OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 06 Februari 2017

06

Ingat! Suara NU Besar di Jakarta, Yakin Ahok Menang?

post-feature-image

10Berita - Majelis Ulama Indonesia (MUI) masih belum menerima pemimpinnya disebut tidak netral pada Pilkada DKI 2017.

Bahkan, MUI itu menantang kubu Ahok untuk membuka bukti percakapan Kiai Ma’ruf dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Apalagi, dalam sidang, pengacara Ahok mengaku memiliki bukti lengkap. “Kalau benar memiliki bukti, ya disampaikan. Tampilkan dong transkripnya,” kata Komisi Hukum MUI Ikhsan Abdullah.

Ia juga menilai pengadilan tidak bersikap baik terhadap Ma’ruf Amin. Seharusnya, pengadilan tidak membiarkan Kiai Ma’ruf dicecar. Pengadilan, lanjut Ikhsan, juga harus mendesak kubu Ahok untuk menunjukkan bukti-bukti yang dimaksud.

Soal kegaduhan karena sikap Ahok, dia menyatakan bahwa Kiai Ma’ruf sudah sabar dan memaafkan. Itu bukti bahwa Kiai Ma’ruf masih menjadi panutan. Meski begitu, hubungan Ahok dengan NU tampak sudah sangat sulit dibenahi. Warga NU marah. Mereka juga diperintahkan para pemimpinnya untuk tidak memilih Ahok.

“Ini harus diperhatikan. Jangan sampai, isu di berbagai media mainstream membuat lengah,” jelas Ketua Barisan Relawan Nusantara (BRN) Edysa Girsang kemarin.
Dia menambahkan, kelengahan publik sangat mungkin dimanfaatkan pihak-pihak dengan kepentingan tertentu untuk menabrak aturan. Pilgub DKI 2017 sejak awal memang menyedot perhatian. “Isu bakal adanya pemilih susupan itu sudah lama. Timbul tenggelam. Tidak pernah benar-benar hilang,” katanya.

Secara sederhana, konflik Ahok-NU sudah menggambarkan kerugian besar bagi Ahok. Namun, hal tersebut dibantah serta tidak menyurutkan mental kubu Ahok dalam berjuang meraih kemenangan. “Publik berpikir sederhana. Suara NU besar sekali di DKI. Sebenarnya, sudah sangat berat bagi Ahok untuk lolos ke putaran dua sekalipun,” tambahnya.

Bestari Barus, juru bicara tim kampanye pasangan Ahok-Djarot, menyatakan, perjuangan terus berjalan. Dia tidak terlalu peduli terhadap anggapan bahwa jagoannya sudah kehilangan banyak suara. “Yang penting bagaimana di TPS (tempat pemungutan suara, Red) nanti,” ucapnya.[psi]

Sumber: Postmetro


Related Posts: