OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.
Tampilkan postingan dengan label KRIMINAL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KRIMINAL. Tampilkan semua postingan

Selasa, 12 Mei 2020

63 Ton Babi Disulap Jadi Daging Sapi Laris Dijual di Bandung

63 Ton Babi Disulap Jadi Daging Sapi Laris Dijual di Bandung



10Berita,Empat warga Solo selama setahun menjual 63 ton daging babi yang dikemas menyerupai daging sapi. Daging bercampur boraks itu disuplai ke Baleendah dan Majalaya.

Ilustrasi daging babi. Empat warga Solo selama setahun menjual 63 ton daging babi yang dikemas menyerupai daging sapi. (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
Polresta Bandung mengamankan empat pelaku pengedar daging babi yang dijual seolah-olah daging sapi di wilayah Kabupaten Bandung. Selama setahun mereka telah menjual dan mengedarkan 63 ton daging palsu tersebut.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan empat pelaku itu berinisial T (54), MP (46), AR (38), dan AS (39). Mereka, kata Hendra, mengolah daging babi hingga menyerupai daging sapi dengan menggunakan boraks.
"Saudara T dan MP ini hanya warga ngontrak kurang lebih satu tahun, berasal dari Solo. Barangnya ini dikirim oleh temannya dari Solo ke sini dengan menggunakan mobil pick-up," kata Hendra di Polresta Bandung, Kabupaten Bandung, Senin (11/5) seperti dilansir Antara.
Hendra menjelaskan, T dan MP berperan sebagai bandar daging tersebut, sedangkan AR dan AS berperan sebagai bandar sekaligus pengecer.
"Saudara AR ini menjual di daerah Majalaya, lalu saudara AS menjual di daerah Baleendah," kata dia.
Hendra mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati atas modus penjualan daging babi yang menyerupai daging sapi di wilayah Kabupaten Bandung. Pasalnya daging tersebut dijual lebih murah daripada daging sapi biasanya.

63 Ton dalam Setahun
Awalnya, pelaku yang berinisial T dan M membeli daging babi seharga Rp45.000 per kilogram dari Solo. Kemudian diolah menyerupai daging sapi dengan menggunakan boraks, lalu dijual seharga Rp60.000 di tingkat bandar.
Menurut Hendra, ada beberapa warga yang mendatangi langsung ke rumah pelaku.
Kemudian dari tingkat bandar, di bagi lagi ke tingkat pengecer kepada AR dan AS. Mereka, kata dia, menjual harga Rp85.000 sampai Rp90.000 per kilogram ke pasar dan masyarakat.
Sejauh ini, kata Hendra, mereka sudah melakukan aksinya selama kurang lebih satu tahun. Selama aksi itu, menurut Hendra sudah ada sebanyak 63 ton daging babi menyerupai daging sapi yang beredar di masyarakat.
"Jadi secara fisik, daging babi ini lebih pucat, tapi kalau daging sapi ini lebih merah, jadi proses (boraks) daging babi ini menjadi lebih mirip, lebih merah seperti daging sapi," kata dia.
Dari kasus tersebut, polisi telah mengamankan total 600 kilogram daging babi. Sebanyak 500 kilogram di antaranya yang diamankan dari freezer dan 100 kilogram sisanya diamankan dari para pengecer.
Para pelaku dijerat dengan Pasal 91 A jo Pasal 58 Ayat 6 UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang peternakan dan kesehatan hewan, serta Pasal 62 Ayat 1 jo Pasal 8 Ayat 1 UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.
Sumber: cnnindonesia.com

Jumat, 01 Mei 2020

Pakai KTP Palsu, WNA China Obok-obok Nikel di Konawe Utara

Pakai KTP Palsu, WNA China Obok-obok Nikel di Konawe Utara




10Berita,Seorang warga negara China bernama Mister Wang, dilaporkan di Polda Sultra, Selasa (28/4/2020). Pria yang memiliki sebuah perusahaan tambang nikel di Konawe Utara itu, menggunakan KTP palsu selama beraktifitas di wilayah Konawe Utara.

Dalam KTP palsu ini, menyatakan nama Mister Wang adalah Wawan Saputra Razak, pria kelahiran Provinsi Shanxi, China Tahun 1964. Kartu tanda penduduk ini juga menerangkan, Wawan Saputra Razak tinggal di Jalan Saosao Kelurahan Bende, Kadia Kendari.

Ternyata, setelah dilakukan pengecekan di Dinas Catatan Sipil Kendari, nama tersebut tidak terdaftar. Nomor induk KTP yang ada dibagian paling atas juga, tak ada dalam data base Kantor Capil Kota Kendari.

Kepala Catatan Sipil Kendari Asni Bonea, menandatangani surat yang menyatakan, KTP tersebut tidak pernah dikeluarkan oleh pihaknya.

Warga yang melaporkan dugaan penggunaan identitas palsu Mister Wang, Irwan, menyatakan KTP palsu itu dibuat pada 25 Februari 2020. Dia menduga, KTP ini sudah digunakan berkali-kali untuk urusan administrasi.

“Kami laporkan ini karena memang ini bisa dijadikan pidana apabila ada warga negara asing yang menggunakan KTP palsu,” ujar Irwan.

Dalam laporannya di Polda Sultra, Irwan menyertakan surat verifikasi dari Capil Kendari yang ditandatangani Kepala Dinas Catatan Sipil, Asni Bonea. Dalam surat tertulis, pihak Catatan Sipil tidak pernah mengeluarkan dan melakukan pengurusan KTP atas nama Wawan Saputra Razak.

Laporan ini diterima dengan nomor Polda Sultra, TBL/113/IV/2020/SPKT Polda Sultra, Selasa (28/4/2020). Selanjutnya, Irwan menjalani pemeriksaan keterangan saksi di Direktorat Reserse Kriminal Umum pada hari yang sama.

Dia menerangkan, Mister Wang adalah pemilik salah satu perusahaan tambang di Konawe Utara. Dia sudah 5 tahun beroperasi dan selama itu sudah pernah sekali berganti nama. Dalam aktifitasnya, perusahaan ini sudah beberapa kali melakukan join dengan sejumlah perusahaan lain.

Kabid Humas Polda Sultra AKP Ferry Walintukan SIK, membenarkan adanya laporan pengaduan yang dilaporkan oleh Sersan Irwan. Laporan ini, menurutnya dilaporkan sehari sebelumnya di Polda Sultra.

“Akan diproses jelas, akan dilakukan penyelidikan terkait laporan ini,” ujar Ferry Walintukan. (kendarimerdeka)


Selasa, 26 November 2019

Selain Jakarta, Penggerebekan Markas Penipuan WN China Turut Digelar di Malang

Selain Jakarta, Penggerebekan Markas Penipuan WN China Turut Digelar di Malang




10Berita - Penggerebekan markas warga negara asing (WNA) asal China yang melakukan penipuan tidak hanya dilakukan di Jakarta dan Tangerang, tapi juga di Malang, Jawa Timur.

Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Iwan Kurniawan mengurai bahwa secara total ada tujuh lokasi yang digerebek. Rinciannya, lima di Jakarta, satu di Tangerang, dan satu lagi di Malang.

"Dari hasil penyelidikan kita tentukan ada sekitar 7 lokasi yang diduga kuat berada para tersangka," kata Kombes Pol Iwan Kurniawan kepada wartawan di lokasi penggerebekan di Kemanggisan, Jakarta Barat, Senin (25/11) malam.

Dari ketujuh lokasi tersebut, Iwan mengaku belum bisa menjelaskan apakah setiap lokasi masih satu jaringan atau tidak. Pasalnya, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Ini kita masih dalam penyelidikan kita apakah setiap TKP ini ada kaitannya atau tidak, yang pasti saat ini barang bukti dan tersangka sudah kami amankan," jelasnya. [rmol] 

Sumber: KONTENISLAM.COM

Kamis, 20 Desember 2018

NAH LOH! Bawa Kabur Motor Warga, Caleg PSI Dilaporkan ke Polisi

NAH LOH! Bawa Kabur Motor Warga, Caleg PSI Dilaporkan ke Polisi


10Berita  Syafrudin Budiman, calon anggota DPRD Jawa Timur dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dilaporkan ke Polres Sumenep atas dugaan penipuan dan penggelapan sepeda motor.

Laporan itu tertuang dalam LP/335/XII/2018/JATIM/RES SMP di mana sebagai pelapor adalah Khatibul Umam, warga Sumenep.

"Tanggal 12 Desember kemarin sudah saya laporkan ke Polisi," kata Khatibul Imam dilansir RMOLJatim, Rabu, 19 Desemeber 2018.

Syafrudin maju sebagai Caleg DPRD Jatim dari Dapil Jatim 14 yang meliputi, Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan. Syafrudin maju dari PSI dengan nomor urut 1.

Umam menjelaskan, kejadian itu bermula ketika dirinya diajak temannya bernama Rasidi untuk berkunjung ke kediaman Syafrudin. Setibanya, Syafrudin lalu meminjam motor Yamaha milik Umam dengan alasan ingin membeli tiket ke sebuah mini market.

"10 jam kami tunggu gak datang, saya tanya ke istrinya juga tidak tahu, nomor handphone juga tidak bisa dihubungi," terang Umam.

Berdasarkan informasi yang didapat Umam, Syafrudin cukup sering melakukan penipuan. Sehingga, Umam mengambil jalur hukum agar ada efek jera untuk Safrudin.

"Ini sudah meresahkan masyarakat. Malu-maluin aja, caleg kok nipu," tutur Umam. 


Sumber : RMOL

Jumat, 01 Juni 2018

Geger! Pendeta Bunuh Seorang Mahasiswi di Gereja

Geger!  Pendeta Bunuh Seorang Mahasiswi di Gereja


10Berita, Kasus pembunuhan yang menewaskan seorang mahasiswi menghebohkan warga Jalan Kebun Sayur Gang Pendidikan Dusun XII Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Kamis (31/5).

Tragisnya, pembunuhan itu terjadi di dalam Gereja Sidang Rohul Kudus Indonesia (GSRI) Tanjung Morawa dan pelakunya ternyata oknum pendeta gereja tersebut.

Korban diketahui bernama Rosalia Cici Maretini boru Siahaan, 21, warga Desa Bangun Sari dusun XIV Salam Tani Kecamatan Tanjung Morawa. Gadis tersebut ditemukan di dalam kamar mandi gereja dengan kondisi bersimbah darah.

Kabid Humas Polda Sumut AKBP Tatan Dirsan Atmaja membenarkan peristiwa pembunuhan tersebut.

Dia menyebutkan pelaku adalah oknum pendeta bernisial HK, 61, warga Dusun VI Kecamatan Galang Kabupaten Deliserdang. Sementara korbannya merupakan mahasiswi.

“Saat ditemukan, kondisi korban mengalami luka robek pada leher akibat benda tajam. Selain itu, kepala bagian belakang luka dan bahkan di alat kelamin korban terdapat sperma terduga pelaku kejahatan,” ungkapnya lewat pesan WhatsApp petang tadi.

Disebutkan Tatan, peristiwa terjadi sekira pukul 10.00 WIB. Namun, tak dijelaskan secara rinci bagaimana kronologis kejadiannya.

“Pukul 13.40 WIB jenazah korban telah dibawa ke RS Bhayangkara Medan guna keperluan otopsi,” ujarnya.

Dia menyatakan, dari lokasi polisi menyita barang bukti berupa 1 unit sepeda motor Yamaha Jupiter Z warna hitam BK 4440 SAA, 1 unit helm, 1 batang kayu alu, sebilah pisau dan pakaian milik korban.

“Pelaku diamankan tim gabungan dari Polda Sumut dan Polres Deliserdang di kawasan daerah Harjosari Pancurbatu sore tadi. Saat ditangkap, tak ada perlawanan dari pelaku,” cetus Tatan.

Diutarakan dia, untuk sementara motif pembunuhan ini lantaran pelaku emosi terhadap korban yang mengeluarkan kata-kata tidak sopan. Sedangkan dugaan adanya tindakan pemerkosaan, masih didalami.

“Pengakuan tersangka tidak ada (pemerkosaan). Namun kita akan tunggu hasil dari rumah sakit,” pungkasnya.

Sumber : b-islam24h.com, jpnn.com

Rabu, 21 Maret 2018

Modus Skimming Gunakan WiFi Pocket Router Plus Kamera Modifikasi

Modus Skimming Gunakan WiFi Pocket Router Plus Kamera Modifikasi


10Berita, Penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menduga, ada tiga jaringan yang berbeda dalam kasus pencurian data nasabah bank atau skimming yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Oleh karenanya, saat ini penyidik tengah berkeliling ke sejumlah daerah di Indonesia untuk menyelidiki keterkaitan antar-jaringan tersebut.

“Tim kami sedang berangkat keliling Jawa, Bali, dan NTT,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Nico Afinta di Mapolda Metro Jaya, Rabu (21/3).

Ia mengatakan, tim Polda Metro Jaya akan berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk mengetahui keterkaitan pelaku skimming di wilayah hukum Polda Metro Jaya dengan wilayah lainnya.

“Karena alert-nya (sinyal waspada), maka Polda juga sedang bergerak. Saya kira apa yang terjadi di Surabaya sedang kami dalami itu terkait dengan apakah dia kelompok I, II, atau III (tiga jaringan yang tengah diselidiki polisi),” kata dia.

Polisi beberapa kali menangkap tersangka kejahatan skimming pada mesin anjungan tunai mandiri (ATM).

Modus yang digunakan antara lain menggunakan WiFi pocket router disertai kamera yang dimodifikasi menyerupai penutup PIN pada mesin-mesin ATM untuk mencuri PIN nasabah.

Terakhir, kepolisian Polda Metro Jaya menangkap Baltov Kaloyan Vasilev, warga negara Bulgaria, di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Polisi juga menangkap komplotan pembobol uang nasabah bank yang bernama Caitanovici Andrean Stepan, Raul Kalai, dan Ionel Robert Lupu asal Romania, serta Ferenc Hugyec dari Hongaria. (Sherly Puspita)

Sumber: Tribun.news

Jumat, 16 Maret 2018

HEBOH Tabungan Nasabah BRI tiba-tiba RAIB, Ternyata INI Pelakunya!

HEBOH Tabungan Nasabah BRI tiba-tiba RAIB, Ternyata INI Pelakunya!


10Berita, Kepolisian Daerah Metro Jaya, berhasil menguak misteri raibnya dana tabungan nasabah Bank Rakyat Indonesia. Ternyata, pelakunya adalah pembobol bank bermodus skimming.

Yang paling mengejutkan ialah, dari lima pembobol dana nasabah BRI, hanya satu orang yang tercatat sebagai warga Indonesia, karena empat lainnya merupakan warga negara asing (WNA).
Menurut Kepala Unit IV Subdit Resmob dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKP Rovan Richard Mahenu, empat WNA itu masing-masing berasal dari Rumania sebanyak tiga pelaku dan asal Hungaria satu pelaku.

“Iya, ada warga negara asing. Hanya satu WNI,” kata Rovan, Jumat 16 Maret 2018.

Lima pembobol bank ditangkap, setelah polisi melakukan perburuan selama sepekan. Kelima pelaku ditangkap di sejumlah lokasi berbeda di Indonesia.

Kelimanya ditangkap di DE PARK Cluster Kayu Putih Blok AB 6 No.3, Serpong, Tanggerang, Bohemia Vilage 1 No.57, Serpong Tanggerang, Hotel Grand Serpong, Tangerang, dan Hotel De’ Max Lombok tengah, Nusa Tenggara Barat.

Untuk sementara ini, polisi belum mau menjelaskan secara rinci tentang kasus ini hingga ditangkapnya lima pembobol bank itu.

“Besok (Sabtu, 17 Maret 2018) kita rilis ya, untuk lebih jelasnya,” kata dia.

Sumber: Beritaterkini

TEGAS! Ini Langkah FPI Pasca Unggahan Kartun yang Diduga Sindir Habib Rizieq

TEGAS! Ini Langkah FPI Pasca Unggahan Kartun yang Diduga Sindir Habib Rizieq


10Berita, Front Pembela Islam (FPI) berencana mendatangi kantor redaksi Majalah Tempo di Jalan Pamerah Barat, Jakarta, Jumat 16 Maret 2018.

Aksi damai tersebut dilakukan lantaran FPI protes atas dimuatnya kartun Tempo yang menggambarkan seorang pria berjubah putih yang duduk di depan seorang wanita di majalah Tempo edisi 26 Februari 2018.

— TEMPO.CO (@tempodotco) February 28, 2018


FPI menilai pria berjubah putih tersebut digambarkan sebagai Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab.

Rencananya, dalam aksi tersebut, FPI akan meminta agar Tempo segera menghentikan atau mengklarifikasi gambar kartun tersebut.

Direncanakan aksi damai dimulai setelah salat Jumat. Sebelum berangkat menuju Tempo, massa aksi akan berkumpul di Masjid Al-Ishlah, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Belum diketahui jumlah peserta yang akan mengikuti aksi damai.

Seperti diketahui, Majalah Tempo edisi 26 Februari 2018 menerbitkan kartun bergambar seorang berjubah putih duduk berdua dengan seorang wanita yang tidak menutup aurat.

Pria itu mengatakan “Maaf saya tidak jadi pulang". Sedangkan perempuan di depannya membalas, “yang kamu lakukan itu jahat.”

Kartun tersebut juga diunggah di akun Twitter @tempodotco, Rabu, 28 Februari 2018.

Banyak yang menilai, kartun tersebut sengaja dibuat dengan maksud menyindir Habib Rizieq yang batal pulang ke Indonesia.

Saat berita dan kartun tersebut diunggah, sejumlah warganet menyampaikan tanggapan dan kecaman  kepada @tempodotco.


“Kejahatan Koran Tempo..!!! Karikatur di Koran Tempo yg terbit hari ini, sengaja memancing amarah umat Islam. Group media milik cebong tua akut Gunawan Mohammad dan pengusaha keturunan Cina, Ciputra ini, sekali lagi, membuat pencitraan buruk kepada Ulama kita,” kata @rizky_1950.

Tanggapan lebih telak dilontarkan oleh akun Warta Politik. “Media nyaris kolaps memang perlu membuat sensasi. Terbukti bahwa Habib Rizieq lebih mampu dijual kepada kaum Bong. Sementara perselingkuhan istri Ahok, tak pernah menarik perhatian umat Islam. Mengapa? As simple as none of our concern",kicau @wartapolitik.

Sumber :Portal Islam 

Senin, 26 Februari 2018

Dibajak, Akun Twitter Mustofa Nahra Digunakan untuk Fitnah Prabowo hingga JITU

Dibajak, Akun Twitter Mustofa Nahra Digunakan untuk Fitnah Prabowo hingga JITU



10Berita - Pihak tak bertanggung jawab membajak akun Twitter aktivis Muhammadiyah, Mustofa Nahrawardaya. Pelaku kemudian menggunakannya untuk memfitnah banyak pihak, mulai dari Prabowo Subianto hingga organisasi Jurnalis Islam Bersatu (JITU).

Tak aktif sejak 12 Maret 2017, akun @MustofaNahra tiba-tiba kembali berkicau di Twitter. Sebelumnya, akun itu dikenal milik aktivis Muhammadiyah, Mustofa Nahrawardaya. Dalam kicauan terbarunya, akun itu muncul dengan menyebarkan informasi fitnah.

Salah satu yang menjadi sasaran fitnah adalah organisasi Jurnalis Islam Bersatu (JITU). Organisasi yang merupakan perkumpulan jurnalis muslim itu dituduh telah menerima pendanaan dari Prabowo Subianto.

“Kongres JITU telah diadakan dengan pendana utama adalah 08 @prabowo dibangun berguna untuk tim medsos MCA Jilid 2 black campaign menyerang dan melemahkan pemerintah,” kicau @MustofaNahra, Sabtu (24/02/2018).

Akun itu juga menyebut bahwa JITU didirikan pada 2018 di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat atas perintah Prabowo. Bahkan, akun itu menyebut pemimpin di JITU telah menerima uang dari orang kepercayaan Prabowo. Dalam kicauannya, akun @MustofaNahra juga menyertakan foto bersama anggota JITU sebagai tim hoax yang dibangun Prabowo.

Menanggapi aktifnya kembali akun di Twitter itu, Mustofa Nahra menjelaskan bahwa akun itu telah dibajak oleh pihak lain. “Dulu itu memang akun saya, tapi pada awal 2016 akun itu dicuri beserta email saya, setelah itu Twitter, FB, Instagram hilang. Jadi setelah email, semua akun medsos saya hilang,” kata Mustofa Nahra saat dihubungi, Sabtu (24/02/2018).

Mustofa mengaku akunnya telah hilang sejak November 2016, dan saat bertepatan dengan aksi 212 akunnya disalahgunakan. Tak hanya itu nomor ponsel pribadinya juga disalahgunakan untuk menghubungi ribuan orang. Sampai-sampai, lanjut Mustofa, dia pernah didatangi polisi karena akun itu diagunakan untuk mengunggah surat-surat berharga milik Artha Graha.

Dia menambahkan bahwa pelaku yang membajak akunnya itu telah menguasai informasi dalam dokumen-dokumen pribadinya, seperti Kartu Keluarga, KTP. Sebabnya, semua informsi itu ada di email yang dibajak tersebut.

“Sekarang ini kumat lagi, setelah hampir berapa bulan tidak muncul sekarang baru muncul lagi. Akun ini digunakan lagi untuk mendiskreditkan,” imbuhnya.

Mustofa menegaskan bahwa kicauan akun @MustofaNahra yang terbaru penuh dengan informasi bohong. Salah satunya foto Fadli Zon yang menyerahkan uang kepada seseorang dengan nilai dollar. Dia mengatakan dana itu sebenarnya bukan bantuan untuk media atau teroris.

“Itu acara saya di Turki, Fadli Zon menyerahkan uang, membantu pribadi. Tapi saya saat itu kan tidak ada di situ, saya lagi di ruangan. Jadi tidak ada kaitan dengan media-media, apalagi dengan Kongrres JITU,” ujarnya.

“Ada banyak nama, informasi yang sesat dari akun @MustofaNahra itu,” tandas Mustofa.

Kiblat.net juga tak luput dari fitnah yang disebarkan pelaku pembajakan yang menyalahgunakan akun @MustofaNahra. Dalam sebuah kicauan dia memfitnah Kiblat sebagai situs penyebar hoax. Pelaku juga melayangkan fitnah terhadap jurnalis Kiblat yang juga mantan ketua organisasi Jurnalis Islam Bersatu (JITU), Agus Abdullah.

Pemimpin redaksi Kiblat.net, Fajar Shadiq membantah fitnah keji pembajak akun @MustofaNahra. “Kiblatnet merupakan media Islami yang berlandaskan pada prinsip-prinsip jurnalisme dan fiqih jurnalistik yang ketat. Tuduhan bahwa Kiblatnet merupakan situs penyebar hoax merupakan tuduhan keji dan tidak berdasar,” kata Fajar Shadiq, Ahad (25/02/2018)

Fajar menegaskan Kiblatnet secara legal formal berada di bawah perusahaan profesional yang membidangi media dan telah terdaftar di Kemenkumham. Media ini juga tengah berada dalam proses administrasi pendaftaran ke Dewan Pers.

“Tuduhan bahwa media ini dibiayai tokoh politik tertentu merupakan fitnah murahan yang tidak akan dipercaya masyarakat,” pungkasnya.

Sumber: kiblat

Sabtu, 24 Februari 2018

Polisi Tangkap Lagi Sabu 3 Ton, Bamsoet: Ini Keterlaluan

Polisi Tangkap Lagi Sabu 3 Ton, Bamsoet: Ini Keterlaluan

Kapal asal Taiwan berbendera Singapura yang membawa 1,6 ton sabu-sabu di Perairan Helen Mars Karang Banten, Kepulauan Riau, Selasa (20/2).

Keberhasilan aparat mengungkap kapal pembawa narkoba seperti dua sisi mata uang.

10Berita , JAKARTA -- Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) memberikan apresiasi atas keberhasilan tim Bea Cukai dan Kepolisian Kepulauan Riau yang berhasil mengagalkan upaya penyelundupan tiga ton sabu yang dibawa kapal ikan Myanmar berbendera Taiwan. Namun, ia juga geram ketika mendengar kabar tersebut.

"Saya sangat geram mendengar kabar bahwa masih ada sindikat bandar Narkoba yang coba menyelundupkan sabu ke negara kami, bahkan hingga sebanyak 3 ton. Ini sudah sangat keterlaluan dan mengkhawatirkan," ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/2).

Menurut pria yang akrab disapa Bamsoet ini, informasi intelejen Cina  kepada BNN sebagaimana disampaikan Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso terbukti benar. Ada sekitar lima ton Sabu senilai Rp 10 triliun menuju perairan Indonesia. Tangkapan pertama 1 ton di Batam. Tangkapan kedua 1,6 ton pekan lalu juga di Batam, dan ketiga, kemarin Jumat (23/2) sekitar 3 ton juga diperairan yang sama, yakni Batam Kepri.

"Saya akan minta kapolri mengusut tuntas sampai ke akarnya," kata Bamsoet.

Bagi Bamsoet, keberhasilan aparat hukum dalam mengungkap kapal pembawa narkoba akhir-akhir ini seperti dua sisi mata uang. "Di satu sisi, saya bangga karena ini menunjukkan prestasi cemerlang bagi aparat hukum. Disisi lain, saya sedih karena ini menunjukkan negara kita seperti menjadi surga bagi peredaran narkoba," ucap dia.

Menurut Bamsoet, keberhasilan aparat hukum dalam mengungkap kapal pembawa narkoba akhir-akhir ini seperti dua sisi mata uang. "Di satu sisi, saya bangga karena ini menunjukkan prestasi cemerlang bagi aparat hukum kita. Di sisi lain, saya sedih karena ini menunjukkan negara kita seperti menjadi surga bagi peredaran narkoba," jelas dia.

Pada Jumat (23/2) sekitar pukul 13.00 WIB di perairan Selat Philips dekat Pulau Nipah, Kapal Patroli milik Bea Cukai melaksanakan pencegahan terhadap kapal asing yang membawa narkotika. Diduga jumlah narkotika itu tiga ton sabu. Petugas gabungan masih melakukan pemeriksaan terhadap kapal tersebut.

Penangkapan sebelumnya, Satgas Gabungan Polri yang bekerja sama dengan Bea Cukai pada Selasa (20/2) mengungkap penyelundupan sabu dengan perkiraan mencapai 1,6 ton (sebelumnya Dirtipid Narkoba menyebutkan 1,8 ton, red). Pengungkapan itu terjadi di Periairan Anambas Batam, Kepulauan Riau, yang diangkut oleh sebuah kapal berbendera Singapura yang berawak kapal empat orang warga negara asing (WNA) Taiwan.

Sumber : Republika.co.id 

Senin, 19 Februari 2018

Hati-hati, Ada Akun Palsu Ustadz Abdul Somad Untuk Galang Dana

Hati-hati, Ada Akun Palsu Ustadz Abdul Somad Untuk Galang Dana

10Berita, JAKARTA – Popularitas Ustadz Abdul Somad sebagai pendakwah ternyata dimanfaatkan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk mendulang keuntungan. Akhir-akhir ini viral beberapa akun palsu di media sosial yang mengaku sebagai Ustadz Abdul Somad.

Akun-akun palsu ini sering mengunggah video ceramah Ustadz Somad dengan keterangan live atau siaran langsung. Padahal, tayangan tersebut hasil rekamanan dalam ceramah Ustadz Somad yang sudah berlalu.

Akun-akun palsu tersebut kemudian melakukan penggalangan dana dari pengikut Ustadz Somad.

Tim admin media sosial Ustaz Somad di Facebook langsung merespon hal tersebut. Tim admin membantah adanya penggalangan dana yang dilakukan oleh akun resmi media sosial ustadz kondang asal Riau itu.

“Tim admin tidak pernah meminta atau menggalang dana untuk operasional media. Hati-hati terhadap permintaan tertentu yang mengatasnamakan kami,” tulis tim medsos di akun Facebook Ustad Abdul Somad, Sabtu (17/2/2018).

Tim medos juga menegaskan bahwa akun resmi ustadz yang kerap dipanggil UAS ini hanya satu. Maka, jika ada akun lain yang mengatasnamakan penceramah kelahiran 18 Mei 1977, itu berarti palsu.

Oleh sebab itu, tim admin Ustaz Somad mengimbau warganet agar berhati-hati dan waspada untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Fanpage ini ialah satu-satunya akun resmi Ustadz Abdul Somad, Lc. MA di Facebook, tidak ada yang lain,” tandas tim medsos Ustadz Somad.

Namun dalam klarifikasinya, tim medsos Ustadz Somad tidak melarang jika ada yang menyebarkan ulang video-video ceramahnya asalkan tidak memberikan judul-judul tendensius dan tak sesuai fakta.


Akun FB palsu Ustadz Abdul Somad

Sumber :arrahmah.com

Selasa, 13 Februari 2018

Ulama Diserang Lagi, Begini Kronologi Penganiayaan terhadap Ustadz Basit

Ulama Diserang Lagi, Begini Kronologi Penganiayaan terhadap Ustadz Basit


10Berita, Kejadian penganiayaan terhadap ulama kembali terjadi. Kali ini menimpa seorang Ustadz bernama Basit. Kejadian tersebut terjadi di Jalan KH Syahdan RT 006/012 Kelurahan Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu (10/2) sekitar jam 23.30 WIB.

Kejadian tersebut dibenarkan oleh Lurah Palmerah Muchammad Ilham.

“Memang benar, Pak Ustad Basit semalam itu dibacok oleh salah seorang dari kawanan anak punk. Anak jalanan begitu lah,” kata Ilham, di Jakarta, Senin (12/2).

Diungkapkannya, kejadian itu berawal saat Ustadz Basit melintas di wilayah RT 006/012 Kelurahan Palmerah, tepatnya di Jalan KH Syahdan. Saat melintas, secara kebetulan, ustadz Basit melihat sekelompok anak jalanan yang tengah nongkrong dan sedang menenggak minuman keras.

“Karena melihat adanya sekelompok anak jalanan yang dimana terlihat meresahkan warga sekitar. Sehingga ketika itu Ustadz Basit menegur para anak punk itu. Meminta mereka kembali pulang ke rumahnya, karena memang bukan waktunya lagi nongkrong,” beber Ilham.

Ilham melanjutkan, saat sedang menasehati anak jalanan itu, salah satu dari mereka dengan ciri-ciri tubuh dipenuhi tato dan berambut pirang, langsung mengambil sebuah golok yang ada di dekatnya dan membacok tangan sang ustadz. Diduga pelaku tersebut tidak senang dengan nasehat Ustadz Basit.

“Akibat kejadian tersebut sang ustad terluka cukup parah di bagian tangan kanannya akibat serang pelaku, yang kemudian ustadz berteriak minta tolong,” tutur Ilham.

Mendengar teriakan ustadz, warga sekitar datang dan menangkap dua anak jalanan itu, dimana salah satunya adalah pelaku pembacokan.

“Sementara yang lainnya berhasil melarikan diri,” ungkapnya.

Saat dilakukan penangkapan oleh warga sekitar, anak jalanan yang melakukan pembacokan tersebut melakukan perlawanan, hingga akhirnya dihakimi warga sampai babak belur dan berlumuran darah.

Saat kini pelaku penganiayaan sudah ditahan di Polsek Palmerah dan akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Sumber : http://harakatono.com

 

Jumat, 02 Februari 2018

Kawal Kasus Ustaz Prawoto, Persis Bentuk Tim Investigasi

Kawal Kasus Ustaz Prawoto, Persis Bentuk Tim Investigasi

Apalar kepolisian harus menegakkan hukum secara adil dan transparan.

10Berita , JAKARTA -- Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) akan membuat tim investigasi internal jamiyah untuk mengawal proses penyidikan atas kasus penganiayaan yang berujung meninggalnya Komandan Operasional Brigade PP Persis, Ustaz Prawoto. Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Ketua Umum PP Persis, KH Aceng Zakaria, segenap lembaga dan pimpinan Persis merasakan duka yang mendalam atas kehilangan putra terbaik mereka, yang telah memberikan dedikasi luar biasa pada Jihad Jamiyah.

"Kami mengutuk dengan keras penganiayaan ini, dan kepada aparat penegak hukum (kepolisian) agar mengusut sampai tuntas, dan menegakkan hukum secara adil dan transparan," demikian pernyataan pimpinan Persis, dalam keterangan rilis yang diterima Republika.co.id, dari Sekum PP Persis, Haris Muslim, Jumat (2/2).

Selain itu, pimpinan Persis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada segenap keluarga besar Persis dan seluruh kaum Muslimin Indonesia atas do'a dan perhatian mereka yang besar terhadap kasus ini. Ustaz Prawoto dianiaya secara brutal oleh pelaku yang merupakan tetangga korban berinisial Mc pada pukul 6 pagi WIB, Kamis (1/2).

Penganiayaan brutal tersebut dilakukan dengan menggunakan senjata tumpul (linggis). Akibatnya, korban mengalami luka parah di bagian kepala dan tangan. Korban dilarikan ke Rumah Sakit Avicenna, kemudian dipindah ke RS Santosa Kopo. Hingga akhirnya, korban meninggal dunia pada Kamis sore.

