OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.
Tampilkan postingan dengan label POLITIK PILGUB. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label POLITIK PILGUB. Tampilkan semua postingan

Kamis, 31 Mei 2018

Divonis Bebas, Alfian Tanjung: Hadapi Gerakan Komunis dengan Tak Memilih Pemimpin yang Dukung Mereka

Divonis Bebas, Alfian Tanjung: Hadapi Gerakan Komunis dengan Tak Memilih Pemimpin yang Dukung Mereka

10Berita , Jakarta – Alfian Tanjung mengapresiasi majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memvonis bebas dirinya dalam perkara kicauan di Twitter tentang PKI. Seusai sidang dia mengajak masyarakat untuk menghadapi gerakan komunis dengan memilih pemimpin yang mendukaung mereka.

Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang diketuai Mahfudin memvonis bebas Alfian Tanjung dalam perkara dugaan pencemaran nama baik, yang dilaporkan oleh kuasa hukum Sekjen PDIP hasto Kritiyanto. Hakim menilai tindakan Alfian memang benar terbukti, tetapi bukanlah suatu tindak pidana.

“Dengan ini saya menyatakan apresiasi yang luar biasa kepada majelis hakim, yang selama ini kita sangat tahu setiap proses hukum yang berhubungan dengan tokoh-tokoh Islam, selalu sulit dinalar akal pikiran sehat kita. Dan hari ini, dengan anugerah dari Allah serta di bulan mulia Ramadhan ini, Allah masukkan sepenuh hati majelis hakim sehingga dapat objektif melihat kasus ini,” ungkap Alfian usai persidangan, Rabu (30/05/2018).

Alfian melihat majelis hakim dapat menangkap jalannya persidangan yang menurutnya bukanlah sebuah kasus pidana. Dia menyebut pernyataan yang dimunculkannya, lalu diperkarakan oleh PDIP adalah sebuah cuplikan dari kader PKI yang bernama Ribka Tjiptaning.

“Seharusnya dia (Ribka) yang ditangkap dan disidang, bukan saya. Jadi selama ini Ribka jelas sangat melanggar hukum,” ungkapnya.

Alfian menyebut tiga hakim ynag menangani kasusnyaa bersikap fair dan adil serta bersesuaian dengan fakta hukum. Selain itu juga bisa objektif mengambil keputusan yang sesuai dengan konstitusi.

“Karena sesuai dengan ketakutan dalam proses hukum yang berhubungan dengan keutuhan NKRI kita, karena kita menangkap ada gejala-gelaja invasi komunisme internasional,” ungkapnya.

“Maka dengan adanya putusan ini jelas kita akan menghadapi gerakan komunis, kebangkitan PKI dengan cara tidak memilih pemimpin yang mendukung mereka, 2019 Ganti Presiden,” tandasnya.

Sumber : Kiblat.

Senin, 30 April 2018

PKS: Pemerintah Harus Dengarkan Buruh

PKS: Pemerintah Harus Dengarkan Buruh

 

PKS meminta pemerintah untuk serius memperhatikan nasib buruh. Foto/SINDOnews

10Berita, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengapresiasi perayaan Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap tanggal 1 Mei.

"Kami sangat mengapresiasi perayaan hari buruh 1 Mei yang akan digelar esok hari. Selamat berlibur untuk para buruh. Untuk para buruh yang akan melakukan demonstrasi kami juga turut mengapresiasi, karena itu merupakan bagian dari kebebasan demokrasi," tutur Wakil Ketua Bidang Pekerja, Petani dan Nelayan (BPPN) DPP PKS, Riyono, Senin (30/04/2018) dalam siaran persnya kepada SINDOnews.

Riyono menuturkan, PKS memiliki perhatian terhadap nasib para buruh di Indonesia. Salah satunya dari kesungguhan PKS mengkaji Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 yang mengatur mengenai pengupahan.

"Kami melakukan pengkajian terhadap PP 78 tahun 2015 ini dan kami sepakat agar pemerintah mencabut peraturan tersebut," tutur Riyono.

Dia menyampaikan, masalah antara kelompok buruh dan pemerintah memang selalu terulang setiap tahun. Hal ini, menurut dia, karena pemerintah tidak memberikan ruang untuk mendengar kelompok buruh.

"Pemerintah harus dapat mendengar tentang apa yang diinginkan oleh kelompok buruh, serta menjadi penyeimbang antara keinginan buruh dan kemampuan perusahaan. Sehingga, kebijakan yang dibuat dapat adil untuk semua pihak," lanjutnya.

Riyono berharap dalam perayaan Hari Buruh Internasional ini, pemerintah dapat lebih serius untuk memperhatikan nasib dari kaum buruh.

Sumber :SINDONEWS 

Kamis, 28 Desember 2017

Pilgub Jabar 2018: Mayjend Sudrajat – Ahmad Syaikhu

Pilgub Jabar 2018: Mayjend Sudrajat – Ahmad Syaikhu

(Catatan kecil Geostrategi Politik)

Tengku Zulkifli Usman

INSYAALLAH PKS-Gerindra tetap akan bersama di Pilgub Jabar, kita dorong kesana, ini base on data dan riset, ini yang terbaik

Mohon doa muslim semua agar suara muslim lebih kuat untuk memenangkan Jabar 1 2018 esok

Perlu dipahami dengan baik bahwa pemain inti dalam pentas politik nasional saat ini tiga partai: PDIP, Golkar, dan Gerindra, suka atau tidak

Dan hampir tidak ada pilkada 2017, 2018, atau pilpres 2019 nanti kecuali ada faktor penentunya tiga partai tersebut disana, ini bisa juga disebut dengan Triple Party Factor

Pilihan yang baik bagi PKS adalah merapat ke Gerindra dengan Calon yang sudah ditetapkan Gerindra Mayjend Purn Sudrajat

Bagusnya PKS Meninggalkan Dedi Mizwar yang sudah menjadi kader demokrat, pilihan yang sulit, tapi tetap harus memilih, ini politik

Masalah nama Mayjend Sudrajat yang belum terlalu populer dan besar, itu bukan masalah utama, bisa dinaikkan bersama sama pasca pencalonan nanti, bukankah selama ini PKS sering mengatakan bahwa nama besar tidak terlalu penting?

Saya melihat, kebersamaan Gerindra – PKS di Jabar jauh lebih baik dan membawa maslahat ketimbang kebersamaan PKS – Demokrat

Alhamdulillah pak Prabowo sudah komunikasi dengan PKS dan PAN masalah pencalonan pak Sudrajat, ini adalah sinyal positif buat umat dan berita buruk buat kubu Ridwan Kamil

Prabowo juga sudah mengatakan,akan memerintahkan Anies Sandi di DKI untuk turun gunung memenangkan Mayjend Sudrajat di Jabar, rasanya tidak ada yang perlu umat tunggu lagi kecuali ikut mendukung

Dalam pandangan saya berdasarkan kalkulasi semua data politik di Jabar, RK Dan Demiz sama mudhorot nya buat umat karena Demiz sudah mau dan sah jadi kader Demokrat saat ini

Saya yakin pada akhirnya PKS – Gerindra akan kembali semeja di pilgub Jabar, dan ini adalah sebuah kemajuan berpikir, kita menang dua langkah didepan musuh jika hal ini terwujud

Berdasarkan data data pokitik, PDIP dan Demokrat bisa dikatakan sama saja jika kita melihat dari sisi yang lain

Mereka sama sama kebelet berkuasa dengan segala cara, beda nya yang satu santun dan satu lagi agresif

PDIP inisiator perppu ormas, sedangkan Demokrat pura pura menolak, sejatinya satu rumah dan satu kamar, Gerindra dan PKS dalam hal ini sangat jelas jenis kelaminnya

Demokrat juga bisa dikatakan tidak terlalu sepakat mutlak dengan aksi umat 212, setidaknya salah satu elit nya Andi Arief niyiyir untuk peserta reuni 212 kemarin

Pasca muncul nama Sudrajat, saya pikir pilihan yang terbaik didepan mata saat ini sekali lagi secara kalkulasi politik adalah pasangan Sudrajat – Syaikhu

Wallahu alam, semoga saja, lanjutkan kepemimpinan cerdas Aher dengan kepemimpinan kuat Mayjend Sudrajat!

Dan satu lagi rumus baku kita semua, tetap tenggelamkan PDIP dan sekutunya dimana saja…

Rapatkan Barisan.[]

Sumber : UmmatPos.com