OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.
Tampilkan postingan dengan label PASUTRI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PASUTRI. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 Agustus 2019

Dimarahi Istri, Khalifah Umar bin Khattab hanya Diam

Dimarahi Istri, Khalifah Umar bin Khattab hanya Diam


10Berita, PADA suatu hari seorang lelaki datang ke rumah Umar bin Khaththab di saat beliau menjabat sebagai khalifah. Adapun maksud kedatangan lelaki itu adalah untuk mengadukan sikap istrinya yang suka marah kepadanya.
Beberapa kali pria itu mengetuk pintu, tetapi tidak ada jawaban yang dapat didengar, namun ia masih tetap setia menunggu. Di dalam penantiannya, lelaki itu mendengar suara lantang dari dalam rumah, ternyata suara itu adalah suara istri Umar bin Khaththab yang sedang marah-marah kepadanya dan tidak mau mendengar sepatah kata pun yang keluar dari mulut Umar bin Khaththab.

Mendengar suara kerasnya istri Umar bin Khaththab membuatnya putus asa dan mencoba mengurungkan niatnya untuk bertemu dengan khalifah. Dalam hatinya ia berkata, “Kedatanganku ini hendak mengadukan sikap istriku, tapi ternyata orang yang kuharapkan dapat memecahkan persoalanku justru mengalami nasib yang sama. Mungkin sebaiknya aku pulang saja.”
Namun belum jauh lelaki itu melangkah kakinya untuk pulang, ternyata Umar bin Khaththab pun segara keluar untuk menemuinya. Tapi lelaki itu sudah meninggalkan rumah Umar bin Khaththab. Lalu Umar pun menengok ke kanan-kiri, dan ternyata lelaki itu masih berada di sekitar rumahnya, lalu dipanggilnya lelaki itu untuk kembali dan ditanyai tentang maksud kedatangannya. Umar bertanya, “Apakah keperluanmu datang ke rumahku?”
Lelaki itu menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, maksud kedatanganku untuk mengadukan sikap istriku yang selalu marah-marah kepadaku. Namun belum sampai aku mengadu, aku telah mendengar sikap yang serupa dari istrimu, sehingga kuputuskan untuk pulang saja dengan dalih kalau sikap Amirul Mukminin terhadap istrinya seperti itu, kenapa aku tidak berbuat yang sama?”

Umar berkata, “Aku menyabarkan diri atas perlakuan istriku itu sebab aku telah berutang budi kepadanya. Bagaimana tidak, ia telah memasak makananku, menyuci pakaianku, menyusui anak-anakku, menyenangkan hatiku, dan sebagainya, maka aku harus bersabar. Lelaki itu pun berkata, “Wahai Amirul Mukminin, aku juga berbuat demikian.”
Umar pun berujar, “Bagus! Memang harusnya kau kuatkan kesabaranmu! Berapa lama sih kita hidup di dunia ini? Untuk itu mudah-mudahan kita semua, baik lelaki maupun perempuan mendapatkan budi pekerti yang baik. Amin.” []
Dikutip dari buku “Kisah Klasik Koleksi Islam” karya A. Ni’am Syukry


Sumber: 

Minggu, 29 Juli 2018

Wah, Hisap Payudara Istri Ternyata Banyak Manfaatnya

Wah, Hisap Payudara Istri Ternyata Banyak Manfaatnya




10Berita, Payudara bagaikan mahkota dan harta berharga untuk seorang wanita. Selain sebagai sumber makanan si kecil kelak, juga menambah keindahan wanita sendiri. Siapa sangka banyak misteri di baliknya. Seperti jika payudara ini dihisap, ternyata sangat bermanfaat untuk kesehatan. Dikutip dari popular-world.com (26/1/2017) inilah manfaat menghisap payudara, ingat hisap payudara istri ya:

Sumber: http://www.unikdanlucu.com/10-manfaat-cowok-menghisap-payudara-wanita-untuk-kesehatan-wanita/

Menjaga berat badan istri ideal

Ternyata hisap payudara bisa membantu istri kita menjaga berat badannya, karena payudara yang dihisap selama 3 menit bisa membakar sekitar 12 kalori loh.

Menjaga kesehatan jantung

Saat payudara dihisap, degup jantung wanita dapat meningkat hingga 110 menit/ detik. Ini jadi latihan yang bagus untuk jantung.

Sumber: https://www.naturecpro.com/manfaat-menghisap-payudara/

Membuat wajah kencang

Saat menghisap payudara, lebih dari 30 otot wajah wanita bergerak. Sehingga berguna untuk menaikkan aliran darah ke wajah.

Menyehatkan Paru-paru

Rata-rata saat payudaranya dihisap, wanita akan menghirup dan membuang nafas 60 kali dalam 1 menit, tiga kali lebih banyak daripada saat normal. Menghirup dan membuang napas lebih cepat akan mengurangi resiko paru-paru.

Cegah kanker payudara

Menghisap payudara kurang lebih 3 menit di pagi ahri bisa mencegah pasangan terhindar dari kanker payudara. Wih

Sumber: https://www.klikdokter.com/tanya-dokter/read/2709262/dampak-meremas-payudara

Awet Muda

Hal ini seperti obat alami yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh, dan membuat wanita bahagia.

Hilangkan stres

Lebih dari 5 menit payudara dihisap bisa menghilangkan stres loh.

Nah bagi pasangan yang sudah halal, tidak ada salahnya sering menhisap payudara istri ya. Untuk kesehatan.(Novianti Islahiah)

Sumber : UC News

Jumat, 27 Juli 2018

Wajib ! Ini dia hak istri yang harus dipenuhi suami

Wajib ! Ini dia hak istri yang harus dipenuhi suami

 

pexels.com

10Berita, Sebagai seorang suami tentu saja seorang lelaki memiliki tanggung jawab kepada istri dan keluarganya. Tapi tak banyak lelaki yang mengetahui dan memperlakukan istri dan keluarga sebagaimana mestinya.

Islamidia.com

Ini dia tuntunan memperlakukan seorang istri dalam islam :

Suami hendaknya menyadari bahwa istri adalah suatu ujian dalam menjalankan agama. (At-aubah: 24)Seorang istri bisa menjadi musuh bagi suami dalam mentaati Allah clan Rasul-Nya. (At-Taghabun: 14)Hendaknya senantiasa berdo’a kepada Allah meminta istri yang sholehah. (AI-Furqan: 74)Diantara kewajiban suami terhadap istri, ialah: Membayar mahar, Memberi nafkah (makan, pakaian, tempat tinggal), Menggaulinya dengan baik, Berlaku adil jika beristri lebih dari satu. (AI-Ghazali)Jika istri berbuat ‘Nusyuz’, maka dianjurkan melakukan tindakan berikut ini secara berurutan: (a) Memberi nasehat, (b) Pisah kamar, (c) Memukul dengan pukulan yang tidak menyakitkan. (An-Nisa’: 34) … ‘Nusyuz’ adalah: Kedurhakaan istri kepada suami dalam hal ketaatan kepada Allah.Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah, yang paling baik akhlaknya dan paling ramah terhadap istrinya/keluarganya. (Tirmudzi)Suami tidak boleh kikir dalam menafkahkan hartanya untuk istri dan anaknya.(Ath-Thalaq: 7)Suami dilarang berlaku kasar terhadap istrinya. (Tirmidzi)Hendaklah jangan selalu mentaati istri dalam kehidupan rumah tangga. Sebaiknya terkadang menyelisihi mereka. Dalam menyelisihi mereka, ada keberkahan. (Baihaqi, Umar bin Khattab ra., Hasan Bashri)Suami hendaknya bersabar dalam menghadapi sikap buruk istrinya. (Abu Ya’la)Suami wajib menggauli istrinya dengan cara yang baik. Dengan penuh kasih sayang, tanpa kasar dan zhalim. (An-Nisa’: 19)Suami wajib memberi makan istrinya apa yang ia makan, memberinya pakaian, tidak memukul wajahnya, tidak menghinanya, dan tidak berpisah ranjang kecuali dalam rumah sendiri. (Abu Dawud).Suami wajib selalu memberikan pengertian, bimbingan agama kepada istrinya, dan menyuruhnya untuk selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya. (AI-Ahzab: 34, At-Tahrim : 6, Muttafaqun Alaih)Suami wajib mengajarkan istrinya ilmu-ilmu yang berkaitan dengan wanita (hukum-hukum haidh, istihadhah, dll.). (AI-Ghazali)Suami wajib berlaku adil dan bijaksana terhadap istri. (An-Nisa’: 3)Suami tidak boleh membuka aib istri kepada siapapun. (Nasa’i)Apabila istri tidak mentaati suami (durhaka kepada suami), maka suami wajib mendidiknya dan membawanya kepada ketaatan, walaupun secara paksa. (AIGhazali)Jika suami hendak meninggal dunia, maka dianjurkan berwasiat terlebih dahulu kepada istrinya. (AI-Baqarah: ?40)

Sumber : pecintaquransunnah.wordpress.com

Rabu, 18 Juli 2018

Problematik Rumah Tangga dan Solusinya

Problematik Rumah Tangga dan Solusinya

Pasangan suami istri.

Foto: Pixabay

Tak ada satu pun rumah tangga yang terbebas dari permasalahan.

10Berita , JAKARTA -- Problematik rumah tangga juga sudah seharusnya hanya dijadikan sebagai bumbu pemanis yang mampu merekatkan hubungan. Rasulullah SAW bersabda: Janganlah seorang suami membenci istrinya dengan kebencian yang besar karena di balik kebencian itu pasti ada sesuatu yang disukainya dari sosok istrinya itu.

Permasalahan dalam rumah tangga dan cara mengatasinya juga dikaji secara mendalam oleh Ustaz Abu Ihsan al-Atsyari dalam kajian Islam di Islamic Center Bekasi, belum lama ini. Dalam ceramahnya, Ustaz Abu menyampaikan bahwa perbedaan pendapat antara suami dan istri yang berujung pada pertengkaran merupakan hal yang tidak dapat dihindari.

Sangat normal kalau ada ketidakcocokan antara suami dan istri, mengingat mereka adalah dua orang yang hidup satu atap selama bertahun tahun, maka wajar jika terjadi pertengkaran, kata Ustaz Abu. Menurut dia, tak ada satu pun rumah tangga yang terbebas dari permasalahan, termasuk rumah tangga Nabi Muhammad SAW. Permasalahan rumah tangga, kata Ustad Abu, sejatinya dapat berasal dari dua sumber, yaitu internal dan eksternal.

Jenis masalah internal dalam rumah tangga, kata dia, di antaranya permasalahan ekonomi baik kondisi keuangan yang serbakurang atau kondisi keuangan yang terlalu berlebihan. Ekonomi, kata Ustaz Abu, merupakan permasalahan yang sangat sensitif dan rentan membangkitkan pertengkaran.

Selanjutnya adalah penyakit. Kebanyakan pasangan yang memutuskan berpisah disebabkan adanya penyakit yang diidap salah satu pasangan, baik istri maupun suami. Jenis penyakit yang mampu membangkitkan keinginan untuk berpisah juga cukup beragam, seperti penyakit komplikasi, strok, mandul, dan impoten.Kebanyakan orang senang dengan pasangannya saat dia sehat bugar namun saat orang tersebut sakit maka dia akan pergi meninggalkannya,kata Ustaz Abu.

Perceraian juga kerap terjadi karena adanya selisih pendapat, baik karena sesuatu yang sensitif atau bahkan sesuatu yang sebenarnya sepele. Padahal, sudah seharusnya permasalahan dalam rumah tangga dapat diselesaikan secara kekeluargaan, bukan dengan mengabaikan atau bahkan keputusan untuk berpisah. Permasalahan yang terus didiamkan dan dipendam dalam hati, dapat sangat berbahaya karena dapat berkembang menjadi kebencian yang besar. Maka sangat perlu menjaga komunikasi antar pasangan suami dan istri, kata dia.

Salah satu alasan dipendamnya permasalahan atau kejenuhan hati, kata Ustaz Abu, adalah keraguan untuk ber bicara. Padahal, sesuatu yang ditutup rapat-rapat dapat sangat rentan menimbulkan kesalahpahaman dan menjadi alasan untuk berpisah. Allah berfirman:Jika kamu berselisih tentang suatu masalah, maka kembalilah kepada Allah dan rasul-Nya.

Jangan mengedepankan ego, baik itu suami maupun istri. Tindakan antisipasi untuk menghindari perselisihan, yaitu kembali kepada perkataan Allah dan Nabi, di mana yang salah harus mengakuinya dan tidak mengedepankan ego, ujar Ustaz Abu.

Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan adalah de ngan mengurangi berburuk sangka dan pikiran negatif pada pasangan. Tanamkan pemikiran bahwa percekcokan ada lah ujian dari Allah SWT untuk lebih memantapkan keteguhan rumah tangga.

Selain itu, tanamkan pikiran bahwa pertengkaran adalah kesempatan untuk mendulang pahala dan melatih kesabaran. Jangan terlalu cepat untuk menyalahkan pasangan, karena bisa saja permasalahan itu muncul dari dosa-dosa kita terdahulu. Maka mulai banyaklah mengintrospeksi diri, kata Ustaz Abu.

Melalui permasalahan pula, hubungan suami dan istri dapat lebih mudah kembali terjalin, karena peluang untuk berkomunikasi lebih besar. Melalui permasalahan, kita juga dapat lebih mengenal jati diri dan karakter dari pasangan masing-masing, kata dia.

Ustaz Abu menyarankan kepada pasangan suami istri agar tidak membeberkan permasalahan rumah tangga ke orang lain. Masalah tersebut sepatutnya diselesaikan di dalam dan dengan pikiran yang jernih. Jika permasalahan tersebut disebabkan adanya kejenuhan kepada pasang an, maka cara yang perlu dilakukan adalah menciptakan suasana baru, bukan justru mencari orang lain sebagai peralihan.

Kejenuhan, memang dapat menjadi perkara utama keretakan rumah tangga, dan hal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasinya adalah dengan menghadirkan kejutan kecil kepada pasangan.Rasulullah SAW bersabda: Jika kalian saling memberikan hadiah maka itu akan meningkatkan kecintaan.

Hal lain yang dapat dilakukan adalah bernostalgia. Masa-masa berkencan tentu merupakan memori indah yang tak dapat terlupakan. Maka bangkitkanlah ingatan indah tersebut sebagai cara menghilangkan kejenuhan setelah menjalani bahtera rumah tangga selama puluhan tahun.

Hidupkan suasana yang romantis, dengan cara memberikan pasangan sesuatu yang dia suka. Suasana romantis dapat berupa perlakuan spesial, hadiah, cara bicara yang romantis atau cara lain yang dapat menyenangkan pasangan,ujar Ustaz Abu.

Sumber : Republika.co.id

Rabu, 27 Juni 2018

Suami Marah? Begini Cara Meredakannya

Suami Marah? Begini Cara Meredakannya

10Berita, DALAM hidup berumah tangga tidak selamanya akan berjalan mulus, terkadang ada perselisihan antara suami dan istri. Jika bukan karena hal-hal besar, biasanya malah karena hal sepele.

Nah, berikut ini ada hal yang bisa kita lakukan untuk meredakan kemarahan suami, yang kami sitat dari fatih.o.biz:

1. Diam

Adalah istri berkewajiban untuk menenangkan suami. Begitu pula sebaliknya. Bahkan jika Anda merasa bahwa kemarahan suami Anda tidak bisa dibenarkan. Anda harus diam saat itu. Kediaman Anda akan memberinya kesempatan untuk mengeluarkan semua kemarahannya.

BACA JUGA: 3 Hal Ini Katanya Tidak Diketahui Istri dari Suaminya, Apa Saja?

2. Tahu kapan saatnya berbicara.

Berbicara dengan orang yang mudah emosi juga ada seninya. Anda tak bisa blak-blakan mengungkapkan pendapat Anda dan terang-terangan menyalahkan pendapatnya. Anda harus berusaha meyakinkan bahwa Anda juga berada di pihak yang sama, hanya saja memiliki cara yang berbeda. Meyakinkan bahwa kondisi baik-baik saja dan kita berada di pihak yang sama akan membuatnya lebih tenang. Secara otomatis emosinya akan perlahan mereda, di sinilah Anda bisa mengungkapkan pendapat yang berbeda. Dengan catatan, gunakan intonasi berbicara yang datar-datar saja.

3. Berikan ruang

Jangan bersikeras untuk langsung membahas masalah suami Anda. Jika dia terlihat masih sangat marah, jangan memaksanya berbicara tentang hal itu. Sebaliknya, beri dia sedikit ruang.

4. Menemaninya

Kadang-kadang, jarak bukanlah cara terbaik untuk menenangkan kemarahan suami Anda. Mungkin dia marah pada orang lain dan ingin Anda menjadi pendengar terbaiknya. Oleh karenanya, temani suami Anda dan pinjamkan bahu Anda untuknya. Anda harus melakukan ini dengan bijaksana karena pria tidak ingin merasa lemah.

BACA JUGA: Agar Suami Tak Beralih ke Lain Hati

5. Bercinta

Tips cara meredakan suami yang sedang marah yang sangat ampuh adalah dengan cara ini. Trik kuno ini dapat bekerja dengan baik. Bahkan jika suami Anda benar-benar sedang marah sekalipun, dia tidak akan mampu menolak rayuan Anda untuk bercinta. Dia mungkin akan menolak rayuan Anda pada awalnya. Tetapi pada akhirnya, dia akan menyerah pada pesona Anda.

6. Berusahalah menenangkannya dan menahan emosi Anda, jika Anda ada di pihak yang benar. Berbicaralah kepadanya dengan cara bijak.

7. Ketika dia marah, Anda jangan menyinggung perasaannya dengan berbagai hal. Anda jangan pernah melakukan segala sesuatu yang dia anggap melecehkan dirinya. []

SUMBER: RUANG MUSLIMAH 

Selasa, 26 Juni 2018

Suami Tolak Ajakan Istri, Bagaimana Hukumnya?

Suami Tolak Ajakan Istri, Bagaimana Hukumnya?

TANYA: Ustadz, jika istri menolak ajakan suami maka akan dilaknat malaikat hingga pagi. Bagaimana jika suami yang menolak ajakan istri? Bagaimana hukumnya? Bolehkah istri meminta terlebih dahulu kepada suami?

JAWAB: Alhamdulillah, disitat dari Konsultasi Syariah. Kami tidak menjumpai adanya riwayat bahwa seorang suami akan dilaknat Malaikat karena tidak mau memenuhi ajakan istrinya untuk melakukan hubungan badan.

Hanya saja, jika penolakan suami ini sampai pada taraf menelantarkan hak istri yang menjadi kewajibannya, maka suami berdosa, karena dia mendzalimi istrinya. Misalnya karena alasan bosan atau males, dia tidak pernah berhubungan badan dengan istrinya.

Allah perintahkan kepada suami untuk mempergauli istrinya dengan baik. Dengan memenuhi setiap kebutuhannya, baik nafkah lahir, dan tentu saja nafkah bathin. Semua lelaki memahami, wanita juga ingin mendapatkan kenikmatan batin bersama suaminya.

Allah berfirman,

وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ

Wanita punya hak (yang harus ditunaikan suaminya sesuai ukuran kelayakan), sebagaimana dia juga punya kewajiban (yang harus dia tunaikan untuk suaminya). (QS. al-Baqarah: 228)

Karena itulah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan beberapa sahabatnya yang waktunya hanya habis beribadah, sehingga tidak pernah menjamah istrinya.

Aisyah bercerita,

Saya pernah menenui Khoulah bintu Hakim, istrinya Utsman bin Madz’un. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat Khoulah suasananya kusam, seperti tidak pernah merawat dirinya. Beliaupun bertanya kepada A’isyah,

يَا عَائِشَةُ، مَا أَبَذَّ هَيْئَةَ خُوَيْلَةَ؟

“Wahai Aisyah, Khoulah kok kusut kusam ada apa?”

Jawab Aisyah,

“Ya Rasulullah, wanita ini punya suami, yang setiap hari puasa, dan tiap malam tahajud. Dia seperti wanita yang tidak bersuami. Makanya dia tidak pernah merawat dirinya.”

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh seseorang untuk memanggil Utsman bin Madz’un. Ketika beliau datang, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammemberi nasehat,

يَا عُثْمَانُ، أَرَغْبَةً  عَنْ سُنَّتِي؟ ” قَالَ: فَقَالَ: لَا وَاللهِ يَا رَسُولَ اللهِ، وَلَكِنْ سُنَّتَكَ أَطْلُبُ، قَالَ: ” فَإِنِّي أَنَامُ وَأُصَلِّي، وَأَصُومُ وَأُفْطِرُ، وَأَنْكِحُ النِّسَاءَ، فَاتَّقِ اللهَ يَا عُثْمَانُ، فَإِنَّ لِأَهْلِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَإِنَّ لِضَيْفِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَإِنَّ لِنَفْسِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، فَصُمْ وَأَفْطِرْ، وَصَلِّ وَنَمْ

“Wahai Utsman, kamu membenci sunahku?”

“Tidak Ya Rasulullah. Bahkan aku selalu mencari sunah Anda.”

“Kalau begitu, aku tidur dan aku shalat tahajud, aku puasa dan kadang tidak puasa. Dan aku menikah dengan wanita. Wahai Utsman, bertaqwalah kepada Allah. Karena istrimu punya hak yang harus kau penuhi. Tamumu juga punya hak yang harus kau penuhi. Dirimu punya hak yang harus kau penuhi. Silahkan puasa, dan kadang tidak puasa. Silahkan tahajud, tapi juga harus tidur.” (HR. Ahmad 26308 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).

Pesan ini juga pernah disampaikan Salman kepada Abu Darda, karena beliau tidak pernah tidur dengan istrinya,

إِنَّ لِنَفْسِكَ عَلَيْكَ حَقًّا وَلِرَبِّكَ عَلَيْكَ حَقًّا وَلِضَيْفِكَ عَلَيْكَ حَقًّا وَإِنَّ لأَهْلِكَ عَلَيْكَ حَقًّا فَأَعْطِ كُلَّ ذِى حَقٍّ حَقَّهُ

Sesungguhnya dirimu punya hak yang harus kau tunaikan. Tamumu punya hak yang harus kau tunaikan. Istrimu punya hak yang harus kau tunaikan. Berikan hak kepada masing-masing sesuai porsinya.

Pernyataan Salman ini dibenarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

(HR. Turmudzi 2413 dan dishahihkan al-Albani).

Suami Tetap Dapat Pahala Meskipun Tidak Bernafsu

Ketika suami melayani permintaan istri, tidak selalu harus karena memuaskan dorongan nafsu pribadinya. Dia bisa hadirkan niat yang lain, seperti agar mendapat anak atau untuk memuaskan istrinya. Sehingga kehormatan istrinya lebih terjaga. Karena setiap hubungan badan bisa bernilai sedekah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

وَفِى بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ

“Dalam setiap hubungan badan yang kalian lakukan, bernilai sedekah.” (HR. Ahmad 21473 dan Muslim 2376)

Ibnu Qudamah pernah menyebutkan dialog Imam Ahmad dengan muridnya,

يؤجر الرجل أن يأتي أهله وليس له شهوة؟ فقال: إي والله يحتسب الولد، وإن لم يرد الولد، يقول: هذه امرأة شابة لم لا يؤجر؟!

“Apakah suami mendapat pahala ketika dia berhubungan badan dengan istrinya sementara dia tidak bernafsu?”

“Tentu saja, demi Allah. Dia bisa berharap dapat anak.” Jawab Imam Ahmad.

“Kalau tidak menghasilkan anak?” tanya sang murid.

Jawab Imam Ahmad, “Ini istrinya masih muda, bagaimana mungkin tidak mendapat pahala?!” (al-Mughni, 8/144).

BACA JUGA: Lelaki, Takut kepada Istri dan Durhaka terhadap Ibu

Maksud Imam Ahmad, ketika istri itu masih muda, dia juga memiliki syahwat yang harus dipenuhi suaminya. Meskipun suami lagi tidak selera, tapi melayani istri dalam hal ini, bisa berpahala.

Sehingga boleh saja, bahkan dianjurkan ketika istri mengajak dan meminta istrinya untuk ‘beramal’ dan ‘bersedekah’. Wallahu a’lam. []

 

Sumber : Islampos.

Senin, 25 Juni 2018

Meski Sedang Ngambek, Jangan Sekali-kali Katakan 3 Kalimat Ini pada Suamimu!

Meski Sedang Ngambek, Jangan Sekali-kali Katakan 3 Kalimat Ini pada Suamimu!

Ilustrasi (Sumber: Referensi pihak ketiga)

10Berita, Dalam menjalani kehidupan rumah tangga, pastilah ada beberapa hal yang tak diduga akan terjadi, Apalagi menyangkut hubungan suami istri.

Seperti kita ketahui bahwasanya mahluk bernama wanita dikenal sangat sensitif dan mudah ngambek begitu terjadi sesuatu yang tidak disenangi.

Namun, se-ngambek apapun dirimu, jangan sampai mengucapkan kalimat seperti dibawah ini pada suami, karena bisa menjadikan diri kita termasuk istri yang durhaka terhadap suami:

1. “Kamu tak pernah berbuat baik padaku sama sekali”

Benarkah pernyataan ini? Padahal mungkin suami kita sudah pontang-panting bekerja selama bertahun-tahun mencari nafkah untuk anak istri, hanya karena satu kesalahan kecil yang tidak kita sukai, pantaskah jika seorang istri menyebutkan kalimat tersebut?

2. “Apa sih bagusnya kamu? Nggak ada!”

Seburuk-buruknya manusia pasti punya kebaikan, pasti ada hal yang bagus dari dirinya, maka jangan sampai kita mengucapkan hal seperti ini.

Suami juga manusia, dia juga pasti ingin dihargai dan dipuji.

3. “Aku tak pernah bahagia hidup denganmu”

Faktanya, bahagia atau tidaknya diri kita bukan tergantung orang lain, melainkan tergantung dari keputusan kita sendiri. Maka tak sepatutnya bagi seorang istri mengucapkan kalimat ini pada suami, karena sangat menyakiti perasaan suami.

Tahukah Anda, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam berbagai hadits sering menyatakan bahwa banyak wanita masuk neraka karena perkataan-perkataan sejenis itu?

“ … dan aku melihat Neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita.

Para sahabat pun bertanya : “Mengapa (demikian) wahai Rasulullah?”

Baginda s.a.w menjawab : “Karena kekufuran mereka.”

Kemudian ditanya lagi : “Apakah mereka kufur kepada Allah?”

Baginda menjawab : “Mereka kufur terhadap suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata : ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’”

Oleh sebab itu, semoga tulisan singkat namun padat ini menjadi pengingat untuk para istri agar tidak ngawur mengucapkan sesuatu pada suaminya sekalipun dalam keadaan ngambek. Wallaahu a’lam.

Sumber: www.kabarmakkah.com

Hubungan intim harus dilakukan berapa kali? Inilah pendapat para ulama

Hubungan intim harus dilakukan berapa kali? Inilah pendapat para ulama


10Berita, Setelah menikah, hubungan suami istri menjadi hak sekaligus kewajiban. Suami dan istri bahkan harus melakukannya demi kebahagiaan pasangan. Berapa kali sebaiknya hubungan intim itu dilakukan?

Sumber gebe.com

Dikutip dari Islamedia.web.id (7/5/2017) Islam tidak memberikan batasan berapa kali suami istri harus melakukan gubungan intim. Berapa kalipun terserah. Sesuai keadaan dan kemampuan suami dan istri

Rujukannya adalah pendapat ulama Ibnu Qudamah dalam kitab Al Mughni (7: 30) yang mengutip perkataan Imam Malik bahwa hubungan intim wajib dilakukan oleh suami selama tidak ada udzur.

Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa udzur adalah halangan, berhalangan, lemah badan, sakit-sakitan; berpenyakitan, mengandung (hamil); haid.

Hadist dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, juga menyebutkan bahwa Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehatinya:

Sumber Republika.co.id

“Wahai Abdullah, benarkan aku dapat kabar darimu bahwa engkau terus-terusan puasa dan juga shalat malam?” Abdullah bin Amr bin Al Ash menjawab, “Iya betul wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Jangan lakukan seperti itu. Engkau boleh berpuasa, namun ada waktu tidak berpuasa. Engkau boleh shalat malam, namun ada waktu untuk istirahat tidur. Ingat, badanmu punya hak, matamu punya hak, istrimu juga punya hak yang mesti engkau tunaikan. Begitu pula tenggorokanmu pun memiliki hak.” (HR. Bukhari no. 1975).

Ibnu Hajar juga mengatakan bahwa para ulama berselisih pendapat apakah boleh suami meninggalkan pergaulan intim dengan istrinya.

Imam Malik berpandangan, “Jika tidak darurat melakukannya, suami bisa dipaksa berhubungan intim atau mereka berdua harus pisah.” Imam Ahmad juga berpendapat seperti itu.

Sumber juliengordon.com

Sebagian ulama berpandangan bahwa wajibnya sekali, setiap suci haid. Ada juga yang berpendapat setiap empat malam, harus ada hubungan intim suami istri.

Jika suami melakukan perjalanan atau berpergian ke tempat yang jauh pun, hendaknya tidak meninggalkan istrinya terlalu lama. Nafkah batin istri harus tetap ditunaikan meskipun sering bepergian atau bekerja di tempat yang jauh.

Sumber : UC News

Selasa, 08 Mei 2018

Dianjurkan Sahabat Agar Hubungan Sempurna, Tapi Sering Dilewatkan Suami Istri

Dianjurkan Sahabat Agar Hubungan Sempurna, Tapi Sering Dilewatkan Suami Istri


ilustrasi (jenisemay.com)

10Berita, Aktifitas khusus suami istri adalah sebuah ibadah. Nikmat yang berpahala. Agar sempurna kualitasnya, ada satu hal yang dianjurkan beberapa sahabat Nabi untuk dilakukan di siang hari sebelum aktifitas khusus tersebut.

Satu hal ini ringan dan tidak membutuhkan banyak waktu, namun akan berpengaruh signifikan meningkatkan kualitas hubungan.

Apa itu? Khalid Jad dalam bukunya Maa Tuhibbuhu an Nisa’ min ar Rijal menjelaskan bahwa aktifitas ringan itu adalah tidur siang.

“Untuk aktifitas khusus suami istri di malam hari, tidur siang sangat penting. Banyak atsar yang menganjurkannya,” kata penulis buku-buku rumah tangga ini.

“Tidur siang merupakan salah satu faktor yang membantu sempurnanya kenikmatan, kebugaran dan kejernikan pikiran khususnya bagi mereka yang akan melakukannya di malam hari.”

Waktu yang dibutuhkan untuk tidur siang pun tidak lama. Hanya 10-30 menit.

Untuk ibu rumah tangga ini mudah, bagaimana dengan suaminya jika bekerja di kantor atau di pabrik? Bisa disiasati saat istirahat. Sempatkan tidur siang sekitar 10-15 menit saja sudah cukup. Mau mencoba? [Ibnu K/] 

Sumber :Tarbiyah

Senin, 07 Mei 2018

4 Perbuatan Suami Istri yang Dilaknat Allah dan Rasul-Nya

4 Perbuatan Suami Istri yang Dilaknat Allah dan Rasul-Nya

Sumber gambar: keluargacinta.com/suami istri

10Berita, Dua insan yang terikat dalam janji pernikahan tentu berharap biduk rumah tangga selalu berada pada zona nyaman dan harmonis. Begitu pula saat badai uji datang mendera, keduanya diharapkan mampu saling menguatkan.

Tapi, apa jadinya jikalau rumah tangga jauh dari hal demikian dan malah melakukan yang sebaliknya? Berikut ini adalah beberapa perbuatan suami istri yang mendapat laknat dari Allah dan Rasul-Nya.

1. Suami istri yang memusuhi Islam

Sebagaimana yang telah terjadi pada masa lampau: bukankah telah datang berita tentang Abu Lahab dan Istrinya, Ummu Jamil?

Mereka adalah dua sejoli yang bahu membahu dalam keburukan: memusuhi Islam. Patutlah kita mengambil pelajaran dari keduanya. Dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjauhi perkara ini.

2. Suami istri yang melakukan hubungan dari arah belakang

Maksud di sini ialah suami yang berhubungan dengan istrinya tidak melalui farj, tapi dari dubur. Hal ini sangat dilarang dalam Islam dan salah satu perbuatan yang dianggap menyimpang dalam perkara ranjang.

Sumber gambar: pinterest.com/pasangan

3. Suami istri yang mencela sahabat nabi

Ini adalah perbuatan tercela dan termasuk perkara yang sangat dilarang. Para sahabat adalah generasi terbaik. Merekalah orang yang paling dekat dengan Rasulullah. Mereka pula orang yang banyak berjasa dalam penyebaran dakwah Islam.

4. Suami istri yang mentato atau ditato

Kadang, karena gemar mengikuti trend seseorang tak sadar bahwa apa yang dia lakukan telah melanggar larangan-larangan agama. Salah satunya: mentato atau minta ditato.

Tak peduli seberapa indah bentuk gambar tato tersebut, jikalau sudah menjadi hal terlarang, maka seyogyanya untuk ditinggalkan.

Sumber gambar: muslimah.co.id/bahagia

Demikian bahasa singkat kali ini. Semoga bermanfaat.

Sumber:

webmuslimah.com/4-golongan-suami-istri-ini-dilaknat-allah

Kamis, 03 Mei 2018

Minuman Pembangkit Stamina, Nomer 4 Nggak Nyangka

Minuman Pembangkit Stamina, Nomer 4 Nggak Nyangka

 

10Berita, Sebelum melakukan aktifitas ranjang bersama suami, alangkah baiknya mengkonsumsi minuman alami pembangkit stamina. Ingat, ya, yang alami agar tidak terkena resiko. Beberapa minuman ini terkenal bisa membangkitkan stamina untuk wanita.

Apa saja itu? Yuk diintip.

1. Air Lemon

Health24.com

Tak hanya bisa melangsingkan badan dan membuat lemak hancur. Ternyata air lemon juga bisa membuat stamina menjadi maksimal. Kandungan vitamin C bisa membuatmu bugar ketika bersama suami.

