OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.
Tampilkan postingan dengan label JATENG. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label JATENG. Tampilkan semua postingan

Rabu, 27 Juni 2018

Exit Poll LKPI: Sudirman Said-Ida Fauziah Unggul

Exit Poll LKPI: Sudirman Said-Ida Fauziah Unggul

10Berita Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) melakukan survei Exit Poll pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah. Hasil dari Exit Poll LKPI menyatakan prediksi pasangan Sudirman Siad-Ida Fauziah yang kemungkinan besar akan menang di Pilkada Jawa Tengah.

Hasil Exit Poll LKPI ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif LKPI Arifin Nur Cahyono dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (27/6). Arifin menyatakan bahwa perlu ada ketegasan atas hasil yang ada ke depannya. Sebab, posisi yang cukup jauh antara pasanagan Sudirman-Ida dengan lawannya, Ganjar-Taj Yasin.

“Posisi yang cukup jauh menjadikan pasangan calon Sudirman dan Ida Fauziah diperkirakan akan mendapat banyak tekanan di tingkat KPU, diperlukan ketegasan atas hasil yang ada,” ujar Arifin, dikutip dari Aktual.

Dari data yang masuk pada survei Exit Poll LKPI ini adalah 3.686, dari seluruh TPS Kabupaten/kota di Jawa Tengah dengan jawaban dari pemilih di TPS yang sudah melakukan pencoblosan di bilik suara mulai 08.00 WIB sampai dengan pukul 09.30 WIB pagi waktu Indonesia Barat, menunjukan pasangan Nomor Urut 1 pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin dipilih sebanyak 43,1 persen. Sedangkan, pasangan nomor urut 2 pasangan Sudirman Said-Ida Fauziah 54,7 persen dan yang tidak menjawab sebanyak 2,2 persen.

Arifin mengatakan bahwa alasan masyarakat  memilih kandidat yang dipilih di Bilik suara karena program kerja yang ditawarkan 45,6 persen, Karena  bersih dari korupsi -nya 41,3 persen, diusung oleh partai yang menjadi pilihan 10,9 persen, dan yang Tidak menjawab 2,2 persen.

Sumber : Ngelmu.co

Hasil Survei Pilgub Jateng: Wouw Banget, Pengaruh Prabowo?

Hasil Survei Pilgub Jateng: Wouw Banget, Pengaruh Prabowo?

10BeritaJAKARTA - Direktur Eksekutif Laju Survei Indonesia Sobirin mengatakan berdasar hasil survei lembaganya, elektabilitas pasangan cagub – cawagub Jateng Sudirman Said - Ida Fauziyah mengungguli pasangan Ganjar Pranowo - Taj Yasin di akhir masa kampanye.

Elektabilitas pasangan yang diusung Gerindra, PKB, PAN dan PKS itu mencapai 54,1 persen. Sementara pasangan petahana yang diusung PDI-P, PPP, Nasdem, dan Demokrat hanya mencapai 43,5 persen.

"Menjelang akhir masa kampanye Ganjar sempat dipanggil KPK (terkait kasus e-KTP) tapi kemudian menyampaikan berhalangan karena sedang kampanye. Kemungkinan hal ini memberi dampak negatif pada elektabilitas Ganjar-Yasin," ujar Sobirin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/6).

Sobirin juga menyimpulkan, naiknya elektabilitas Sudirman - Ida kemungkinan karena turunnya Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto ke sejumlah daerah di Jawa Tengah pada masa kampanye.

Survei dilakukan pada 3-20 Juni lalu dengan melibatkan 1.068 responden. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Hasil survei Laju Survei Indonesia hampir sama dengan hasil survei Roda Tiga Konsultan dan Lembaga Kajian Pemilu Indonesia yang dirilis sebelumnya. Ketiga lembaga ini menempatkan elektabilitas Sudirman Said-Ida lebih unggul dari Ganjar-Yasin.

Sementara lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menempatkan elektabilitas Ganjar-Yasin lebih unggul.

SMRC merilis elektabilitas Ganjar Yasin 70,1 persen dan Sudirman-Ida 22,6 persen. LSI Denny JA merilis elektabilitas Ganjar-Yasin 54 persen, sedangkan Sudirman-Ida 13 persen.(gir/jpnn)

Sumber : jppn

Selasa, 26 Juni 2018

Hasil Survei Terbaru Pilgub Jateng, Bikin Kaget!

Hasil Survei Terbaru Pilgub Jateng, Bikin Kaget!

10Berita  ,SEMARANG- Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) merilis hasil survei elektabilitas cagub – cawagub Jateng. Jika tiga hasil survei sebelumnya pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen unggul baik dalam tingkat elektabilitas maupun popularitas, hasil survei LKPI yang dilakukan pada 5-20 Juni lalu itu menyebut pasangan Sudirman-Ida unggul tipis.

Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) Region Jateng, Onesimus Hihika, ada dua hal pokok yang membuat pasangan yang diusung PAN, Gerindra, PKB, dan PKS ini unggul atas pasangan Ganjar-Taj Yasin. Adalah kasus dugaan korupsi E-KTP yang menyeret nama Ganjar yang menggerus elektabilitas dalam dua bulan terakhir ini. “Pemanggilan Ganjar Pranowo oleh KPK semakin menguatkan dugaan di masyarakat akan keterlibatan Ganjar Pranowo dalam kasus E-KTP,” kata Onesimus Hihika dalam paparan hasil Survei Pendapat Masyarakat yang bertema mengukur persepsi dan pilihan masyarakat Jateng terhadap dua pasang calon Gubernur –Wakil Gubernur Jateng periode 2018-2023 yang digelar di Grand Candi Hotel, Minggu (24/6).

Dalam survei tersebut, LKPI menggunakan metode deskriptif dengan melakukan penyebaran kuesioner pada 5 -20 Juni 2018 dengan jumlah responden sebanyak 1.245 orang yang diambil dari populasi DPT Pilgub Jateng sebanyak 27.068.125 pemilih. Sedangkan pemilihan responden menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error+/-2,78 persen.

Temuan dan hasil survei berdasarkan sebaran demografi, pasangan Ganjar -Taj Yasin banyak dipilih generasi milenial berusia antara 17-25 tahun sebesar 41,8 persen, sedangkan pasangan Sudirman-Ida dipilih 41,4 persen, dan 16,8 persen belum memilih.

Pasangan Sudirman-Ida unggul untuk usia pemilih 26-40 tahun sebesar 50,3 persen, sedangkan pasangan Ganjar –Taj Yasin 38,5 persen dan 11,2 persen belum memilih.

“Untuk pemilih usia 41 tahun ke atas, lebih memilih pasangan Sudirman-Ida sebesar 47,2 persen, pasangan Ganjar-Taj Yasin sebesar 37,1 persen, dan sisanya 15,7 persen belum memilih,” ungkapnya.

Onesimus menambahkan, dengan penangkapan beberapa kepala daerah yang berasal dari PDIP, khususnya Kabupaten Purbalingga, membuat kepercayaan masyarakat terhadap PDIP menjadi turun.

“PDIP merupakan partai pengusung utama Ganjar Pranowo-Taj Yasin,” imbuhnya.Selain itu, lanjut dia, dengan kebangkitan politik Islam tidak dapat dipungkiri menjadi eskalasi politik nasional, turut terasa di Jateng. Kecenderungan pemilih, sangat memperhatikan hal tersebut.

Kondisi tersebut, diperkuat dengan adanya seruan dari PBNU melalui ketua umumnya, Said Aqil, agar seluruh pengurus dan warga Nahdliyin bekerja dan memenangkan pasangan Sudirman-Ida. “Dengan demikian, kekuatan politik Islam yang tercermin dalam partai politik, yakni PKB, PAN dan PKS cukup solid untuk memenangkan pasangan SudirmanSaid-Ida Fauziah,” tambahnya.

Sedangkan kubu Ganjar -Taj Yasin, imbuhnya, hanya PPP yang mendukung. Itupun dari basis massa PPP yang mayoritas kaum Nahdliyin, sehingga dukungan tersebut dinilai sangat lemah.

Dalam survei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia ini juga menemukan sebanyak 74,8 persen masyarakat sudah memiliki pilihannya sendiri. Mereka cenderung militan untuk mendukung pasangan calon yang mereka anggap mewakili kepentingan politik untuk membawa Jateng ke arah yanglebih baik. Sedangkan sebanyak 25,2 persen responden masih bisa berubah-ubah pilihannya.

