OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 12 Maret 2017

Perlakuan Berbeda Ribuan Umat Islam saat Menyambut Anies, Sandi, dan Djarot


10Berita —   Ada pemandangan yang cukup menyedot perhatian saat ribuan umat Islam menggelar Haul mantan Presiden RI ke-2, Soeharto dan peringatan Supersemar di Masjid At-Tien, TMII, Jakarta Timur, Sabtu (11/3/2017) malam tadi.

Acara bertema 'Sholawat untuk Negeri' itu dihadiri beberapa ulama dan tokoh nasional. Diantaranya, mantan ketua DPR RI, Akbar Tandjung, Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, Habib Syeh Assegaf, Habib Rizieq Shihab, Ustadz Arifin Ilham, Subiyakto Cakrawardaya, Fuad Bawazir dan Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) .Sementara keluarga Cendana hadir Siti Hardiyanti Rukmana (Tutut), Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto), Hutomo MandalaPutra (Tommy) dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek),Tak ketinggalan, kontestan yang akan bertarung di putaran kedua Pilgub DKI 2017 juga ikut menggelar dzikir dan do'a bersama untuk mendiang Bapak Pembangunan.

Namun Paslon nomor 2 hanya diwakili Djarot Saiful Hidayat, sementara Paslon nomor 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno tampak kompak dan duduk bersebelahan. Anies yang lebih dulu tiba di lokasi, langsung disambut dengan lantunan sholawat dan teriakan takbir oleh ribuan jamaah yang lebih dulu memadati area masjid."Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar," teriak para jemaah bersahut-sahutan. Anies pun tersenyum sambil menyalami jemaah dan sesekali melambaikan tangannya sebagai tanda menyapa sambutan jamaah.

Tak lama berselang, Sandiaga Uno datang didampingi istrinya, Nur Asia. Sama dengan Anies, Sandiaga memakai peci berwarna hitam dan baju koko berwarna putih.Sandiaga juga langsung disambut dengan gegap gempita dan teriakan takbir oleh para jemaah. Sesekali Sandiaga juga melempar senyum menyapa dan melambaikan tangannya kepada masyarakat yang hadir. Bahkan, lantaran padatnya jamaah di pelantaran masjid, Laskar Pembela Islam (LPI) dan Jawara Betawi langsung membuat barikade guna membuatkan jalan khusus untuk Sandiaga.Mereka mengawal Sandiaga dengan lantunan sholawat sampai didepan pintu utama masuk Masjid At-Tien.

Berbeda dengan Anies dan Sandi, pemandangan berbeda tampak saat pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Djarot Saiful Hidayat tiba di area masjid. Sejak Djarot keluar dari mobil pribadinya, spontan ribuan jemaah memberi sorakan sebagai tanda kehadirannya tak diinginkan jemaah. Bahkan, saat Djarot hendak masuk ke area masjid, sempat terjadi ketegangan dengan sejumlah jemaah.Terdengar sorakan jemaah bersahut-sahutan agar Djarot diusir dan meninggalkan area masjid.

Praktis, suasana menjadi agak ramai. Djarot tidak bisa langsung masuk ke dalam masjid. "Usir, usir, usir. Jangan dikasih masuk, usir!," teriak massa tersebut. Melihat situasi yang mulai tak kondusif, Laskar Pembela Islam (LPI) dan Laskar Betawi memberi bantuan dengan membuat barikade dan menjaga Djarot hingga ke depan pintu masuk masjid. Akhirnya, Djarot berhasil memasuki lokasi acara.  "Kalau gak dikasih masuk, habis dia sama massa udah didempet banget," tutur seorang panitia acara yang enggan disebut namanya yang ditemui di masjid At-Tien.

Tak hanya itu, ketegangan serupa juga kembali terjadi saat Djarot akan meninggalkan lokasi. Bahkan, ada lemparan botol minuman ke arah kerumunan panitia yang melindungi Djarot saat menuju pintu keluar.Djarot kemudian mendapat pengawalan ketat sejak keluar masjid hingga masuk ke dalam mobilnya karena sejumlah jemaah terus mengejar dan meneriakinya.  

Sumber: Sujanews.com


Related Posts: