OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.
Tampilkan postingan dengan label . PERISTIWA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label . PERISTIWA. Tampilkan semua postingan

Kamis, 30 Juli 2020

Tak Berpartai Dan Bukan Koruptor, Anton Tabah: Apa Salah Habib Rizieq, Bertaubatlah Para Pembenci!

Tak Berpartai Dan Bukan Koruptor, Anton Tabah: Apa Salah Habib Rizieq, Bertaubatlah Para Pembenci!


10Berita -Aksi penyampaian pendapat yang diwarnai menginjak-injak dan membakar spanduk bergambar Imam Besar Habib Rizieq Shihab (HRS) dinilai sudah masuk ke dalam ranah pelanggaran hukum.

Terlebih dalam aksi yang terekam di sebuah video yang beredar, massa juga mengancam akan melakukan pembunuhan kepada Imam besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut.

“Tentu ini pelanggaran hukum berat, harus segera diproses apalagi HRS ulama besar kharismatik, cucu Nabi Muhamad yang sangat dicintai ratusan juta umat,” kata anggota Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Anton Tabah Digdoyo saat dimintai tanggapan oleh redaksi, Rabu (29/7).


Ia pun heran dan mempertanyakan alasan adanya pihak yang sangat membenci HRS hingga melarang untuk pulang ke Indonesia.

“Apa salah HRS? Kalau karena persoalan politik, ia tak punya partai. Kalau urusan ekonomi, ia tak pernah korupsi sepeser pun dan ekonomi siapa yang ia rusak? Kalau karena urusan jabatan, ia bukan pejabat dan jabatan siapa yang ia rebut?” jelas Anton Tabah.

Sumber: Eramuslim

Sabtu, 28 Maret 2020

Corona Membuat Tingkat Rasisme dan Kebencian ke Orang China Naik 900 Persen

Corona Membuat Tingkat Rasisme dan Kebencian ke Orang China Naik 900 Persen




10Berita - Virus corona yang menyebar di hampir seluruh negara di dunia membuat angka rasisme dan ujaran kebencian kepada orang China melonjak tajam. Hal ini dikarenakan kasus pertama virus corona terjadi di Kota Wuhan, sebuah Ibukota Provinsi Hubei, China.

Penyakit dari virus ini kemudian menular kepada orang-orang dan menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia.

Akibat mewabahnya penyakit ini, tingkat rasisme dan ujaran kebencian di media sosial terhadap orang-orang China meningkat drastis.

Menyadur dari Daily Mail, sebuah laporan dari L1ght, organisasi yang biasa mengukur tingkat toksisitas di dunia maya, menunjukkan bahwa ujaran kebencian kepada orang-orang China di Twitter mengalami kenaikan

Ujaran kebencian ini termasuk pada tagar yang beredar seperti #Kungflu, #Chinesevirus, dan #communistvirus.

L1ght juga menemukan ujaran rasisme yang ditunjukkan kepada kaum Asia-Amerika yang tinggal di Amerika Serikat setelah sejumlah kelompok, aktivis, dan politisi melaporkan kejadian tersebut.

Dalam temuannya, L1ght menunjukkan bahwa foto, video, pesan suara dan tulisan yang mengandung ujaran kebencian dan rasisme itu tersebar dalam beberapa platform seperti sosial media, website, grup obrolan remaja dan forum-forum game.

L1ght menghitung sejak ditemukannya kasus virus corona pada Desember 2019 lalu hingga Maret 2020, tingkat perundungan terhadap China dan etnisnya naik hingga 900 persen.

Terlebih, sejak beberapa negara memberlakukan lockdown. Ini berdampak pada aktivitas dunia maya yang turut melonjak karena orang-orang diminta untuk tetap berada di rumah.

"Orang-orang menghabiskan sebagian besar waktu mereka di sosial media, aplikasi komunikasi, ruang obrolan, dan layanan game. Dan masalah endemik pada platform-platform ini ialah ujaran kebencian, pelecehan, toksisitas, dan intimidasi, menjadi semakin penting," kata L1ght dalam laporannya.

Sementara itu, para kritikus menatakan, pernyataan Donald Trump yang menyebut bahwa virus corona sebagai 'virus China' juga telah menghasilkan xenofobia.

Xenofobia adalah rasa ketidaksukaan atau ketakutan terhadap orang-orang dari negara lain yang dianggap asing.

Trump mengelak bahwa kalimatnya mengandung makna rasis.

"Itu sama sekali bukan rasis. Itu berasal dari China, itu sebabnya. Itu berasal dari China. Saya hanya ingin lebih akurat," kata Trump saat konferensi pers.(suara)


Rabu, 25 Maret 2020

Innalillahi, Ibunda Presiden Jokowi Meninggal Dunia

Innalillahi, Ibunda Presiden Jokowi Meninggal Dunia




10Berita - Kabar duka datang dari keluarga besar Presiden Joko Widodo alias Jokowi, yakni sang bunda, Sujiatmi Notomiharjo, meninggal dunia di Solo, Jawa Tengah.

Sujiatmi dikabarkan meninggal dunia di Solo, Rabu (25/3/2020) sore sekitar pukul 16.45 WIB.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung membenarkan informasi tersebut.

"Iya informasinya benar," kata Pramono Anung.

Sementara informasi internal yang didapat awak media, bertuliskan seperti ini:

Berita Duka. Innalillahi wa innaillaihi rojiun. Eyang Notomiharjo, Ibunda Bapak Presiden wafat di Solo pkl 16.45 tadi. Mohon doanya semoga almarhumah husnul khotimah.[suara]


Sumber: konten islam

Senin, 25 November 2019

Hormati Guru, Ustadz Abdul Somad Mencium Tangan dan Ambilkan Minum KH Hasan Abdullah Sahal

Hormati Guru, Ustadz Abdul Somad Mencium Tangan dan Ambilkan Minum KH Hasan Abdullah Sahal



10Berita,Nama besar serta ketenaran tidak membuat Ustadz Abdul Somad (UAS) jumawa. UAS bahkan tidak sungkan mencium Tangan dan ambilkan minum KH Hasan Abdullah

Ustadz Abdul Somad bersama KH Hasan Abdullah Sahal ketika berada di Pondok Pesantren Gontor atau kini dikenal Pondok Modern Darussalam Gontor Pusat, Mlarak, Ponorogo, Jawa Timur pada Sabtu (23/11/2019). - twitter @MT_Reborn/ @R4jaPurwa
Nama besar serta ketenaran yang kini diperoleh rupanya tidak membuat Ustadz Abdul Somad jumawa.

