SBY Main 'Dua Kaki' saat Pemilu Jadi Alasan Demokrat Tak Dapat Kursi Menteri Kabinet
(Dia berharap) siapapun yang menang dia akan mendapat kursi.
10Berita Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi), Lucius Karus, menilai tidak terpilihnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai menteri karena Partai Demokrat bermain politik dua kaki. Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) gagal memainkan strategi pada pemilu 2019 lalu.
"Permainan SBY main dua kaki di Pemilu itu membuat dia tidak layak mendapat apresiasi dari satu kubu," kata Lucius di Kantor Formappi, Matraman, Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Menurut dia, hal itu merupakan kesalahan SBY membaca taktik politik. Dia merasa nyaman dengan main di dua kaki dengan harapan mendapatkan keuntungan terhadap siapapun yang menang dan terpilih di Pilpres 2019.
"(Dia berharap) siapapun yang menang dia akan mendapat kursi," kata dia.
Namun, lanjut dia, peristiwa tersebut membuat Demokrat bisa belajar tentang komitmen dalam politik.
"Dia sekarang mulai merasakan konsistensi itu sangat penting. Kalau harus dukung A, dukung A. dukung B, dukung B," ucapnya.
Diketahui, sebanyak 34 menteri dalam Kabinet Indonesia Maju telah dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (23/10). Dari jumlah itu, 16 orang di antaranya berasal dari kalangan partai politik. Sisanya dari kalangan profesional.
Namun, tidak ada satupun kader Partai Demokrat yang diajak bergabung dan mendapat kursi menteri di kabinet. Sebelumnya Wakil Ketua Umum Demokrat, AHY, sempat digadang-gadang bakal menjadi menteri pemuda dan olahraga (Menpora). []
Sumber: Akurat
(Dia berharap) siapapun yang menang dia akan mendapat kursi.
10Berita Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi), Lucius Karus, menilai tidak terpilihnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai menteri karena Partai Demokrat bermain politik dua kaki. Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) gagal memainkan strategi pada pemilu 2019 lalu.
"Permainan SBY main dua kaki di Pemilu itu membuat dia tidak layak mendapat apresiasi dari satu kubu," kata Lucius di Kantor Formappi, Matraman, Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Menurut dia, hal itu merupakan kesalahan SBY membaca taktik politik. Dia merasa nyaman dengan main di dua kaki dengan harapan mendapatkan keuntungan terhadap siapapun yang menang dan terpilih di Pilpres 2019.
"(Dia berharap) siapapun yang menang dia akan mendapat kursi," kata dia.
Namun, lanjut dia, peristiwa tersebut membuat Demokrat bisa belajar tentang komitmen dalam politik.
"Dia sekarang mulai merasakan konsistensi itu sangat penting. Kalau harus dukung A, dukung A. dukung B, dukung B," ucapnya.
Diketahui, sebanyak 34 menteri dalam Kabinet Indonesia Maju telah dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (23/10). Dari jumlah itu, 16 orang di antaranya berasal dari kalangan partai politik. Sisanya dari kalangan profesional.
Namun, tidak ada satupun kader Partai Demokrat yang diajak bergabung dan mendapat kursi menteri di kabinet. Sebelumnya Wakil Ketua Umum Demokrat, AHY, sempat digadang-gadang bakal menjadi menteri pemuda dan olahraga (Menpora). []
Sumber: Akurat