OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 01 Desember 2017

Kendaraan Peserta Reuni Akbar 212 Asal Solo Digeledah Polisi

Kendaraan Peserta Reuni Akbar 212 Asal Solo Digeledah Polisi

10Berita , Jakarta – Peserta Reuni Akbar 212 yang datang dari luar kota sempat harus mendapat pemeriksaan dari pihak kepolisian. Salah satunya dialami rombongan dari Solo.

Perjalanan Muhammad Irsyad Iqbal Riza, bersama rombongannya yang berasal dari Solo, Jawa Tengah menuju ke Jakarta untuk bergabung dalam Reuni Akbar 212 sempat terhambat. Bus yang membawa rombongan itu diperiksa dan digeledah polisi ketika hendak masuk tol Brebes Timur.

“Rombongan saya diperiksa saat mau masuk tol Brebes Timur, dari arah Kendal. Untuk polisi kurang tahu dikarenakan jumlah yang lumayan banyak kisaran 20 sampai 30 orang,” ujarnya kepada Kiblat.net melalui pesan singkat, Jumat (12/01/2017).

Irsyad juga menjelaskan bawha polisi saat itu memeriksa bagasi dan meminta untuk diperlihatkan surat-surat bis dan memeriksa sekitar bis. Selain itu, polisi juga menanyakan apakah para penumpang membawa kartu identitas.

“Polisi juga tanya apakah bawa KTP, kita menjawab “bawa pak” dan dia balik turun untuk memeriksa bis,” ungkapnya.

Pria duapuluh satu tahun ini juga mempertanyakan mengapa masih saja ada pemeriksaan. Padahal, kata dia, selama ini aksi yang digelar umat Islam berlangsung dengan damai.

“Ini cuma ingin memperingati aksi 212 tahun lalu dan ingin reuni tak usah pakai gledah-geledah. Toh sudah terbukti di tahun lalu kita tidak sama sekali berbuat yang aneh-aneh,” tuturnya.

Sementara itu, peserta aksi lain, Umar Ibnu Ahmad membenarkan adanya pemeriksaan di daerah Brebes. “Ada cegatan di Brebes. Alhamdulillah dapat tausiah dari Kapolres, ‘semoga sampai tujuan dan kembali dengan selamat’,” tukasnya.

Reporter: Taufiq Ishaq
Editor: Imam S.

 Sumber :Kiblat.

Penaklukan Sejumlah Negara oleh Tentara Islam

Penaklukan Sejumlah Negara oleh Tentara Islam

10Berita , Persia merupakan salah satu elemen peradaban Timur yang berlokasi di Iran sekarang. Iran terletak di daerah lembah Mesopotamia, sebuah kawasan dengan peradaban yang maju pada saat itu. Oleh kebanyakan, ahli daerah tersebut dikenal dengan The cradle of civilization atau lahirnya peradaban. Namun, pada 5 Januari 603 M, dimulailah perang antara Romawi dan Persia yang berlangsung selama 24 tahun yang kemudian mengubah peradaban.

Perang tersebut terjadi akibat terbunuhnya Maurice, Kaisar Romawi yang merupakan pelindung dan sekutu dekat Khusrou Parvis, raja Iran saat itu. Setelah kematian ayahnya, putra Maurice datang ke Iran untuk meminta pertolongan dari Khusrou Parvis. Khusrou Parvis kemudian mengirimkan pasukannya ke Romawi untuk membalas dendam atas kematian Maurice.

Dalam waktu singkat juga beberapa kota di Romawi berhasil ditaklukkan. Kaisar baru Romawi, yaitu Fukas, kemudian mengajak Khusrou Parvis berunding. Namun, kemenangan yang diraih Khusrou Parvis membuatnya merasa kuat dan menolak melakukan perundingan. Akibatnya, perang terus berlangsung hingga 24 tahun dengan kemenangan secara silih-berganti diperoleh Iran dan Romawi.

Adapun raja yang memegang tampuk kekaisaran Romawi pada akhir abad ke-7 M adalah Maurice, seorang raja yang kurang memperhatikan masalah kenegaraan dan politik. Oleh karenanya, angkatan bersenjatanya pun kemudian mengadakan kudeta di bawah pimpinan panglimanya yang bernama Pochas.

Setelah mengadakan kudeta, Pochas naik tahta dan menghukum keluarga raja dengan cara yang kejam. Serta mengirim seorang duta ke Persia, yang pada waktu itu dipegang oleh Kisra Chorus II, putra Kisra Anu Syirwan yang adil.

Saat Kisra tahu kejadian kudeta di Romawi, dia menjadi sangat marah. Ini karena Kisra pernah berhutang budi pada Maurice yang sekaligus juga mertuanya. Kemudian Kisra memerintahkan untuk memenjarakan duta besar Romawi, dan menyatakan tidak mengakui pemerintahan Romawi yang baru.

Orang Islam dan orang-orang Romawi mengharapkan kemenangan mereka atas orang-orang kafir dan musyrikin, sebagaimana halnya mereka mengharapkan kekalahan orang-orang kafir Makkah dan orang Persia. Ini disebabkan mereka merupakan penyembah benda-benda materi.

Sementara orang-orang Nasrani--meskipun sebagian dari mereka sudah menyimpang dari ajaran Isa Putra Maryam-- merupakan saudara dan sahabat terdekat kaum Muslimin. Dengan demikian, pertarungan yang terjadi antara orang-orang Persia dan Romawi menjadi lambang luar pertarungan antara orang-orang Islam dan musuh-musuhnya di Makkah.

Maka, pada waktu Persia berhasil mengalahkan orang-orang Romawi pada tahun 616 dan berhasil menguasai seluruh wilayah sebelah timur negara Romawi, orang-orang musyrikin pun mendapat kesempatan untuk menghina kaum Muslimin dengan mengatakan, saudara kami berhasil mengalahkan saudara kamu. Demikian pula yang akan kami lakukan kepadamu, jika kamu tidak mau mengikuti kami yaitu meninggalkan agama kamu yang baru (Islam).

Penaklukan Andalusia

Dalam khazanah Sejarah Peradaban Islam, Dinasti Umayyah atay Amawiyyah dibagi ke dalam dua zona dan periode kekuasaan, Timur yang berpusat di Damaskus dan Barat berpusat di Spanyol atau Andalusia. Dalam Enseklopedi Islam, Andalusia adalah sebuah nama yang dikenal di dunia Arab dan Islam untuk semenanjung Iberia.

Wilayah itu, kini terdiri dari dua Negara, yaitu Spanyol dan Portugal. Sejak kemenangan pasukan Islam di bawah kekuasaan Dinasti Amawiyyah I atau Amawiyyah Timur dan berhasil merebut serta mengintervensi berbagai kekuatan politik lainnya di Afrika Utara, maka dengan sendirinya Spanyol telah ikut menyempurnakan keberhasilan mereka.

Kemudian Gubernur Afrika Utara, Musa bin Nusayr mengirim pasukan untuk melakukan penaklukan ke wilayah ini yang dipimpin oleh Panglima Triq bin Ziyad pada tahun 710 M. Pasaukan ini tidak mendapatkan perlawanan yang intensif dari penguasa mereka. Hal ini terjadi karena secara politis pemerintahan pada waktu itu sangat lemah dan tidak mendapat dukungan yang berarti dari rakyat.

Pasukan Triq bin Ziyad berhasil mengalahkan Raja Roderick dan menewaskannya dalam suatu pertempuran. Kemenangan ini menjadi modal bagi Triq bin Ziyad dan pasukannya untuk menaklukkan kota lainnya seperti Cordova, Archedonia, Malaga, Elvira, dan akhirnya Toledo, yakni pusat kerajaan Visigoth.

Setelah mendengar keberhasilan pasukan Islam, pada tahun 712 M, Musa bin Nusair memimpin suatu pasukan menuju Andalusia melalui jalan yang tidak dilalui oleh pasukan Triq dan berhasil melewati dan menaklukkan pantai barat semenanjung Spanyol yakni Sevilla dan Merida yang kemudian bertemu dengan pasukan Tariq di Toledo.

