Prof Vespignani, menurut analisis kelompok yang dikoordinasikan oleh Northeastern.

Seorang dokter telah meninggal karena terjangkiti virus corona
Dan para peneliti di Universitas Hong Kong (HKU) memperkirakan bahwa jumlah kasus aktual saat ini telah melewati 40.000.

"Sangat mudah untuk mencapai dua atau tiga kali lipat, bahkan hanya di kota Wuhan," pusat virus, kata Prof Vespignani.

Dia mengatakan dia tidak ingin memperkirakan jumlah kemungkinan kematian.


Tingkat kematian, sampai sekarang, telah naik sekitar 3 persen.

Tetapi angka tersebut memiliki kecenderungan untuk berfluktuasi: mereka meningkat pada awalnya ketika pasien yang paling rentan meninggal, kemudian turun, dan kemudian naik lagi ketika orang lain mati.

Sekali lagi, hanya waktu yang akan menjawab.

Sumber: Intisari-Online.com

Selasa, 28 Januari 2020

Virus Corona Mewabah, Raja Mohammed VI Perintahkan Pemulangan 100 Warga Maroko Dari China

Virus Corona Mewabah, Raja Mohammed VI Perintahkan Pemulangan 100 Warga Maroko Dari China

10Berita – Penyebaran virus corona ikut bikin cemas Raja Mohammed VI dari Maroko. Dia memerintahkan pemulangan 100 warga negara Maroko yang berada di kota Wuhan China.
Mengutip sebuah pernyataan dari Kabinet Kerajaan Maroko, Raja Mohammed VI memimpin sesi kerja awal pekan ini (Senin, 27/1) di istana kerajaan di Rabat yang ditujukan untuk membahas situasi warga Maroko di China.
Dia pun kemudian memberikan instruksi tinggi untuk repatriasi 100 warga negara Maroko, terutama siswa yang tinggal di provinsi tersebut.


Selain itu, Raja Mohammed VI juga engeluarkan perintah untuk memastikan pemantauan dan koordinasi yang memadai di tingkat transportasi udara, pelabuhan, dan fasilitas kesehatan.
Langkah itu segera diambil Raja Mohammed VI setelah beberapa video muncul dan menunjukkan siswa meminta pemerintah untuk campur tangan pemerintah dan memulangkan mereka kembali ke rumah.
“Kami ingin kembali ke Maroko atau ke tempat yang aman sampai keadaan menjadi lebih baik,” kata seorang siswa yang terjebak di Wuhan kepada Morocco World News.
Hingga awal pekan ini, virus yang menyerang saluran pernapasan itu telah menginfeksi setidaknya 2.900 orang dan menyebabkan 82 orang meninggal dunia.
Pemerintah China sendiri telah mengunci kota Wuhan sejak sebelum Imlek pekan lalu, dan kini mereka bergerak maju dengan mengunci provisi Hubei, di mana Wuhan berada. Langkah itu diambil demi mencegah penyebaran virus lebih lanjut.
Akibat penguncian tersebut, ribuan warga negara asing yang berada di wilayah tersebut tidak mampu keluar demi menyelamatkan diri.
Virus corona sendiri adalah penyakit fatal dan sangat menular yang menyebabkan infeksi pernapasan. Penyakit ini dapat ditularkan melalui udara atau melalui kontak dengan orang yang terinfeksi.[rmol]


Sumber: Rmol

Sabtu, 21 Desember 2019

Dalai Lama Dukung Muslim Uighur

Dalai Lama Dukung Muslim Uighur


10Berita,  Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, menyatakan solidaritas dan dukungannya kepada muslim Uighur. Dukungan ini meningkatkan momok bagi Beijing terhadap kemungkinan hubungan yang lebih dekat antara penentang pemerintahan Cina dengan kelompok-kelompok minoritas yang ditindas dalam dua tahun terakhir.

 Pernyataan Dalai Lama itu dikeluarkan Rabu lalu dalam peringatan aksi kerusuhan berdarah di Tibet dua tahun lalu, dan 51 tahun pemberontakan etnis Tibet yang menyebabkan Dalai Lama mengungsi ke India, di Dharamsala, India.

