Jerman dan Belanda Peringatkan Warganya yang ingin Berkunjung ke Turki
10Berita– Jerman dan Belanda mengeluarkan peringatan perjalan wisata ke Turki menyusul ketegangan politik yang terjadi dengan pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Kementerian luar negeri Belanda mendesak warganya yang mengunjungi Turki untuk berhati-hati. “Ada ketegangan diplomatik antara Turki dan Belanda,” tulis kementerian. “Waspada dan menghindari kerumunan besar.”
Sementara Kementerian Luar Negeri Jerman, dalam pemberitahuan terbarunya yang diposting di situs resmi pada hari Senin (13/3), mengatakan wisatawan harus waspada terhadap peningkatan ketegangan dan aksi protes menjelang refrendum pada 16 April.
“Oleh karena itu wisatawan disarankan untuk menjauh dari aksi demonstrasi politik dan kerumunan orang banyak,” kata Kementerian Luar Negeri Jerman dalam imbauan tertulisnya seperti dikutip Reuters.
Turki pada Senin (13/3) terancam sanksi diplomatik dari Belanda setelah Erdogan menuduh pemerintah Belanda bertindak seperti “sisa-sisa Nazi” dalam menangani imigran asal Turki.
Imbauan berwisata ke Turki ini diyakini akan berdampak pada penurunan 30 persen jumlah pengunjung wisatawan asing dibandingkan pendapatan tahun lalu. Jumlah pengunjung turis asing ke Turki jatuh ke angka 25,4 juta pada tahun 2016, terendah dalam sembilan tahun terakhir, setelah serentetan pemboman dan kudeta yang gagal pada bulan Juli 2016.
Jerman selama ini menyumbang kedatangan wisatawan asing ke Turki sekitar 15 persen. Sementara pada 2016, tercatat sebanyak 900 ribu orang Belanda memgunjungi Turki. Jumlah tersebut turun dari posisi tahun 2015 yang mencapai 1,2 juta orang. (jk/rol)
Sumber: rol, eramuslim