2. Jus Pisang

Manfaat.co

Buah yang mengandung potassium ini berguna untuk melancarkan aliran darah. Secara tak langsung bisa membangkitkan stamina. Selain mengenyangkan, jus pisang juga bisa menjaga kebugaran.

3. Cokelat Hangat

Manfaat.co

Ini minuman sehat yang digemari banyak orang. Ketika meminum segelas cokelat hangat, perasaan tertekan, stres dan galau akan lenyap. Acara bersama dengan suami pun akan semakin asyik.

4. Jus Cabai

Manfaat.co

Wah, nggak nyangka cabai juga bisa dibuat jus dan khasiatnya bisa membangkitkan stamina wanita. Endorfin yang terdapat dalam cabai bisa melepaskan stress dan membuat stamina di atas ranjang sangat maksimal.

Ternyata mudah dan nggak mahal. Selamat mencoba.

Sumber :

Lifestyile.okezone.com/read/2016/03/18/481/1339742/6-minuman-pembangkit-gairah-seks

Gambar : referensi terdapat dalam setiap foto

Rabu, 11 April 2018

Pasangan Suami Istri yang Dikagumi oleh Allah

Pasangan Suami Istri yang Dikagumi oleh Allah

10Berita, “Ya Rasulullah,” ujar lelaki yang mendatangi Nabi hendak sampaikan keadaannya. “Aku mengalami paceklik.” Demikian kondisi si laki-laki yang tak disebut namanya dalam riwayat yang dirunut kevalidannya dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu.

Dengan roman sedih, Nabi pun menjawab, “Mereka (para istriku) pun tidak memiliki suatu makanan apa pun.” Karenanya, beliau pun mengumumkan kepada sahabat-sahabatnya yang mulia. “Siapa pun yang menjamu tamuku ini,” janji sang Nabi dengan amat pasti, “dia akan dirahmati Allah Ta’ala.”

Tanpa berpikir panjang, seorang laki-laki tampan nan gagah dari sahabat Anshar pun berdiri seraya menyahut, “Ya Rasulullah,” ujarnya, “aku sanggup menjamunya.”

Maka, sang tamu pun diajak ke rumahnya. Kala itu, hari sudah malam. Kepada istrinya, lelaki ini sampaikan perintah, “Di ruang tamu ada tamunya Rasulullah. Tolong suguhkan semua makanan yang kita miliki, wahai istriku sayang.”

Bukan hendak menolak, sang istri pun menyampaikan fakta terkait makanan di rumahnya, “Demi Allah, kita hanya memiliki makanan untuk si kecil.”

Seperti diilhami ide cemerlang yang lahir dari ketulusannya untuk memuliakan Rasulullah, sang suami pun berkata, “Jika demikian, rayulah anak kita supaya tidur ketika dia merasa lapar.” Selain itu, katanya sampaikan sebuah strategi tak biasa, “Jangan lupa, kita matikan lampu saat tamu Rasulullah ini hendak makan.”

“Biarlah malam ini,” pungkas sang suami dengan amat yakin, “kita lipat perut kita.”

Padahal, jika laki-laki surga dan istrinya ini menyampaikan kondisinya, insya Allah sang tamu Nabi yang mulia pun akan mau membagi makanannya. Tetapi, yang dilakukan ini menjadi bukti kecintaannya kepada Nabi dengan memuliakan tamu kekasihnya itu.

Keesokan harinya, lelaki surga dari kalangan Penolong Muhajirin ini pun mendatangi Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Beliau mengatakan kepada para sahabat, “(Semalam), Allah Ta’ala takjub kepada sepasang suami-istri.”

Sang baginda terkasih pun menyampaikan, lantaran amal mulia sepasang suami-istri tersebut, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, Allah Ta’ala menurunkan Firman-Nya di dalam surat al-Hasyr [59] ayat 9,

“Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshar) mencintai orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshar) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung.”

Siapakah sepasang suami istri mulia ini? Mereka adalah Abu Thalhah al-Anshari dan Ummu Sulaim Radhiyallahu ‘anhuma. Dari pernikahan nan barakah ini, Allah Ta’ala kurniakan 9 anak yang semuanya menjadi ahlu al-Qur’an. Masyaa Allah. []

SUMBER: https://www.ruangmuslimah.co/5782-pasutri-ini-dikagumi-oleh-allah-swt, Islampos.

Rabu, 21 Maret 2018

Dear Suami, Terima Kasih Sudah Mau Melakukan 20 Hal Kecil Ini. Terkesan Sepele, Tapi Sebenarnya Begitu Berarti

Dear Suami, Terima Kasih Sudah Mau Melakukan 20 Hal Kecil Ini. Terkesan Sepele, Tapi Sebenarnya Begitu Berarti

10Berita, Dalam kehidupan berumah tangga, akan selalu ada momen suka duka yang dilalui bersama. Nggak mungkin selamanya kamu akan merasakan hal yang manis-manis saja, begitupun sebaliknya. Terkadang, ada hari-hari di mana kamu menjadi istri yang begitu lemah, perasa dan mudah marah. Ya, terkadang sikap para istri memang sulit ditebak, dan para suami sering dibuat merasa bersalah.

Namun, di hari-hari yang yang kurang menyenangkan, ada hal-hal kecil yang suami lakukan, terkesan sepele tapi diam-diam membuat para istri senang. Hal ini mungkin tak disadari para suami, tapi justru ketulusan itu yang membuat cinta dalam bentuk sederhana itu terasa indah. Untukmu para suami, terima kasih ya sudah melakukan hal-hal kecil namun sungguh berarti ini demi kami, para istri yang kalian cintai~

1. Kami tahu, beberes rumah adalah kewajiban para istri. Itulah yang membuat kami tersentuh, saat kamu melakukan pekerjaan rumah tangga tanpa disuruh

Cowok yang suka membantu pekerjaan rumah tangga itu seksi! via www.sheknows.com

2. Terima kasih karena sudah rela mengantarkan kami saat kami butuh diantar, dan mengerti saat kami para istri bilang kami bisa berangkat sendiri, tanpa ditemani

Diantar jemput meski bukan sopir pribadi via cewequat.com

3. Ya, kadang kami suka kalap membeli benda-benda ajaib yang mungkin sudah banyak kami miliki. Terima kasih karena sudah menahan komentarmu

Suami langka via www.dreamstime.com

4. Terkadang kami ceroboh, dan terkadang kami melakukan hal yang mungkin membuatmu jengkel. Terima kasih karena sudah nggak marah dan tetap diam

Suami penyayang <3 via www.pexels.com

5. Terkadang kami menuntut banyak hal, dan kami lupa kamu pun sudah berjuang seharian mencari nafkah untuk keluarga. Terima kasih karena tetap sabar

Suami kerja keras buat keluarga itu romantisnya nggak ada obat! via www.pexels.com

6. Ada kalanya kami begitu sensitif, ada waktunya kami merasa begitu kesal tanpa sebab. Terima kasih kamu sudah menanggapinya dengan begitu santai

Saat kami cerewet dan marah, peluk saja kami dengan hangat via www.pexels.com

7. Kami kadang butuh waktu untuk melepas penat dan jalan-jalan bersama sahabat. Terima kasih sudah mengizinkan dan mengurus rumah saat kami pergi

Repot ‘kan Mas, ngurus rumah apalagi sambil jaga anak? via www.scarymommy.com

8.  Minta maaf adalah hal yang sulit, terlebih untukmu. Terima kasih sudah meminta maaf saat kamu membuatku marah. Aku tahu itu nggak mudah

Jangan sok gengsi ya buat minta maaf! via www.pexels.com

9. Kadang kami para istri terlalu lelah dan sibuk untuk memasak. Terima kasih sudah berinisiatif memasak meski aku tahu hal itu kadang merepotkan

Suami lagi masak itu seksinya meningkat 1000% via handiramy.wordpress.com

10. Percayalah, terkadang mendengarkan dengan penuh perhatian itu lebih berarti daripada apapun saat kami sedang berkeluh kesah. Kami kadang nggak butuh solusi, tapi hanya butuh didengarkan

Cukup dengarkan saja dengan penuh perhatian! via contentodays.com

11. Kami tahu ini kacangan, tapi terima kasih sudah sesekali mengirimkan pesan mesra di ponsel kami saat kamu sedang sibuk bekerja atau jauh

Pesan teks yang kamu kirimkan mengisyaratkan kamu yang merindukan kami via www.rebelcircus.com

12. Hal sesepele membantu mengisi daya baterai ponsel kami sebelum kami tidur mungkin kamu anggap biasa. Tapi sebenarnya perhatian kecil itu begitu manis~

Sepele tapi kami sering lupa melakukannya via nymag.com

13. Membersihkan tempat tidur saat kami sedang sibuk mandi atau beres-beres rumah? Sering-sering deh melakukannya karena itu selalu membuat kami senang :p

Manisnya si suami pas lagi beres-beres itu bikin gemas >,< via www.gettyimages.com

14. Kami, para istri selalu senang saat suami selalu kekeuh untuk memeluk atau mengecup kening kami SETIAP kamu akan berangkat kerja atau meninggalkan rumah

Jangan lupa kecup kening kami setiap pagi ya! via unica.md

15. Terima kasih sudah membiarkan kami bangun agak siang, atau tidur siang agak lama saat kami sangat kelelahan

Kadang kami terlalu capek atau merasa nggak enak badan via www.shutterstock.com

16. Saat kamu mengirimkan pesan ‘Kamu mau dibawakan makanan apa?’, itu lebih romantis dari pesan teks apapun (kecuali pesan ‘I love you’!)