“Mari kita mengingat orang-orang Turkistan Timur yang mengalami kesulitan besar dan mengalami penindasan, juga para intelektual Cina yang berkampanye untuk kebebasan yang lebih besar yang telah menerima hukuman berat,” ujar Dalai Lama. “Saya ingin mengungkapkan solidaritas saya dan berdiri tegak dengan mereka.”

Orang-orang Turkistan Timur yang dimaksud Lama adalah bangsa Uighur yang menempati daerah otonom di Xinjiang, barat Cina. Dua tahun lalu terjadi kerusuhan berdarah antara etnis ini dengan etnis Han, etnis terbesar di Cina, di Xinjiang. Beijing mengerahkan pasukan ke provinsi itu dan menangkap aktivis Uighur. Pemerintah juga melakukan “pendidikan patriotik kembali” (kamp konsentrasi -red) di Xinjiang.

“Kami berdua telah menghadapi ancaman penindasan agama, kepunahan budaya dan skala besar migrasi Cina ke tanah air kami," katanya.

 Sumber: Tempo

 

Kamis, 19 Desember 2019

Donald Trump Dimakzulkan dalam Voting DPR AS

Donald Trump Dimakzulkan dalam Voting DPR AS



Donald Trump. Foto: REUTERS/Kevin Lamarque

10Berita,Voting Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat menghasilkan pemakzulan Donald Trump dari kursi presiden. Trump menjadi presiden ketiga dalam sejarah AS yang pernah dimakzulkan oleh DPR.

Voting oleh DPR pada Rabu (18/12) ini adalah salah satu proses panjang dari upaya pemakzulan presiden. Sebelumnya telah dilakukan sidang dengar terkait tuduhan Trump menahan bantuan untuk Ukraina untuk menjegal Joe Biden dalam pemilu 2020.

Trump dikenakan dua pasal pemakzulan, yakni penyalahgunaan kekuasaan dan upaya menghalangi penyelidikan Kongres. Diberitakan Reuters, untuk pasal penyalahgunaan kekuasaan, DPR sepakat memakzulkan Trump dalam voting 230-197.


Ketua DPR AS Nancy Pelosi Foto: AFP/Mandel Ngan
Voting selanjutnya akan dilakukan untuk pasal menghalangi penyelidikan yang diprediksi juga menghasilkan persetujuan dari DPR AS yang mayoritasnya politikus Partai Demokrat.


Trump tidak akan langsung lengser dari kursi kepemimpinan, masih ada satu tahapan pemakzulan lagi, yakni sidang Senat bulan depan.

Voting pada Senat nanti harus menghasilkan persetujuan pemakzulan dari dua per tiga dari mayoritas 100 anggota Senat. Mayoritas Partai Republik menguasai Senat dan sejauh ini tidak ada yang terbuka mendukung pemakzulan.

Untuk bisa memakzulkan Trump, setidaknya Demokrat harus mendapatkan dukungan dari 20 anggota Senat Republik.


Trump dituduh menahan bantuan dana untuk Ukraina agar Presiden negara itu menyelidiki tuduhan korupsi perusahaan energi. Putra Biden, Hunter, adalah salah satu petinggi perusahaan itu. Trump diduga ingin menjegal Biden, rivalnya pada pemilu 2020, melalui kasus tersebut.

Dalam lebih dari 200 tahun sejarah AS, hanya ada tiga presiden yang melalui proses pemakzulan DPR. Selain Trump, ada Bill Clinton pada 1998 dan Andrew Johnson pada 1868. Pada 1974, Richard Nixon juga hendak dimakzulkan dalam kasus Watergate, namun dia mengundurkan diri sebelum proses dimulai.

Sumber: Kumparan

Senin, 16 Desember 2019

Turki Usir Kapal Israel Dari Perairan Siprus

Turki Usir Kapal Israel Dari Perairan Siprus


10Berita - Stasiun televisi Israel, Channel 13, Sabtu (14/12/2019), memberitakan bahwa Turki melakukan pengusiran terhadap salah satu kapal Israel yang berlayar di perairan Siprus, dua minggu lalu. Kapal tersebut membawa para peneliti dari Universitas Ben Gurion Israel dan seorang pakar geologi Siprus.

 Disebutkan para peneliti tersebut sedang melakukan riset tentang kelautan dengan menjadikan Laut Mediterania sebagai sampel.

 Dalam laporan televisi Israel tersebut, Turki dianggap telah melakukan pelanggaran terkait batas negara. Pasalnya kapal milik Israel tersebut masih berada di kawasan perairan Siprus.

 Kapal perang Turki diklaim mendekat dan mengirimkan pesan melalui perangkat nirkabel kepada kapten kapal Israel agar segera meninggalkan wilayah tersebut.

 Dikutip dari Aljazera, beberapa minggu lalu Turki dan Pemerintah Libya baru saja menandatangani perjanjian terkait perbatasan ekonomi maritim antara kedua negara. Kesepakatan tersebut ditakutkan dapat menggagalkan rencana besar Tel Aviv yang ingin membangun pipa gas langsung menuju Eropa melalui laut Mediterania.

 Dilansir dari Arab48, Turki mengancam bahwa proyek pengiriman gas alam ke Eropa melalui Mediteria tidak akan pernah terjadi tanpa persetujuan Turki. [SPNA]

Sumber: KONTENISLAM.COM

Sabtu, 14 Desember 2019

Ozil Ungkap Kekecewaannya Pada Muslim Dunia yang Abai atas Uighur

Ozil Ungkap Kekecewaannya Pada Muslim Dunia yang Abai atas Uighur


10Berita - Bintang sepak bola Arsenal Mesut Özil telah berbagi cuitan di Twitter,  menyesalkan kurangnya kemarahan di dunia Muslim terhadap penindasan yang dihadapi oleh minoritas Uighur di Xinjiang.

“Di mana Muslim?” tanya pemain Jerman keturunan Turki itu.


Cuitan yang berisi ucapan selamat hari Jumat ditulis di atas latar belakang bendera Uighur. Ozil menyesalkan kurangnya persatuan di antara umat Muslim terhadap nasib Uighur yang menghadapi penganiayaan dan penyiksaan di tangan pemerintah Beijing.

 Pemain itu mempertanyakan mengapa media Barat tampak lebih peduli dengan apa yang sedang terjadi di Xinjiang daripada publikasi dan penyiaran di seluruh dunia Muslim yang memilih untuk tetap diam.

 Özil mengutip kata-kata Imam Ali, mengatakan bahwa jika seseorang tidak dapat menghentikan ketidakadilan, maka setidaknya seseorang harus menyebarkan berita tentang hal itu.

 Bintang sepak bola itu juga menyerukan agar lebih banyak persatuan di antara umat Islam untuk menentang kebijakan asimilasi Cina yang disebut “kamp reedukasi” untuk Uighur.

 Cina telah melakukan kebijakan represif yang menghambat kegiatan keagamaan, komersial, dan budaya bagi etnis Uighur, sebuah kelompok etnis Turki yang membentuk 45 persen dari populasi Xinjiang.

 Sebanyak 1 juta orang, atau sekitar 7 persen dari populasi Muslim Xinjiang, telah dipenjara dalam jaringan luas kamp “reedukasi politik”, menurut penelitian AS dan PBB. Beijing mengatakan bahwa kamp-kampnya di Xinjiang adalah “pusat pelatihan kejuruan.”

September lalu, Human Rights Watch yang bermarkas di New York merilis sebuah laporan yang menuduh Beijing melakukan “kampanye sistematis pelanggaran hak asasi manusia” terhadap Muslim Uighur di Xinjiang. [Yeni Safak/Turkinesia]

Arsenal player Mesut Özil speaks out for the Uyghurs

"O Allah, help our brothers and sisters in East Turkestan"
607 people are talking about this

Sumber: KONTENISLAM.COM

Rabu, 04 Desember 2019

Sasar Pejabat China, AS Loloskan RUU Uighur Act 2019

Sasar Pejabat China, AS Loloskan RUU Uighur Act 2019

10Berita,AMERIKA SERIKAT–House of Representatives (HOR) atau DPR Amerika Serikat (AS) meloloskan rancangan undang-undang (RUU) soal Uighur. RUU ini akan memberlakukan sanksi terhadap pejabat-pejabat senior China, sehingga disinyalir akan membuat China menjadi berang.
Dilansir dari AFP, Rabu (4/12/2019), RUU ini akan semakin menambah ketegangan antara AS dan China, yang beberapa waktu terakhir terjebak dalam perundingan untuk menyelesaikan ‘fase pertama’ dalam kesepakatan menuntaskan perang dagang di antara keduanya.

AS diketahui telah membuat marah China saat Presiden Donald Trump menandatangani dua RUU yang mendukung gerakan pro-demokrasi di Hong Kong. Sebagai balasan, otoritas China pada awal pekan ini menjatuhkan sanksi terhadap LSM-LSM asal AS dan menangguhkan rencana kunjungan oleh kapal-kapal perang AS ke Hong Kong.
RUU bernama ‘Uighur Act of 2019’ atau Undang-undang (UU) Uighur 2019 itu mengecam ‘pelanggaran HAM berat’ terkait operasi di wilayah Xinjiang. Laporan menyebut, nyaris 1 juta warga Uighur dan warga minoritas muslim lainnya ditahan di dalam kamp-kamp re-edukasi.
UU Uighur 2019 itu diloloskan oleh DPR AS dalam voting pada Selasa (3/12/2019) waktu setempat, dengan perolehan 407 suara mendukung melawan 1 suara menolak. Versi yang lebih kuat dari UU itu akan dibahas dalam Senat AS pada September mendatang. Dua versi dari UU tersebut akan disesuaikan ke dalam satu RUU yang akan diserahkan ke meja Trump di Gedung Putih untuk ditandatangani menjadi UU.
RUU yang diloloskan DPR AS ini mengecam penahanan massal secara sewenang-wenang terhadap warga Uighur dan menyerukan penutupan kamp re-edukasi yang menurut para kelompok pejuang HAM dan para anggota parlemen AS menjadi lokasi penahanan dan penganiayaan Uighur.
RUU ini juga mendesak Trump untuk menjatuhkan sanksi terhadap para pejabat China yang ada di balik kebijakan terhadap Uighur, termasuk Ketua Partai Komunis untuk Xinjiang, Chen Quanguo.
“Hari ini, martabat manusia dan hak asasi dari komunitas Uighur ada di bawah ancaman tindakan biadab Beijing, yang merupakan kemarahan terhadap nurani kolektif dunia,” tegas Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, kepada koleganya sebelum voting digelar.

“Kongres mengambil langkah kritis untuk melawan pelanggaran HAM mengerikan oleh Beijing terhadap Uighur,” imbuhnya. “Amerika mengawasi.”
RUU yang diloloskan DPR AS ini mewajibkan Departemen Luar Negeri AS untuk memberikan laporan dalam jangka waktu satu tahun ini, soal operasi penindasan di Xinjiang. RUU ini juga mewajibkan Departemen Perdagangan AS untuk melarang ekspor terhadap entitas apapun di Xinjiang yang diketahui pernah digunakan untuk menahan atau mengawasi minoritas muslim setempat, termasuk penggunaan teknologi pengenalan wajah. []
SUMBER: AFP, islampos

Senin, 02 Desember 2019

Cina Wajibkan Operator Kumpulkan Wajah Pengguna Ponsel

Cina Wajibkan Operator Kumpulkan Wajah Pengguna Ponsel

10Berita – Pemerintah Komunis Cina akan mewajibkan operator telekomunikasi untuk mengumpulkan pemindai wajah untuk pemilik nomor telepon baru mulai hari ini, usaha pihak berwenang memverifikasi identitas ratusan juta pengguna internet negara itu.
Peraturan, diumumkan pada bulan September, akan mulai berlaku pada hari Ahad ini.
Pemerintah mengatakan ingin “melindungi hak dan kepentingan warga negara yang sah di dunia maya”.

Dia mengatakan operator perusahaan telekomunikasi perlu menggunakan ‘kecerdasan buatan (AI) dan teknologi lainnya’ untuk memverifikasi identitas pengguna mereka ketika mereka ingin mendaftarkan nomor telepon baru.
Perwakilan layanan pelanggan Cina Unicom mengatakan kepada AFP bahwa ‘kecocokan gambar’ pada 1 Desember mengharuskan pelanggan yang igin mendaftarkan nomor telepon baru untuk merekam kepala mereka dan kedipan mata.



