OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.
Tampilkan postingan dengan label PILGUB. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PILGUB. Tampilkan semua postingan

Rabu, 04 Juli 2018

Ini Hasil Real Count Pilgub Jabar versi PKS

Ini Hasil Real Count Pilgub Jabar versi PKS


10Berita, Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat merilis hasil pengitungan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2018.

Dalam penghitungan riil versi PKS, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul menempati urutan pertama dengan 7.175.804 (32,9 persen). Sementara pasangan yang diusung PKS, Gerindra dan PAN yakni Sudjarat-Ahmad Syaikhu (Asyik) menempati urutan kedua dengan raihan 6.302.254 suara atau 28,9 persen.

Peringkat ketiga diduduki pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi sebanyak 5.610.051 suara (25,7 persen), diikuti pasangan Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan dengan 2.754.631 suara (12,6 persen).

"Data yang dihimpun berdasarkan berkas C1 (form hasil penghitungan di TPS) akan digunakan oleh tim PKS untuk menuntaskan proses perhitungan suara hingga tuntas di tingkat provinsi," kata Ketua DPW PKS Jabar Nur Suprianto dalam pernyataannya, Selasa, 4 November 2018.

Dengan dirilisnya data tersebut, PKS berharap segala perdebatan dan hoaks di semua media dapat segera dihentikan.

"Untuk keputusan tentang gubernur Jawa Barat terpilih, PKS tetap menunggu pengumuman resmi dari KPUD Jawa Barat," jelas Nur Suprianto.

Selain itu, Nur Suprianto turut mengucapkan selamat kepada seluruh masyarakat Jawa Barat atas terselenggaranya pilkada dan pilgub yang aman, damai, dan lancar.

"DPW PKS Jawa Barat mengapresiasi kerja keras kader, simpatisan, dan seluruh masyarakat yang mendukung pasangan Asyik. Mereka telah mengerahkan tenaga, pikiran, uang, dan doa untuk memenangkan pasangan Asyik. Semoga seluruh amal baik mereka dibalas kebaikan yang besar oleh Allah," kata dia.

Nur Suprianto menambahkan berdasarkan data berkas C1, PKS berhasil meraih 80% dari target kemenangan di pilkada seluruh Jawa Barat. 

Dari 10 target kemenangan, Nur Suprianto mengatakan PKS menang di delapan daerah yakni di Kota Bandung, Garut, Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Subang, Ciamis, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cirebon.

Sumber : PORTAL ISLAM 

Selasa, 03 Juli 2018

Ridwan Kamil Akui Tak Ada Kemenangan Sebelum Pengumuman KPU 9 Juli

Ridwan Kamil Akui Tak Ada Kemenangan Sebelum Pengumuman KPU 9 Juli


10Berita,  Calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan, kemenangan dalam pertarungan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 belum sepenuhnya didapatkan. Hasil sementara yang muncul dalam hitungan cepat, belum sepenuhnya menjadi alasan euforia Pilgub Jabar.

Pria yang akrab disapa Emil ini menjelaskan, kegembiraan pada Rabu 27 Juni 2018 di Hotel Papandayan Kota Bandung usai keluar hasil quick count lembaga survei, hanya sebagai respon kabar gembira hasil hitungan cepat.

"Acara di Papandayan itu bukan perayaan kemenangan, (hanya) mensyukuri berita baik. Karena kami paham, sebelum KPU memutuskan resmi, tidak ada istilah kemenangan," ujar Emil di Bandung Jawa Barat, Minggu 1 Juli 2018.

Menurut Emil, menjelang hitungan manual KPU Jawa Barat, relawan beserta kader partai tetap mengawal distribusi suara di masing-masing daerah. Seperti diketahui, KPU Jawa Barat saat ini tidak menampilkan persentase hitungan cepat raihan empat pasangan calon.

"Kita terus mengawal di lapangan, relawan-relawan saya tugaskan jangan sekalipun terlewat penghitungan di Kecamatan sampai Kabupaten Kota karena penghitungan KPU ini versi digitalnya," terangnya.

Sembari menunggu penetapan hasil suara secara resmi oleh KPU, Emil tetap mengedepankan kondusifitas. Bahkan, pihaknya tidak akan mempermasalahkan dinamika yang meuncul menjelang penetapan pada 9 Juli 2018.

"Kita dari awal bukan tipe macam-macam, kampanye santun, kreatif tidak ada kecurangan sebagainya. Mudah-mudahan minggu depan ditetapkan," katanya.

"Fokus bagaimana merangkul, bagaimana bangun Jawa Barat sama - sama tanpa beda - bedakan dulu pernah nyoblos pasangan mana, itu hanya masalah cara. Kalau sudah terpilih lindungi semua warga, pertolongan (kepada) golongan apapun." ()

Sumber : VIVAnews

Jumat, 29 Juni 2018

Wow, Djarot-Sihar Menang di Seluruh Lapas dan Rutan Sumut

Wow, Djarot-Sihar Menang di Seluruh Lapas dan Rutan Sumut

10Berita Ternyata pasangan nomor urut 2 Calon Gubernur Sumatera Utara, Djarot-Sihar, menang dalam menarik hati para narapidana di seluruh Sumut. Pasangan ini menang dari lawannya, pasangan Edy-Musa.

Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus mengungguli Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah dalam pilgub yang diikuti ribuan warga binaan di lapas, rutan, dan cabang rutan di provinsi Sumut. Kemenangan Darot-Sihar ini di seluruh lapas dan rutan di Sumut diungkapkan oleh Humas Kanwil Kemenkumham Sumatra Utara Josua Ginting.

Josua mengatakan bahwa ada 5.113 warga binaan yang ikut memilih. Mereka tersebar di 39 lapas, rutan, dan cabang rutan yang berada di bawah Kemenkumham Sumut. Saat Pilkada serentak 2018, diketahui bahwa dari 5.113 narapidana tersebut, 2.525 narapidana memilih pasangan Dajrot-Sihar dan 2.130 narapidana yang memilih pasangan Edy-Musa.

“Untuk paslon nomor urut satu, 2.130 orang, paslon nomor dua, 2.525 orang. Ada 161 surat suara yang tidak sah,” kata Josua, Jumat (29/6), dikutip dari Republika.

Josua menegaskan bahwa pelaksanaan pilgub di seluruh unit pelayanan terpadu (UPT) di bawah Kemenkumham Sumut berjalan tanpa kendala berarti. Para narapidana tersebut mengikuti pilgub dengan baik dan terkendali.

“Sampai saat ini, kanwil tidak ada menerima laporan dari tiap UPT yang dalam pelaksanaan pilgub ada kendala. Semua berjalan dengan baik,” jelas Josua.

Namun, meski memenangkan suara narapidana, posisi Djarot-Sihar berubah. Dalam penghitungan yang ditampilkan KPU di situsnya pada pukul 14.15 WIB, dari 91,38 persen suara yang masuk, Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah memperoleh 57,69 persen, sementara Djarot-Sihar sebesar 42,31 persen.

Sumber :Ngelmu.co

Kamis, 28 Juni 2018

Plak! Akibat Tak Sabar Tunggu KPU, Komjen Iriawan Bungkam Para Pendukung Ridwan Kamil

Plak! Akibat Tak Sabar Tunggu KPU, Komjen Iriawan Bungkam Para Pendukung Ridwan Kamil

Referensi pihak ketiga

10Berita, Klaim kemenangan yang dilakukan oleh kubu Ridwan Kamil di Pilkada Jabar terlalu tergesa-gesa.Klaim itu didasari oleh hasil quick count sejumlah lembaga survey. Padahal jika ditilik angka perolehan Paslon Ridwan Kamil-Uu (Rindu) dan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) tidak terpaut jauh.

Misalnya survei versi SMRC, Rindu memperoleh 32,26% sedangkan Asyik 29,58%. Dengan kisaran selisih 2,68% angka ini sangat mungkin berubah dihitungan real count KPU.

Litbang Kompas-Referensi pihak ketiga

Ingat, quick count bukanlah suara sesungguhnya. Lembaga survey seperti SMRC hanya mengambil sampel di 400 TPS dari total 74.948 TPS di Jawa Barat. Harus disadari bersama bahwa tingkat keakuratan hitungan quick count sangat tergantung pada sampling yang dilakukan.

Itulah sebabnya mengapa saya katakan klaim kemenangan yang disertai suguhan airmata dan sujud syukur itu terlalu dini dan tergesa-gesa. Sabar, tunggu KPU.

Tapi agaknya euforia publik pendukung terlanjur besar hingga KPU pun diabaikan. Padahal sikap ini berpotensi membawa gesekan. Katakanlah misalnya, hasil hitung cepat meleset dan justru membawa paslon Asyik sebagai pemenangnya. Tuduhan, cercaan, kecurigaan pasti akan muncul.

Referensi pihak ketiga

Nah, terkait dengan potensi itulah Penjabat Gubernur Jawa Barat M. Iriawan menghimbau kepada masyarakat agar menunggu hasil resmi penghitungan suara pada 9 Juli 2018 nanti untuk menjaga situasi agar tetap kondusif pasca pilkada.

Lebih lanjut ia juga punya permintaan khusus kepada paslon yang terlanjur bergembira ria itu.

“Kami himbau juga kepada para paslon hormati dulu proses penghitungan suara resmi, boleh merasa unggul tapi tunggu dulu hasil dari KPU. Kami harap untuk menahan diri saja,” ucapnya (tempo.co/27/06/2018).

Plak!

Referensi pihak ketiga

Tepat sasaran. Ya, semestinya jangan dulu ada yang merasa unggul. Cobalah menahan diri sebab semua bisa saja terjadi.

Sumber :UC News 

Pilgub Jabar: Timses ; ASYIK Masih Unggul Versi Real Count Internal”

Pilgub Jabar: Timses ; ASYIK Masih Unggul Versi Real Count Internal”

10Berita, Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar Sudrajat-Ahmad Syaikhu tercatat unggul berdasarkan real count tim internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Hingga Rabu malam pukul 23.45 WIB, pasangan Asyik mengklaim unggul perolehan 33,1 persen.

“Perjalanan menuju Gedung Sate masih panjang. Buktinya hasil real count internal PKS menunjukkan Asyik unggul atas pasangan lainnya,” ujar Ketua Timses Pemenangan Asyik, Haru Suandharu dalam pernyataannya, Kamis (28/6).

Haru melanjutkan, data real count yang direkap dari para saksi berbagai daerah yang sudah masuk mencapai 32,6 persen.

“Data tersebut berdasarkan form C1 yang diamankan oleh para saksi,” terang Haru.

Lihat juga: Kandidat Nomor Urut Satu Kuasai Quick Count Pilgub di Jawa

Selain Asyik, data menunjukkan paslon lainnya yakni Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum memperoleh angka 29,4 persen, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dengan 25,8 persen, dan TB. Anton Hasanudin-Anton Charliyan dengan 11,7 persen.

“Berdasarkan data tersebut, kami yakin, Asyik trennya masih naik. Pasangan Rindu jangan terburu-buru melakukan klaim kemenangan karena data berbicara lain,” ujarnya.
Sudrajat-Syaikhu Klaim Unggul Versi Real Count InternalSudrajat dan Ahmad Syaikhu meminta semua pihak menahan diri untuk mendeklarasikan hasil quick count Pilgub Jabar 2018. (CNN Indonesia/Huyogo)
Lihat juga: Pertaruhan Pamor Ridwan Kamil Vs Gerilya Sudrajat-Syaikhu

Apalagi, lanjut Haru, saat ini KPUD Kabupaten/Kota juga masih fokus dengan penghitungan Bupati/Walikota.

“Apalagi, lembaga survei sudah banyak off side dalam data yang disampaikan,” ujar Haru.

Haru menyatakan, lembaga-lembaga survei hendaknya dibekukan izin usahanya. Ia berpendapat, data lembaga survei tersebut dapat menyesatkan publik.

“Dalam banyak survei, Asyik dinyatakan hanya peroleh 7 persen, sementara saat quick count nyatanya Asyik bisa mencapai kisaran 29 persen,” kata Haru menerangkan.

Haru menghimbau kepada seluruh paslon agar menahan diri dan sabar menunggul hasil penghitungan manual atau real count dari KPU.

“Saya harapa seluruh paslon dapat menahan diri dan menunggu eputusan hasil real count dari KPUD. Kami masih yakin Asyik-lah yang akan memenangkan Pilkada Jabar ini,” tegas Haru.

Lihat juga: Bawaslu Temukan 35 Dugaan Praktik Politik Uang

Ridwan Kamil tercatat unggul di Pilgub Jabar 2018 berdasar hasil quick count dengan mengantongi 32,33 persen suara versi Indo Barometer dan 32,89 persen versi LSI Denny JA. Kandidat yang diusung NasDem, PPP, Hanura, dan PKB itu mengungguli tiga pasangan kandidat lainnya yang ikut berkompetisi di Pilgub Jabar.

Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Gerindra, PKS, PAN) tercatat meraih 28,39 persen dan 28,41 persen, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Demokrat dan Golkar) 26,24 persen dan 25,48 persen, dan terakhir Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan (PDIP) hanya meraup 12,2 persen dan 12,46 persen di Pilgub Jabar 2018. (hyg/gil)

sumber https://www.cnnindonesia.com/pilkadaserentak/nasional/20180628095558-32-309733/sudrajat-syaikhu-klaim-unggul-versi-real-count-internal

Rabu, 27 Juni 2018

Djarot Kalah, Wanita Ini Sebut Warga Sumut Tolol, Tifatul Sembiring Bikin Ia Minta Maaf

Djarot Kalah, Wanita Ini Sebut Warga Sumut Tolol, Tifatul Sembiring Bikin Ia Minta Maaf


10Berita, Ada yang tidak terima kekalahan dengan Djarot di Pilgub Sumut hari ini. Ia bahkan menghina orang-orang Sumut tolol. Hal itu dilampiaskannya di Twitter.