“Dapat disimpulkan siapapun yang akan menjadi pemenang dari Pilgub Jateng, akan memperoleh kemenangan yang sangat tipis,” paparnya.

Seperti diberitakan Jawa Pos Radar Semarang sebelumnya, dalam survei yang dilakukan lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), tingkat elektabilitas Ganjar-Taj Yasin masih unggul dan melampaui pasangan Sudirman-Ida di Pilgub Jateng 2018. Pasangan Ganjar-Taj Yasin memperoleh elektabilitas sebesar 70,1 persen, sedangkan Sudirman-Ida mendapat 22,6 persen. Sisanya sebesar 7,3 persen menjawab tidak tahu.

Sementara, untuk tingkat popularitas masing-masing calon, Ganjar masih menjadi calon yang menempati urutan teratas dengan 89 persen, urutan kedua Sudirman Said 50 persen, disusul Ida Fauziah 33 persen, serta Taj Yasin 31 persen.

Pasangan Ganjar-Taj Yasin juga unggul dalam survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Tingkat elektabilitas pasangan Ganjar -Taj Yasin sekitar 54 persen, sedangkan Sudirman -Ida 13 persen.

Elektabilitas Ganjar-Taj Yasin ini naik 3,7persen menjadi 54 persen dari April lalu yang hanya 50 persen. Sedangkan pasangan Sudirman-Ida naik 2,5 persen menjadi 13 persen dari April lalu yang hanya 10,5 persen. Alasannya, karena adanya perilaku pemilih yang berubah atau berpindah pilihan partai untuk kalangan grassroot.

Untuk tingkat popularitas, menurut survei LSI Denny JA, Ganjar memiliki popularitas 96.6 persen. Sedangkan Sudirman hanya 63.9 persen. Selain itu, kepuasan kinerja Ganjar pada periodelalu mencapai 71 persen dan itu potensi bisa terpilih lagi.(hid/ida)

Sumber : jpnn

1000 Advokat Kawal Sudirman-Ida Fauziyah

1000 Advokat Kawal Sudirman-Ida Fauziyah

10Berita , SEMARANG – Sejumlah 1000 advokat menyatakan komitmen untuk mengawal dan membela  Sudirman Said-Ida Fauziyah dalam perhelatan Pilgub Jateng 2018. Sikap para advokat yang berasal dari berbagai organisasi profeai advkat inu karena merasa terpanggil untuk  mewujudkan Pilgub yang bersih, jujur dan adil.

“Sebab, sekecil apa pun kecurangan atau pelanggaran jelas akan menciderai proses Pilgub Jateng yang becik tur nyenengke,” kata Sunarto, inisiator gerakan, Senin (25/6) di Posko Perjuangan Merah Putih, Pamularsih, Semarang.

Menurt Cak To, begitu Sunarto dipanggil, 1000 advokat ini sepakat memberikan batuan advokasi independen kepada Sudirman Said – Ida Fauziyah.

Cak To menyampaikan,  tujuan pembentukan tim advokat independen ini untuk mengawal Pilgub Provinsi Jawa Tengah agar bersih dan jurdil. Ia tak ingin, ada sedikitpun kecurangan dalam pelaksanaan Pilgub Jateng periode 2018-2023.

“Pembelaan ini sifatnya sukarela yang berawal dari kepedulian tim advokasi, bahwa kebenaran, keberanian, kewajiban mutlak dibutuhkan dalam mengawal Sudirman-Ida,” ujarnya.

Joko Sutrisno atau Mbah Joko, inisiator lainya menambahkan, bersama Cak To dironya mengajak sejumlah elemen yang bergerak di bidang hukun  luntuk mensukseskan Pilgub yang bersih dan jurdil.

“Sebaggai Advokat dan Kurator yang memiliki jaringan nasional, kami menghubungi sahabat dan teman-teman dalam jumlah yang sangat banyak. Dan ini semua murni datang dari keinginan nurani teman-teman advokat,” terang dia.

Joko menambahkan, seluruh advokat yang bergabung memang murni untuk mengawal Sudirman–Ida Fauziyah. Sosok pasangan tersebut dinilai sangat layak dan bisa membangun Jateng menjadi lebih baik lagi.

“Mereka sosok yang bersih dan track record pasangan nomor urut 2 tersebut sama sekali tak ada bermasalah dengan hukum,” tambahnya.

Dukungan diberikan setelah, ia bersama dengan sejumlah rekan advokat lainnya menemukan kesamaan visi  dalam  membangun Jateng.  

Joko mengungkapkan, advokat yang bergabung tidak hanya di Jateng, tetapi dari seluruh Indonesia. Mereka siap memback up dan mengawal Sudirman – Ida Fauziyah dalam Pilgub Jateng.

“Kami akan mengawal, jangan sampai satu suara pun Sudirman hilang akibat kecurangan atau terror atau lainnya,” tandas dia.

Sumber : Ngelmu.co

Senin, 25 Juni 2018

Ronda Keliling Cegah Politik Uang, Sudirman Ida Didoakan Warganet Menang

Ronda Keliling Cegah Politik Uang, Sudirman Ida Didoakan Warganet Menang


10Berita, Tim Pemenangan dan Relawan Sudirman Said-Ida Fauziyah bakal turun tangan mengamankan dan mengawal suara sampai tingkat TPS.

Hal itu dilakukan sebagai upaya agar tidak ada kecurangan dalam Pilgub Jateng, Rabu 27 Juni 2018. Salah satunya dengan menggelar ronda keliling di setiap TPS se Jawa Tengah.

"Ini sebagai upaya untuk menjaga marwah Pilgub Jateng agar tak terjadi kecurangan, ataupun politik uang di Jateng," kata Juru Bicara Tim Pemenangan Sudirman Said-Ida Faiziyah, Sriyanto Saputro seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJateng.

Ia menambahkan, seluruh kader dan relawan akan menggerakan ronda keliling atau roling di setiap TPS se Jateng. Gerakan ini sekaligus untuk memastikan semua warga Jateng bisa hadir dan menggunakan hak pilihnya.

"Karena sampai saat ini masih ada persoalan DPT bermasalah. Kami ingin KPUD menyelesaikan maksimal Senin 25 Juni 2018," ujarnya.

Warganet pun berkomentar.


— ~GeMa TGB~ (@depe_pgas) June 25, 2018


Sumber : PORTAL ISLAM

[PilGub Jateng] VULGAR DAN MENJIJIKKAN! Gelar Kampanye Bertema Halalbihalal, Ganjar-Yasin Undang Biduan Erotis, Warganet MERADANG

[PilGub Jateng] VULGAR DAN MENJIJIKKAN! Gelar Kampanye Bertema Halalbihalal, Ganjar-Yasin Undang Biduan Erotis, Warganet MERADANG


10Berita, Paslon Ganjar-Yasin dan Sudirman-Ida beda secara diametris. Salah satunya; corak kampanye.

Keduanya menggelar konser musik. Tapi Pilihannya beda. Sudirman-Ida merangkul grup musik religi milenial: Sabyan Gambus. Kostum mereka santun. Gaya rilex. Fun n cool. Alunan nadanya teduh. In short, apiik tenan rek.

Sedangkan Ganjar-Yasin pilih tema "halal bi-halal". Musiknya dangdutz. Biduan wanita dibalut rok sejengkal warna merah. Paha diumbar. Celana dalam nyaris tersingkap. Lekuk tubuh meliuk bagai ular. Hotz. Bokong goyang. Maju-mundur. Ngangkang Di hadapan "Ganjaran-Pria".

Goyangannya keras. Sedemikian keras hingga mungkin bisa patahkan batang bambu elastis. Seronok. She's a nasty hardcore ball-breaker.

Penyanyi itu joged di depan layar backdrop. Ada simbol-simbol partai di situ. Gambar muka Taj Yasin senyam-senyum.


Mayoritas netizen teriak "Astaghfirullah Al Adzim". Pro Ganjar-Yasin nyeletuk; "dikasi nikmat kok pura-pura bego".

Sebagian menilai show itu ngga layak. Masuk kategori "pornoaksi". Merendahkan harkat martabat perempuan. Legacy Ibu Tien Suharto mereka hancurkan.

Menurut saya, itu vulgar. Sedikit porno. "Pornography use has serious, negative side effects," kata Ann Tolley.

Pornography is unhealthy. Bisa rusak otak. Tidak baik bagi generasi muda. Atraksi panaz triger libido. Manjakan syahwat. Alhasil, kasus anak di luar nikah marak. Mereka itu jadi anak haram (haram jaddah). Kasian.

Sedangkan "vulgaritas" berkaitan dengan karakter kasar, ofensif, lacking in refinement or good taste; uncultured; ill bred.

Di Era Victorian, "vulgaritas" identik artinya dengan beberapa aktifitas seperti berpakaian tidak pantas dan perilaku sejenis.

Penulis: Zeng Wei Jian
---------
Berikut tanggapan warganet:


Cuplikan video:
(https://youtu.be/1m7DkwiOME0)

Sumber :Portal Islam 

Minggu, 24 Juni 2018

[PilGub Jateng] FAKTA! OGAH Pilih Ganjar-Yasin, 80.9% Masyarakat Jateng Percaya Ganjar Terseret Korupsi e-KTP

[PilGub Jateng] FAKTA! OGAH Pilih Ganjar-Yasin, 80.9% Masyarakat Jateng Percaya Ganjar Terseret Korupsi e-KTP


10Berita, Lembaga kajian politik sosial masyarakat Jawa bekerjasama dengan LKPI melakukan penelitian dan jajak pendapat masyarakat Jawa Tengah terhadap kedua tokoh yakni Ganjar Pranowo dan Sudirman Said.

Berdasarkan hasil, survei ini menunjukan bahwa masyarakat Jawa Tengah sangat menginginkan pemimpin yang jujur dan bersih serta tidak terindikasi mencuri uang negara.

“Dan dari jumlah masyarakat yang dilibatkan dalam survei, mayoritas memilih pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah, dengan alasan bersih dari kasus korupsi,” ujar Direktur Kajian Bidang Politik Jawa, Tubagus Alvin S.Pol, Sabtu 23 Juni 2018.

Apalagi, kata dia, masyarakat Jawa Tengah, secara kultur punya pandangan terkait kepemimpinan yang dituntut harus menjadi pemimpin jujur dan bisa dijadikan suri tauladan bagi masyarakat.

“Sudah dipastikan kekalahan Ganjar Pranowo disebabkan karena terpaan pemberitaan dan fakta persidangan atas pengakuan Setya Novanto, Muhamamd Nazarudin soal keterlibatannya menerima fee proyek e-KTP,” tambahnya.

Sementara itu, calon Wakil Gubernur pasangan Ganjar, yakni Taj Yasin juga tidak banyak bisa membantu meningkatkan elektabilitas dari jaringan NU, sebab yang didukung oleh NU adalah cawagubnya Sudirman Said.

Survei yang melibatkan 2.220 responden ini menilai, dari dua tokoh itu, sebanyak 89,6% mengatakan Sudirman Said adalah tokoh yang bersih dari korupsi bahkan berani membongkar ‘Skandal Korupsi’.

Ketika responden ditanya apakah percaya jika Ganjar Pranowo terlibat kasus e-KTP seperti pengakuan Setya Novanto dan Nazarudin? Hampir 80,9% percaya. Dan sebanyak 19.1% tidak percaya.

Begitu juga dengan pertanyaan, “Jika Pilkada Jawa Tengah digelar pada hari ini siapa yang akan bapak-ibu pilih antara Ganjar Pranowo dan Sudirman Said sebagai Gubernur Jawa Tengah”.

Secara spontan 50,8% responden mengaku akan memilih Sudirman Said sebagai Gubernur Jawa Tengah dan sebanyak 40.7% memilih Ganjar Pranowo sebagai Gubernur. Sisanya 8,5% tidak menjawab.

“Alasan dari 51,3% yang memilih Sudirman Said, karena ingin Jawa Tengah dipimpin oleh tokoh yang tidak tersandera oleh kasus Korupsi e-KTP. Sementara yang 43,8 % memilih Ganjar Pranowo beralasan jika Ganjar terlibat kasus e-KTP maka masih ada wagubnya yang akan menggantikannya,” paparnya.

Sudirman-Ida juga dipilih 52,4% responden, saat ditanya soal partai pendukungnya yakni Gerindra, PKB, PKS dan PAN. Sementara pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin yang diusung PDIP, PPP, Demokrat, dan NasDem, hanya dipilih 45,2% dan sisanya 2.4% tidak menjawab.

Dalam penelitian ini, lembaga kajian politik sosial masyarakat Jawa yang bekerja sama dengan LKPI mengunakan metode jajak pendapat dengan cara wawancara dan kuisioner kepada 2.220 warga Jawa Tengah yang terpilih secara proposional dan tersebar di 35 Kab/Kota.

Responden ditentukan dari populasi DPT Pilkada 2018 sebanyak 27.068.125 orang. Penelitian ini mengunakan metode multistage random sampling dengan margin of erraor -/+ 2,08 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen survei dilaksanakan mulai tanggal 7 – 20 Juni 2018.

Perlu diketahui juga dalam persidangan kasus mega korupsi e-KTP, terdakwa Setya Novanto sempat menyebut Petahana Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, telah menerima fee proyek e-KTP sebesar 500 ribu US Dollar, meski langsung dibantahnya.

Sudah beberapa kali Ganjar Pranowo pun dipanggil penyidik KPK terkait kasus korupsi proyek e-KTP. Bahkan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu bakal diperiksa sebagai saksi terkait tersangka Markus Nari.

Berbeda dengan pesaingnya yakni Sudirman Said. Walaupun dia juga bersentuhan dengan Setya Novanto, tetapi Sudirman justeru mengungkap tentang kasus ‘papa minta saham Freeport’ yang melibatkan Setya Novanto dan petinggi Freeport yang berujung pada mundurnya politisi Golkar itu dari posisinya sebagai Ketua DPR RI.

Akibatnya, Sudirman Said juga dicopot dari Kabinet Joko Widodo karna dianggap telah berani membuka skandal besar. Menarik untuk diteliti suara masyarakat terkait Ganjar Pranowo dan Sudirman Said sebagai tokoh utama yang akan berlaga di Pilkada Jawa Tengah 2018.

Sumber: aktual

Sabtu, 23 Juni 2018

[PilGub Jateng] MENGEJUTKAN! PUJI Mbak Ida Fauziyah, Manajer Litbang KOMPAS Ungkap Alasan Naiknya Elektabilitas Sudirman - Ida

[PilGub Jateng] MENGEJUTKAN! PUJI Mbak Ida Fauziyah, Manajer Litbang KOMPAS Ungkap Alasan Naiknya Elektabilitas Sudirman - Ida


10Berita, Pada Debat Terbuka III Pilgub Jateng sebagai rangkaian dari pilkada serentak 2018 yang digelar di Hotel Patra, Kota Semarang, Jateng, Jumat 22 Juni 2018 calon wakil gubernur (cawagub) nomor urut 2, Ida Fauziyah, dianggap sebagai bintang utamanya. Hal itu diungkapkan Manajer Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas, Toto Suryaningtyas, pada program Pasca Debat Pilgub Jateng di Kompas TV.

Menurutnya, Ida Fauziyah mulai terlihat sangat menonjol pada akhir debat sehingga patut dinilai sebagai bintangnya.

"Mengejutkan, ternyata Bu Ida Fauziyah itu artikulatif sekali. Kalau menurut saya, salah satu bintangnya justru Bu Ida Fauziyah malam hari ini," ungkap Toto.

Toto menjelaskan jika penampilan Ida Fauziyah pada Debat Terbuka III Pilgub Jateng 2018 dapat meningkatkan elektabilitas pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah.

"Kalau elektabilitas dari pasangan ini [Sudirman Said-Ida Fauziyah] naik, dugaan saya faktor Bu Ida akan lebih kuat di situ," lanjutnya.

Pada akhir debat terakhir sebelum pemungutan suara Pilgub Jateng 2018, Ida Fauizyah memang tampak sangat menonjol. Bahkan, Ida Fauziyah memberikan pernyataan penutup seorang diri tanpa ada tambahan dari Sudirman Said.

Pada pernyataan penutupnya, politikus PKB tersebut menegaskan demokrasi adalah alat untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Ida Fauziyah juga menegaskan Pilgub Jateng 2018 ini merupakan bagian dari upaya masyarakat Jateng menyambut perubahan.

"Pilkada adalah upaya ikhtiar kolektif masyarakat Jawa Tengah menyambut perubahan Jawa Tengah lebih maju lagi," tandas cawagub yang berpasangan dengan cagub Sudirman Said pada pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng 2018 itu.