Dengan bergabungnya dua pasukan, daerah yang ditaklukan semakin meluas sampai ke Utara seperti Saragossa, Terrofona, dan Barcelona. Setelah menjadi bagian dari wilayah Islam yang berlangsung dari tahun 711-755 M, wilayah Spanyol diperintah oleh para gubernur yang diangkat langsung oleh pemerintahan pusat Dinasti Amawiyyah yang berada di Damaskus (Syiria).

Namun, setelah tumbangnya kekuasaan Dinasti Amawiyyah Timur dan berdirinya Dinasti Abbasiyyah, para mir atau gubernur yang dulu beraviliasi ke Damaskus, kini tidak lagi merasa terikat dengan dinasti sebelumnya yang berpusat di Damaskus maupun dinasti yang baru yang dalam hal ini adalah Dinasti Abbasiyyah yang berpusat di Baghdad. Kendati para gubernur itu secara de jure mengakui eksistensi kekhalifahan Abbasiyyah di Baghdad, tapi secara de facto dan politis mereka tidak mau terikat atau melakukan bay'ah pada pemerintahan baru di Baghdad.

Sekalipun Dinasti Amawiyyah telah ditaklukan dan seluruh keturunannya dikejar dan dibunuh, salah seorang dari mereka, Abd al-Rahmn bin Mua'wiyyah bin Hishm bin Abd al-Mlik (yang kemudian bergelar Abd al-Rahmn al-Dakhl yang berarti sang penyusup, berhasil meloloskan diri dari pengejaran penguasa Dinasti Abbasiyyah.

Dengan dukungan politik dari istana Ban Rustm di Afrika Utara, Abd al-Rahmn al-Dakhl mulai menyusup memasuki kota Algeciras tahun 755 M. Dalam tahun 756 M, dimulailah masa pengakuan dan bay'ah terhadap eksistensi dan kemenangan al-Dakhl atas amir-amir di sebagian Spanyol yang meliputi Sevilla, Archidon, Sidonia, dan Moron de Frontura.

Akhirnya, pada tanggal 15 Mei 756 M, Abd al-Rahmn al Dakhl memproklamirkan berdirinya Imrah Amawiyyah II di Andalusia. Dengan demikian, secara resmi dimulailah kekuasaan yang kedua dari Dinasti Amawiyyah sebagai negara yang berdiri sendiri, berdaulat yang lepas dari Abbasiyyah di Baghdad Wilayah Islam di Spanyol dalam kekuasaan Amawiyyah II ini, terbagi ke dalam lima provinsi (vice royalty) yang dikepalai oleh seorang mir atau shib dengan Cordova sebagai pusat pemerintahan.

Dengan demikian, Spanyol bukan lagi sebagai sebuah provinsi dari sebuah dinasti, akan tetapi sudah menjadi sebuah Negara yang berdaulat yang mempunyai seorang raja yang lebih menyukai menggunakan gelar Amr al-Muminn daripada khalifah. Sejak saat itu, Spanyol menjadi pusat perdaban Islam di wilayah Eropa yang diperhitungkan oleh negara-negara Eropa dari segi pengaruhnya terhadap peradaban Eropa pada masa itu.

Penaklukkan Konstatinopel

Setelah seluruh persiapan telah siap Muhammad Al-Fatih memobilisasi, pasukannya menuju Konstantinopel. Sultan Muhammad Al-Fatih mempersiapkan serangan ke Konstantinopel dengan sempurna. Dia berusaha mencari informasi mengenai Kondisi kota ini, menyediakan peta yang diperlukan pasukannya untuk melakukan pengepungan Konstantinopel. Ia menyelidiki dan menyaksikan begitu kokohnya Konstantinopel beserta pagar pagarnya.

Sultan Muhammad Al-Fatih meratakan jalan antara Edirne dan Konstantinopel agar bisa dilewati meriam-meriam besar dengan mudah. Meriam-meriam bergerak dari Edirne hingga mendekati Konstantinopel dalam jangka waktu dua bulan di bawah penjagaan pasukan Ustmani. Pada 6 April 1453 M, tentara Ustmani dengan dipimpim Muhammad Al-Fatih sampai di sebelah Timur Konstantinopel.

Sebagaimana tradisi perang dalam Islam, ia menawarkan tigal hal pada Byzantium yaitu : masuk Islam, menyerahkan kota secara baik-baik tanpa masuk Islam, atau diperangi. Ternyata tawaran Muhammad Al-Fatih ditolak. Kaisar Byzantium Constantin XI menginginkan opsi yang berbeda. Ia bersedia embayar upeti pada Turki tanpa harus menyerahkan kota.

Hal ini tentu tidak bisa diterima oleh Muhammad Al-Fatih, karena tekadnya untuk menguasai Konstantinopel sudah bulat. Dari penolakan tersebut maka Muhammad Al- fatih meneruskan niatnya, maka terjadilah perang melawan Pasukan konstantinopel. Pasukan Muhammad Al-Fatih terus berupaya untuk bisa menembus benteng pertahanan Konstantinopel yang dikawal oleh para prajurit-prajurit tangguh yang tidak mudah dikalahkan meskipun jumlah mereka lebih sedikit jika dibandingakan dengan kaum Muslimin.

Militer Byzantium yang berada pada posisi yang lebih tinggi dari pasukan Ustmani yakni berada di atas pagar atau tembok Konstantinopel memiliki keunggulan tersendiri dalam menghadapi musuh. Mereka lebih mudah untuk melihat posisi pasukan Ustmani.

Dengan posisi yang seperti ini pasukan Byzantium juga lebih mudah melakukan serangan dengan melontarkan panah atau amunisi militer lainnya kepada pasukan Ustmani. Setiapk ali bagian tembok atau pagar Konstantinopel tertembus meriam dari pasukan Ustmani dengan cepat pula diperbaiki. Hal ini tentu sudah diprediksikan oleh Konstantinopel sebelumnya.

Pada tanggal 27 Mei 1453, Sulthan Muhammad Al- Fatih mengatur dan mengawasi seluruh pasukannya untuk persiapan penyerangan yang terakhir. Sebelum serangan dilancarkan Sulthan Muhammad Al Fatih mengingatkan kepada seluruh pasukannya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, melaksanakan shalat dan memohon doa supaya mendapatkan keberhasilan dalam penaklukan Konstantinopel. Selain Muhammad Al- Fatih para ulama yang turut mendampinginya juga memberikan semangat berperang kepada para militernya.

Sementara pada tanggal 28 Mei 1453 setelah persiapan telah matang dan siap tempur meriam-meriam mulai menembakkan peluru-peulurunnya. Sulthan Muhammad Al-Fatih tiada hentinya mengawasi pasukannya dengan selalu memberi semangat untuk tetap ikhlas dalam berjihad.

Pada 29 Mei 1453 M, serangan umum terhadap konstantinopel dilakukan. Penyerangan secara serentak dilakukan dari berbagai sisi baik dari darat maupun dari laut. Pasukan Muhammad Al Fatih dengan semangat juang yang tinggi menyongsong kemenangan atau memperoleh mati syahid dalam menaklukan

Dalam penyerangan besar-besaran ini banyak pasukan Muslimin yang gugur. Melihat hal ini kaisar Konstantin tetap berusahan semaksimal mungkin memompa semangat pasukannya untuk mempertahankan negerinya. Di sinilah terlihat jiwa kepemimpinan kaisar Konstantin yang tidak mau meninggalkan pasukan dan rakyatnya meskipun dari awal mereka meminta kepadanya untuk pergi meninggalkan Konsatntinopel. Akhirnya Konstantinopel dapat ditaklukan oleh Muhmmad Al-Fatih bersama pasukan terbaiknya.

Sumber : Republika.co.id

Panggung Reuni Akbar 212 di Monas Roboh? Ini Faktanya

Panggung Reuni Akbar 212 di Monas Roboh? Ini Faktanya


10Berita - Sejumlah akun pendukung penista agama menginformasikan bahwa panggung reuni akbar 212 di Monas roboh diterjang angin. Tak hanya menyertakan foto, sebagian akun bahkan membuat videonya dan diunggah di Youtube.