“Ini Sumut orang-orangnya tolol sih. Pantesan mama bapakku ga pernah ngasi kuliah di Medan, gak akan maju. So, selamat jadi Jakarta kedua ya. Semoga cepat-cepat masuk penjara kader-kader yang korupsi dan makan uang rakyat,” kata @flaurencias, Rabu (27/6/2018), mengomentari twit Tifatul Sembiring berisi quick count Pilgub Sumut yang dimenangkan pasangan Edy Rahmayadi – Musa Rajekshah (ERAMAS).

Ini Sumut orang2nya tolol sih. Pantesan mama bapakku ga pernah ngasi kuliah di Medan, gak akan maju. So, selamat jadi Jakarta kedua ya. Semoga cepat2 masuk penjara kader2 yg korupsi dn makan uang rakyat.

— I'm (@flaurencias) 27 Juni 2018


Tifatul Sembiring pun kemudian mengingatkannya.



“Ini kan hasil pilihan masyarakat Sumut mbak, kok dibilang tolol sih...” kata Tifatul Sembiring melalui akun Twitter pribadinya, @tifsembiring.

Akhirnya wanita itu pun minta maaf.

“Just my opinion Pak. Terima kasih sudah di-comment.”

“Lain kali hati2 mbak, menyampaikan komentar, pilih2 lagi kalimatnya...”

“Tentu saja. Terima kasih masukannya, mention saya ramai sekali malam ini. Mohon maaf jadi memenuhi mention Bapak juga karena beberapa ikut tag kepada Bapak.”

Sumber :Tarbiyah 

Quick Count Pilkada Jabar dari 2 Lembaga, Pemenangnya Asyik

Quick Count Pilkada Jabar dari 2 Lembaga, Pemenangnya Asyik


10Berita, Hitung cepat (Quick count) hasil Pilkada Jabar yang dilakukan dua lembaga menunjukkan perolehan Sudrajat - Ahmad Syaikhu (Asyik) berada di posisi teratas, mengalahkan Ridwan Kamil Uu Ruzhunul Ulum (Rindu).

Kedua lembaga survey dimaksud adalah Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) dan Indonesia Development Monitoring (IDM).

Direktur LKPI Arifin Nur Cahyono mengatakan quick count yang dilakukan lembaganya di 2.780 TPS di Jabar dengan data yang masuk 100 persen.

Hasilnya, Ridwan Kamil - UU Ruzhanul (30,41 persen), TB Hasanuddin -Anton Charliyan (11,17 persen), Sudrajat -Ahmad Syaikhu (30,93 persen) , Deddy Mizwar- Dedi Mulyadi (27,49).

Dia menyebutkan bahwa LKPI melakukan quick count di TPS yang ada desa-desa di Jawa barat. Sedangkan lembaga lain terpantau hanya di kota-kota kabupaten dan kota madya.

"Jumlah TPS yang di jadikan objek quick count oleh LKPI 67,3 persen berada di desa-desa," ucap Arifin di Jakarta, Rabu, 27 Juni 2018.

Sementara hasil quick count IDM di PIlkada Jabar, mengambil data dari 3.573 TPS di Jabar, dengan margin error +/- 1,6 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Direktur Eksekutif IDM Bin Firman Tresnadi mengatakan data yang telah masuk 100 persen pada Pukul 20.14 WIB. Lembaga ini mengambil data dari 57,3 persen TPS di pedesaan dan 42,7 persen di kota.

Hasilnya pasangan Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum (32,67 persen), TB Hasanuddin - Anton Charliyan (9,43), Sudrajat - Syaikhu (33,12), Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi (24,78).

Sumber : PORTAL ISLAM

Hasil Quick Count Pilgub KALBAR: Karolin PDIP Yang Pernah Heboh Kasus Video Akhirnya Kalah

Hasil Quick Count Pilgub KALBAR: Karolin PDIP Yang Pernah Heboh Kasus Video Akhirnya Kalah


10Berita,  Pilgub Kalimantan Barat yang digelar hari ini, Rabu (27/6/2018), diikuti tiga pasangan.

Milton Crosby-Boyman Harun (Partai Gerindra dan PAN)
Karolin Margret Natasa-Suryadman Gidot (PDIP, Partai Demokrat, PKPI)
Sutarmidji-Ria Norsan (Partai Golkar, Nasdem, PKB, PKS, Hanura)


Berdasar hasil hitung cepat (quick count) yang dirilis berbagai lembaga survei, pasangan Sutarmidji-Ria Norsan menang.

Rilis quick count Poltracking dengan 93,80% suara masuk, Sutarmidji-Ria Norsan meraih 51,61%. Disusul Karolin Margret Natasa-Suryadman Gidot 40,82%. Dan Milton Crosby-Boyman Harun 7,58%.

Hasil quick count Pilgub Jabar ini cukup mengejutkan. Karena sebelumnya diprediksi calon yang diusung PDIP (Karolin-Gidot) yang akan menang.

Karolin Margret Natasa merupakan anak dari Drs. Cornelis, Gubernur Kalimantan Barat dari PDIP dua periode (2008-2013 2013–2018).

Wanita kelahiran 12 Maret 1982 ini pernah mendadak tenar pada 2012 lalu, ketika masih menjabat sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PDIP. Namun, bukan prestasi yang membuat Karolin terkenal. Ia saat itu menjadi sorotan publik karena terseret kasus video porno. Dalam sebuah video porno yang beredar di dunia maya, Karolin disebut sebagai salah satu pemeran.


Namun, ia membantah keras tudingan ini. Ia menyebut skandal itu muncul karena ayahnya hendak maju di Pilgub Kalbar di tahun 2013.

Atas kasus tersebut, Karolin berurusan dengan Badan Kehormatan (BK) DPR. Meski kasusnya sempat menghilang, namun pada 2013 kasus tersebut kembali muncul setelah BK membentuk tim untuk memastikan kebenaran video tersebut.

Sumber: Kumparan

Kalah di DKI Jakarta, Kini Djarot Kalah Lagi di Sumatera Utara

Kalah di DKI Jakarta, Kini Djarot Kalah Lagi di Sumatera Utara


10Berita, Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat kembali kalah Pilkada. Hal itu berdasarkan quick count Pilgub Sumut 2018.

Sebelumnya, Djarot adalah Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Ahok pada Pilgub DKI Jakarta tahun lalu. Pada Pilkada Serentak 2018 ini, PDIP kembali memajukan Djarot menjadi Calon Gubernur di Sumatera Utara.

Berpasangan dengan Sihar PH Sitorus, ia mendapat nomor urut 2 dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu), 27 Juni 2018. Djarot Saiful Hidayat – Sihar PH Sitorus yang disingkat dengan DJOSS berhadapan dengan pasangan Edy Rahmayadi – Musa Rajekshah yang disingkat dengan ERAMAS.

DJOSS didukung oleh PDIP dan PPP. Sedangkan ERAMAS didukung oleh Golkar, PKS, Gerindra, PAN, Nasdem dan Hanura. 

Berdasarkan quick count, DJOSS tertinggal cukup jauh dari ERAMAS.

Berikut ini hasil quick count sementara dari sejumlah lembaga survei:

Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC)

Edy Rahmayadi – Musa Rajekshah (ERAMAS) : 58,96 persen
Djarot Saiful Hidayat – Sihar PH Sitorus (DJOSS) : 41,04 persen

Data masuk: 75,33% (Pukul 15:15 WIB)



Charta Politika

Edy Rahmayadi – Musa Rajekshah (ERAMAS) : 60,97 persen
Djarot Saiful Hidayat – Sihar PH Sitorus (DJOSS) : 39,03 persen

Data masuk: 61,5% (Pukul 15:18 WIB)

Lingkaran Survei Indonesia (LSI)

Edy Rahmayadi – Musa Rajekshah (ERAMAS) : 56,73 persen
Djarot Saiful Hidayat – Sihar PH Sitorus (DJOSS) : 43,27 persen

Data masuk: 86,86% (Pukul 15:18 WIB)

Sumber : Tarbiyah 

Hasil Qucik Count Pilgub Kaltim: Pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi Unggul

Hasil Qucik Count Pilgub Kaltim: Pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi Unggul


10Berita, KALTIM - Pasangan nomor urut 3, Isran Noor-Hadi Mulyadi yang diusung PKS-Gerindra-PAN sementara unggul dalam hasil penghitungan cepat (quick count) pemilihan kepala daerah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Berdasar rilis qucik count dari LSI suara masuk 84,47%, pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi ungguh dengan 31,98%.

Hasil pasangan lainnya:

- Rusmadi-Safaruddin (PDIP, Hanura) = 23,66%

- Syaharie Jaang-Awang Ferdian (PD, PPP, PKB) = 22,94%

- Andi Sofyan-Rizal Effendi (Golkar, Nasdem) 21,41%

Sumber :Portal Islam 

Daftar Lengkap Nama Calon Kepala Daerah (Cagub-Cawagub) di 17 Provinsi Beserta Partai Pengusungnya

Daftar Lengkap Nama Calon Kepala Daerah (Cagub-Cawagub) di 17 Provinsi Beserta Partai Pengusungnya


10Berita, Hari ini, Rabu (27/6/2018) digelar Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2018 serentak. Ada 17 Provinsi yang akan melakukan Pilkada 2018 serentak.

Berikut nama-nama calon kepala daerah (calon gubernur - wakil gubernur) di 17 provinsi pada Pilkada 2018 beserta partai politik yang mendukungnya:

1. Sumatera Utara

1. Edy Rahmayadi - Musa Rajekshah

Gerindra, PKS, PAN, Golkar, Nasdem, Hanura

2. Djarot Saiful Hidayat - Sihar Sitorus

PDI-P dan PPP

3. JR Saragih - Ance Selian

Demokrat, PKB, dan PKPI

2. Riau

1. Arsyadjuliandi Rachman - Suyatno

Golkar, PDI-P, Hanura

2. Syamsuar - Edy Natar Nasution

PAN, PKS, Nasdem

3. Firdaus - Rusli Effendi

Demokrat dan PPP

4. Lukman Edy - Hardianto

PKB dan Gerindra

3. Sumatera Selatan

1. Ishak Mekki - Yudha Pratomo

PPP, PBB, dan Demokrat

2. Herman Deru - Mawardi Yahya

Nasdem, Hanura, PAN

3. Saifudin Aswari Rifai - M Irwansyah

Gerindra dan PKS

4. Dodi Reza Alex Noerdin - Giri Ramanda Kiemas

Golkar, PDI-P, PKB

4. Lampung

1. M Ridho Ficardo - Bachtiar Basri

Demokrat, PPP, Gerindra

2. Mustafa Jajuli - Ahmad Jazuli

Nasdem, PKS, Hanura

3. Arinal Djunaidi - Chusnuniah Chalim

Golkar, PAN, dan PKB

4. Herman Hasanusi-Sutono

PDI-P

5. Jawa Tengah

1. Ganjar Pranowo - Taj Yasin Maimoen Zubair

PDI-P, Nasdem, PPP, Demokrat, Golkar

2. Sudirman Said - Ida Fauziyah

Gerindra, PAN, PKS, PKB

6. Jawa Barat

1. Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum

Nasdem, PKB, PPP, Hanura

2. Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi

Golkar dan Demokrat

3. Sudrajat - Ahmad Syaikhu

Gerindra, PKS, PAN

4. TB Hasanuddin - Anton Charliyan

PDI-P

7. Jawa Timur

1. Saifullah Yusuf-Puti Guntur Sukarno

PKB, PDI-P, PKS, Gerindra

2. Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak

Demokrat, Gokar, Nasdem, PPP, PAN, Hanura, PKPI

8. Bali

1. I Wayan Koster - Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati

PDI-P, PKPI, PAN, Hanura, dan PKB

2. IB Rai Dharmawijaya Mantra - I Ketut Sudikerta

Golkar, Demokrat, Gerindra, Nasdem, PKS, dan PBB

9. Nusa Tenggara Barat

1. Ali Bin Dahlan - Gede Sakti Amir Murni

Independen

2. Suhaili Fadhil Thohir - Muhammad Amin

Golkar, PKB, dan Nasdem

3. Ahyar Abduh - Mori Hanafi

Gerindra, PDI-P, PPP, PAN, dan PBB

4. Zulkiflimansyah - Sitti Rohmi Djalilah

Demokrat dan PKS

10. Nusa Tenggara Timur

1. Esthon Foenay - Christian Rotok

Gerindra, PAN, dan Perindo

2. Benny Kabur Herman - Benny Litelnoni

Demokrat, PKPI, dan PKS

3. Marianus Sae - Emi Nomleni

PDI-P dan PKB

4. Viktor Bungtilu Laiskodat - Josef Nae Soi

Nasdem, Golkar, dan Hanura

11. Kalimantan Barat

1. Sutarmidji - Ria Norsan

PKB, Golkar, Nasdem, PPP, Hanura, dan PKS

2. Karolin Margret Natasa - Suryadman Gidot

PDI-P dan Demokrat

3. Milton Crosby - Boyman Harun

Gerindra dan PAM

4. Kartius - Pensong

Perseorangan

12. Kalimantan Timur

1. Andi Sofyan Hasdam - Nusyirwan Ismail

Golkar dan Nasdem

2. Syaharie Jaang - Awang Ferdian

Demokrat, PPP, dan PKB

3. Isran Noor-Hadi Mulyadi
PKS, PAN, dan Parta Gerindra

4. Rusmadi Wongso - Safaruddin

PDI-P dan Hanura

13. Sulawesi Selatan

1. Nurdin Halid - Qahhar Mudzakkar

Golkar, Nasdem, Hanura, PKB, dan PKPI

2. Nurdin Abdullah - Sudirman Sulaiman

PDI-P, PKS, dan Panji

3. Ichsan Yasin Limpo - Andi Mudzakkar

Demokrat, calon independen

4. Agus Arifin Numan - Tanribali Lamo

Gerindra, PPP, dan PBB

14. Sulawesi Tenggara

1. Asrun - Hugua

PAN, PDI-P, PKS, Gerindra, dan Hanura

2. Rusda Mahmud - Laode M Sjafei Kahar

Demokrat, PPP, dan PKB

3. Ali Mazi - Lukman Abunawas

Golkar dan Nasdem

15. Maluku

1. Irjen Pol Murad Ismail - Barnabas N Orno

PDI-P, Nasdem, PKB, PPP, Gerindra, PAN, PKPI, dan Hanura

2. Said Assagaf - Anderias Rentanubu

Demokrat, Golkar, dan PKS

16. Maluku Utara

1. Ahmad Hidayat Mus - Rivai Umar

Golkar dan PPP

2. Abdul Ghani Kasuba - Yasin Ali

PDI-P dan PKPI

3. Burhan Abdurrahman - Ishak Jamaluddin

Nasdem, PKB, PBB, Hanura, dan Demokrat

4. Muhammad Kasuba - Madjid Hussein

Gerindra, PKS, dan PAN

17. Papua

1. Lukas Enembe - Kleman Timar

Demokrat, Golkar, Nasdem, Hanura, PAN, PKB, PKS, PKPI, dan PPP

2. John Wempi Wetipo - Habel Melkias Suwae

PDI-P dan Gerindra

Sumber: Liputan6

Exit Poll LKPI: Sudirman Said-Ida Fauziah Unggul

Exit Poll LKPI: Sudirman Said-Ida Fauziah Unggul

10Berita Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) melakukan survei Exit Poll pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah. Hasil dari Exit Poll LKPI menyatakan prediksi pasangan Sudirman Siad-Ida Fauziah yang kemungkinan besar akan menang di Pilkada Jawa Tengah.

Hasil Exit Poll LKPI ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif LKPI Arifin Nur Cahyono dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (27/6). Arifin menyatakan bahwa perlu ada ketegasan atas hasil yang ada ke depannya. Sebab, posisi yang cukup jauh antara pasanagan Sudirman-Ida dengan lawannya, Ganjar-Taj Yasin.

“Posisi yang cukup jauh menjadikan pasangan calon Sudirman dan Ida Fauziah diperkirakan akan mendapat banyak tekanan di tingkat KPU, diperlukan ketegasan atas hasil yang ada,” ujar Arifin, dikutip dari Aktual.

Dari data yang masuk pada survei Exit Poll LKPI ini adalah 3.686, dari seluruh TPS Kabupaten/kota di Jawa Tengah dengan jawaban dari pemilih di TPS yang sudah melakukan pencoblosan di bilik suara mulai 08.00 WIB sampai dengan pukul 09.30 WIB pagi waktu Indonesia Barat, menunjukan pasangan Nomor Urut 1 pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin dipilih sebanyak 43,1 persen. Sedangkan, pasangan nomor urut 2 pasangan Sudirman Said-Ida Fauziah 54,7 persen dan yang tidak menjawab sebanyak 2,2 persen.

Arifin mengatakan bahwa alasan masyarakat  memilih kandidat yang dipilih di Bilik suara karena program kerja yang ditawarkan 45,6 persen, Karena  bersih dari korupsi -nya 41,3 persen, diusung oleh partai yang menjadi pilihan 10,9 persen, dan yang Tidak menjawab 2,2 persen.

Sumber : Ngelmu.co

Quick Count Pilgub NTB LSI Denny JA: Zul-Siti Unggul

Quick Count Pilgub NTB LSI Denny JA: Zul-Siti Unggul

10Berita  Ajang Pemilihan Umum, termasuk Pemilihan Kepala Daerah yang diadakan serentak hari ini, Rabu, 27 Juni 2018 akan diramaikan oleh berbagai lembaga survei yang menggelar hitung cepat (quick count) setelah pemungutan suara. Begitu juga yang dilakukan oleh LSI Denny JA yang melakukan hitung cepat.

Lembaga survei, LSI Denny JA, mengadakan hitung cepat Pilgub Nusa Tenggara Barat. Adapun hasil sementara quick count Pilgub NTB versi LSI Denny JA mengunggulkan pasangan Zulkieflimansyah dan Siti Rohmi Djalilah.

Di bawah ini adalah data quick count Pilkada NTB versi LSI Denny JA yang dilansir dari Detik, hingga pukul 12.27 WIB:

Moh Suhaili-Muhammad Amin 14,55%
Ahyar Abduh-Mori Hanafi 26,36%
Zulkieflimansyah-Siti Rohmi Djalilah 40,45%
Ali Bin Dachlan-Lalu Gede Sakti 18,64%

Diketahui bahwa akan ada beberapa hasil hitung cepat sejumlah daerah yang menggelar Pilkada 2018 yang dilakukan oleh empat lembaga survei. Keempat lembaga survei itu adalah lembaga survei yang bekerja sama adalah Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Indo Barometer, Lingkaran Survei Indonesia (LSI), dan Charta Politika. Tak hanya quick count, ada juga data exit poll yang akan disajikan oleh SMRC.

Seperti yang diketahui, Exit poll digunakan sebagai instrumen untuk mengetahui kecenderungan pola perilaku pemilih.

Sumber : Ngelmu.co

Exit Poll LKPI: Paslon Asyik Unggul

Exit Poll LKPI: Paslon Asyik Unggul

10Berita Selain Indonesia Development Monitoring (IDM),  Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) juga menggelar survei Exit Poll pada Pilgub Jawa Barat dalam rangka mengetahui opini publik yang dilakukan sesaat sebelum masuk dan setelah keluar dari bilik suara. Hasil Exit Poll LKPI mengungkapkan kemenangan sementara ini diperoleh pasangan Sudrajat-Akhmad Syaikhu.

Seperti yang diketahui, Exit poll digunakan sebagai instrumen untuk mengetahui kecenderungan pola perilaku pemilih.

