OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 18 November 2018

Anies Baswedan: Saya Tidak Ingin Jadi Gubernur Yang Hanya Merespon Sosmed


10Berita  Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menyatakan dirinya tidak ingin menjadi gubernur yang hanya merespon apa yang ada di sosial media. Karena permasalahan yang ada, bahkan permasalahan yang mendasar, kerap tidak muncul di sosmed.

"Saya tidak ingin menjadi gubernur yang hanya merespon apa yang dibicaralan di sosmed. Kalau kita tanya, apa yang ingin kita bereskan di Jakarta? Hampir tidak ada yang bicara persoalan air (air bersih)."

"40% penduduk Jakarta tidak punya akses air bersih (PAM). Itu 40 juta orang. Mereka sehari beli air Rp 20 ribu. Sebulan habis Rp 600 ribu. Kalau pakai PAM cuma Rp 120-150 ribu. Jadi lebih mahal jadi orang miskin di Jakarta."

"Kemudian, siapa yang paling menderita kalau tidak ada air bersih? Ibu. Memandikan bayinya saja gak tega kalau tidak dengan air bersih. Belum utnuk masak dll. Ini hal-hal dasar yang ingin saya bersekan di Jakarta."

Demikian disampaikan Anies Baswedan.

Mantan Menteri Pendidikan ini juga menyampaikan fakta memprihatinkan bahwa selama 12 tahun terakhir ini DKI TIDAK ADA PENAMBAHAN PIPA AIR BERSIH!

Padahal air bersih adalah kebutuhan dasar warga.

Anies berjanji akan menambah lebih banyak pembangunan pipa air bersih.

"Kita ingin menggenjot lebih banyak lagi, tapi itu membutuhkan, satu, investasi pemipaan, yang kedua adalah pengelolaan sesuai dengan aturan-aturan yang baru karena ada keputusan MA yang terkait itu," ucap Anies, seperti dilansir Liputan6.

Rencana itu bakal tidak mudah karena DPRD DKI Jakarta mencoret rencana anggaran penyertaan modal daerah sebesar Rp 1,2 triliun untuk PAM Jaya pada 2019. Rencananya anggaran itu untuk pembangunan dua pusat produksi dan sisanya untuk penguatan jaringan, relokasi jaringan dan pengadaan air bersih di tujuh rusunawa.

Sebelumnya, PAM Jaya sudah mengajukan penyertaan modal daerah (PMD) Rp 1,2 triliun dalam APBD Perubahan DKI Jakarta 2018 untuk biaya perpipaan.

Namun, PMD itu dicoret DPRD DKI Jakarta karena ada kekhawatiran akan tumpang tindih kewajiban membangun pipanisasi antara PAM Jaya dengan perusahaan air minum swasta, yakni PT Aetra Air Jakarta dan PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA).

Simak cuplikan video Anies:


Sumber : PORTAL ISLAM