Ustadz Abdul Somad justru tidak sungkan mencium tangan dan ambilkan minum KH Hasan Abdullah Sahal, pemimpin Pondok Pesantren Gontor.

Momen itu terekam ketika Ustadz Abdul Somad berkunjung ke Pondok Pesantren Gontor atau kini dikenal Pondok Modern Darussalam Gontor Pusat, Mlarak, Ponorogo, Jawa Timur pada Sabtu (23/11/2019).

Kehadiran Ustadz Abdul Somad menemui KH Hasan Abdullah Sahal itu seperti yang diunggah oleh akun @MT_Reborn; pada Minggu (24/11/2019).

Dalam postingan, Ustadz Abdul Somad yang terlihat baru saja tiba dengan menumpang sebuah mobil Toyota Alphard warna hitam segera turun dan menghampiri KH Hasan Abdullah Sahal yang sudah menunggu

• Nama Somad Diartikan Pembohong, Habib Ali Alhinduan Sebut Rexy Ambarwati Menghina Allah SWT

Tidak ragu, Ustadz Abdul Somad segera menundukan badan dan meraih tangan KH Hasan Abdullah Sahal yang berada di hadapannya.


Ustadz Abdul Somad terlihat mencium tangan KH Hasan Abdullah Sahal sebanyak dua kali dan segera memeluknya.

Usai membalas salam dari KH Hasan Abdullah Sahal, tanpa melepaskan genggaman tangannya, Ustadz Abdul Somad  kembali mencium kening dan memeluk KH Hasan Abdullah Sahal.

Keduanya pun terlihat berbincang singkat.

Tidak terdengar apa yang diperbincangkan keduanya, hanya saja Ustadz Abdul Somad  maupun KH Hasan Abdullah Sahal terlihat tersenyum bahagia.

Usai berbincang singkat, keduanya pun berjalan kaki dan bergandengan tangan menuju Aula Pondok Modern Darussalam Gontor Pusat.

"Ustad Somad berkunjung ke Ponpes Gontor. Kita lihat Adabnya UAS ketika bertemu dgn KH Hasan Abdullah Sahal. Masya Allah..," tulis akun @@MT_Reborn; pada Minggu (24/11/2019).


Ambilkan Minum

Sikap terpuji Ustadz Abdul Somad lainnya terlihat ketika KH Hasan Abdullah Sahal  hendak mengambikan air minum.

Seperti yang terlihat dalam postingan akun @R4jaPurwa; pada Minggu (24/11/2019).

Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, Ustadz Abdul Somad terlihat kikuk ketika KH Hasan Abdullah Sahal mengambilkan minum dirinya.

"Masya Allah, Tabarrakallah, yang mulia tuan maha datuk..," ujar Ustadz Abdul Somad ketika hendak membuka tausiah.

Tidak sempat melanjutkan kalimat pembukanya, Ustadz Abdul Somad terlihat tertegun melihat segelas air putih disodorkan KH Hasan Abdullah Sahal kepadanya.

Tidak dapat menolak, Ustadz Abdul Somad  terlihat menyampaikan sebuah kalimat untuk meyakinkan KH Hasan Abdullah Sahal agar mimum terlebih dahulu.

Tidak terdengar apa kalimat yang disampaikan Ustadz Abdul Somad, hanya saja KH Hasan Abdullah Sahal terlihat tersenyum dan menuruti permintaan Ustadz Abdul Somad untuk minum terlebih dahulu.

Suasana yang ramai dengan tawa jemaah semakin lantang ketika KH Hasan Abdullah Sahal yang menyelesaikan minum kembali mengambilkan Ustadz Abdul Somad segelas air putih.

"Masya Allah," celoteh Ustadz Abdul Somad.

Tidak dapat berkilah, Ustadz Abdul Somad  segera meraih gelas berisi air putih yang disodorkan KH Hasan Abdullah Sahal ke arahnya.

Usai meminum air, Ustadz Abdul Somad  segera berdiri dan meraih gelas berisi air putih pertama diambil oleh KH Hasan Abdullah Sahal.

Tidak ingin kalah cepat, air tersebut kemudian diminumnya dengan cepat.

Begitu juga dengan gelas kedua yang diminum Ustadz Abdul Somad sebelumnya.

Gelas itu segera diambil dan disingkirkan untuk ditempatkan di lantai agar KH Hasan Abdullah Sahal tidak kembali meraih gelas dan minum air bekas dirinya.

Peristiwa tersebut sontak membuat jemaah yang hadir dalam tausiah di Aula Pondok Modern Darussalam Gontor Pusat tertawa.

Suasana pun semakin meriah melihat sikap Ustadz Abdul Somad yang sangat menghormati KH Hasan Abdullah Sahal.

"Ini namanya AHLAK, Junior Kepada Senior. Tamu Kepada Tuan Rumah," tulis @@R4jaPurwa.


Kedua postingan tersebut pun mendapatkan respon positif dari warga net.

Mereka menyampaikan rasa salut dan berharap agar sikap sopan yang ditunjukkan Ustadz Abdul Somad dapat ditiru oleh masyarakat.

"Masya Allah adab dan ahlak UAS... menjadi contoh buat kita-kita yg selama ini hanya fokus untuk menuntut ilmu saja," tulis Ahnaf Mirza lewat akun @AhnafMirza1.

"Becanda nya ulama bnyk makna dan indah ya," balas @SANG_225.

"Masyaallah,sungguh mulia akhlak beliau_UST.Somad. Nengok beliau minum air tuan guru,terasa seperti saya juga yang sukak minum bekas tuan guru. Terasa beda dan insyaallah ada BERKAHNYA," jawab Hidayatullah lewat akun @PansuriRizky.