Dilansir dari Jitunews, terkait dengan Exit Poll LKPI, Direktur Eksekutif LKPI, Arifin Nur Cahyono, mengatakan, jumlah data yang masuk 2.498 jawaban dari pemilih di TPS yang sudah melakukan pencoblosan di bilik suara mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 09.30 WIB pagi waktu Indonesia Barat. Data yang masuk dari seluruh TPS di 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

Hasil dari Exit Poll LKPI didapatkan nomor urut 1, yakni pasangan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum dipilih sebanyak 19,1 persen, nomor urut 2 pasangan Hasanuddin dan Anton Charliyan 17,7 persen. Sedangkan, nomor urut 3 Pasangan Sudrajat dan Ahmad Syaikhu 31,2 persen, nomor urut 4 pasangan Mizwar dan Dedi Mulyadi 30,1 persen, dan tidak menjawab sebanyak 1,9 persen.

Selanjutnya, Arifin mmenyebutkan alasan masyarakat memilih kandidat yang dipilih di bilik suara karena karakter kepimimpinan yang tegas 34,7 persen, karena visi dan misi-nya 22,1 persen, diusung oleh partai yang menjadi pilihan 16,2 persen, tokoh nasional/tokoh partai yang mengusung kandidat 22,2 persen dan yang tidak menjawab 4,8 persen.

Arin menuturkan prediksi dari hasil Exit Poll LKPI ini, pasangan yang akan menang di Pilkada Jawa Barat kemungkinan besar pasangan Sudrajat dan Ahmad Syaikhu. AKan tetapi, menurut Arifin, diperlukan pengawasan yang ketat dari saksi di setiap TPS untuk mengamankan suara pasangan Asyik ini.

“Diperlukan ketelitian dan kedisiplinan dari saksi yang berada disetiap TPS, untuk memastikan tidak ada kecurangan yang terjadi, hal itu dikarenakan suara pasangan calon Sudrajat dan Ahmad Syaikhu dengan pasangan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi, terpaut sangat tipis,” pungkasnya.

Perlu diketahui, pada Exit Poll LKPI, metode pengambilan atau penentuan TPS sebanyak 1.249 TPS oleh LKPI dilakukan dengan mengunakan metode Multistage Random Sampling dan Exit Poll di setiap TPS diseleksi 2 pemilih secara random dan proposional sesuai sebaran TPS yang tersebar di kecamatan dan desa kelurahan di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, survei exit poll ini memiliki tingkat Margin Of Error ± 2,75 % pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sumber : Ngelmu.co

Hasil Survei Pilgub Jateng: Wouw Banget, Pengaruh Prabowo?

Hasil Survei Pilgub Jateng: Wouw Banget, Pengaruh Prabowo?

10BeritaJAKARTA - Direktur Eksekutif Laju Survei Indonesia Sobirin mengatakan berdasar hasil survei lembaganya, elektabilitas pasangan cagub – cawagub Jateng Sudirman Said - Ida Fauziyah mengungguli pasangan Ganjar Pranowo - Taj Yasin di akhir masa kampanye.

Elektabilitas pasangan yang diusung Gerindra, PKB, PAN dan PKS itu mencapai 54,1 persen. Sementara pasangan petahana yang diusung PDI-P, PPP, Nasdem, dan Demokrat hanya mencapai 43,5 persen.

"Menjelang akhir masa kampanye Ganjar sempat dipanggil KPK (terkait kasus e-KTP) tapi kemudian menyampaikan berhalangan karena sedang kampanye. Kemungkinan hal ini memberi dampak negatif pada elektabilitas Ganjar-Yasin," ujar Sobirin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/6).

Sobirin juga menyimpulkan, naiknya elektabilitas Sudirman - Ida kemungkinan karena turunnya Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto ke sejumlah daerah di Jawa Tengah pada masa kampanye.

Survei dilakukan pada 3-20 Juni lalu dengan melibatkan 1.068 responden. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Hasil survei Laju Survei Indonesia hampir sama dengan hasil survei Roda Tiga Konsultan dan Lembaga Kajian Pemilu Indonesia yang dirilis sebelumnya. Ketiga lembaga ini menempatkan elektabilitas Sudirman Said-Ida lebih unggul dari Ganjar-Yasin.

Sementara lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menempatkan elektabilitas Ganjar-Yasin lebih unggul.

SMRC merilis elektabilitas Ganjar Yasin 70,1 persen dan Sudirman-Ida 22,6 persen. LSI Denny JA merilis elektabilitas Ganjar-Yasin 54 persen, sedangkan Sudirman-Ida 13 persen.(gir/jpnn)

Sumber : jppn

LSIN: Elektabilitas ‘Asyik’ Tertinggi di antara 4 Paslon Cagub-Cawagub Jabar

LSIN: Elektabilitas ‘Asyik’ Tertinggi di antara 4 Paslon Cagub-Cawagub Jabar

10Berita, BANDUNG—Menjelang pemungutan suara pilkada Jawa Barat, elektabilitas Sudrajat-Ahmad Syaikhu diklaim yang tertinggi di antara keempat cagub-cawagub Jabar. Temuan ini disampaikan Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN), Selasa (26/6/2018).

Bahkan LSIN mengklaim bahwa Tingkat keterpilihan kandidat jagoan Partai Gerindra dan PKS itu disebut telah menyalip Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.

BACA JUGA: Jumhur Hidayat: Menangkan Asyik Berarti Berjuang Demi Kedaulatan dan Kesejahteraan Rakyat

Berdasarkan hasil surveinya, LSIN mengklaim tingkat elektabilitas Sudrajat-Ahmad Syaikhu sebesar 30 persen, disusul Deddy Mizwar- Dedi Mulyadi 26 persen, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum 25 persen, Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan 9 persen.

Menurut LSIN, sejak Mei sampai Juni, terjadi fenomena ekstrem pada hasil survei atas perilaku pemilih di Jawa Barat. Kampanye seputar pemilu presiden 2019 ternyata berpengaruh terhadap persepsi pemilih calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat.

BACA JUGA: Asyik Optimis Menangi Pilgub Jabar, Ini Faktor-faktor Penyebabnya

Elektabilitas Sudrajat-Ahmad Syaikhu disebut tertinggi karena mereka mampu meyakinkan masyarakat dengan memainkan isu atau kampanye #2019GantiPresiden. Manuver itu dianggap ampuh terjadi di Jawa Barat dengan efek dominan dari fenomena kasus yang terjadi di Jakarta seperti aksi 212 dan sebagainya.

“Kalau komitmen nomor tiga, dari survei yang kita lakukan, harus menjaga betul mainan mereka, kita lihat mereka memainkan isu pergantian kepemimpinan nasional, dan itu dimaksimalkan betul untuk mengambil pemilih,” kata Direktur LSIN, Muhammad Yasin di Bandung. []

SUMBER: VIVA

Selasa, 26 Juni 2018

Ketua DPR: Jangan Pilih Kepala Daerah yang Bermasalah dengan KPK, Warganet: KODE KERAS untuk Jateng dan Sumut!

Ketua DPR: Jangan Pilih Kepala Daerah yang Bermasalah dengan KPK, Warganet: KODE KERAS untuk Jateng dan Sumut!