Karena kami gampang mager dan kelaparan 🙂 via www.pexels.com

17. Memijat pundak atau kaki kami. Saat kamu melakukannya tanpa banyak bicara, di situ kami tahu bahwa kami nggak memilih partner hidup :))

Siapa tahu habis dipijat, bisa berlanjut ke sesi panas ‘kan? via thehumbledhomemaker.com

18. Terima kasih sudah mendukung keputusan-keputusan kami, bahkan memuji kami di depan orang lain. Terima kasih sudah merasa bangga memiliki kami

Siapa sih yang nggak senang dibanggakan? via www.pexels.com

19. Terima kasih sudah menawarkan membuatkan minum susu, teh atau kopi

Makin sedap kalau ditambah senyum manis via www.shutterstock.com

20. Terima kasih karena sudah rela membatalkan janji dengan teman-teman saat kami merasa butuh ditemani. Terima kasih sudah memprioritaskan kami di atas kepentinganmu

Lebih suka menghabiskan waktu bersama kami, itu romantisnya unch banget! via www.lovepanky.com

Advertisement

Masih banyak lagi hal kecil yang ingin kami ungkapkan pada kalian para suami bertanggung jawab yang memberikan segalanya untuk keluarga. Ya, materi juga penting untuk hidup. Tapi  hal-hal non materi yang sederhanalah yang terkadang menjadikan pernikahan langgeng dan bahagia. Terima kasih suami, terima kasih sudah mencintai partner hidupmu!

Sumber : Hipwee

Jumat, 09 Maret 2018

Wahai Suami, Istri pun Memerlukan Hiburan

Wahai Suami, Istri pun Memerlukan Hiburan


10Berita, Sadarkah bahwa para istri memerlukan hiburan dari suaminya? Bahkan dalam Islam, ketika seorang suami bercanda dengan istrinya bukanlah termasuk perbuatan yang sia-sia, melainkan suatu hal yang memang penting dilakukan.

Pertanyaannya, sudahkah para suami memberikan hiburan pada istrinya?

“Segala yang melalaikan seorang Muslim (dari dzikir) adalah batil, kecuali empat hal, (salah satunya) …bercanda-ria dengan istri…” (HR. Tirmidzi)

Ada beberapa hal yang bisa menghibur para istri, suami bisa memilih dari hal-hal berikut ini:

1. Shoping

Kalau kebetulan suami memiliki kelebihan harta dari penghasilannya, berilah istri bagian lebihnya untuk berbelanja, karena shoping di online maupun offline merupakan kegiatan menghibur untuk wanita. Dengan memilih-milih item, membandingkan harga, kemudian membeli 1 saja barang setelah memilih begitu lama... biasanya para istri sudah merasa sangat senang.

2. Nonton bareng

Nonton bersama suami adalah hiburan murah meriah yang bisa suami lakukan, baik menonton di rumah maupun di bioskop.

3. Makan bersama

Makan sesuatu yang spesial merupakan salah satu hiburan yang sederhana namun efeknya cukup besar, istri akan merasa disayang dan diperhatikan jika suami membelikannya makanan favorit, atau mengajaknya makan kuliner bareng.

4. Salon/ perawatan

Membiarkan istri pergi merawat diri dan kecantikannya merupakan salah satu hiburan  yang perlu suami berikan setidaknya sebulan sekali. Kalaupun tidak bisa memberi uang ke salon, berikan uang untuk merawat diri sendiri di rumah.

5. Refleksi 

Pijat dan refleksi disukai oleh istri terutama jika ia sering mengeluh letih dan lelah. Suami bisa bergantian menjaga anak-anak saat istri dipijat refleksi.

6. Jalan-jalan

Sekadar berjalan-jalan bersama merupakan hiburan yang diperlukan oleh istri sesekali. Misalnya jalan-jalan di malam hari memutari komplek perumahan, atau ke pasar malam.

Demikianlah beberapa hiburan yang bisa suami berikan untuk istri, semoga menginspirasi.

Ilustrasi : Google

Sumber : Ummi Online

Rabu, 21 Februari 2018

Kagum pada Wanita Lain, maka Suami …

Kagum pada Wanita Lain, maka Suami …

10Berita, JIKA secara kebetulan seorang laki-laki melihat wanita lain yang mengagumkannya, maka jalan terbaik ialah dengan mendatangi istrinya.

Laki-laki yang dapat menahan nafsu syahwatnya, insya Allah bisa menahan diri dari godaan yang melunturkan keimanannya. Tapi, tak sedikit pula orang yang terlihat oleh kita itu memiliki tingkat keimanan yang tinggi, namun, masih bias tergoda oleh rayuan wanita.

Mengapa wanita bisa jadi perusak? Allah memberikan nafsu pada manusia. Nafsu itulah yang menjadi pendorong seseorang berbuat di luar batas yang telah ditentukan. Kini banyak wanita yang menunjukkan keindahan tubuhnya secara terang-terangan. Sehingga, bagi laki-laki yang tidak dapat menahan nafsunya itu akan tergoda, pada apa yang membuatnya tertarik.

Diriwayatkan dari Jabir, “Sesungguhnya Nabi SAW melihat seorang wanita, lalu beliau mendatangi istrinya, Zainab yang sedang menggosok-gosok kulit yang sedang disamak, lalu beliau memenuhi hajatnya, kemudian keluar kepada para sahabatnya seraya berkata, ‘Sesungguhnya wanita itu datang dengan rupa syetan dan pergi dengan rupa syetan (pula). Jika seseorang dari kalian melihat seorang wanita, maka hendaklah ia mendatangi istrinya, karena hal itu akan menolak apa yang ada dalam dirinya,” (HR. Muslim (no. 1403), Abu Dawud (no. 2151), dan at-Tirmidzi (no. 1158) dengan riwayat beliau).

Dalam satu riwayat, “Karena istrinya pun memiliki apa yang dimiliki oleh wanita itu.”

Oleh karena itu, bagi kaum laki-laki yang telah beristri, kuatkanlah keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Mohonlah pada-Nya agar dilindungi dari segala godaan syetan yang terkutuk. Jika godaan itu datang menghampiri, berupa wanita yang menarik hati, maka datangilah istri, karena istri juga memiliki apa yang dimiliki oleh wanita lain. Bahkan, seorang istri adalah orang yang paling menarik hatimu, karena dengan alasan itulah Anda memilihnya menjadi pendamping hidup. [Islampos ]

Sumber: Fiqih Hubungan Intim/Karya: Syaikh Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim/Penerbit: Pustaka Ibnu Umar
 

Sabtu, 10 Februari 2018

Suami Lama Tidak Meminta Berhubungan, Pertanda Apa? Coba Cek 6 Kemungkinan Ini

Suami Lama Tidak Meminta Berhubungan, Pertanda Apa? Coba Cek 6 Kemungkinan Ini


10Berita, Salah satu masalah penting dalam hubungan pasutri adalah masalah ranjang. Bagaimanapun salah satu tujuan pernikahan adalah melestarikan keturunan, pernikahan merupakan satu-satunya jalan untuk menghalalkan hubungan intim pria dan wanita yang mulanya haram dan bahkan berdosa besar.

Jadi, ketika ada masalah dengan hubungan ranjang, perlu segera dibenahi. Bagaimana jika suami lama tidak meminta berhubungan intim dengan istrinya? Pertanda apakah ini?

Beberapa poin ini bisa menjadi kemungkinan-kemungkinan jawabannya, kepastiannya tetap harus ditanyakan langsung oleh istri:

1. Kelelahan

Faktor kelelahan sangat bisa mempengaruhi mood untuk berhubungan intim, oleh sebab itu istri perlu memikirkan juga pelayanan untuk pijat, bekam, atau refleksi rutin bagi suami.