Sumber: Solopos

Hasil Survei, Warga Jateng Lebih Pilih Sudirman Ketimbang Ganjar

Hasil Survei, Warga Jateng Lebih Pilih Sudirman Ketimbang Ganjar

Sudirman Said, Ida Fauziah. FOTO: RILIS.ID/Indra Kusuma

10Berita , Jakarta— Centre Opinion Public Survei (COPS) merilis hasil surveinya dengan tema terkait calon gubernur dan calon wakil gubernur pilihan masyarakat pada H-6 pelaksanaan Pilkada Jawa Tengah (Jateng). Hasilnya, dari 2.445 responden, 47,3 persen akan memilih pasangan Sudirman Said-Ida Fauzia ketimbang Ganjar Pranowo-Taj Yasin yang hanya 40,6 persen.

"Yang menjawab akan memilih Ganjar Pranowo-Taj Yasin hanya 40,6 persen dan yang tidak memberikan jawaban sebanyak 12,1 persen," kata Direktur Eksekutif COPS, Ziyad Falahi, melalui siaran persenya di Jakarta, Jumat (22/6/2018).
Ziyad mengatakan, isu kasus korupsi e-KTP cukup mempengaruhi kekalahan Ganjar Pranowo-Taj Yasin jika Pilkada Jateng di gelar saat ini juga. Menurutnya, dugaan keterlibatan cagub petahana Ganjar Pranowo, yang menerima uang sebagaimana pengakuan Terpidana Setya Novanto dan M Nazarudin juga menjadi salah satu poin yang ditanyakan kepada responden.
"Hasil temuan survei membuktikan 60,9 persen masyarakat Jawa Tengah yakin dan percaya pengakuan Setya Novanto dan M Nazarudin kalau Ganjar Pranowo menerima fee hasil korupsi e-KTP dan selebihnya ragu-ragu," ujarnya.
Ziyad menambahkan, hasil temuan survei dengan mengunakan simulasi kartu suara pilkada dengan diberi pertanyaan dari dua pasangan calon itu yang akan dipilih, sebanyak 53,7 persen memberikan pilihan kepada pasangan Sudirman Said-Ida Fauziah dan sebanyak 41,6 memilih Ganjar Pranowo-Taj Yasin serta sebanyak 4,7 persen tidak memilih.
"Dalam temuan survei 53,7 persen masyarakat Jawa Tengah yang memilih Sudirman Said-Ida Fauziah beralasan Jawa Tengah butuh pemimpin yang bersih dari korupsi karena takut kena azab," tambahnya.
Sedangkan alasan dari 41,6 persen responden yang memilih Ganjar Pranowo-Taj Yasin, menurut Ziyad, beralasan jika Ganjar Pranowo menjadi tersangka KPK, masih Ada Taj Yasin yang menggantikannya.
COPS sendiri melakukan surveu dimulai dari tanggal 1-14 Juni 2018 di 29 kabupaten dan 6 kota se-Jateng. Penelitian dilakukan dengan metode survei jajak pendapat ini melibatkan 2.445 warga Jateng yang merupakan bagian dari populasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 27.068.125 pemilih.
Pengambilan sampel survei dilakukan dengan metode multi stage random sampling yang memiliki margin of error sebanyak -/+ 1.98 persen dengan tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen.

Sumber : Rilis id

Jumat, 22 Juni 2018

FITNAH KEJI Menimpa Cawagub Jateng Ida Fauziyah (Fayatat NU) Jelang Pencoblosan, KOK SEPI Pembelaan?

FITNAH KEJI Menimpa Cawagub Jateng Ida Fauziyah (Fayatat NU) Jelang Pencoblosan, KOK SEPI Pembelaan?


10Berita, Pasangan calon nomor urut 2, Sudirman Said dan Ida Fauziyah diserang serangkaian kampanye hitam atau black campaign jelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, 27 Juni mendatang. Keduanya difitnah dengan tuduhan selingkuh. Sangat keji!

Calon wakil gubernur Jateng yang  juga menjabat Ketua Umum Pengurus Pusat Fatayat NU, Ida Fauziyah, tak kuasa menahan air mata saat menggelar jumpa pers di Hotel Grand Candi, Semarang, Rabu (20/6/2018) siang.

Perempuan berjilbab itu menangis karena menjadi sasaran fitnah di jejaring media sosial Twitter yang digulirkan akun @KakekDetektif.

Dalam kicauannya di Twitter, akun @KakekDetektif menulis bahwa Ida dan pasangannya di pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng 2018, Sudirman Said, telah berselingkuh dan melakukan hubungan selayaknya suami istri di Hotel Novotel. Kicauan itu ditulis akun @KakekDetektif tiga hari sebelum Debat Pilgub Jateng 2018 tahap ketiga atau yang terakhir digelar pada Senin (18/6/2018).

“Saya punya keluarga, punya suami, punya organisasi yang saya jaga kehormatannya. Bukan begini cara berpolitik yang becik tur nyenengke [baik dan menyenangkan],” kata Ida sambil terisak di Grand Candi Hotel.

Ia menilai fitnah itu sangat kejam karena berdampak pada keluarganya.

“Dalam prinsip saya, politik itu harus memberi kebahagiaan. Kita bergerak atas dorongan keluarga. Jangan sampai kegembiraan rakyat Jawa Tengah dirusak oknum yang tidak bertanggung jawab,” tegas Ida.

Namun... FITNAH KEJI yang menimpa Tokoh NU ini tidak seperti biasanya yang mendapat pembelaan luar biasa. Bahkan cenderung sepi dari pembelaan. Di sosial media biasanya kalau ada Tokoh NU yang dikritik saja luar biasa pembelaannya. Namun ini FITNAH KEJI tapi sepi pembelaan.

Hal ini menimbulkan tanda tanya dari warganet.

"Masih ditunggu cuitan dari orang-orang yang ngaku sebagai pembela NU dalam kasus fitnah terhadap @idafauziyah, ketum Fatayat NU. Atau karena akun yg memfitnah adalah pembela rezim, jadi mingkem semua?" ujar pengamat publik, @awemany, di akun twitternya.

Masih ditunggu cuitan dari orang" yang ngaku sebagai pembela NU dalam kasus fitnah terhadap @idafauziyah, ketum Fatayat NU. Atau karena akun yg memfitnah adalah pembela rezim, jadi mingkem semua?

— Pelan-pelan, Ardi! (@awemany) 21 Juni 2018


— Omte Al Ghuyubi (@ted_dies) 21 Juni 2018


Klu yg ngefitnah kawan sebarisan mah pura2 ga tau #bangke

— #2019DilanDiganti (@Teh_telor78) 21 Juni 2018


Jika tdk sesuai dengan kepentingan dari orang" yg ngaku sebagai pembela NU, jangan berharap mereka buka mulut.

— kang juhe (@kangjuhe) 21 Juni 2018


Sumber :Portal Islam 

Dipanggil KPK Dalam Kasus Mega Korupsi E-KTP, Cagub Jateng Ganjar Pranowo Mangkir

Dipanggil KPK Dalam Kasus Mega Korupsi E-KTP, Cagub Jateng Ganjar Pranowo Mangkir


10Berita, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan KTP elektronik (e-KTP). Dalam hal ini, penyidik akan terus memanggil sejumlah pihak yang disebut-sebut terkait dalam kasus yang menyedot perhatian publik tersebut.

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan, ada sejumlah saksi yang sudah dipanggil, namun berhalangan hadir, salah satunya calon Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Keterangan Ganjar diperlukan karena pada saat proyek itu digarap yang bersangkutan sebagai wakil Ketua Komisi II DPR dari PDIP.

"Ada beberapa saksi yang tidak datang dalam penyidikan e-KTP sebelumnya," kata Febri saat dikonfirmasi, Kamis (21/6/2018).

‎Ganjar dipanggil penyidik KPK pada Selasa 5 Juni 2018 lalu, namun ia mangkir dengan dalih sedang sibuk dengan Pilkada Jawa Tengah. Politikus PDI Perjuangan itu sejatinya dipanggil sebagai saksi untuk melengkapi berkas penyidikan keponakan Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo. Dia pun minta KPK untuk menjadwalkan ulang pemeriksaan.

