OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.
Tampilkan postingan dengan label KHASANAH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KHASANAH. Tampilkan semua postingan

Senin, 17 Februari 2020

Prof. Kasman Singodimedjo: Islam Lebih Sempurna dari Pancasila

Prof. Kasman Singodimedjo: Islam Lebih Sempurna dari Pancasila


10Berita - Dam bukunya, “Renungan dari Tahanan,” Prof. Kasman Singodemedjo, mengajak umat Islam untuk menerima Pancasila.

Tapi, tulisnya, Bahwa umat Islam di samping itu masih punya anggapan bahwa Islam itu adalah lebih sempurna dari Pancasila, hal itu tentunya tidak akan, dan tidak seharusnya dianggap salah oleh siapa pun.

Bahkan, menurut Kasman, umat Islam keliru jika menganggap Pancasila lebih tinggi dari Islam.

Sebab, Islam itu didekritkan langsung oleh Allah sebagai satu-satunya agama yang diridhai-Nya. (QS 3:19)

Bahwa ternyata Pancasila dan bukan Islam yang dijadikan sebagai dasar negara, Kasman mengakui, hal itu sebagai ujian dari Allah, dan agar umat Islam berusaha mengubah dirinya sendiri, agar menuju kondisi yang lebih baik.

Saya telah merenungkan bertahun-tahun mengenai hal ini, kata Kasman, mengutip al-Quran surat ar-Rad ayat 11.

Tentang Islam dan Pancasila, Kasman merumuskan dengan ungkapannya, Bahwa Islam mempunyai kelebihan dari Pancasila, maka hal itu adalah baik, pun baik sekali untuk/bagi Pancasila itu sendiri dan pasti tidak dilarang oleh Pancasila, bahkan menguntungkan Pancasila, karena Pancasila akan dapat diperkuat dan diperkaya oleh Islam.

Demikian tegas tokoh Muhammadiyah yang juga Pahlawan Nasional itu. [mc]

*Dr. Adian Husaini (Dewan Pendiri Insists).

(Lebih jauh tentang Islam dan Pancasila, lihat buku Pancasila Bukan untuk Menindas Hak Konstitusional Umat Islam)

Sumber: konten islam

Rabu, 11 Oktober 2017

Konsepsi Rezeki Nan Indah

Konsepsi Rezeki Nan Indah

10Berita,  JAKARTA-- Sang pemegang kendali dan pembagi rezeki bagi umat manusia hanyalah Allah SWT. Sang Khalik telah menentukan rezeki setiap anak Adam yang hidup di muka bumi ini. Ada yang mendapat limpahan rezeki, tetapi banyak pula yang pundi-pundi rezekinya terbatas.

Kendati setiap orang selalu berharap dan berdoa agar senantiasa mendapat rezeki yang melimpah. Namun, tak ada yang bisa mengetahui kepastian mengenai rezeki. Soal kapan, di mana, dan jumlah rezeki yang akan diperoleh berada di luar batas kemampuan akal dan rasio manusia.

Upaya manusia untuk mengais rezeki pun sangat beragam. Ada orang yang bisa meraup jutaan atau bahkan miliaran rupiah dalam sekali tanda tangan. Namun, banyak pula orang yang bekerja berat hanya mendapat belasan hingga puluhan ribu. Malah, tak sedikit orang yang pulang ke rumahnya dengan tangan hampa.

Di balik setiap rahasia pasti terkandung hikmah. Syekh Muhammad Mutawwalli Sya'rawi, seorang tokoh yang piawai menafsirkan Alquran, dengan analisisnya yang tajam mencoba menuliskan hasil pemikiran dan renungannya terhadap satu dimensi utama manusia, yakni mencari rezeki.

Syekh menjabarkan hal ihwal rezeki yang kerap ditanyakan banyak pihak. Menteri Urusan Wakaf dan Al-Azhar Republik Arab Mesir pada 1976-1978 itu menulis kitab berjudul Tilka Hiya al-Arzaq. Sebuah risalah sederhana yang berusaha menguak hikmah di balik sejumlah fenomena menarik soal pencarian rezeki.