2. Istri kurang menggoda

Istri selalu tampil awut-awutan dan tak menarik di hadapan suami bisa menjadi faktor lainnya. Cobalah bercermin dan mematut pakaian, apakah kita sudah menjadi istri shalihah yang menyenangkan mata suami ketika memandang?

3. Marah pada istri

Apakah istri melakukan kesalahan yang membuat suami marah dan tidak bernafsu untuk berhubungan intim dengannya? Segera minta maaf pada suami agar masalah hatinya ini bisa segera hilang.

4. Impotensi atau masalah kesehatan lainnya

Sangat mungkin juga faktor impotensi atau adanya masalah kesehatan lainnya menjadi penyebab suami tak memiliki hasrat untuk berhubungan intim.

5. Gangguan jin atau sihir

Sihir dapat memisahkan seorang suami dari istrinya. Coba cek apakah ada kemungkinan gangguan jin atau sihir di antara pasutri? Ruqyah syar'iyah mandiri bisa menjadi salah satu solusinya.

6. Perilaku seksual menyimpang

Apakah ada kemungkinan indikasi suami merupakan gay, biseksual atau perilaku seksual menyimpang lainnya? Coba dicek dan dipastikan segera jangan terlalu lama diabaikan.

Demikian beberapa kemungkinan yang bisa menjadi jawaban dari kebingungan istri... mengapa suami tak mengajak berhubungan intim sangat lama apalagi kalau sampai menolak ketika istri meminta haknya. Semoga artikel singkat ini ada manfaatnya.

Sumber : Ummi Online 

Senin, 05 Februari 2018

7 Tanda Suami Durhaka kepada Istri

7 Tanda Suami Durhaka kepada Istri

10Berita, Kadang dalam keluarga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan baik dari istri maupun suami. Suami tidak jarang melakukan tindakan yang menyimpang dari ketentuan Allah SWT dan melanggar hak-hak istrinya.

Dengan demikian, para suami harus mengetahui ciri-ciri perbuatan durhaka terhadap istri, yaitu:

1. Menjadikan Istri Sebagai Pemimpin Rumah Tangga
Dari Abu Bakrah, ia berkata, “Rasulullah saw bersabda: tidak akan beruntung suatu kaum yang dipimpin oleh seorang wanita,” (HR.Ahmad no.19612 Bukhari,Tirmidzi, dan Nasai).

Rasulullah menyampaikan bahwa suatu kaum (termasuk di dalamnya suami) tidak akan pernah memperoleh kejayaan atau keberuntungan bila menjadikan seorang wanita (termasuk istri) seorang pemimpin.

Bentuk ketidakberuntungan ini adalah hilangnya wibawa suami sehingga memberi peluang untuk istri berlaku sesukanya dalam mengatur rumah tangga tanpa mempedulikan pendapat suami.

Menyuruh istri mencari nafkah dan mengatur urusan rumah tangga termasuk menjadikan istri sebagai pemimpin. Suami yang berbuat demikian berarti melanggar ketentuan yang ditetapkan Allah dan Rasul-Nya.

2. Menelantarkan Belanja Istri
Dari Abdullah bin Amr, ia berkata, “Rasululluah bersabda: seseorang cukup dipandang berdosa bila ia menelantarkan belanja orang yang menjadi tanggung jawabnya,” (HR.Abu Dawud no.1442, Muslim, Ahmad, dan Thabarani).

Dari ‘Asyah ra,bahwa Hindun binti Utbah pernah berkata: Wahai Rasulullah,sesungguhnya Abu Sufyan adalah orang yang kikir dan tidak mau memberikan kepadaku belanja yang cukup untuk aku dan anakku,sehingga terpaksa aku mengambil dari hartanya tanpa sepengetahuannya.” beliau besabda: Ambillah sekadar cukup untuk dirimu dan anakmu dengan wajar,” (HR.Bukhari no.4945 , Muslim, Nasai, Abu dawud, Ibnu Majah, Ahmad dan Darimi).

Suami yang menelantarkan belanja istri dan anaknya berarti telah melakukan dosa. Suami hendaknya menyadari bahwa selama ia menelantarkan belanja istri, selama itulah ia berdosa kepada istrinya. Oleh karena itu, ia wajib meminta maaf kepada istrinya dan selanjutnya bertaubat kepada Allah.

3. Tidak Memberi Tempat Tinggal yang Aman
“Tempatkanlah mereka (para istri) di tempat kalian bertempat tinggal menurut kemampuan kalian dan janganlah menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Jika mereka (istri yang di thalaq) itu sedang hamil, berikanlah kepada mereka nafkahnya sampai mereka melahirkan,” (QS.Ath-Thalaaq (65):6).

Allah menjelaskan untuk para suami yang menceraikan istrinya diwajibkan untuk tetap memberikan tempat tinggal untuknya selama masa iddah dan tidak boleh mengurangi belanja istrinya atau mengusirnya dari rumah karena ingin menyusahkan hatinya atau memaksanya mengembalikan harta yang pernah diberikan kepadanya atau tujuan lain.

Jika mantan istrinya yang masih dalam masa iddah saja harus mendapatkan hak nafkah dan tempat tinggal yang baik, maka lebih utama dan lebih wajib lagi bagi istri sahnya untuk mendapatkan perlakuan yang lebih baik dari pada itu.

4. Tidak Melunasi Mahar
Dari Maimun Al-Kurady, dari bapaknya, ia berkata: “saya mendengar nabi saw.(bersabda): siapa saja laki laki yang menikahi seorang perempuan dengan mahar sedikit atau banyak, tetapi dalam hatinya bermaksud tidak akan menunaikan apa yang menjadi hak perempuan itu,berarti ia telah mengacuhkannya. Bila ia mati sebelum menunaikan hak perempuan itu, kelak pada hari kiamat ia akan bertemu dengan Allah sebagai orang yang fasiq,” (HR.Thabarani, Al-Mu;jamul, Ausath II/237/1851).

Menurut hadist ini seorang suami yang telah menetapkan mahar untuk istrinya, tetapi kemudian tidak membayarkan mahar yang dijanjikan kepada istrinya, berarti menipu atau mengicuh istrinya. Jika ia tidak memiliki mahar maka ia boleh mengutang kepada istrinya.

Dalam QS.Al-Baqarah (2):237 menerangkan bahwa, “jika kalian menceraikan istri istri kalian sebelum kalian bercampur dengan mereka, padahal kalian sudah menentukan maharnya, bayarlah separuh dari mahar yang telah kalian tentukan itu, kecuali jika istri-istri kalian itu telah memaafkan atau dimaafkan oleh orang yang memegang ikatan nikah. Pemberian maaf kalian itu adalah lebih dekat kepada taqwa. Janganlah kalian melupakan kebaikan antara sesama kalian. Sesungguhnya Allah maha melihat apa yang kalian kerjakan.”

5. Menarik Mahar Tanpa Keridhaan Istri
“Jika kalian (para suami) ingin mengganti istri dengan istri yang lain, sedang kalian telah memberikan kepada salah seorang di antara mereka itu mahar yang banyak, janganlah kalian mengambilnya kembali sedikit pun. Apakah kalian kalian akan mengambilnya kembali dengan cara-cara yang licik dan dosa yang nyata? Bagaimana kalian akan mengambilnya kembali,sedangkan kalian satu dengan lainnya sudah saling bercampur (sebagai suami istri) dan mereka ( istri istri kalian) telah membuat perjanjian yang kokoh dengan kalian,” (QS.An-Nisaa(4):20-21).

Ayat tersebut melarang suami yang meminta atau menarik kembali mahar yang telah diberikan kepada istrinya, baik sebagian maupun seluruhnya.

Tujuan islam menetapkan mahar dalam perkawinan adalah untuk menghormati kedudukan istri yang pada zaman sebelum Islam tidak mendapatkan hak untuk memiliki dan menguasai harta kekayaan apapun, baik dari orang tuanya maupun suaminya.

6. Melanggar Persyaratan Istri
“Hai orang orang yang beriman,penuhilah janji-janji kalian.,” (QS.Al-Maaidah (5):1).

Allah memerintahkan orang orang yang beriman untuk memenuhi janji yang dibuatnya dengan orang orang yang terlibat dengan perjanjian. Dalam hal ini, suami istri harus memenuhi perjanjian yang telah dibuatnya, bahkan perjanjian seperti itu paling patut dipenuhi dengan sebaik-baiknya.

7. Menuduh Istri Berzina
“Dan orang orang yang menuduh istri mereka berzina, padahal mereka tidak mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka kesaksian satu orang dari mereka adalah bersumpah empat kali dengan nama Allah bahwa sesungguhnya dia adalah termasuk orang orang yang benar(dalam tuduhannya) (7) dan kelima kalinya(ia mengucapkan) bahwa laknat Allah akan menimpa dirinya jika ternyata ia tergolong orang orang yang berdusta,” (QS.An-Nuur (24):6-7).