"Ustadz Somad curang nih.... Air minum Kyai Sahal diminum, air beliau diumpetin," balas @agushandoko1977. (dwi)

Sumber: Warta kota

Selasa, 05 November 2019

Pernah Sedikit Bermaksiat, Imam Al-Syafi’i Kehilangan Hafalan 1 Kitab

Pernah Sedikit Bermaksiat, Imam Al-Syafi’i Kehilangan Hafalan 1 Kitab
 


10Berita Imam Muhammad bin Idris Al-Syafi’i adalah imam besar yang menguasai berbagai cabang ilmu pengetahuan. Kedalaman ilmunya diakui dunia. Mazhab Syafi’iyyah yang didirikannya tersebar luas di berbagai penjuru dunia. Murid-muridnya menjadi imam besar di berbagai cabang pengetahuan dan di berbagai belahan dunia.

Kisah kebesaran Imam Al-Syafi’i ini tak bisa lepas dari sosoknya yang sangat istimewa. Dikisahkan, pada suatu hari Imam Al-Syafi’i sedang jalan-jalan di pasar. Lelaki yang hafal Al-Qur’an sejak usia 8 tahun itu terlihat begitu santai.

Wanita-wanita penduduk kota itu terus berlalu lalang di sekitar perjalanan Imam Al-Syafi’i. Tapi tiba-tiba Imam Al-Syafi’i meluruskan pandangannya dan menatap ke arah depan, dilihatnya pakaian salah satu wanita di depannya tersingkap karena hembusan angin sehingga terlihat betis wanita itu oleh Imam Al-Syafi’i.

Melihat Imam Al-Syafi’i itu, maka wanita itu berusaha membenahi kembali pakaiannya. Menyadari kejadian itu tanpa sengaja disaksikan oleh Imam Al-Syafi’i yang kebetulan berada di belakangnya, rona wajah wanita itu tampak memerah diliputi rasa malu dan rasa bersalah.

Imam Syafi’i pun tertegun. Dari bibirnya tiada lepas kalimat istighfar diucapkan. Imam Syafi’i kemudian melanjutkan perjalanannya, ia mempercepat langakhnya, sambil terus melafalkan kalimah istighfar.

Langkahnya semakin cepat. Terburu-buru. Sampai akhirnya Imam Syafi’i terus berjalan menuju masjid. Seseorang yang melihat keanehan dalam diri beliau bertanya kenapa beliau tergesa-gesa ke masjid.


“Saya khawatir karena kemaksiatan yang saya lakukan, banyak hafalan saya akan hilang.” kata Imam Al-Syafi’i.

Setelah kejadian itu, hafalan 1 kitab terlupakan oleh beliau. Hanya gara-gara melihat betis seorang wanita dan itu juga tidak disengaja.

“Jika mata dilihatkan kepada maksiat, maka hilanglah cahaya, hilanglah ingatan.” kata Imam Al-Syafi’i dalam suatu kesempatan.

Itulah sosok Imam Al-Syafi’i. Seorang imam besar yang sangat berhati-hati dalam menjaga diri dari kemaksiatan. Bagi beliau, kemaksiatan adalah sumber hilangnya pengetahuan. Semakin jauh dari kemaksiatan, maka pengetahuan akan semakin melekat dalam hati dan pikiran beliau.

Sudah sepatutnya umat Islam belajar dari sosok Imam Al-Syafi’i, sehingga selain mendapatkan luasnya ilmu pengetahuan juga meraih keberkahan yang tiada habisnya sepanjang masa. (Mukhlisin/Bangkitmedia.com)

(Sumber: bangkitmedia.com)

Jumat, 11 Oktober 2019

Wartawan Dilarang Meliput soal Penikaman Wiranto, Saksi Tak Lagi Mau Bicara

Wartawan Dilarang Meliput soal Penikaman Wiranto, Saksi Tak Lagi Mau Bicara

10Berita– Awak media yang sedang meliput pemberangkatan Menkopolhukam Wiranto menggunakan helikopter TNI AU menuju Jakarta seusai diserang di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019), sempat dihalang-halangi oleh oknum anggota kepolisian.
“Kami kan kerja dilindungi oleh undang-undang. Kamera dan ponsel kami sempat mau diambil anggota Dalmas itu,” kata Ronald Siagian, wartawan media online SelatSunda.com.
Ia menuturkan, anggota Dalmas (Pengendali Massa) itu mengaku diperintahkan pimpinan untuk melarang awak media meliput pemberangkatan Wiranto ke Jakarta.

Ronald mengakui sempat bersitegang. Kepada polisi itu dia mengatakan kerja jurnalis dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Terlebih lokasi peliputan berada di tempat publik.
Awak media lain yang sempat akan direbut kameranya yaitu Ariel Maranoes, jurnalis SCTV dan Indosiar. Dia mengaku dilarang merekam oleh anggota kepolisian.
Keributan terjadi sekitar 15 menit dan akhirnya dilerai oleh Kabid Humas Polda Banten Kombes Edy Sumardi Priadinata mengatakan.
“Enggak usah lebai juga pengamanannya. Enggak usah sombong. Padahal anggota yang lain juga enggak melarang,” kata Ariel Maranoes.
Sementara di sekitar lokasi penyerangan, pedagang enggan lagi berkomentar mengenai kejadian penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto.
“Jangan ke saya. Saya orang kecil. Lagi jualan doang di sini,” kata salah satu pedagang gorengan yang namanya enggan ditulis. [sc]


Sumber:Eramuslim

Senin, 07 Oktober 2019

Ketika Gus Dur Nonaktifkan Wiranto karena Tersangkut Kasus HAM

Ketika Gus Dur Nonaktifkan Wiranto karena Tersangkut Kasus HAM




10Berita - Beberapa waktu lalu, sejumlah kalangan mendesak Wiranto mundur dari jabatan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Komisi III DPR RI menilai Wiranto gagal mengantisipasi represi aparat polisi dalam menangani demonstrasi mahasiswa.

Komisi III yang merupakan mitra kerja sekaligus pengawas kinerja Kemenkopolhukam itu mengajukan peristiwa tewasnya dua mahasiswa dalam demonstrasi di Sulawesi Tenggara pada Kamis (26/9/2019) sebagai bukti kegagalan itu.

"Kami meminta [presiden] mencopot Menkopolhukam Wiranto karena terbukti gagal dalam melakukan antisipasi terhadap persoalan politik dan keamanan yang menjadi domain wilayah kerjanya," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR RI Erma Suryani Ranik dalam keterangan pers, Jumat (27/9/2019) lalu.

Randi dan Yusuf Kardawi, dua korban mahasiswa itu, menambah daftar hitam orang-orang yang tewas karena menyuarakan aspirasinya. Dalam aksi menentang hasil pilpres di Jakarta 21-22 Mei lalu, sembilan orang meninggal. Hingga kini tak jelas sudah sampai mana proses investigasinya.

Tak hanya akhir-akhir ini saja pendekatan Wiranto di bidang hukum, keamanan, dan politik dinilai bermasalah. Sebutlah, misalnya, wacana Wiranto membentuk tim hukum nasional yang bertugas mengkaji ucapan dan tindakan tokoh-tokoh yang dinilai berpeluang mengancam keamanan negara. Wiranto juga sempat menyatakan bahwa penyebar hoaks dalam masa pemilu 2019 sebaiknya dipidana dengan UU pemberantasan tindak pidana terorisme.

“Terorisme itu, kan, menimbulkan ketakutan di masyarakat. Kalau masyarakat diancam dengan hoaks untuk tidak ke TPS, itu sudah terorisme. Maka tentu kita gunakan UU Terorisme. Tadi saya sudah minta agar aparat keamanan waspada ini,” ujar Wiranto Maret Silam.

Karena pendekatan-pendekatan kontroversial itu, Wiranto didesak sebaiknya segera pensiun saja.

Kepada reporter Tirto, Jumat (27/9/2019), Wakil Direktur Imparsial Ghufron Mabruri mengatakan memang sudah saatnya Joko Widodo mengganti Wiranto jika dia benar-benar "berkomitmen membangun situasi jalannya pemerintahan yang menghormati HAM dan demokrasi dalam politik, hukum, dan keamanan."

Menurutnya taktik Wiranto sejak dulu memang kerap keliru tiap kali merespons konflik dan ekspresi politik warga. Wiranto adalah 'orang lama' dalam politik Indonesia yang tak inovatif menangani konflik.

"Dari awal kami sudah mempertanyakan mengapa Jokowi mengangkat dia jadi Menkopolhukam. Dia dipertanyakan dari sisi integritas, komitmen, terutama soal HAM," pungkas Ghufron.

Memilih menteri adalah hak prerogatif Presiden Joko Widodo. Tapi, Presiden Joko Widodo mungkin lupa bahwa dulu Wiranto dicopot dari jabatan Menko Polkam oleh Presiden Abdurrahman Wahid gara-gara masalah dugaan pelanggaran HAM di Timor Timur.

Temuan KPP HAM Timor Timur

Sebelum B.J. Habibie jatuh, telah terbentuk Komisi Penyelidik Pelanggaran Hak Asasi Manusia (KPP HAM) Timor Timur. Komisi ad hoc ini berada di bawah Komnas HAM dan mulai bekerja efektif sejak 11 Oktober 1999. Diketuai Albert Hasibuan, KPP HAM punya tugas spesifik mengumpulkan data, fakta, informasi, dan penyelidikan terkait dugaan pelanggaran HAM di Timor Timur.

Harian Kompas (9 Oktober 1999) menyebut KPP HAM akan menyelidiki dugaan pelanggaran HAM yang terjadi sejak 27 Januari 1999 saat Presiden Habibie mengambil kebijakan referendum hingga bulan-bulan usai referendum itu.

Hasil lengkap penyelidikan KPP HAM Timor Timur akhirnya diumumkan di pengujung Januari 2000. KPP HAM berhasil menemukan sejumlah bukti adanya pelanggaran HAM berat di Timor Timur sesudah referendum. Kesimpulan Komisi juga menyebut indikasi penghancuran yang terencana dan sistematis.

Pelanggaran itu merupa dalam bentuk pembunuhan massal, penyiksaan dan penganiayaan, penghilangan paksa, kekerasan terhadap perempuan dan anak, pengungsian paksa, hingga pembumihangusan.

"KPP HAM juga menemukan bukti kuat tentang terjadinya penghilangan dan perusakan barang bukti yang merupakan satu tindak pidana. KPP HAM tidak menemukan adanya kejahatan genocide," jelas Djoko Soegianto, ketua Komnas HAM saat itu, seperti dikutip Kompas (1 Februari 2000).

Sejumlah nama pejabat sipil dan militer yang diduga terkait dengan tragedi itu juga disebut. Salah satunya adalah Jenderal Wiranto. Sebagai panglima ABRI pada masa itu, ia disebut mengetahui semua pelanggaran yang terjadi. Bahkan, Djoko Soegianto juga mengungkapkan bahwa “aparat sipil dan militer termasuk kepolisian, bekerja sama dengan milisi telah menciptakan situasi dan kondisi yang mendukung terjadinya kejahatan terhadap kemanusiaan”.

Harian Kompas menyebut, “Untuk itu, Komnas HAM meminta Kejaksaan Agung melakukan penyidikan terhadap Panglima TNI pada waktu itu untuk dimintakan pertanggungjawabannya”.

Gus Dur Nonaktifkan Wiranto
Asas praduga tak bersalah tentu masih dikedepankan. Tapi disebutnya nama Wiranto sebenarnya bukan berita mengagetkan atau tak terprediksi. Semua tahu belaka, ia adalah Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam) merangkap Panglima ABRI (Pangab) menjelang kejatuhan Suharto dan selama masa kepresidenan Habibie.

Sebagai Panglima ABRI ia selalu dikaitkan dengan pendekatan represif aparat militer selama transisi Reformasi. Terlebih, sebagaimana disebut laman CNN Indonesia, Wiranto adalah pemimpin Komando Operasi Kewaspadaan dan Keselamatan Nasional yang dibentuk Suharto pada 17 Mei 1998. Karena kewenangan besarnya itu, ia selalu disebut terlibat, baik langsung ataupun tak langsung, dalam berbagai kasus pelanggaran HAM selama transisi Reformasi.

“Namun Wiranto dinilai tak mampu melaksanakan perintah Soeharto. Kepemimpinannya dianggap lemah. Kemampuannya menghimpun potensi ABRI dipertanyakan. Wiranto dianggap bertanggung jawab atas keamanan negara yang carut-marut saat itu,” tulis CNN Indonesia.

Karenanya, Presiden Abdurrahman Wahid bisa dengan cepat merespons ketika kabar itu sampai padanya. Dari Davos, Swiss, di sela-sela padatnya kegiatan Forum Ekonomi Dunia, Gus Dur tanpa basa-basi menyatakan akan memberhentikan Wiranto dari posisinya sebagai Menko Polkam—jabatan yang juga diembannya kini.

“Saya akan meminta dia, dengan bahasa yang halus, meminta dia untuk mengundurkan diri,” kata Gus Dur sebagaimana dikutip Kompas (1 Februari 2000).

Gus Dur juga mengatakan ia akan bicara dengan Wiranto segera setelah ia pulang ke Indonesia. Ia sendiri mengaku tak khawatir dengan reaksi yang pihak militer terhadap kebijakannya itu.

“Mereka akan mematuhi saya,” tegas Gus Dur.

Kabar itu segera membikin kegegeran di media Indonesia. Wiranto sendiri enggan bicara kepada publik, tapi jelas ia tak akan begitu saja mengundurkan diri. Sejauh itu, Wiranto merasa tak bersalah.

Respons cepat Gus Dur itu mungkin disebabkan karena dia juga menunggu momen seperti ini. Greg Barton, penulis biografi Gus Dur, menyebut bahwa kabinet saat itu sebenarnya bukanlah kabinet yang diidealkan sang presiden. Ia tak bebas memilih menteri karena mesti berkompromi dengan eksponen politik lain untuk menjamin stabilitas.

“Kabinet itu telah menjadi gabungan yang terlalu besar, yang terdiri dari berbagai kepentingan politik dan perorangan yang bukan saja berbeda akan tetapi saling berlawanan,” tulis Barton dalam Biografi Gus Dur (2017, hlm. 376).

Singkatnya, Wiranto adalah ganjalan untuk agenda-agenda reformasi Gus Dur. Dalam konteks global, Indonesia juga mendapat tekanan dari PBB karena dianggap tidak serius menyelesaikan masalah pelanggaran HAM selama transisi Reformasi. Indonesia juga ditekan menghadapkan para pelanggar HAM di Timor Timur ke Mahkamah HAM Internasional.

Hal itu terlihat dari dokumenter bertajuk High Noon in Jakarta garapan sutradara independen Australia Curtis Levy. Dalam satu segmennya, dokumenter yang diproduksi dan ditayangkan di Australian Broadcast Corporation (ABC) itu merekam pembicaraan Gus Dur dan Menlu Alwi Shihab terkait masalah pelanggaran HAM dan posisi Wiranto.

Selama lawatannya ke beberapa negara Eropa dan Asia pada Januari-Februari 2000 topik pencopotan Wiranto selalu menjadi pertanyaan wartawan. Berkali-kali pula Gus Dur menekankan bahwa ia serius dengan gagasannya itu. Menlu Alwi Shihab adalah salah satu menteri yang mendukung keputusan itu.

Menurutnya, itulah satu-satunya cara agar tekanan internasional terhadap Indonesia bisa distop.

“Kalau kita tidak tanggap, kita dianggap tidak serius dan seakan-akan mau melindungi. Turunnya Pak Wiranto bukan the end of the world. Dia masih dihormati. Untuk kepentingan bangsa ini secara keseluruhan dia harus berkorban,” kata Menlu Alwi Shihab.

Tapi, pertimbangan Gus Dur hendak mencopot Wiranto sebenarnya tidak melulu agar proses penyelidikannya berjalan lancar atau membebaskan Indonesia dari tekanan internasional. Menurutnya beberapa negara yang sensitif HAM enggan berinvestasi jika Wiranto masih ada di kabinetnya.

“Keadaan aman itu kalau Wiranto berhenti dari tentara dan jabatan menteri. Bagi saya Itu masalah pokok. Kalau soal [tekanan] Kofi Anan itu bukan yang pokok walaupun penting,” kata Gus Dur menanggapi Menlu Alwi Shihab.

Menlu Alwi Shihab setuju belaka dengan pendapat Gus Dur itu. Itu adalah argumentasi tambahan yang bisa diajukan untuk mendukung kebijakan memberhentikan Wiranto. Tersirat pula keyakinannya bahwa proses ini tak akan berlarut-larut.

“Dengan dia berhenti dari kabinet, tidak berarti dia bersalah. Pengadilan yang akan menyatakan dia bersalah atau tidak. Dan kalaupun bersalah, toh, kita masih mau memaafkan dia. Jadi, dia ada di posisi menang sebenarnya,” jawab Alwi Shihab.

Wiranto sendiri masih keukeuh dengan pendiriannya tidak mau mundur sebelum bertemu Gus Dur. Hal ini sempat membuat spekulasi liar bahwa Wiranto membangkang menyeruak ke publik. Ia pun enggan bicara kepada media.

Akhirnya, Wiranto dan Gus Dur bertemu pada Minggu pagi, 13 Februari 2000. Kala itu Wiranto menjemput Gus Dur di bandara. Tak buang waktu, Wiranto memanfaatkan kesempatan itu untuk membujuk Gus Dur mengurungkan niat mencopot dirinya.

“Wiranto memohon kepada Gus Dur agar dapat diberikan waktu lebih lama lagi sambil mengatakan bahwa hal ini bukanlah sekadar untuk dirinya sendiri, melainkan juga untuk keluarganya karena mereka akan hancur bila ia secara tiba-tiba dipaksa untuk mengundurkan diri,” tulis Greg Barton (hlm. 389).

Harian Kompas (14 Februari 2000) mencatat dalam pertemuan itu hadir pula Wapres Megawati dan Jaksa Agung Marzuki Darusman. Presiden akhirnya menyetujui permintaan Wiranto agar dugaan keterlibatannya dalam pelanggaran HAM di Timor Timur diperiksa melalui jalur hukum.

Kepada media Gus Dur hanya berkomentar, "Kita beri kesempatan pada Pak Wiranto. Saya minta dia mundur. Nah, dia minta supaya ditempuh prosedur hukum. Ya bagi saya tidak ada masalah. Wong gitu saja kok.”

Tapi siapa nyana, malam itu juga Gus Dur mengubah keputusannya. Rupanya, seturut keterangan Greg Barton, siang itu Gus Dur meminta beberapa ajudannya meneliti kegiatan Wiranto selama Presiden ada di luar negeri. Itulah yang kemudian membuat Presiden berubah pikiran.

Menjelang tengah malam Wiranto diminta menghadap ke Istana Negara. Gus Dur lantas memutuskan untuk menonaktifkan Wiranto dari jabatan Menko Polkam. Gus Dur beralasan mengambil kebijakan menonaktifan Wiranto untuk menjaga netralitas pemeriksaan kasusnya oleh Kejaksaan Agung.

"Untuk menunggu keputusan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim Jaksa Agung, dan supaya pemeriksaan berjalan netral, maka Jenderal Wiranto dinonaktifkan dari jabatannya dan digantikan oleh Menteri Dalam Negeri Surjadi Soedirdja sebagai Menko Polkam ad interim, " kata Gus Dur sebagaimana dikutip Kompas. [tirto]

Sumber: Tirto

Rabu, 18 September 2019

ILC tvOne: Sambil Menangis Korban Asap Ceritakan Kepada Karni Ilyas tentang Bantuan di Posko PKS

ILC tvOne: Sambil Menangis Korban Asap Ceritakan Kepada Karni Ilyas tentang Bantuan di Posko PKS


10Berita ILC tvOne tadi malam, Selasa (17/9/2019), mengangkat topik 'SOS ASAP MENGANCAM KAMI: BENARKAH ADA MAFIA DI BALIK KEBAKARAN?".

Karni Ilyas mengawali dengan wawancara salah satu korban asap yang mendapat pertolongan dari Posko PKS Riau.

Sambil menangis, si ibu menceritakan bagaimana orang-orang PKS sangat sigap menolongnya.

Setelah dirawat dua hari di Posko PKS, ternyata harus dibawa ke Rumah Sakit. Namun oleh pihak Rumah Sakit diharuskan bayar/setor deposit dulu Rp 1 juta. Jumlah yang banyak bagi si ibu.

Alhamdulillah, orang-orang PKS yang tetap mendampingi si ibu yang membayarkan uang deposit itu.

Berikut selengkapnya penuturan si ibu korban asap yang diwawancarai Karni Ilyas live di tvOne.
Sumber: Portal Islam

[Video]

Selasa, 02 Juli 2019

Ini Kata MUI Soal Wanita Masuk Mesjid Bawa Anjing

Ini Kata MUI Soal Wanita Masuk Mesjid Bawa Anjing


Wanita yang marah-marah bawa anjing ke Masjid, saat diperiksa polisi. (yopi)
10Berita,JAKARTA  – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengapresiasi pihak kepolisian yang bergerak cepat mengamankan wanita yang masuk ke dalam masjid sambil membawa anjing yang videonya viral di berbagai medsos.
“MUI meminta kepada kepolisian untuk mendalami perkara tetsebut sehingga diketahui motif pelakunya, ‘ kata Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa’adi di Jakarta, Senin (1/7/2019).
Ia menambahkan MUI meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing dengan berita-berita bernada provokatif dan bernuansa SARA> MUI juga meminta siapaun tetap waspada terhadap pihak yang ingin memanfaatkan kasus ini untuk mengadu domba antarelemen masyarakat, khususnya antarumat beragama.
Ia menegaskan MUI menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada pihak yang berwenang untuk mengambil tindakan sesuai dengan mekanisme hukum yang berlaku. (johara/yp)
Sumber: Poskotanews.com

Senin, 17 Juni 2019

Jokowi Dicegat Seorang Pria di Jalan, Netizen: Masih Berani Pencitraan Begini...

Jokowi Dicegat Seorang Pria di Jalan, Netizen: Masih Berani Pencitraan Begini...

Peristiwa mengejutkan itu terjadi di sebuah pasar.
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah di Pulau Kalimantan, pada Selasa (7/5) pagiSetkab

10Berita, JAKARTA - Hari ini, Jumat (14/6), Presiden Joko Widodo mengaku telah mengalami kejadian tak terduga.
Kejadian itu sendiri terjadi di Pasar Sukawati, Bali, saat sang presiden meninjau daerah tersebut.

"Sesaat setelah meninjau Pasar Sukawati, seorang pria mencegat saya di jalan keluar. Di tangannya ada selembar kertas. Ternyata itu foto saya. Rupanya, ia ingin meminta tanda tangan. Katanya untuk kenang-kenangan. Maka berbantalkan punggung ajudan, foto itu saya tanda tangani," cuit Jokowi di Twitter.
Unggahan itu pun dengan cepat mendapat pujian dari sejumlah netizen.
@pakdhe_JPresiden Nusantara Om Shanti Om...
@JNegrikuSehat selalu Bapak Presiden Jokowi...
@PemikiranS: Dulu, di wiro sableng, mama papa saya dan adik saya bertemu dgn bapak. Para pengaman bapak memberikan ijin utk berfoto dgn bapak. Terima kasih. Saya berharap, dapat kesempatan juga utk bisa bertemu dgn Pak Jokowi. Terima kasih atas kerja kerasnya. Kami menyayangi bapak.
Namun menariknya, ada juga yang tampak "kesal" dengan unggahan tersebut.
@kafiradikal: Entah apa faedahnya share pencitraan beginian, pak... Berusaha keras memperlihatkan bahwa ada yg mengagumi anda di wilayah yg mayoritasnya merupakan pemilih 01. Coba ke Sumbar atau Aceh atau NTB, masih berani pencitraan begini nggak?! hahahahahaha... (``,
Sumber:

Rabu, 17 April 2019

UAS Difitnah Terima Mobil dan Rumah Mewah, Aa Gym Bilang Begini kepada Pelaku

UAS Difitnah Terima Mobil dan Rumah Mewah, Aa Gym Bilang Begini kepada Pelaku


Ustaz Abdul Somad dan Aa Gym dalam sebuah kesempatan.

10Berita - Ustaz Abdul Somad (UAS) jadi bulan-bulanan usai bertemu capres nomor urut 02, Prabowo Subianto. Sejumlah tuduhan dialamatkan kepada dai yang tablik akbarnya selalu disesaki jemaah itu.

Koleganya, KH Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym ikut bersuara. Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Bandung memberikan dukungan terhadap Ustaz Abdul Somad yang menjadi korban fitnah.

"Bila Ustad Abdul Somad difitnah, sama sekali tak akan meruntuhkan martabat beliau," cuit Aa Gym di akun Twitternya, Selasa (16/4/2019).

Aa Gym berpendapat, dengan ujian fitnah ini justru akan menambah derajat Ustaz Somad. "Malah sebaliknya akan semakin menambah derajat kemuliaannya. Insyaaalloh," tutur Aa Gym.

Tak hanya itu, Aa Gym juga mendoakan agar penyebar fitnah tersebut diberikan hidayah dan diampuni Allah subhanahu wata'ala. "Semoga Alloh mengampuni dan memberi hidayah kepada yg penyebar fitnah .. sehingga jadi penyebar kebaikan," ujarnya.

Pada Senin (15/4/2019) Ustaz Abdul Somad mengklarifikasi tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Dia mengunggah foto testimoni penuturan seorang pengurus masjid di Pekanbaru yang hendak membelikan UAS sebuah mobil Toyota Innova.

Dalam testimoninya, seorang pria bernama Endar Muda itu mengatakan bahwa mobil Innova itu diberikan agar UAS lebih mudah berdakwah.
"Pak Endar.. rasanya saya tidak pantas untuk menerima mobil tersebut. Jika pak Endar dan teman-teman serta para jamaah ingin berinfak, silakan berikan kepada orang yang lebih membutuhkan," balas UAS.

Sebelumnya, tahun 2018, Ustaz Abdul Somad menolak hadiah berupa mobil Honda CRV yang hendak diberikan Kapolda Riau kala itu Irjen Pol Nandang. Lalu, tahun ini dia kembali menolak hadiah Toyota Fortuner yang ditawarkan Puspo Wardoyo, pemilik rumah makan Wong Solo.

Sumber: RAKYATKU.COM

Selasa, 16 April 2019

Petir Menggelegar Setelah Jokowi Masuk ke Ka’bah

Petir Menggelegar Setelah Jokowi Masuk ke Ka’bah

10Berita – Menara jam tertinggi dunia di kota suci Mekkah, Arab Saudi mendadak gelap. Setelah instalasi listrik di bangunan itu tergangggu akibat sambaran petir.
Dilaporan harian lokal Sabq, listrik di menara jam yang menghadap langsung ke Kabah itu sempat padam dalam beberapa jam, sebelum akhirnya dipulihkan dan kembali normal.
“Daya listrik sudah berhasil dipulihkan beberapa jam kemudian setelah kejadian. Kini sudah berfungsi dengan baik dan tidak ada lagi masalah,” kata seorang pejabat pemerintaah di Mekkah.


Sebelumnya, Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Jokowi diberi kesempatan masuk ke dalam Kakbah di Masjidil Haram saat menunaikan ibadah umrah di Tanah Suci, Senin (15/4/2019).
Dua putra Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, ikut dalam ibadah tersebut.
“Pada kesempatan itu, Presiden, Ibu Iriana, dan rombongan terbatas berkesempatan masuk ke dalam Kakbah,” demikian informasi yang diterima dari Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Seusai masuk ke dalam Kakbah, Presiden bersama rombongan melakukan tawaf yang kemudian dilanjutkan dengan shalat Subuh berjamaah di depan multazam. [goriau]

Sumber: 


Senin, 01 April 2019

Baliho Prabowo-Sandi di Klaten Dibakar Orang Tak Dikenal

Baliho Prabowo-Sandi di Klaten Dibakar Orang Tak Dikenal




10Berita - Sebuah Alat Peraga Kampanye (APK) bergambar pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, dibakar orang tak dikenal sekitar pukul 17.00 WIB pada Sabtu (31/3).

Baliho berrukuran 7x3 meter itu terpasang di pagar sebuah rumah di persimpangan Pasar Wedi, Dukuh Rogosutan, Desa Gadungan, Kecamatan Wedi, Klaten. Beberapa sisi baliho itu tampak hangus berwarna hitam.

Seorang relawan Prabowo-Sandi Wedi (Paswed), Taufiq Hidayat, mengatakan baliho itu sudah terpasang sekitar tiga bulan lebih dan memiliki izin dari pemilik rumah.

“Sudah ada (izin) dan ada surat kuasanya. Bahkan juga sudah kami sampaikan ke Polsek,” kata Taufiq, Minggu (31/3).

Menurut keterangan saksi, pembakar baliho itu segera kabur dengan menggunakan sepeda motor usai membakarnya. Di bawah baliho itu ditemukan sebuah botol berisi pertalite. Beruntung api dari pembakaran baliho itu dapat segera dipadamkan oleh warga yang ramai di sekitar lokasi.

"Kalau pelakunya juga belum tahu pasti, kami tidak mau menjelekkan yang lain," kata Taufiq.

“InsyaAllah tidak perlu diganti (balihonya). Seperti itu saja dengan tujuan sebagai pembelajaran,” pungkasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Klaten, Arif Fatkhurrahman, mengaku telah menerima laporan terkait pembakaran APK tersebut. Dia mengatakan Bawaslu dan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) telah melakukan investigasi.

“Dalam waktu sepekan, harus sudah diregistrasi Bawaslu terkait hasil investigasi. Kalau memang memenuhi persyaratan untuk ditindaklanjuti, kami akan bawa ke Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) untuk mengambil langkah selanjutnya,” tutur Arif.

Arif menjelaskan, investigasi tetap dilakukan tak peduli ada atau tidak laporan terkait rusaknya baliho tersebut. Namun, dia berharap ada warga yang melapor ke Bawaslu guna memudahkan proses investigasi.