Febri sendiri enggan menanggapi argumen Ganjar ihwal tengah mempersiapan Pilkada. Menurut Febri, pihaknya dalam memeriksa saksi maupun tersangka tak mengenal politik, yang jelas karena adanya kebutuhan penyidikan.‎

"Kapan penjadwalan ulang tentu tergantung kebutuhan penyidikan. Tergantung penyidik," tandasnya.  ()

Sumber :Sindonews

Rabu, 20 Juni 2018

[PilGub Jateng] AJAIB! Sudirman-Ida DIFITNAH, Ganjar-Yasin yang TURUN

[PilGub Jateng] AJAIB! Sudirman-Ida DIFITNAH, Ganjar-Yasin yang TURUN


10Berita, Tak terhitung sudah berapa serangan fitnah yang menerpa pasangan Cagub Jawa Tengah Sudirman Said dan Ida Fauziyah. Mulai dari kampanye negatif sampai fitnah keji ditujukan kepada pasangan yang didukung partai-partai oposisi ini.

Mendapat serangan yang berupa kampanye negatif, baik Sudirman maupun Ida kompak sepakat untuk menjawabnya dengan data pendukung, bukan dengan caci maki. Pendukung mereka di berbagai lini pun tampak menahan diri untuk menjaga kesantunan dalam menghadapi kampanye negatif.

Hasilnya, satu demi satu kampanye negatif berhasil dipatahkan. Efeknya luar biasa. Warga  pemilih mulai mengagumi lawan tanding Ganjar Pranowo -Taj Yasin yang diusung partai bercatatan korupsi terbanyak di Indonesia.

Melihat Sudirman - Ida tak hancur oleh kampanye negatif, bahkan terus melejit, rupanya ada pihak-pihak tertentu yang gusar, cemas dan panik.

Mulailah mereka melancarkan aksi biadab dengan fitnah murahan.


Mereka juga meminta kerabat jauh untuk mendiskreditkan Sudirman Said dan menyebutnya sebagai sosok yang tak peduli keluarga. Para pendukung Ganjar sibuk menyerang Sudirman Said dan menutupi fakta bahwa ada tangan jahat yang SENGAJA membayar agar nama Sudirman Said hancur. Berhasilkah? Sayangnya TIDAK. Sudirman makin moncer dan Ganjar kandas dihujat warganet.
(Baca: [PILGUB JATENG] BONGKAR Drama Kampanye Hitam, Keponakan ASLI Sudirman Said BEBERKAN FAKTA MENGEJUTKAN!)


Upaya yang juga terhitung keji untuk mendegradasi moral Sudirman Said dan Ida Fauziyah, yang notabene merupakan seorang kader perempuan NU, dilakukan oleh sebuah akun biadab yang dengan enteng menjatuhkan moral Sudirman Said-Ida Fauziyah.

Seluruh aksi biadab, mulai dari kampanye negatif sampai fitnah keji ini, mau tidak mau menyeret nama Ganjar Pranowo dan Taj Yasin, pihak yang diuntungkan dengan hancurnya kredibilitas Sudirman Said-Ida Fauziyah.

Ganjar Pranowo yang awalnya tak mau ambil pusing, kini terpaksa angkat suara, setelah melihat imbas fitnah akun biadab itu akhirnya berbalik menyerang elektabilitasnya.

Ya. Warga jijik dan muak dengan segala bentuk fitnah dan mulai membuka mata untuk memilih pemimpin yang bersih, santun, dan tidak korup. Sementara pada akar rumput masyarakat Jawa Tengah yang menilai spritualitas dan relijiusitas seorang pemimpin masih menjadi unsur penting, sosok Ida Fauziyah yang dikenal aktif dan membumi bersama ormas NU, jelas jauh lebih menarik ketimbang sosok Ganjar yang berpenampilan mbois, hobi musik cadas, diduga tersangkut kasus E-KTP, merupakan kader parpol yang tak komit pada pemberantasan korupsi, dan di media sosial memiliki pasukan cyber yang terkenal "buas" dan kasar.

Pasukan cyber yang buas, kasar dan penuh fitnah inilah yang akhirnya menjadi penyumbang terbesar terkikisnya elektabilitas Ganjar-Yasin. Alih-alih mengkampanyekan program kerja Ganjar-Yasin, mereka sibuk menguliti Sudirman Said-Ida Fauziyah. Hasilnya, Ganjar-Yasin jeblok.

Menyadari bahwa namanya terseret dalam pusaran fitnah akun-akun biadab, Ganjar memutuskan untuk menegur langsung akun tersebut melalui jejaring sosial.

Tolong berita semacam ini jangan ditampilkan. jangan sampai memfitnah.. saya minta dihapus. Siapapun itu.. https://t.co/d84T7N4P4D

— Ganjar Pranowo (@ganjarpranowo) June 19, 2018


Tepatkan langkah Ganjar tersebut? Sayangnya, langkah Ganjar ini justru menjadi buah simalakama.

Menegur langsung, bisa diartikan sebagai bentuk endorse kepada akun biadab penuh fitnah tersebut. Lebih celaka lagi bila sesudah ditegur Ganjar, akun tersebut manut dan mingkem. Warga akan semakin percaya, ada Ganjar di balik akun penuh fitnah.

Bila setelah ditegur tak jua berhenti menebar fitnah, Ganjar juga yang kena imbasnya. Elektabilitas tambah hancur, kehilangan pemilih, dan yang paling apes, dilecehkan akun penebar fitnah. Hancur.

Tengok saja komentar-komentar warganet pada tanggapan Ganjar. Mereka menyesalkan langkah Ganjar.

Postingan Pak @ganjarpranowo ini, kalau dilakukan Andi Mahfuri, maka yang ditangkap Andi Mahfuri nya. Sudah terbukti. Andi dianggap menyebar fitnah. Tetapi KakekDefektif TIDAK DITANGKAP. Gimana tanggapan anda?? mestinya hukum itu Adil. https://t.co/Kp6O1NAmqT

— MUSTOFA NAHRAWARDAYA (@NetizenTofa) June 20, 2018

Jng cuma dihapus pak, akunnya si kakek di take down aja. Ini secara ga langsung merugikan bpk jg.

— Ferdi (@yangkhe) June 20, 2018

BERI TEGURAN KERAS dong Om
Jika didiamkan yang kena dampak buruk Om Ganjar juga.

Itu sudah melampaui batas kejahatan di sosmed. Kena Pasal itu sudah pasti !!!

Yang saya heran, kenapa baru sekarang om respon bahas akun itu. Pdhl kejadian itu sdh sejak minggu lalu. #BigHoax

— #2019GantiPresiden❤ComeTrue (@SailorDreamer) June 20, 2018

Minta dihapus sambil tweet-nya di quote, jadi kayak promosi terselubung..

— Safitri (@MoodBoosterAku) June 19, 2018

Gue apresiasi ndoro @ganjarpranowo atas kepekaan beliau thdp isu2 pemecah belah ini

Tapi gue harap beliau bs gunakan posisinya utk menekan aparat utk STOP, tutup akun2 seperti ini.

Rusak semuanya.

— противники ! (@logic_editor) June 20, 2018

Pa Ganjar pasti sudah pernah terima aduan fitnah yg sering di lempar oleh pendukung anda sendiri.
Tp sy perhatikan tdk ada respon dr anda utk menegur keras pada mereka yg gencar fitnah. Agar bermain bersih tanpa "BC". Pak @sudirmansaid sering jd korban fitnah dr pendukung anda. pic.twitter.com/FMyjDdzkPK

— RawiT PedeZ (@RawitRacun) June 20, 2018


Akankah teguran Ganjar berhasil membungkam akun penuh fitnah tersebut?[*]

Sumber :Portal Islam 

Kamis, 14 Juni 2018

Tanda Kemenangan Dirman-Ida

Tanda Kemenangan Dirman-Ida


10Berita, Para ahli perang; Sun Tzu, Napoleon, Carl von Clauswitz, Mao Zedong, Stalin, Alexander, Mac Arthur, semuanya menekankan faktor moral di atas senjata dan logistik. Militansi pegang peran.

Jutaan relawan Sudirman Said-Ida Fauziyah punya militansi tanpa batas. Mereka tidak dibayar. Cetak kaos, stiker, APK sendiri. Mandiri. Biayai sendiri. Branding mobil pake duit sendiri.

Sutrisno, warga Desa Bermi, Kecamatan Mijen Kabupaten Demak menyediakan pundaknya sebagai tangga saat pasang spanduk Dirman-Ida.

Dia satu dari jutaan militan Dirman-Ida. Mereka adalah orang kecil yang mau perubahan bagi daerahnya; Jawa Tengah. Mereka hanya punya spirit dan tekad. Tanda-tanda kemenangan semakin mendekat. Insyallah, Jateng punya gubernur baru anti korupsi. Membangun Jateng, Mukti Bareng. Ayo Obah frenz.