Almarhum meninggal dalam usia 44 tahun dan meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. Anak pertama berusia 13 tahun dan anak kedua masih bayi.

"Khusus kepada keluarga, terutama istri dan putra almarhum, kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya Semoga almarhum diterima amal ibadahnya dan diampuni khilafnya, keluarga diberikan kesabaran."

Sumber :Republika.co.id 

Sabtu, 27 Januari 2018

KH Umar Dianiaya, Netizen Desak Polri Temukan Pelaku dan Usut Tuntas Kasus

KH Umar Dianiaya, Netizen Desak Polri Temukan Pelaku dan Usut Tuntas Kasus


10Berita,   Kabar penganiayaan KH Umar Basri yang terjadi di dalam masjid Al-Hiadayah Santiong, Kampung Sentiong, Desa Cicalengka Kulon, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Sabtu 27 Januari 2018 pukul 05.30 WIB membuat geram banyak pihak.

Berbondong-bondong warganet bercuit heboh dan menuntut pihak kepolisian untuk mencari dan mengejar pelaku penganiayaan terhadap Kyai Umar alias Ceng Emon.

Berikut komentar warganet.

— Mustofa Nahrawardaya (@NetizenTofa) January 27, 2018

— 54n_h4ll-y (@Mujahid_Medsos) January 27, 2018

Wahhh ..ini Rezim gimana @DPR_RI ...??? kalau mau ngamuk masalah 2019 kenapa ulama yang jadi korban ?? apa bener mau seperti tahun 1965..lagi ..ulama di babat oleh PKI ?? cc @Fahrihamzah https://t.co/cxHOGWPdfa

— ☣Ğ’é007#MCA#ℑℜ™ 🇮🇩 (@Gemacan70) January 27, 2018

— 🇲🇨SundaMamprang (@maulinaantika) January 27, 2018


Sebelumnya diketahui Ceng Emon dianiaya seorang yang tak dikenal ketika sedang berdzikir. Kiyai berusia 60 tahun itu sempat tak sadarkan diri.

Pemukulan Umar Basri membuat para santri geger. Mereka lantas membawa sang kiyai ke Rumah Sakit (RS) Cicalengka. Selanjutnya, KH Umar Basri dipindahkan ke RS Al Islam Bandung.

Kini, kondisi Umar Basri, berangsur membaik, meski sempat mengalami kritis dan tak sadarkan diri setelah dianiaya.

Sumber :Portal Islam 

Jumat, 24 November 2017

Data 57 Juta Pelanggan dan Pengemudinya Diretas, Uber Bayar Pelaku Agar Tutup Mulut

Data 57 Juta Pelanggan dan Pengemudinya Diretas, Uber Bayar Pelaku Agar Tutup Mulut

10Berita —Para peretas alias hacker mencuri data pribadi 57 juta pelanggan dan pengemudi dari Uber Technologies Inc. Ternyata Uber menutupi peretasan itu selama setahun lebih dan membayar pelakunya agar tutup mulut.

Data yang dicuri dalam serangan hacker Oktober 2016 itu terdiri dari nama, alamat email dan nomor telepon 50 juta pelanggan Uber di seluruh dunia, kata pihak perusahaan kepada Bloomberg hari Selasa (21/11/2017). Data pribadi 7 juta pengemudinya juga dicuri, termasuk sekitar 600.000 nomor surat izin mengemudi (SIM) yang dikeluarkan Amerika Serikat.

Tidak ada nomor jaminan sosial, informasi kartu kredit, lokasi detil perjalanan atau data lain yang diambil oleh hacker, kata Uber.

Saat peretasan itu terjadi, di masa kepemimpinan Travis Kalanick yang juga pendiri Uber, pihak perusahaan sedang bernegosiasi dengan regulator Amerika Serikat, yang menyelidiki klaim terpisah perihal pelanggaran privasi. Uber sekarang, yang dipimpin Dara Khosrowshahi, mengatakan pihaknya memiliki kewajiban hukum untuk melaporkan peretasan yang terjadi kepada regulator dan kepada para pengemudi yang nomor SIM-nya dicuri. Padahal, sebelumnya Uber justru membayar para hacker pencuri datanya agar tutup mulut tidak bicara soal peretasan tersebut, dan meminta mereka agar menghapus data yang dicurinya.

Uber mengatakan yakin informasi yang dicuri tidak pernah digunakan dan menolak untuk mengungkap identitas para hacker pelaku peretasan.

Jumlah uang yang dibayarkan Uber kepada para peretas itu mencapai $100.000, lapor Bloomberg.

Menyusul pengakuan Uber hari Selasa (21/11/2017) perihal peretasan besar yang terjadi satu tahun lalu itu, Kepala Kejaksaan New York Eric Scheiderman mulai melakukan investigasi atas kasus tersebut, kata jubirnya Amy Spitalnick.

Uber juga digugat dengan tuduhan kelalaian sehingga terjadi peretasan oleh seorang pelanggannya, yang sedang mengupayakan class-action.*

Sumber: Hidayatullah

Senin, 16 Oktober 2017

Video Ini Ungkap Pemukul TNI Ternyata Cebong Sejati, Pemeran Video Klip “Salam 2 Jari”


Video Ini Ungkap Pemukul TNI Ternyata Cebong Sejati, Pemeran Video Klip “Salam 2 Jari”

10Berita - Beberapa hari yang lalu publik dikejutkan dengan insiden perkelahian antara tentara dengan pengendara mobil Mazda berplat nomor B 1599 PVH. Perkelahian yang terekam video itupun dengan cepat beredar di media sosial dan menjadi viral.

Untuk diketahui, perkelahian itu terjadi di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur pada Jumat (13/10/2017) sekitar pukul 12.00 WIB.

Satu anggota TNI AL, Lettu Laut Satrio Fitriandi sedangkan pengendara mobil, Bimantoro Prasetyo merupakan cucu dari purnawirawan TNI. Hal ini turut diamini Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana pertama Gig Jonias Mozes Sipasulta yang mengatakan keduanya merupakan sama-sama keluarga besar TNI AL.

Gig menjelaskan, awalnya Lettu Laut Satrio Fitriandi yang sedang berboncengan dengan istrinya melaju di Jalan Pemuda. Tiba-tiba, pengendara mobil Mazda membuka jendela dan membuang sampah. Sampah yang dibuangnya itu mengenai istri Lettu Satrio.

Tak terima istrinya terkena sampah yang dibuang pengendara mobil, Lettu Satrio menghentikan mobil tersebut. Akhirnya Lettu Satrio dan pengendara mobil tersebut terlibat cekcok mulut hingga berujung perkelahian.

Malam harinya, Bimantoro pun mengucapkan permohonan maaf atas kejadian tersebut.