“Harapan kami ada masyarakat yang melaporkan disertai bukti-bukti tambahan. Pelaporan itu juga memudahkan kami untuk mencari saksi-saksi,” ungkapnya.

sumber: kumparan

Tenda Ambruk Diterjang Angin, Lomba Lukis Puan Maharani di Solo Bubar

Tenda Ambruk Diterjang Angin, Lomba Lukis Puan Maharani di Solo Bubar


10Berita, Tenda untuk acara Lomba Lukis Cepat 30 Menit bersama politisi PDIP Puan Maharani di Solo ambruk. Akibatnya, acara lomba lukis di tepi selatan Bendung Tirtonadi itu buyar atau batal digelar.

Ambruknya tenda terjadi karena angin kencang yang menerjang lokasi saat hujan melanda kawasan Banjarsari. Peristiwa terjadi pada Minggu (31/3/2019) sekitar pukul 14.00 WIB siang tadi.

Anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surakarta, Fahmi Manaf, mengaku menyaksikan kejadian tersebut. Tenda roboh dan menimpa sejumlah orang yang berada di bawah tenda.

"Anginnya memang sangat kencang. Tendanya sampai rusak parah," kata Fahmi saat dihubungi wartawan.

Saat kwjadi terdapat beberapa orang di bawah tenda, di antaranya peserta lomba dan panitia.

Namun, Fahmi memastikan tidak ada korban nyawa maupun luka akibat tertimpa tenda tersebut.

"Tidak ada korban jiwa ataupun luka. Tadi hanya satu orang yang sempat syok," ujarnya seperti dikutip detik.

Sementara itu, ketua panitia penyelenggara, Daru Kurniawan, mengatakan saat itu acara belum dimulai. Puan Maharani juga belum datang ke lokasi.

"Masih registrasi peserta itu. Kalau Mbak Puan sebenarnya mau datang ke acara itu, tapi karena ada musibah jadinya batal," ujar Daru.

Panitia akhirnya memutuskan membatalkan acara itu. Namun panitia berencana menggantinya di hari lain dalam waktu dekat.

"Ya namanya musibah, kita tidak tahu kapan terjadi. Akhirnya kita tunda, mungkin awal April ini kita adakan lagi," katanya.

Sumber: http://www.teropongsenayan.com/99110-tenda-ambruk-diterjang-angin-lomba-lukis-puan-maharani-di-solo-buyar 

Kamis, 21 Maret 2019

ISESCO serukan 15 Maret menjadi Hari Internasional Perangi Islamofobia

ISESCO serukan 15 Maret menjadi Hari Internasional Perangi Islamofobia

10Berita, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Islam (ISESCO) menyerukan PBB untuk mendeklarasikan 15 Maret sebagai Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia.
Tanggal itu dipilih untuk menghormati 50 orang yang tewas pekan lalu dalam serangan teror terhadap dua masjid di Christchurch, Selandia Baru.
Direktur Jenderal ISESCO, Abdulaziz Al-Tuwaijri, memperingatkan “meningkatnya ekstremisme dan kebencian terhadap Muslim di dunia, meskipun upaya besar telah dilakukan selama tiga dekade terakhir dalam dialog antar budaya dan aliansi masyarakat.”
Al-Tuwaijri menyerukan kepada pemerintah dan organisasi internasional untuk “mengintensifkan upaya mereka untuk menghadapi fenomena berbahaya ini yang mengancam perdamaian dan keamanan dunia”, memperingatkan bahwa Islamophobia telah menjadi “sebuah fenomena global yang memiliki dampak pada hak, keamanan, dan keselamatan umat Islam di negara di luar dunia Islam ”.

Sumber : MEMO | Redaktur : Aris Abadi
Copyright © 1440 Hjr. (2019) – Moslemtoday.com


Sabtu, 16 Maret 2019

Protes Apel Kebangsaan Jateng Rp 18 Miliar, Trending Topik: #SlankMakanDuitRakyat #ApelPencitraan18Milyar #SaveAPBDJateng

Protes Apel Kebangsaan Jateng Rp 18 Miliar, Trending Topik: #SlankMakanDuitRakyat #ApelPencitraan18Milyar #SaveAPBDJateng


10Berita - Apel kebangsaan yang rencananya digelar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Lapangan Simpang Lima, Semarang pada Minggu (17/3/2019) mendatang menuai kritik.

 Kegiatan yang berlangsung selama setengah hari itu disebut menghabiskan anggaran Rp 18 miliar. Sumber dana itu seluruhnya diambilkan dari pos APBD Pemprov Jawa Tengah.

 Dilansir dari sistem e-lelang Pemprov Jawa Tengah, pemenang lelang kegiatan Apel Kebangsaan Jawa Tengah dimenangkan oleh PT. Potensindo Global, yang beralamat di Jalan Letjen Suprapto 37A Sido Mulyo Ungaran Kabupaten Semarang.

 Pos dana diambilkan dari Satuan Kerja (Satker) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jateng dengan nilai HPS Rp 18,086 miliar dari total nilai pagu Rp 18,764 miliar.

 Kegiatan yang menguras anggaran hingga Rp18 miliar itu juga disebut tanpa pembahasan yang melibatkan dewan.

“Jadi ini cukup berlebihan dari anggaran yang sampai Rp18 miliar diambilkan dari APBD dan dipakai hanya untuk seremoni selebrasi seperti itu,” ujar anggota Komisi A DPRD Jawa Tengah, Sriyanto Saputro, Jumat (15/3/2019).

 Menurutnya, kegiatan dengan anggaran yang mencapai angka fantastis itu juga dinilai tak melibatkan dewan. Sriyanto menuturkan, untuk menggelar acara besar dengan anggaran besar biasanya membutuhkan pembahasan panjang dengan DPRD.

 Sekadar diketahui, Apel Kebangsaan bertema 'Kita Merah Putih' itu menghadirkan artis-artis yang selama ini dikenal sebagai pendukung Jokowi seperti Slank.

 Protes juga dilakukan warganet di sosial media. Tagar-tagar #SlankMakanDuitRakyat, #ApelPencitraan18Milyar, dan #SaveAPBDJateng menghiasai linimasa Twitter bahkan jadi Trending Topik.

 Berikut diantara kicauan warganet:

sumber: portal islam