Penulis: Zeng Wei Jian

Sumber :Portal Islam 

Kamis, 07 Juni 2018

Survei NCID: Sudirman-Ida Ungguli Ganjar-Yasin

Survei NCID: Sudirman-Ida Ungguli Ganjar-Yasin

10Berita , JAKARTA – Perhelatan Pilkada Jawa Tengah akan berlangsung ketat, mengingat hanya diikuti dua kandidat yang secara persaingan keduanya sama-sama pernah berada di level nasional

Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman mengatakan, sesuai hasil survei yang dilakukan NCID memperlihatkan selisih antara kedua kandidat tidak terlampau jauh. Sudirman-Ida unggul tipis dari Ganjar-Yasin.

Survei NCID yang dilakukan pada periode 4-10 Mei 2018 menghasilkan analisis berupa profil responden dan pandangan responden terhadap pilihannya, serta tanggapan dari berbagai isu lokal dan nasional yang diketahui masyarakat Jawa Tengah, meliputi pasangan Sudirman-Ida unggul sebesar 46,1 persen.

Sementara pasangan Ganjar-Yasin 44,2 persen, sedangkan sisanya sebanyak 9,7 persen belum menentukan pilihan.

Beberapa isu lokal yang menjadi perhatian masyarakat adalah persoalan di bidang ekonomi, di antaranya kemiskinan di Jawa Tengah yang masih tergolong tinggi dan sulitnya mendapatkan pekerjaan. “Kemudian, penerapan Kartu Tani yang menjadi program andalan gubernur nonaktif Ganjar dianggap justru membuat petani sulit mendapatkan pupuk,” ujar Jajat.

Selain itu, persoalan infrastruktur juga menjadi isu lokal lainnya karena masih banyak ditemui jalan raya yang rusak dan berlubang.

Inilah salah satu indikator masyarakat meentukan pilihannya kepada pasangan Sudirman-Ida karena diharapkan dengan kepemimpinan baru dapat membawa perubahan yang lebih baik.

Sudirman-Ida, terang Jajat, dinilai memiliki komitmen menciptakan jutaan lapangan kerja baru, salah satunya melalui program kewirausahaan.

Sudirman memiliki rekam jejak sebagai mantan menteri berpengalaman yang diharapkan dapat membawa kemajuan ekonomi dan perbaikan infrastruktur di Jawa Tengah.

Selain itu, Sudirman-Ida dianggap sebagai sosok pemimpin yang bersih dan memiliki komitmen untuk memberantas korupsi. Sudirman dikenal sebagai aktivis antikorupsi.

Jajat menambahkan, secara perhitungan politik, pasangan incumbent dengan elektabilitas di bawah 50 persen sangat rawan dan belum menunjukan posisi yang aman. Sementara di sisi lain, Sudirman-Ida mampu mengoptimalkan kampanyenya agar semakin dikenal dan dipilih oleh masyarakat Jawa Tengah.

Namun, kemenangan Pilgub Jateng 2018 masih ditentukan oleh strategi kandidat di sisa masa kampanye karena masih ditemukan masyarakat yang belum menentukan pilihan yang dapat mengubah arah kemenangan.

“Survei ini dilakukan dengan wawancara kepada 1.200 responden di Jawa Tengah dengan komposisi pemilih laki-laki dan perempuan (50:50) yang menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 2,83 persen,”tutupnya, dikutip dari Jawapos.

Sumber : Ngelmu.co

Selasa, 29 Mei 2018

Kasus Korupsi e-KTP Gerus Elektabilitas Ganjar Pranowo

Kasus Korupsi e-KTP Gerus Elektabilitas Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo

10Berita, Jakarta - Kasus korupsi e-KTP menggerus elektabilitas politikus PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo sebagai calon gubernur (Cagub) Jawa Tengah (Jateng).

Berdasarkan hasil survei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) menyebut, elektabilitas Ganjar bersama cawagubnya, Taj Yasin yang diusung PDIP, PPP, Demokrat, dan NasDem berada jauh di bawah pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah yang diusung partai koalisi Gerindra, PKB, PKS, dan PAN.
Survei yang digelar sejak tanggal 9 Mei-22 Mei 2018 lalu itu menemukan bahwa tingkat elektabilitas Ganjar hanya sebesar 43,8 persen. Sementara mantan Menteri ESDM, Sudirman Said memiliki tingkat elektabilitas sebesar 51,3 persen. Sisanya, 4,9 persen responden tidak menjawab.
Direktur Eksekutif LKPI, Arifin Nur Cahyono menjelaskan, alasan dari jawaban responden yang diberikan secara spontan itu para responden memilih Sudirman Said karena ingin Jawa Tengah dipimpin oleh tokoh yang tidak tersandera oleh kasus korupsi e- KTP.
"Sementara yang 43,8 persen memilih Ganjar Pranowo beralasan jika Ganjar terlibat kasus e-KTP maka masih ada wagubnya yang akan menggantikan," kata Arifin, dalam keterangan pers yang diterima wartawan, Jakarta, Senin (27/5).
Kata Arifin, survei LKPI juga menemukan sebanyak 70,6 persen mengatakan Sudirman Said adalah tokoh yang bersih dari korupsi yang justru membongkar dugaan skandal korupsi `papa minta saham` yang sempat heboh karena menyeret nama Ketua DPR RI ketika itu, Setya Novanto.
"Sementara hanya 20,1 persen responden yang mengatakan Ganjar Pranowo bersih dari korupsi (tak terlibat kasus e-KTP)," tandasnya.
Nama Ganjar memang disebut-sebut dalam persidangan kasus e-KTP. Yang mana beberapa terdakwa kasus itu, salah satunya Setya Novanto sudah menyebut Ganjar Pranowo menerima fee proyek e-KTP sebesar 500 ribu US dollar.
Ganjar pun sudah tegas membantah. Ganjar Pranowo pun dipanggil penyidik KPK terkait kasus korupsi proyek e-KTP. Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu bakal diperiksa sebagai saksi terkait tersangka Markus Nari.
"Hampir 79,6 persen responden percaya pengakuan Setya Novanto yang mengatakan Ganjar Pranowo menerima uang fee proyek KTP, dan sebanyak 16,7 tidak percaya," beber Arifin.
Sementara itu, semasa menjabat sebagai Menteri ESDM, Sudirman Said justru mengungkap rekaman suara yang diduga milik Setya Novanto dengan Dirut PT Freeport ketika itu, Maroef Sjamsoeddin.
Dalam rekaman suara itu, suara yang diduga milik Setnov meminta 11 persen saham perusahaan asal Amerika Serikat itu jika ingin kontrak kerjanya diperpanjang. Aksi Sudirman Said itu kemudian berbuntut pada mundurnya Setnov sebagai Ketua DPR RI.
"Sebanyak 90,8 persen responden percaya Sudirman Said benar mengungkap praktek rente di Freeport yang melibatkan Setya Novanto dan sebanyak 9,2 persen tidak tahu," imbuh Arifin.
Namun, selang beberapa lama, Sudirman dicopot dari posisi Menteri ESDM. Arifin bilang sebagian besar responden percaya kalau didepaknya Sudirman dari kabinet kerja Joko Widodo (Jokowi) karena sudah membongkar kasus `papa minta saham`.
"Dimana sebanyak 95,4 persen responden meyakini kalau Sudirman Said dicopot sebagai Menteri ESDM karena membongkar skandal papa minta saham Freeport dan bukan karena kinerjanya yang buruk selama menjadi Menteri ESDM," jelasnya.
Arifin menegaskan, kesimpulan dari hasil survey ini adalah masyarakat Jawa Tengah sangat menginginkan pemimpinnya adalah sosok yang jujur dan bersih serta tidak terindikasi mencuri uang negara.
"Dan itu ada pada sosok Sudirman Said yang memiliki pasangan Cawagaub Ida Fauziyah," katanya.
Survei LKPI kali ini melibatkan 2.220 orang warga Jawa Tengah yang memiliki DPT sebagai responden. Mereka tersebar di 35 Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah. Penelitian dengan tema "Jawa Tengah Mencari Pemimpin Bersih" ini mengunakan metode multi stage random sampling dengan margin of error -/+ 2,08 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sumber :Junas. News  

Senin, 21 Mei 2018

TEGAS DAN ADEM! Sudirman Said: Jateng Itu Rumah Orang Beragama, Bukan Kandang Banteng

TEGAS DAN ADEM! Sudirman Said: Jateng Itu Rumah Orang Beragama, Bukan Kandang Banteng


10Berita, Calon Gubernur nomor urut dua Jawa Tengah, Sudirman Said, berharap ke depan Provinsi Jawa Tengah menjadi rumah bersama, salah satunya adalah rumah para santri.