Ayat tersebut memberi ketentuan untuk melindungi istri dari tuduhan suami. Karena tuduhan itu dapat merusak kehormatan dan harga diri istri. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengaturan ketat agar suami tidak sembarangan menuduh istrinya berzina tanpa bukti yang dipertanggungjawabkan.

Adapun tindakan tindakan tercela suami terhadap istri lainnya seperti;

Memukul (Tanpa Peringatan Terlebih Dahulu)Menyenangkan Hati Istri dengan Melanggar AgamaMengajak Istri Berbuat DosaMemadu Istri dengan Saudari atau BibinyaBerat Sebelah dalam Menggilir IstriMenceraikan Istri SalehMengusir Istri dari Rumah

Sumber :Islamidia 

Sabtu, 27 Januari 2018

Ini Akibatnya Kalau Mom Nggak Punya Jatah Istirahat dan ‘Me Time’ di Sela Mengurus Bayinya. Para Suami, Baca Ya!

Ini Akibatnya Kalau Mom Nggak Punya Jatah Istirahat dan ‘Me Time’ di Sela Mengurus Bayinya. Para Suami, Baca Ya!

10Berita, Menjadi seorang ibu adalah pengalaman yang luar biasa dan membahagiakan bagi setiap perempuan yang mendambakan kehadiran anak. Perjuangan dan susah payah hamil sampai melahirkan terasa nggak ada apa-apanya dibanding suka cita yang dirasakan kala menimang sang buah hati. Pokoknya, segala-galanya rela deh dilakukan demi anak, saking cinta dan bahagianya.

Berbagai usaha dan kerja keras pun dilakukan ibu sampai acapkali mengabaikan kepentingan dan ‘kewarasan’nya sendiri. Ditambah beban moral menjadi ‘ibu yang baik’ melalui beragam contoh figur ibu yang muncul di media sosial membuat banyak ibu yang rela mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai ibu hampir 24 jam sehari, 7 hari seminggu tanpa jeda. Ujungnya kini jadi semakin banyak ibu yang memendam depresi karena merasa bertanggungjawab penuh hingga mengabaikan waktu me time yang sebetulnya sangat diperlukan.

Advertisement

Nggak perlu merasa bersalah, baca dulu nih ulasan Hipwee tentang risiko yang harus kamu hadapi kalau nggak punya waktu me timeyang cukup!


1. Ibu yang nggak punya atau jarang sekali punya waktu me time rentan menyimpan depresi karena nggak bisa menyalurkan keinginan dan beristirahat dari rutinitas yang melelahkan

Kurang me time bisa bikin depresi lho via cachevalleyfamilymagazine.com

Me time atau waktu yang dinikmati sendiri tanpa kehadiran anak sesekali perlu dilakukan kok. Nggak usah takut merasa bersalah karena harus beristirahat dari tanggung jawab sebagai ibu, karena beban pekerjaan seorang ibu itu sangat berat dan melelahkan secara fisik maupun secara mental. Justru dengan mendapat me time, ibu akan dapat berfungsi lebih baik dan merasa lebih bahagia. Ingat, ibu juga manusia biasa yang sesekali butuh rekreasi dan menikmati hobi, nggak melulu harus kerja hampir 24 jam sehari demi menjadi ‘ibu yang baik’. Nggak perlu terlalu keras pada diri sendiri apalagi membanding-bandingkan dirimu dengan ibu lain apalagi ibu-ibu yang terlihat sempurna di sosial media, karena yang paling paham kondisimu ya diri sendiri.

Semakin tahun, ternyata waktu ibu bersama anak justru semakin meningkat lho. Nggak heran tingkat stres ibu justru meningkat! via static.independent.co.uk

FYI nih, dilansir dari independent.co.uk, faktanya ibu yang stres justru berbahaya bagi anak-anak mereka lho. Kei Nomaguchi, seorang sosiolog dari Bowling Green State University menuturkan, seorang ibu yang berjuang jungkir balik menyeimbangkan tanggung jawab kerja dan tugas mengasuh anak hingga berujung stres jusru akan memberikan dampak yang buruk bagi perkembangan anak lho! Duh, malah gawat ‘kan?

2. Ibu akan mudah emosi sehingga akan sering cekcok dengan suami. Hal ini dapat terjadi karena ibu tak menyimpan kepuasan dalam diri

Hayo, kurang me time malah bikin ribut dengan suami lho via in.pinterest.com

Advertisement

Agar tetap waras, ibu perlu mendapat me timeyang cukup. Pasalnya, kurang me time akan membuat ibu jadi lebih labil dan mudah emosi karena terus memendam rasa tak puas dalam dirinya. Lelah, jenuh, kurang tidur dan kurang merawat diri bisa membuat ibu melampiaskan kekesalannya pada suami. Daripada ribut-ribut melulu, coba sesekali ambil waktu untuk belanja, jalan-jalan bersama sahabat atau mengerjakan hobi tanpa ada ‘gangguan’ dari suami atau anak. Nggak perlu merasa bersalah, justru waktu me time bisa jadi malah akan menyelamatkan pernikahanmu lho!

3. Depresi yang dialami ibu juga bisa jadi dilampiaskan ke anak. Jadinya ya seharian bisa marah-marah terus atas hal-hal yang sebenarnya sepele

Terlalu sering marah-marah justru akan membuat anak jadi pembangkang via www.redorbit.com

Sudah jelas kan? Semakin kamu merasa capek, lelah dan depresi, kamu akan jadi semakin sensitif dan mudah emosi. Ujung-ujungnya anak deh yang jadi korban pelampiasan. Anak tumpahin air ke lantai saja ngamuknya sudah kayak orang habis kemalingan. Bu, sabar ya. Dirimu cuma butuh waktu istirahat dan bersenang-senang kok, agar tetap bahagia dan ‘waras’!

4. Ibu merasa minder dan rendah diri sehingga depresi yang sudah terpupuk bakal makin menumpuk. Bisa berakibat pada kehidupan seks dengan suami juga lho…

Ibu yang depresi juga akan mengalami penurunan libido. Efeknya bisa nggak bagus untukmu dan suami via www.pattiknows.com

Jarang merawat diri bisa membuatmu menjadi lebih sensitif, mudah tersinggung, minder dan malah kehilangan niat bermesraan dengan suami. Ya, karena kurang waktu me time kamu jadi jarang bisa mandi dengan benar. Boro-boro mau luluran atau maskeran, mau mandi saja sudah ditungguin anak yang nangis meraung-raung. Agar mentalmu tetap sehat, coba minta tolong dengan suami agar bisa membantu mengalihkan perhatian anak sehingga kamu bisa ke salon atau merawat diri dengan lebih tenang. Jangan pelit-pelit juga sesekali mengeluarkan uang untuk membeli busana cantik yang bisa membuatmu lebih percaya diri. Meski sudah jadi Ibu, kamu berhak kok untuk tampil cantik dan memesona!

5. Ibu akan mudah merasa lelah sehingga sulit fokus dan justru semakin kacau saat bekerja, entah itu saat beraktivitas di rumah atau di kantor bagi yang kerja kantoran

Me time akan membuat tetap waras dan bahagia. Sesimpel itu! via www.thespruce.com

Depresi dan kelelahan justru akan mengurangi produktivitasmu, dibanding kalau kamu meluangkan waktu sesekali untuk me timedengan cukup. Sesekali pergi piknik bersama teman-teman kantor, berbelanja ke mal atau kencan mesra berdua suami saja nggak dosa kok, jadi nggak perlu merasa bersalah sama sekali untuk sesekali menitipkan anak ke orangtua, mertua atau orang terdekat yang dapat dipercaya ya. Selama kamu tetap menjalankan tugas sebagai istri dan ibu dengan baik, nggak ada salahnya kan lebih lunak sama diri sendiri. Justru kamu akan jadi ibu yang lebih baik saat bebas stres dan bahagia!

Memang sih buat ibu baru, meluangkan waktu pasti akan terasa sulit dan berat apalagi kalau anakmu masih kecil dan masih perlu perhatian khusus. Tapi sesekali menikmati diri dengan bersenang-senang sejenak dan bersantai dibutuhkan lho. Nggak cuma untukmu, tapi juga demi keharmonisan rumah tangga dan tumbuh kembang anak terjaga dengan baik. Nggak usah terlalu menerapkan standar lebay yang terkesan sempurna ya. Jadi ibu yang baik dan bahagia lebih baik daripada jadi ibu sempurna ‘kan?

Sumber :Brilio.net