OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 04 Maret 2019

Joko Widodo Perintahkan Jual Proyek Infrastruktur, Waskita Siap Jual 18 Ruas Tol Mulai Tahun Ini. Bisa Tidak Laku karena Rugi, Ekonomi Lesu?


10Berita - Presiden Joko Widodo sekitar dua tahun lalu memerintahkan BUMN untuk menjual proyek infrastruktur yang sudah rampung dibangun kepada swasta. "Saya sudah perintahkan kepada BUMN, kalau sudah membangun jalan tol, sudah jadi, segera dijual," ujar Jokowi di dalam acara Musrenbang Nasional 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta Pusat, Rabu (26/4/2017). Jokowi menyebut pola bisnis tersebut dengan sekuritisasi.
Pola itu dilakukan supaya BUMN mendapatkan dana segar untuk bisa membangun proyek infrastruktur lainnya dengan cepat. Jokowi mencontohkan sebuah proyek tol yang menghabiskan Rp 10 triliun. Setelah proyek rampung, BUMN menjual jalan tol itu kepada swasta dengan harga yang lebih tinggi. "Bangunnya Rp 10 triliun, jualnya Rp 30 triliun. Jadi bisa membangun lagi di tempat lain. Memang harus seperti itu," Jokowi mengklaim dengan gampangnya, padahal sangat mungkin jual tol itu tidak laku.
Jokowi ngawur? Para analis menilai Jokowi asal ngomong, ngawur dan over klaim soal infrastruktur itu. Sebab bisa jadi langkah jual proyek Tol itu tidak laku karena rugi dan perencanaan tak matang..''Kalau Tol dijual Jokowi dan tidak laku, mau apa coba? Bisa bangkrut keuangan BUMN bangsa ini,'' kata analis ekonomi politik Darmawan Sinayangsah, anggota ILUNI UI.
Jokowi mengatakan, kepemilikan proyek infrastruktur adalah pola bisnis kuno. "Dulu, BUMN kita itu senangnya memiliki. Kalau sudah bangun lalu jadi, harus dimiliki. Setiap bulan kita dapat income dari proyek itu. Itu sudah kuno," ujar Jokowi. "Ingat, negara kita saat ini membutuhkan jalan-jalan di provinsi lain, di luar Pulau Jawa. Kalau tidak ada sekuritisasi, tidak akan jalan pembangunan infrastruktur itu," lanjut dia. Jokowi meyakini dalam kurun waktu tertentu mendatang, BUMN yang sudah terlebih dahulu mendapat untung besar bisa dengan mudah membeli proyek infrastruktur yang pernah dijualnya ke swasta tersebut.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk bakal menjual 18 ruas tol miliknya mulai tahun depan secara bertahap. Setidaknya, Waskita berencana melepas kepemilikan 2 ruas tol Trans Jawa di 2019.

"(Total yang mau dijual) 18 ruas. Kita mau divestasi semua, cuma bertahap mana. Mungkin kombinasi, tapi itu kan teknis," kata Dirut Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (3/12/2018).

Beberapa ruas tol yang akan dijual tahun depan, yaitu Tol Pejagan-Pemalang dan Pemalang-Batang.
"Trans Jawa, ruasnya Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang. Jadi semua akan kita tawarkan," paparnya.
Pihaknya bakal menawarkan kepada badan usaha jalan tol (BUJT), bukan hanya Jasa Marga selaku BUJT milik negara. Pihaknya bakal melepas ke badan usaha yang tawarannya dianggap menguntungkan.

"Kalau Jasa Marga harganya bagus, legalnya masuk, ya sudah nggak apa. Kalau kita sih nggak cenderung ke siapa siapa. Pokoknya siapa yang masuk harganya, karena sebelum penjualan itu kita minta izin ke kementerian, nanya legal juga opini dari stakeholder lain, BPKP, BPK," ujarnya.

Dia mengatakan alasan pihaknya menjual tol karena memang Waskita Karya bukan operator tol.( KCM) 
Sumber : Konfrontasi