Hal tersebut disampaikan pria yang akrab disapa Pak Dirman ini saat bersilaturahmi dengan pengurus dan para santri Pondok Pesantren Al-Falah, Songgom, Kabupaten Brebes, Sabtu 19 Mei 2018.

“Saya ingin mengawali silaturahmi di sini dengan sebuah pertanyaan, apa betul Jateng ini kandang banteng? Karena faktanya, ternyata jumlah pesantrennya sangat banyak, ada 5800 pesantren, di mana-mana muncul simbol keagamaan,” katanya.

Dia menyebut bahwa dirinya bersama Calon Wakil Gubernur Ida Fauziyah berharap ke depan Jateng menjadi rumah santri.

“Mari kita menggeser stigma, pandangan, bahwa Jateng bukan kandang banteng. Ini adalah rumah bersama, rumah orang beriman, rumah santri dan rumah orang beragama,” ujar Pak Dirman.

Dikatakan Pak Dirman, ada beberapa alasan mengapa dia memiliki harapan tersebut, di antaranya jika umat dan para santri masih terpinggirkan, hal tersebut tidak baik bagi pembangunan di Jateng.

“Ini kesempatan baik, suasana ini bisa diubah, selama umat masih terpinggirkan, tidak mengontrol kebijakan tidak mengontrol anggaran, tidak mengontrol policy keputusan, itu tidak baik,” jelas Menteri ESDM RI periode 2014-2016 tersebut.

Salah satu hal yang disorot Pak Dirman, adalah perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saat ini yang dinilai masih minim perhatian terhadap pendidikan Islam, salah satunya pesantren.

”Saat ini, perhatian pada pendidikan Islam terbatas, sehingga, kalau memimpin Jateng, dengan ridha Allah Swt, kami berkomitmen untuk memfokuskan pembangunan Jateng pada pembarungan manusia, cerdas, sehat, berakhlak mulia, salah satunya lewat pesantren dan pendidikan Islam,”jelasnya lagi.

Menurut mantan Direktur Utama PT PINDAD ini, perkara pembangunaun infrastruktur yang keras bisa dilakukan belakangan, karena yang utama adalah pembangunan manusia.

“Perkara semen, gorong-gorong jalan raya itu bisa dicapai belakangan, Kalau kita ngebut di urusan infrastruktur keras, tetapi manusianya buakn manusianya berdaya, bukan manusia yang punya akhlak, keterampilan, maka pembangunan fisik sebesar apapun akan hancur,” papar Pak Dirman.

Sebagai upaya untuk mewujudkan hal tersebut, imbuh Pak Dirman lagi, dirinya bersama Ida Fauziyah memiliki tiga misi utama pembangunan Jateng, yakni mengurangi kemiskinan, separo jumlahnya menjadi 6 persen, kemduian yang kedua menciptakan lima juta lapangan kerja, dan yang ketiga adalah membangun pemerintahan bersih.

“Salah satu yang menjadi problem kita saat ini adalah korupsi, tepat dikatakan di berbagai media korupsi adalah urusan gawat kita, itu yang akan kita selesaikan, membangun pemerintahan bersih dari korupsi, sehingga saya meminta doa restu, terus berjuang menuju hari penting Rabu 27 Juni 2018, ” pungkasnya.

Sumber: SuaraMerdeka

------
Pernyataan Sudirman disambut pujian warganet.

Ini cakep... suer jadikan “kandang” santri ...fakta di semua kabupaten banyak sekali ponpes bertebaran. Eks Karesidenan Kedu, Semarang , Pati , Brebes , Banyumas

— syarif hidayatullah (@syarifjogja) May 21, 2018


— Burhan86 (@Burhan862) May 21, 2018


Lebih manusiawi Om Sudirman

— Yana S (@YanaSup58396587) May 20, 2018


Sumber : PORTAL ISLAM

Minggu, 20 Mei 2018

Sudirman Said Ingin Jawa Tengah Jadi Rumah Bersama Para Santri

Sudirman Said Ingin Jawa Tengah Jadi Rumah Bersama Para Santri

10Berita, Pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Tengah yakni Sudirman Said-Ida Fauziah mengikuti acara Debat Terbuka Pigub Jawa Tengah putaran ke-2 di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (3/5). TEMPO/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Semarang - Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Sudirman Saidmengatakan Jateng adalah wilayah yang memiliki pondok pesantren dengan jumlah yang banyak. Ia tak sepakat jika Jateng disebut sebagai kandang banteng yang mengacu dengan daerah kekuasaan PDIP.

"Saya ingin mengawali silaturahmi di sini dengan sebuah pertanyaan, apa betul Jateng ini kandang banteng? Karena faktanya, ternyata jumlah pesantrennya sangat banyak, ada 5.800 pesantren, di mana-mana muncul simbol keagamaan,” kata Sudirman di Pondok Pesantren Al Falah, Songgom, Kabupaten Brebes pada Sabtu malam, 19 Mei 2018.

Bersama Ida Fauziyah, kata Sudirman, ia ingin mengubah paradigma anggapan kandang banteng di Jateng menjadi rumah bersama bagi para santri. "Jateng bukan kandang banteng. Ini adalah rumah bersama, rumah orang beriman, rumah santri dan rumah orang beragama," ujarnya.

Menurut Sudirman, alasan tersebut dilontarkan karena jika umat dan para santri masih terpinggirkan, maka hal tersebut tidak baik bagi pembangunan di Jateng. Salah satu hal yang ia sorot adalah perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saat ini yang dinilai masih minim perhatian terhadap pendidikan Islam, salah satunya pesantren.

Sudirman dan Ida pun menjanjikan akan fokus pada pembangunan Jateng di bidang pembaruan manusia yang cerdas, sehat, dan berakhlak mulia. Salah satunya akan dilakukan lewat pengembangan pesantren dan pendidikan Islam Menurut mantan Direktur Utama PT PINDAD ini, perkara pembangunan infrastruktur yang keras bisa dilakukan belakangan, karena yang utama adalah pembangunan manusia.

Dalam silaturahim itu, Sudirman juga menyebut 22 janji kerjanya dengan 3 program utama, yakni pengentasan kemiskinan dari 12 persen menjadi 6 persen, menciptakan 5 juta lapangan kerja, serta menciptakan pemerintahan yang bebas dari korupsi.

“Perkara semen, goron-gorong jalan raya itu bisa dicapai belakangan. Kalau kita ngebut di urusan infrastruktur keras, tetapi manusianya bukan manusia yang berdaya, bukan manusia yang punya akhlak, berketerampilan, maka pembangunan fisik sebesar apapun akan hancur,” kata Sudirman.

 Sumber : tempo.co


Jumat, 11 Mei 2018

[PILGUB Jateng] PERTARUNGAN Fine 4 C VS (Money Politic + Intimidasi Preman)

[PILGUB Jateng] PERTARUNGAN Fine 4 C VS (Money Politic + Intimidasi Preman)


10Berita, Ganjar berusaha menjadi alter ego-nya Ahok. Pemarah, kasar, sok tegas, gaul dan social-media freak. Begitu ketauan publik ngga suka, Ganjar buru-buru obah taktik. Sekarang dia pake peci dan sok ramah. Tapi kesan 'kemlinthi'-nya tetep ada. Ngga bisa hilang.

Sudirman-Ida lebih berkualitas. Punya chance menumbangkan Ganjar-Yasin. Apatisme rakyat dan popularitas Ganjar membuat kubu ganjaran-yasinan percaya diri. Padahal, popularitas tidak berarti elektabilitas. Popularitas sering identik dengan 'infamous'; terkenal tapi dibenci.

Rakyat Jawa Tengah tidak punya hubungan batin yang serius dengan Ganjar dan Yasin. He is not the governor of the peoples.

Tidak ada orang yang bakal menangisi kekalahan Ganjar-Yasin. Termasuk mereka yang dapet proyek selama Ganjar berkuasa. Paling-paling bandar yang nangis; karena sudah abis duit eh ternyata kalah.

Indikator "jarak batin" itu bisa dilihat dari besarnya "undecided voters". Mereka silent majority yang belum memutuskan. Bisa jadi karena mereka takut. Ngga berani speak out their mind. Pastinya, mereka enggan pilih Ganjar-Yasin.

Petani, buruh, nelayan, akademisi, student, NuMu, budayawan, pesantren dan perempuan tertindas akan menjadi full-frontal demographic supporters Sudirman-Ida.

Kekuatan Sudirman-Ida, secara singkat disebut F4C: Fine culture, capitalism, class dan communication.

Keduanya punya langgam budaya. Lebih Njawani. Suka wayang. Bangga dengan batik daripada heavy metal dan "uassu kabeh...!!"

Fine capitalism berarti bisa mensinergikan semua potensi ekonomi. Ngga dagang slogan "marhaenisme" tapi kongkalikong dengan bos gede. Ngga ngomong pro buruh tapi UMR 1,5 juta. Menurut Sekjen Buruh Rusdy, UMR Jateng terendah di seluruh planet.

Mind-drill mantra sebagai "gubernur millenial" ngga punya efek terlalu penting bagi kesejahteraan orang banyak. Gaya komunikasi Ganjar-Yasin terkesan dibuat-buat. Sok menggunakan diksi sophisticated. Padahal ngawur dan tidak intelek. Publik sulit memahami omongan mereka soal desil-desil, comparable, pengangguran hanya ada di desa, kandang banteng, sekolah tanpa sekat, rumah sakit tanpa dinding dan sebagainya.

Ganjar-Yasin tidak punya apa yang disebut "Trump's Entertaining Personality". Semakin dipaksakan jadinya semakin ngeselin.

Saat Ganjar asyik nge-vlog dan selfie, jalanan masih banyak lobang. Petani dipersulit Kartu Tani. Kemiskinan bertengger di angka 12,23%. Banjir rob tidak bisa diatasi. No solution di masalah pabrik semen.

Satu-satunya ancaman (threat) bagi kemenangan Sudirman-Ida adalah money politic dan intimidasi preman.

Penulis: Zeng Wei Jian

Sumber :Portal Islam 

Jumat, 04 Mei 2018

Catatan Debat Terbuka Pilgub Jateng: Ganjar, Petahana Rasa Penantang

Catatan Debat Terbuka Pilgub Jateng: Ganjar, Petahana Rasa Penantang


10Berita, Hati kecil sulit bohong. Yasin tertunduk. Nyengir. Geleng-geleng kepala. Nyengir lagi sambil garuk-garuk kaki setelah Sudirman Said nyerempet soal E-KTP.

Opening speech "Jarwo" mengklaim 4 tahun pemerintahannya on the right track.

"Ya itu kan pendapat dewek," kata beberapa orang.

Sudirman Said menyatakan penurunan angka kemiskinan Jateng tidak sesuai target. Ganjaran-Yasinan gaduh. Riuh. Merusuh verbal. Ganggu konsentrasi Sudirman Said. Side effect Kemiskinan adalah 3 dari 10 orang Jateng mengeluh sakit.

Paslon Ganjar-Yasin dan Sudirman-Ida berbeda secara diametris. Sudirman-Ida kekeuh akan mengganti Kartu Tani. Ganjar-Yasin fokus pada "UKM" yaitu unit mikro dan kecil. Mengabaikan pengusaha menengah. Sedangkan Sudirman Said lebih holistik dengan fokus ke usaha mikro, kecil dan menengah. Tidak mengesampingkan peran usaha mana pun.

Indirectly, host menyatakan Pemerintahan Ganjar telah gagal handle masalah narkoba. Ada 20 ribu pelajar kena HIV.

Mungkin Jarwo tidak merasa. Seperti kata Sudirman Said, "Pak Ganjar ini petahana rasa penantang". Artinya, merasa belum melakukan sesuatu. Kekacauan pemerintahan periode 2013-2018 bukan urusannya.

Kualitas Ida Fauziyah sekali lagi tampak di atas Gus Yasin.

Strategi Ganjar-Yasin sama; offensive. Tapi bocor di sana-sini. Foto backstage beredar di sosmed. Ganjar-Yasin serius membaca notes. Seperti anak SMA sedang menghadapi ujian semester.

Yasin menggempur Ida dengan mempermasalahkan program kerja Sudirman-Ida nomor 8 yaitu masalah kesehatan.

Yasin menyatakan wewenang bangun puskesmas ada di bupati. Itu alasan mengapa selama Ganjar berkuasa, hanya tiga puskesmas dibangun per tahun. Dengan apik, Ida beri solusi memberi fasilitas dan bantuan dana kepada kabupaten sehingga lebih banyak puskesmas bisa dibangun.

Yasin semakin ngawur saat mengatakan pengangguran di perkotaan sudah selesai dan klir. Pengangguran hanya ada di desa. Mungkinkah Gus Yasin sedang kalap?

Dan yang paling luar biasa dari debat ini adalah seruan Ida Fauziyah yang mengatakan, "Kita harus jihad melawan kemiskinan".

Penulis: Zeng Wei Jian

Sumber : PORTAL ISLAM

Selasa, 27 Maret 2018

Zeng Wei Jian: Sudirman Said Makin Naik, Ganjar Pranowo Makin Panik

Zeng Wei Jian: Sudirman Said Makin Naik, Ganjar Pranowo Makin Panik


10Berita,   Bambang Pacul, Ketua DPD PDI P cum Komandan Timses Ganjar-Yasin, menyatakan strategi Sudirman-Ida "ecek-ecek". Arogan sekali.

Statement Pancul masuk kategori "mockery". Targetnya menaikkan moral Pro Ganjar. To gain the sense of power.

Target kedua: menutup 'nyanyian' Setya Novanto di Pengadilan KPK. Dia seret nama Puan Maharani, Pramono, Olly dan tentu saja Ganjar Pranowo.

Pacul panik. Scary. Gemetar. Skandal korupsi E-KTP merusak. Pacul mirip Michael Spinks yang mencoba menaikkan pasar taruhan sebelum fight melawan Tyson.

Ada saja yang dikatakan Spinks untuk meruntuhkan psikologi Tyson. Tyson bakal dia bikin jatuh dan knocked out. Nyatanya, justru Spinks tersungkur dihajar Mike Tyson on the ring. Memalukan...!!

Di arena pilkada, Timses Ahok pernah bluffing berdasarkan survei abal-abal. Angkanya tinggi sekali. Anies-Sandi dinyatakan underdog. Alhasil, Ahok tumbang. Memalukan...!!

Salah satu ciri orang panik: inkonsisten. Di awal, Pacul bilang "ecek-ecek". Elektabilitas Ganjar-Yasin disebut 62%. Lalu dia berkata tetap waspada, tidak tau strategi SS, ada orang kuat di belakang SS, Anies-Sandi dan belajar strategi pemenangan ke Korea Selatan.

Lah, kalo udah yakin menang, ngapain pula berguru sampe ke Korea Selatan. Jelas, Pacul sedang panik.

Di sisi lain, Timses Sudirman-Ida tahu bahwa di detik-detik terakhir, sekelompok Pro Yasin akan memainkan kartu memecah suara NU.

Mereka akan merilis propaganda Ganjar bakal masuk bui dan Yasin yang bakal jadi gubernur. Jadi, mereka berharap sekali Ganjar terbukti terlibat skandal E-KTP.

Syahdan, sebaiknya kader Marhaen dan PDI-P blocking ke Sudirman-Ida saja dari sekarang.

Lagi pula, rakyat Jateng tampaknya sangat cerdas memilih program dan kualitas daripada silsilah keturunan. Mereka lebih memilih figur dengan program baik daripada dipimpin anak kyai tanpa program jelas.

Psywar Pacul mandul bila dihadapkan dengan grafik progres elektabilitas Sudirman Said.

Mantan Menteri ESDM anti korupsi ini memulai dengan angka elektabilitas 1.2% di bulan Juli 2017.

Pacul pasti mendadak galau bila disodori fakta survei koran-koran nasional yang beri angka 79% untuk Ganjar, padahal sekarang, survei internalnya hasilkan angka 62%. Artinya turun 17% dalam dua minggu. Ini pasti salah nyanyian Setya Novanto.

Sebaliknya, koran yang sama sebut elektabilitas Sudirman Said hanya 11%. Sedangkan Pacul bilang angkanya 22%. Artinya naik 2x lipat. Sudirman Said memang spektakuler.

Angka-angka ini sebenarnya ironis. Ganjar sudah berkuasa 5 tahun, sudah borong puluhan unit mobil baru, sudah sewa "Event Organizer" untuk pasang spanduk dan baliho, tapi alas...hasilnya cuma segitu.

Penulis: Zeng Wei Jian

Sumber :Portal Islam