Sumber: Eramuslim

Sabtu, 30 November 2019

Hati-hati dengan Utang China, Papua Nugini Sudah Terjebak

Hati-hati dengan Utang China, Papua Nugini Sudah Terjebak




10BeritaPapua Nugini (PNG) agaknya sudah terjebak dengan utang luar negerinya ke China. Sebab pada 2023 mendatang, pembayaran tahunan negeri mutiara hitam ini diperkirakan meningkat sebesar 25 persen yang membuatnya harus terseok-seok.

Terakhir, utang luar negeri Papua Nugini melonjak dari 10 persen ke 42 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada anggaran tahun terakhir. Padahal batas aman utang luar negeri suatu negara adalah 35 persen.

Dalam dokumen anggaran Papua Nugini yang dirilis Kamis (28/11), tidak diinformasikan berapa total utang ke China. Namun dari jadwal pembayaran, terlihat kreditor bilateral terbesar PNG adalah China dengan kewajiban pembayaran tahunan 67 juta dolar AS atau Rp 945 miliar (Rp 14.109/dolar AS) pada 2023.

Utang tersebut menjadi persoalan saat Papua Nugini menjadi tuan rumah kerja sama ekonomi Asia-Pasifik (APEC) tahun lalu.

"Pada saat itu kami di tengah-tengah ekstravaganza APEC. APEC harus karpet merah, jalan-jalan baru yang mewah, semuanya terfokus di Port Moresby, dan (mobil sedan) Maserati," ujar Bendaharawan Ian Ling-Stuckey seperti dilansir oleh Reuters.

"Sekarang, kami memiliki perdana menteri baru yang harus melakukan perjalanan kelas ekonomi," lanjutnya seraya menambahkan bahwa pembelian sedan Maserati Quattroporte pada saat itu memicu protes publik mengingat kondisi kemiskinan yang sedang terjadi di negara itu.

Sekutu lama Papua Nugini, Amerika Serikat sebelumnya telah memperingatkan ekonomi predator yang dilakukan China. Namun Papua Nugini lebih tertarik beralih ke China karena negara tersebut sudah hampir menguasai Pasifik.

"Anda memiliki beberapa pinjaman yang hanya tinggal klik, namun pembayaran yang menjadi masalah," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Think Tank Institute National Affairs, Paul Barker. [rmol]

Sumber: rmol

Jumat, 29 November 2019

Jerman Diminta Ambil Tindakan terhadap Penahanan Muslim Uighur di China

Jerman Diminta Ambil Tindakan terhadap Penahanan Muslim Uighur di China

10Berita – Dokumen-dokumen baru yang bocor ke Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) telah mengungkap sejauh apa China secara sistematis mengawasi dan menahan sebanyak 1 juta populasi Muslim Uighur di barat laut negara itu.
Saat ini para pengamat menyerukan kepada Jerman, dan juga perusahaan multinasionalnya yang terhubung dengan perusahaan yang terlibat dalam penahanan itu, untuk segera mengambil tindakan terhadap China, mitra ekonomi Berlin yang paling penting.

Apa saja yang diekspos dokumen itu?
Dokumen-dokumen dari tahun 2017 dan 2018 itu diterbitkan pada 24 November, dan telah mengungkap “mekanisme sistem pengawasan massal Orwellian dan ‘analitik prediktif’,” tulis ICIJ.
Sebuah sistem komputer yang dijuluki “Platform Operasi Gabungan Terpadu” dilaporkan memeriksa sejumlah besar data tentang pengawasan populasi Uighur untuk mengetahui individu dengan “perilaku mencurigakan” yang tidak berbahaya seperti keseringan berdoa dan bepergian. Informasi ini digunakan untuk menahan lebih dari 15.000 warga Uighur dalam kurun waktu satu minggu pada Juni 2017 dengan total sebanyak 1 juta orang, menurut dokumen itu.
China bersikeras mengatakan bahwa kamp-kamp itu hanyalah “pusat pendidikan ulang” yang digunakan untuk mengurangi kemiskinan dan memerangi radikalisasi di daerah itu. Beijing bersikukuh bahwa “siswa-siswa” ada di sana secara sukarela dan dapat pergi atas kemauan mereka sendiri.


Sumber:Eramusli