“Saya turut minta maaf untuk semua institusi TNI yang dirugikan. Spesialnya untuk TNI AL, bahwa saya sudah melakukan tindak yang kurang berkenan untuk institusi tersebut saya juga minta maaf dari lubuk hati saya paling dalam saya mau minta maaf untuk semua bagian yang merasa tersinggung. Orang-orang yang tersinggung dan bapak Satrio sendiri yang telah mendapatkan mungkin ada kerugian atau luka segala macamnya saya minta maaf dari lubuk hati saya yang paling dalam.,” begitu ucap Bimantoro yang terekam video.

Permohonan maaf Bimantoro itu lagi-lagi beredar di media sosial. Beragam komentar netizen membanjiri video permintaan maaf Bimantoro.

Pemeran Video Klip “Salam 2 Jari”

Selain diketahui sebagai cucu Purnawirawan TNI AL, Bimantoro juga diketahui sebagai salah satu pemeran di video klip “Salam 2 Jari”. Hal itu diketahui dari video yang beredar di YouTube.

Begini video penampilan Bimantoro disalah satu adegan video klip “Salam 2 Jari”:

[rep/www.beritaislamterbaru.org]

Sabtu, 14 Oktober 2017

Staf Presiden Sebut Rusuh di Kemendagri karena Budaya, Netizen : Kalau FPI Pasti Langsung Digiring Terus Digoreng

Staf Presiden Sebut Rusuh di Kemendagri karena Budaya, Netizen : Kalau FPI Pasti Langsung Digiring Terus Digoreng


Staf Khusus Presiden untuk Papua, Lennis Kogoya, menilai rusuh yang terjadi di Kementerian Dalam Negeri pada Rabu, 11 Oktober 2017, lebih pada persoalan budaya.

Budaya yang dimaksud Lennis bahwa orang Papua kalau ingin bertemu dengan pemerintah seperti Mendagri Tjahko Kumolo, maka harus dituruti. Sementara saat massa dari Tolikara ingin bertemu namun hanya diwakili dirjen.

"Kalau terima orang Papua sangat beda. Harus betul-betul masuk ke budaya. Di sini saja mau ketemu saya, saya arahkan ke staf saya, nggak mau," kata Lennis, di kantornya, Jalan Veteran III, Jakarta, Jumat, 13 Oktober 2017.

Saat rusuh di Kemendagri, massa meminta bertemu Menteri Tjahjo. Namun tidak dipenuhi. Maka Lennis mengatakan wajar kalau warga marah karena merasa tidak ingin ditemui. "Jadi bukan direncanakan, spontan," lanjut Lennis.

Pengalaman dia selama menjadi staf khusus Presiden Jokowi, sangat banyak yang datang. Bahkan sampai harus antre dan bermalam-malam. Tapi itulah budayanya. "Udah puas, baru mau pulang," lanjut Lennis.

Maka seharusnya, menurut Lennis, lebih baik ditemui dan diberi penjelasan. Dia yakin, setelah semua dijelaskan maka tidak akan terjadi aksi-aksi kekerasan seperti beberapa waktu lalu.

"Pokoknya kasih jelaskan saja apapun yang terjadi. Masyarakat itu kan kita punya pemerintah yang sifatnya pelayan. Coba ditanya di sini orang ramai kayak apa. Sampai malam pun saya layani," katanya. [viva.co.id]

Menanggapi hal ini netizen banyak berkomentar seperti dikutip dari fanspage Front Pembela Islam - FPI

Ade Irawan

Coba kl yang melakukan fpi atau ormas islam yang lain...pasti langsung ditangkepin & dikeroyok rame2 ama media2 pendukung si nganu....

Dody Nya' Oemar

Jadi harus kita budayakan kerusuhan agar pejabat mau mendengarkan keluhan kita..?

Sy Memori

Budaya yg hebat pak #Lennis_Kogoya, perlu dilestarikan tuh pak.
Ngak kayak #FPI ya pak, masa demonstrasi harus jln tertib, ngak bikin rusuh, ngak gaduh, jaga kebersihan...ah kuno kan pak...😝😝😝😝

Rosid Effendy

Kalo FPI pelakunya...40 hari 40 malam pasti deh digiring dan digoreng sama tukang gorengan...kalo ini kan pelakunya pake baju kotak2 tukang gorengan ngak bernafsu menggorengnya...!!

Budi ZAt

Kl pelaku pakai sorban...wuiiih sampai 7 tahun di goreng goreng sreng sreng sreng sampai kering.
Media langsung koar" ...bubarkan, tangkap dan adili.
Perusak bangsa.

Ini org" yg anti pancasila bla bla bla.
Tapi....... berhubung yg membuat kerusuhan pake baju hotak hotak....goreng nya dikit aja ya.

Hasan Hermansyah

Kebayang waktu aksi bela islam dgn 7 juta peserta aksi, walaupun tdk d temui presidennya yg katanya meninjau proyek d priok waktu itu, walaupun banyak dari latar budaya diantaranya dr latar papua, alhamdulillah nggk ngamuk... Kebayang klo ngamuk... 7 juta org ngamuk pengen ketemu presidennya sendiri tapi d cuekin... Ckckckck, rata tuhhh istana presiden... Tapi Alhamdulillah qta ummat muslim tdk sprti itu... ☺

Ivan Utama

Kalo gitu rusuh di LBH juga budaya doong, karena budaya indonesia, gak ada yang namanya belain PKI..

Rozi Firdaus

Salut sama yang demo jutaan orang itu. 
Saat minta ketemu presiden eh presidennya ngacir lihat proyek. Tapi mereka tidak mengobrak abrik istana.

Bambang Rusantono

Kagak ente aje, orang Papua, semua juga begitu.. Pengennye ketemu BOSNYA langsung.. Kagak diwakili... Cuman kagak pake budaye NGRUSAK ye.

Sumber :.www.tribunislam.com

 

Kamis, 12 Oktober 2017

Dimanapun Kerusuhannya, Bajunya Tetap KOTAK-KOTAK

Dimanapun Kerusuhannya, Bajunya Tetap KOTAK-KOTAK


Dimanapun Kerusuhannya, Bajunya Tetap KOTAK-KOTAK

TANYA KENAPA?