10Berita, 171 daerah akan menentukan pilihan kepala daerahnya pada Rabu lusa, 27 Juni 2018. Masyarakat, diharapkan bisa memilih pemimpin yang punya kompetensi sebagai pemimpin daerah yang visioner, bersih serta jujur dan mau menanggalkan kepentingan pribadi demi memprioritaskan kepentingan warga.

“Maka, warga pemilih pun hendaknya menggunakan hak pilih dengan bijaksana, berpijak pada independensi, pikiran jernih serta penilaian objektif terhadap setiap pasangan kandidat calon kepala daerah,” imbau Ketua DPR Bambang Soesatyo, melalui pesan singkatnya, Senin 25 Juni 2018.

Menurut dia, para pemilih harus mengutamakan rasionalitas. Karena kepala daerah harus bisa melayani masyarakat, bukan justru ingin dilayani.

“Pilih kandidat yang mau bekerja keras dan ulet mencari jalan keluar atas setiap permasalahan daerah. Pilih pemimpin yang tampil dengan rencana-rencana yang realistis dan tidak menggerogoti APBD,” ujarnya.

Politikus Golkar itu berharap, masyarakat manfaatkan waktu masa tenang ini untuk mencari tahu para calon yang maju.

“Berpikir jernih dan objektif dalam menilai sosok calon pemimpin daerah menjadi sangat penting guna menghindari kesalahan memilih,” tuturnya.

Kemudan, ia meminta agar masyarakat jangan sampai terkecoh dengan para calon. Berkaca pada banyaknya kepala daerah, yang justru berakhir di balik jeruji Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Bambang, rakyat harus belajar banyak dari kasus-kasus kepala daerah yang diciduk KPK itu. Sehingga pada pilkada serentak 2018, tidak terulang lagi.

“Kalau belasan atau puluhan daerah pernah ceroboh memilih kepala daerah maka 171 daerah yang melaksanakan pilkada serentak pada Rabu nanti diharapkan bisa belajar dari kecerobohan itu, dan tentu saja berkomitmen tidak melakukan kesalahan yang sama,” katanya.

Sumber: VIVA

------
Pernyataan Bamsoet ini ditanggapi penuh semangat oleh warganet.

Jangan pilih juga yg didukung oleh partai2 juara korupsi

— Rakyan #korbanPT20%# (@Rakyan6) June 25, 2018

Terutama jateng

— Wondo25 (@wondopkl25) June 25, 2018

Jangan pilih cagub yang dibidik KPK dan dipanggil KPK selalu tidak datang!

— Dody setyaji (@unverseguard080) June 25, 2018

jngn pilih ganjar

— Yasiz (@MasYasiz) June 25, 2018

Harusnya warga Jateng dan Sumut tahu kode keras ini

— 🇲🇨GENJO🇲🇨 (@kali_wono) June 25, 2018


Sumber :Portal Islam 

LSI: Di Jabar “Asyik” Tertinggi, Calon PDIP Paling Buncit

LSI: Di Jabar “Asyik” Tertinggi, Calon PDIP Paling Buncit


10Berita – Satu hari jelang pencoblosan Pilgub Jawa Barat 2018, Laju Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terakhirnya.

Hasilnya, pasangan nomor urut tiga, Sudrajat-Akhmad Syaikhu (Asyik) paling tertinggi tingkat keterpilihannya.

Pasangan Asyik yang diusung Partai Gerinda, PKS dan PAN itu paling banyak dipilih oleh responden, yakni sebanyak 36,7 persen.

Sementara pasangan yang diusung Partai Demokrat dan Partai Golkar, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dipilih oleh 26,3 persen responden. Sedangkan posisi ketiga Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum meraih 25,1 persen responden.

Sementara pasangan yang diusung PDIP, TB Hasanuddin-Anton Charliyan hanya dipilih 10,3 persen responden.

“Yang masih belum menentukan pilihan sebanyak 1,6 persen responden,” kata Direktur Eksekutif LSI, Sobirin melalui siaran elektroniknya, Bandung, Senin (25/6/2018).

Sobirin menilai keunggulan Asyik karena pasangan itu diuntungkan dengan rekomendasi ulama dan tokoh besar nasional.

“Rekomendasi ulama dan tokoh nasional memiliki peran besar mendulang suara Asyik di Jawa Barat,” ujar Sobirin.

Dikatakan dia, dari hasil survei kali ini ditemukan perolehan suara Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi terlihat statis jika dibandingkan hasil survei sebelumnya, karena tidak ada gebrakan yang berarti saat masa kampanye.

Sedangkan Ridwan Kamil sebagai Cagub yang populer di kalangan generasi milenial mendapatkan pukulan yang sangat berat dengan adanya isu dukungan kaum LGBT yang tidak disukai oleh mayoritas masyarakat Jawa Barat.

“Khusus TB Hasanuddin-Anton Charliyan yang tidak memilik basis utama pendukung, akan sangat sulit memperoleh suara yang besar karena hanya mengandalkan pergerakan mesin partai dan belum menunjukan program yang benar benar diminati masyarakat Jawa Barat,” papar Sobirin.

Survey LSI ini dilakukan pada  4-20 Juni 2018 yang melibatkan 1.142 responden berdasarkan DPT Jawa Barat untuk Pilkada Jawa Barat sebanyak 31.735.133, dengan margin of error sebesar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.(kl/)

Sumber : teropongsenayan

[PilGub Jabar] MANTAP! Ratusan Jenderal Ikut Menangkan ASYIK

[PilGub Jabar] MANTAP! Ratusan Jenderal Ikut Menangkan ASYIK


10Berita, Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR) telah menerjunkan sebanyak 101 purnawirawan perwira tinggi TNI ke Jawa Barat untuk memperjuangkan kemenangan pasangan Sudrajat-Syaikhu (Asyik). Yakni, terhitung sejak tanggal 18 Juni 2018.

Menurut Ketua Umum PPIR Mayjen (purn) TNI Musa Bangun, sebanyak 101 purnawirawan jenderal ini disebarkan ke 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Para jenderal tersebut bertugas menghimpun kekuatan bersama ribuan purnawirawan lain dan masyarakat di Jawa Barat untuk memenangkan pasangan Sudrajat-Syaikhu.

Musa mengatakan, selain menghimpun kekuatan suara, pihaknya juga memastikan tidak terjadi kecurangan.

“Kami ingin demokrasi berjalan baik dan tidak ternodai oleh praktik-praktik tak terpuji,” ujar Musa, Senin 25 Juni 2018

Menurut Musa, para singa-singa tua ini seharusnya beristirahat menikmati hari tua bersama anak cucu di rumah. Namun, dia menolak diam karena janji mengawal dan menjaga NKRI telah terpatri di dalam hati hingga tembakan salvo mengiringi ke liang lahat.