Tokoh kelahiran Daqadus, sebuah desa di Provinsi Daqahlia, Republik Arab Mesir, memulai kitabnya dengan mengupas sebuah pertanyaan yang kerap dilontarkan anak Adam: mengapa manusia ditakdirkan memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda? Bukankah jika berkehendak, Allah pasti jadikan mereka dengan kapasitas dan kualitas diri yang sama?

Menurut Syekh Sya'rawi, di balik perbedaan tersebut ada manfaat dan hikmahnya. Allah SWT hendak menunjukkan dengan adanya perbedaan itu umat manusia bisa saling melengkapi satu sama lain, sebagaimana malam yang membutuhkan siang, ujarnya.

Allah SWT berfirman dalam surah al-Lail (92) ayat 1-4: Demi malam, apabila menutupi. Demi siang apabila terang-benderang. Demi penciptaan laki-laki dan perempuan. Sungguh usahamu memang beraneka macam. Menurut Syekh Sya'rawi, ayat itu menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan, lemah, dan kuat, mempunyai tugas dan peranan masing-masing.

Sedangkan, ayat keempat surah al-Lail, kata Syekh Sya'rawi, menunjukkan betapa usaha setiap manusia dalam menjemput rezeki amat beraneka ragam. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi jika kemampuan tersebut sama rata, tak akan ada lagi orang yang mau berprofesi sebagai pembantu, guru, tukang kebun, petani, ataupun nelayan. Syekh Sya'rawi menegaskan, dengan perbedaan itulah manusia saling melengkapi dan menguatkan.

Sumber: Republika

Senin, 09 Oktober 2017

Ternyata Berbahaya Tempel Stiker `Ayah, Ibu, Anak` di Mobil, Warga Florida Justru Jadi Incaran Penjahat

Ternyata Berbahaya Tempel Stiker `Ayah, Ibu, Anak` di Mobil, Warga Florida Justru Jadi Incaran Penjahat



10Berita - Pemandangan stiker susunan anggota keluarga yang tertampang di kaca belakang mobil bukanlah pemandangan yang baru. Namun, tahukah Anda stiker ini bisa menarik perhatian pelaku tindak kejahatan?

Dilansir dari Dailymail, dikutip liputan6.com Jumat (4/12/2015), pihak kepolisian memperingatkan bahaya stiker `My Family` di mobil. Mereka percaya, stiker itu secara langsung memberikan informasi kepada orang yang salah.

Ya, hal inilah yang dialami Kathleen Wiggins yang tinggal di Florida. Ia tak menyangka stiker yang mengungkap profesi suami sebagai tentara angkatan laut membuatnya jadi incaran penjahat.

Stiker itu secara tidak langsung memberitahu bahwa ia sering sendiri di rumah. Parahnya lagi, dalam stiker itu ada informasi bahwa ia hanya tinggal dengan anak-anak dan anjing kecil.

Jangan pasang stiker keluarga di mobil

Seorang Kriminolog Bond University sekaligus mantan polisi Terry Goldsworthy menuturkan, stiker seperti itu sama saja membuka kelemahan. Ia pun mengharamkan informasi sejenis terpampang ke publik.

Goldsworthy pun mengingatkan, informasi itu bisa dimanfaatkan pihak lain untuk berbagai motif kejahatan.

"Ketika mereka mengetahui struktur keluarga, mobil dan rumah Anda, sementara stikernya mungkin tidak penting," kata dia.

Data ini diperkuat laporan FBI pada 2012 yang mengungkap lebih dari dua juta tindak pencurian di AS, yang mana lebih dari 75 persen terjadi di rumah. So, tetap waspada ya...

Sumber: www.beritaislamterbaru.org

Senin, 21 Agustus 2017

3 Waktu Sholat Ini Jadi Waktu Berbahaya Untuk Mandi

3 Waktu Sholat Ini Jadi Waktu Berbahaya Untuk Mandi


Saat udara begitu panas, membuat tubuh Anda menjadi cepat lengket. Hal pertama yang ingin dilakukan Anda saat itu pastilah mandi. Ya, meskipun tadi pagi atau tadi sore sudah mandi seperti biasa.

Boleh saja mandi lebih dari dua kali sehari, tetapi Anda perlu tahu tiga waktu yang tidak disarankan untuk mandi.

Menurut rumus kesehatan, pada waktu-waktu itu kondisi jantung sedang melemah, sehingga berisiko menyebabkan kematian mendadak. Berikut waktu yang kurang tepat untuk mandi:

1. 30 Menit Setelah Shalat Ashar
Anda tidak disarankan untuk mandi lewat pukul 15.00-an, karena kondisi darah dalam tubuh sedang dalam keadaan panas.

Sehingga, mandi pada waktu tersebut dapat mengakibatkan rasa lelah dan letih yang berisiko mengalami kematian mendadak.

2. Setelah Magrib
Pada pukul 18.00-19.00, kondisi jantung mulai lemah. Jika Anda mandi pada jam-jam tersebut, tubuh bisa kaget dan mengalami kematian mendadak.

Selain itu, mandi pada waktu itu dapat meningkatkan terjadinya risiko penyakit paru-paru basah.

3. Sesudah Isya Hingga Pukul 24.00
Jantung akan beristirahat sesudah waktu Isya (sekitar pukul 19.00 lewat).

Mandi pada saat itu akan menyebabkan terjadinya kerusakan jantung. Bahkan, mandi pada waktu itu juga merupakan salah satu penyebab utama Anda mengalami penyakit reumatik.

Intinya, mandi sesudah pukul 19.00 hingga tengah malam memang tidak disarankan.

Namun bukan berarti Anda tak boleh mandi, ya. Kalau ingin mandi karena kegerahan, ini lho waktu yang tepat untuk mandi:

1. Pagi Hari
Mandi pada pagi hari sangatlah disarankan karena air memiliki kandungan ozon yang tinggi, sehingga membuat tubuh Anda menjadi lebih segar dan awet muda.

Tak hanya itu, mandi pada pagi hari juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

2. Waktu Ashar
Mandi setelah ashar bisa meningkatkan risiko kematian mendadak. Berbeda halnya jika Anda mandi pada waktu ashar.

Pasalnya akan membuat tubuh Anda menjadi lebih segar dan mampu meningkatkan kekebalan tubuh. Hasilnya, Anda tak mudah terserang penyakit.

Nah, sudah tahu kan kapan waktu mandi yang tidak disarankan, dan waktu yang tepat untuk mandi? Coba ikuti agar Anda bisa segar dan tetap sehat.

Sumber: intisari.grid.id

Sabtu, 01 Juli 2017

Jawaban Paul Pogba Saat Ditanya tentang Islam dan Terorisme

Jawaban Paul Pogba Saat Ditanya tentang Islam dan Terorisme

10Berita - Paul Pogba tak pernah sungkan menunjukkan identitas keislamannya. Sejak “berkarir” di Juventus hingga kini jadi punggawa Manchester United (MU), Pogba selalu bangga sebagai seorang muslim.

Karenanya ketika ada wartawan yang bertanya tentang Islam dan terorisme, Pogba melontarkan jawaban yang tegas.

“Membunuh manusia adalah perbuatan gila. Saya tegaskan itu bukanlah Islam. Saya yakin semua orang sebenarnya tahu akan hal ini,” kata Pogba, Jumat (30/6/2017), saat diwawancarai Majalah Esquire.

Pemain bola yang memecahkan rekor transfer pemain termahal di dunia itu menegaskan, sejumlah peristiwa berdarah di dunia selama ini merupakan fase yang berat bagi umat Islam sebagai pihak tertuduh. Ia mengungkapkan, umat Islam merasakan kesedihan mendalam atas tuduhan itu, namun menurutnya semuanya harus tetap dihadapi.

Pemuda berusia 24 tahun itu pun menyemangati umat Islam untuk tidak menyerah.

“Kita tak boleh berhenti menjalani kehidupan, kita semua harus melawan perbuatan-perbuatan keji (terorisme) ini. Kita tidak boleh menyerah,” tandasnya.

Pogba dinilai sebagai muslim pemain bola yang berhasil menyeimbangkan prestasi dan kebanggan berislam. Ketika memenangkan Liga Eropa, ia menyebut kemenangan itu sebagai kebangkitan Manchester (pasca ledakan bom yang menewaskan 22 orang). Pogba juga baru saja menunaikan umrah sebagai bentuk rasa syukurnya setelah MU menjuarai Liga Eropa.

Sumber: [Tarbiyah]

Senin, 10 April 2017

Ada Apa di Hari Senin?