(1) Kotak-kotak Sandera Pegawai Pengadilan Tinggi


Massa pro Ahok yang meminta penangguhan penahanan Basuki Tjahaya Purnama, meyandera para pegawai di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, sejak Rabu sore (10/5/2017). Belakangan, mereka terlibat ricuh dengan pihak kepolisian.

https://www.cnnindonesia.com/tv/20170510234255-430-213995/pendukung-ahok-sandera-pegawai-pengadilan-tinggi/

(2) Kotak-kota Rusuh di LP Cipinang

Massa pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melakukan aksi bakar-bakar di depan Rutan Cipinang, Selasa (9/5/2017), setelah Ahok divonis 2 tahun penjara setelah hakim memutus bersalah dalam kasus Penodaan Agama.

https://news.detik.com/berita/d-3496880/massa-pro-ahok-lakukan-aksi-bakar-bakar-di-depan-rutan-cipinang



(3) Pembacok Ahli IT Hermanyah ternyata GANK KOTAK-KOTAK


4 Pelaku pembacok Hermansyah yang berhasil ditangkap Polisi: Laurens Paliyama, Edwin Hitipeuw, Richard dan Eric.

https://news.detik.com/berita/d-3558093/4-pelaku-pembacokan-hermansyah-tertangkap-1-pelaku-masih-buron

(4) Dan TERBARU.. Kotak-kotak tertangkap kamera Serang Kantor Kemendagri


Sekitar 30-an massa pendukung Cabup Tolikara Papua menyerang kantor Kementerian Dalam Negeri, Rabu (11/10/2017).

"Ada empat mobil, satu bus, rusak. Kaca beberapa gedung pecah, lalu beberapa pot bunga pecah. Satu kamera wartawan juga rusak karena kena batu," ujar Dirjen Otda Sumarsono, usai kejadian.

Akibat perbuatan onar itu pula, seorang pegawai Kemendagri dibawa ke rumah sakit karena terluka.

Tayangan METRO TV memperlihatkan pelaku berbaju? Ya betul: KOTAK-KOTAK.

(5) OH YA... KELUPAAN. Iwan Bopeng perusuh TPS dan pengancam Gorok Tentara juga kotak-kotak.


***

Dan kostum KOTAK-KOTAK ini juga yang suka koar-koar paling Pancasilais, Toleransi, Bhineka Tunggal Ika, NKRI Harga Mati..

Ternyata???

Sumber: Portal Islam

ALHAMDULILLAH.. Yang Menyerang Kantor Kemendagri BUKAN Umat Islam, Tak Ada Cap RADIKAL INTOLERAN

ALHAMDULILLAH.. Yang Menyerang Kantor Kemendagri BUKAN Umat Islam, Tak Ada Cap RADIKAL INTOLERAN


10Berita~Massa yang mengaku sebagai pendukung salah satu calon bupati Kabupaten Tolikara, Papua, Rabu (11/10/2017), berbuat onar di kantor Kementerian Dalam Negeri. Mereka merusak sejumlah fasilitas di kantor tersebut.

Awalnya, massa yang berjumlah sekitar 30 orang menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Kemendagri sejak Rabu pagi. Mereka menuntut Mendagri mengesahkan John Tabo-Barnabas Weya.

Mereka meminta langsung dipertemukan dengan Mendagri Tjahjo Kumolo. Padahal, saat itu Tjahjo tidak berada di kantor.

Massa lalu masuk ke dalam area Kantor Kemendagri. Mereka membawa batu dan melemparkannya secara asal-asalan.

"Ada empat mobil, satu bus, rusak. Kaca beberapa gedung pecah, lalu beberapa pot bunga pecah. Satu kamera wartawan juga rusak karena kena batu," ujar Dirjen Otda Sumarsono, usai kejadian, seperti dilansir Kompas.

Akibat perbuatan onar itu pula, seorang pegawai Kemendagri dibawa ke rumah sakit karena terluka.

***

Alhamdulillah... Penyerangnya bukan dari kelompok UMAT ISLAM dan tidak bawa bendera bertuliskan kalimat TAUHID. Sehingga segala kehebohan di atas tak terjadi.

Seandainya yang meng-geruduk dan menyerang kantor Kemendagri itu berbaju putih, celana cingkrang, apalagi pakai gamis dan surban plus berjenggot, pasti ceritanya akan lain.

Stempel RADIKAL, TERORIS, ANTI NKRI, ANTI BHINNEKA, ANTI PANCASILA pasti langsung ditempelkan di jidat mereka.

Media mainstream akan bahas berita ini di kolom headline berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Metro Tivu pagi ini pasti akan dijadikan EDITORIAL dengan segala bumbu.

Dan para buzzer akan berpesta pora membully Umat Islam.

Alhamdulillah... bukan Umat Islam yang bikin onar.

Tapi pakai baju kotak-kotak...

Maka Damailah Indonesia....
yang penting bisa tereak kenceng "SAYA INDONESIA SAYA PANCASILA"... Amaaaannnnn....

Bahkan mungkin penggeruduk akan diundang ke Istana. Kan dari TOLIKARA, sama seperti dulu saat masjid dibakar dan jamaah shalat Idul Fitri diserbu.

[VIDEO - saat Kantor Kemendagri diserbu]

Sumber: Portal Islam

HEBOH Brimob Tembak Mati Dua Temannya Pakai Senjata Laras Panjang, Netizen: Gimana Kalau Pegang RPG?

HEBOH Brimob Tembak Mati Dua Temannya Pakai Senjata Laras Panjang, Netizen: Gimana Kalau Pegang RPG?


10Berita~ Brigadir Polisi Bambang Tejo, seorang prajurit Brigade Mobile (Brimob) Polda Jawa Tengah, diduga menembak dua rekannya hingga tewas. Penembakan brutal itu bahkan diakhiri dengan tembakan bunuh diri oleh pelaku.

Dua anggota Brimob yang menjadi korban penembakan adalah Brigadir Polisi Budi Wibowo (30 tahun) serta Brigadir Polisi Ahmad Supriyanto (35 tahun). Mereka sama-sama anggota Sub Detasemen IV Satuan Brimob di Pati, Jawa Tengah.

Menurut Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono, peristiwa terjadi saat ketiga anggotanya tengah menjaga lokasi pengeboran sumur minyak Sarana Gas Trembul di Dukuh Canggah, Desa Trembul, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, pada Selasa malam, 10 Oktober 2017.

"Kejadiannya pukul enam petang. Terjadi penembakan anggota Brimob terhadap rekannya sendiri yang menyebabkan tiga meninggal," kata Condro dalam konferensi pers di kampus Akademi Kepolisian di Semarang pada Rabu, 11 Oktober 2017.

Peristiwa itu diduga gara-gara permasalahan pribadi antaranggota saat mereka bertugas di lokasi. Berdasarkan penyelidikan sementara, ketiga anggota Brimob itu sempat cekcok hingga peristiwa penembakan terjadi.

Sejumlah saksi mata menyebutkan sempat terdengar beberapa kali letusan tembakan hingga tiga anggota itu  tergeletak dengan senjata laras panjang di sekitarnya. Polisi masih menyelidiki lebih mendalam untuk mengetahui latar belakang penembakan.

Netizen pun berkomentar.

Dgn kawan sendiri saja begini, gmn dgn rakyat? Pake RPG? > Prajurit Brimob Tembak Mati 2 Rekannya gara-gara Cekcok https://t.co/x1HHPGvAoI

— BUNG PARNO� (@BoengParno) October 11, 2017


Sumber: Portal Islam