Dia berpendapat, pasangan Asyik adalah figur yang layak diperjuangkan dan dimenangkan. Karena, pasangan ini tidak sekadar saling melengkapi, tetapi juga berpengalaman dan tidak memiliki cacat korupsi.

Selain itu, keduanya juga merupakan pribadi yang sangat nasionalis dan religius. “Karena itu, kami menyerukan kepada para senior dan adik-adik purnawirawan, mari kita berjuang bersama memenangkan Sudrajat-Syaikhu,” katanya.

PPIR, kata dia, sebagai sayap Partai Gerindra saat ini telah menghimpun ribuan purnawirawan TNI dan Polri dalam struktur organisasi sampai ke kabupaten/kota, kecamatan, dan desa bersama sama rakyat untuk berjuang merebut kembali Indonesia raya.

Sumber: Republika


Hasil Survei Terbaru Pilgub Jateng, Bikin Kaget!

Hasil Survei Terbaru Pilgub Jateng, Bikin Kaget!

10Berita  ,SEMARANG- Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) merilis hasil survei elektabilitas cagub – cawagub Jateng. Jika tiga hasil survei sebelumnya pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen unggul baik dalam tingkat elektabilitas maupun popularitas, hasil survei LKPI yang dilakukan pada 5-20 Juni lalu itu menyebut pasangan Sudirman-Ida unggul tipis.

Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) Region Jateng, Onesimus Hihika, ada dua hal pokok yang membuat pasangan yang diusung PAN, Gerindra, PKB, dan PKS ini unggul atas pasangan Ganjar-Taj Yasin. Adalah kasus dugaan korupsi E-KTP yang menyeret nama Ganjar yang menggerus elektabilitas dalam dua bulan terakhir ini. “Pemanggilan Ganjar Pranowo oleh KPK semakin menguatkan dugaan di masyarakat akan keterlibatan Ganjar Pranowo dalam kasus E-KTP,” kata Onesimus Hihika dalam paparan hasil Survei Pendapat Masyarakat yang bertema mengukur persepsi dan pilihan masyarakat Jateng terhadap dua pasang calon Gubernur –Wakil Gubernur Jateng periode 2018-2023 yang digelar di Grand Candi Hotel, Minggu (24/6).

Dalam survei tersebut, LKPI menggunakan metode deskriptif dengan melakukan penyebaran kuesioner pada 5 -20 Juni 2018 dengan jumlah responden sebanyak 1.245 orang yang diambil dari populasi DPT Pilgub Jateng sebanyak 27.068.125 pemilih. Sedangkan pemilihan responden menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error+/-2,78 persen.

Temuan dan hasil survei berdasarkan sebaran demografi, pasangan Ganjar -Taj Yasin banyak dipilih generasi milenial berusia antara 17-25 tahun sebesar 41,8 persen, sedangkan pasangan Sudirman-Ida dipilih 41,4 persen, dan 16,8 persen belum memilih.

Pasangan Sudirman-Ida unggul untuk usia pemilih 26-40 tahun sebesar 50,3 persen, sedangkan pasangan Ganjar –Taj Yasin 38,5 persen dan 11,2 persen belum memilih.

“Untuk pemilih usia 41 tahun ke atas, lebih memilih pasangan Sudirman-Ida sebesar 47,2 persen, pasangan Ganjar-Taj Yasin sebesar 37,1 persen, dan sisanya 15,7 persen belum memilih,” ungkapnya.

Onesimus menambahkan, dengan penangkapan beberapa kepala daerah yang berasal dari PDIP, khususnya Kabupaten Purbalingga, membuat kepercayaan masyarakat terhadap PDIP menjadi turun.

“PDIP merupakan partai pengusung utama Ganjar Pranowo-Taj Yasin,” imbuhnya.Selain itu, lanjut dia, dengan kebangkitan politik Islam tidak dapat dipungkiri menjadi eskalasi politik nasional, turut terasa di Jateng. Kecenderungan pemilih, sangat memperhatikan hal tersebut.

Kondisi tersebut, diperkuat dengan adanya seruan dari PBNU melalui ketua umumnya, Said Aqil, agar seluruh pengurus dan warga Nahdliyin bekerja dan memenangkan pasangan Sudirman-Ida. “Dengan demikian, kekuatan politik Islam yang tercermin dalam partai politik, yakni PKB, PAN dan PKS cukup solid untuk memenangkan pasangan SudirmanSaid-Ida Fauziah,” tambahnya.

Sedangkan kubu Ganjar -Taj Yasin, imbuhnya, hanya PPP yang mendukung. Itupun dari basis massa PPP yang mayoritas kaum Nahdliyin, sehingga dukungan tersebut dinilai sangat lemah.

Dalam survei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia ini juga menemukan sebanyak 74,8 persen masyarakat sudah memiliki pilihannya sendiri. Mereka cenderung militan untuk mendukung pasangan calon yang mereka anggap mewakili kepentingan politik untuk membawa Jateng ke arah yanglebih baik. Sedangkan sebanyak 25,2 persen responden masih bisa berubah-ubah pilihannya.

“Dapat disimpulkan siapapun yang akan menjadi pemenang dari Pilgub Jateng, akan memperoleh kemenangan yang sangat tipis,” paparnya.

Seperti diberitakan Jawa Pos Radar Semarang sebelumnya, dalam survei yang dilakukan lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), tingkat elektabilitas Ganjar-Taj Yasin masih unggul dan melampaui pasangan Sudirman-Ida di Pilgub Jateng 2018. Pasangan Ganjar-Taj Yasin memperoleh elektabilitas sebesar 70,1 persen, sedangkan Sudirman-Ida mendapat 22,6 persen. Sisanya sebesar 7,3 persen menjawab tidak tahu.

Sementara, untuk tingkat popularitas masing-masing calon, Ganjar masih menjadi calon yang menempati urutan teratas dengan 89 persen, urutan kedua Sudirman Said 50 persen, disusul Ida Fauziah 33 persen, serta Taj Yasin 31 persen.

Pasangan Ganjar-Taj Yasin juga unggul dalam survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Tingkat elektabilitas pasangan Ganjar -Taj Yasin sekitar 54 persen, sedangkan Sudirman -Ida 13 persen.

Elektabilitas Ganjar-Taj Yasin ini naik 3,7persen menjadi 54 persen dari April lalu yang hanya 50 persen. Sedangkan pasangan Sudirman-Ida naik 2,5 persen menjadi 13 persen dari April lalu yang hanya 10,5 persen. Alasannya, karena adanya perilaku pemilih yang berubah atau berpindah pilihan partai untuk kalangan grassroot.

Untuk tingkat popularitas, menurut survei LSI Denny JA, Ganjar memiliki popularitas 96.6 persen. Sedangkan Sudirman hanya 63.9 persen. Selain itu, kepuasan kinerja Ganjar pada periodelalu mencapai 71 persen dan itu potensi bisa terpilih lagi.(hid/ida)

Sumber : jpnn