Ada Apa di Hari Senin?

Oleh: Rohmat Saputra


“I Hate Monday”

Potongan kalimat diatas merupakan ungkapan beberapa orang, atau sebagian orang yang membenci hari senin. Lantas, ada apa dibalik hari senin?

Ada sebuah penelitian di negara paman Sam, Amerika, bahwa detak jantung manusia bisa memengaruhi kesehatan manusia. Dihari senin, detak jantung para warga AS biasanya semakin meningkat.

Salah satu sebabnya, dihari tersebut sebagian pekerja atau karyawan memulai aktifitas kembali sehabis liburan. Mereka merasakan stres, karena bisa jadi banyak uang yang dihabiskan pada hari liburnya.

Dalam pandangan Islam, hari senin adalah hari yang baik dan memiliki keutamaan. Berikut alasan kenapa hari senin menjadi hari yang baik bagi umat Islam.

Nabi Muhammad lahir, mendapat  wahyu dan Meninggal dihari senin.

Nabi Muhammad lahir dan meninggal pada hari senin, Rasulullah pun mendapat wahyu di hari tersebut.

Dalam Shahih Muslim dari hadits Abu Qatadah Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang puasa hari Senin, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

“ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيْهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيْهِ.”

“Hari tersebut merupakan hari aku dilahirkan, dan hari aku diutus atau diturunkannya al-Qur-an kepadaku pada hari tersebut.” (Ini merupakan bagian dari hadits Abu Qatadah al-Anshari Radhiyallahu anhu yang diriwa-yatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya (II/819) Kitaabush Shiyaam.)

Semua amalan para hamba diangkat.

Dihari senin juga amalan manusia akan diangkat. Maka dari itu, Rasulullah menganjurkan puasa sunnah, yaitu puasa senin dan kamis.

Karena Rosulullah suka jika amalannya diangkat, sedangkan beliau dalam kondisi puasa.

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ اْلإِثْنَيْنِ وَالْخَمِيْسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya: “(pahala) Amalan di angkat pada hari senin dan kamis, maka aku menyukai jika ketika amalanku di angkat aku dalam keadaan berpuasa.” (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).(Hadits ini diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dalam Sunannya (III/122) Kitaabus Shaum bab Maa Jaa’a fii Shaum Yaumil Itsnain wal Khamiis dari Abu Hura-irah. At-Tirmidzi mengatakan, “Hadits ini Hasan Gharib.” Namun menurut Abu Dawud hadits ini memiliki syahid (penguat). Lihat Sunan Abi Dawud Ma’a Badzlil Majhuud (XI/304) Kitabush Shaum bab Shaum Yaumil Itsnain wal Khamiis).

Pintu-pintu syurga akan terbuka.

Pada dua hari ini, selain amalan akan diangkat, pintu-pintu langitpun akan terbuka. Sebab ada pengampunan dari Allah bagi orang yang tidak menyekutukan Allah, terkecuali jika dia bermusuhan dengan saudaranya.

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

“تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ، فَيُقَالُ: أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا.”

Artinya: “Pintu-pintu Surga di buka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Alloh dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap orang ini sampai keduanya berdamai.” (HR. Muslim)

Maka sangat berseberangan dengan apa yang dibenci oleh orang yang orientasinya hanya dunia dengan manusia yang orientasnya akherat. Sebagai muslim, tidak pantas ikut-ikutan membenci salah satu hari yang memiliki sejarah dan keutamaan tersebut. Justru hari diawal memulai sebuah pekerjaan adalah dengan semangat. Tidak ada kata benci dari hari-hari itu. Yang dibenci ialah saat dihari seorang muslim memiliki catatan maksiat. Kelalaianya itu membuat hina dan derajatnya turun dimata Allah dan makhluk.

Semua hari akan menjadi baik bila disikapi dengan fokus terhadap tujuan mulianya, yaitu Ridho Allah ta’ala. Bukan hanya hari, bahkan tiap detikpun bisa berbuah pahala. Dengan begitu tidak ada kata waktu yang terbuang dengan sia-sia. Dan saat berkerja, ia akan menunjukkan keprofesionalitasnya sebagai orang yang bertanggung jawab akan amanah yang diberikannya. Wallahu a’lam bisyowab. []

Sumber: Islampos