Tak kalah gesit, ratusan akun lainnya segera mengomentari dengan sumpah serapah dan menyebutnya sebagai bukti kemarahan Tuhan.

Benarkah panggung reuni akbar 212 di Monas roboh diterjang angin? Humas Reuni Akbar 212, Novel Bamukmin, menjelaskan bahwa panggung yang roboh itu adalah panggung milik Majelis Sholawat Nurul Mustofa yang telah selesai digunakan pada Kamis (30/11/2017) malam.

"Panggung yang roboh adalah panggung Tablig Akbar Majlis Sholawat Nurul Mustofa pimpinan Habib Hasan Ja'far Asegaf," kata Novel, Jumat (1/12/2017) pagi, seperti dikutip Harian Terbit.

Ia pun menegaskan bahwa informasi itu adalah hoax sebab saat itu, panggung Reuni Alumni 212 masih belom dibuat.

"Informasi panggung Reuni Akbar 212 roboh adalah hoax. Karena panggung Reuni Akbar 212 belum dibuat," tandasnya.

Menurutnya, informasi hoax itu disebar dalam rangka menggembosi Reuni Akbar 212. Pihak yang tidak suka melihat umat Islam bersatu menggunakan beragam cara untuk menggembosinya, di antaranya dengan membuat informasi hoax semacam itu.

Dari hasil penelusuran Tarbiyah.net, pada panggung yang roboh di atas terdapat tulisan "Majlis Al-Habib Hasan bin Ja'far Assegaf" menunjukkan panggung itu milik Majelis Sholawat Nurul Mustofa. Panggung itu telah selesai digunakan pada Kamis malam dan baru roboh pada Jumat dini hari.

Umbul-umbul merah di samping panggung menunjukkan khas Majelis Nurul Mustofa

Sejumlah umbul-umbul warna merah di samping panggung, juga menunjukkan bahwa itu adalah umbul-umbul Majelis Nurul Mustofa.

Sumber : tarbiyah.net

Ini Tiga Makna Penting Reuni Alumni 212 Esok Hari

Ini Tiga Makna Penting Reuni Alumni 212 Esok Hari


10Berita - BANDUNG  - Seperti tidak terasa, sudah hampir satu tahun usia event akbar umat Islam di Indonesia bertajuk Aksi Bela Islam (ABI) 212.

Esok hari, Sabtu, 2 Desember 2017, umat Islam di Indonesia akan kembali berkumpul di Monas, Jakarta, dalam gelaran 'Maulid Nabi dan Reuni Akbar 212'.

Ketua Gerakan Pagar Aqidah (Gardah) Jawa Barat Ustadz Suryana Nurfatwa mengajak kaum Muslimin dan Muslimat untuk menghadiri Reuni 212.

"Ayo bagi kaum muslimin dan muslimat yang punya peluang kesempatan, hadiri Reuni ABI 212," katanya kepada voa-islam.com, Jumat (01/12).

Menurut Suryana, yang juga memastikan akan hadir di acara Reuni 212 di Jakarta, Reuni 212 itu maknanya sangat penting.

"Pertama, menjalin ukhuwah Islamiyah. Kedua, bersepakat bahwa perbedaan tidak jadi perpecahan," ujarnya.

"Ketiga, sebagai shock tersphy kepada oknum-oknum penghancur Islam, bahwa muslim kuat dan muslim tidak bisa diremehkan," pungkasnya. [syahid/]

Sumber :voa-islam.com

Anggota DPR Sayangkan Sikap Suudzon Kapolri Terkait Reuni Akbar 212

Anggota DPR Sayangkan Sikap Suudzon Kapolri Terkait Reuni Akbar 212


10Berita – Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Rachel Maryam menyayangkan pertanyaan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang menyebut Aksi Reuni 212 mengandung unsur politik.

“Gimana bisa merangkul kalau dengan pikiran yang suudzon (buruk sangka),” kata dia lewat akun Twitter @cumarachel, Jumat (1/12).

Reuni 212 akan digelar di kawasan Monas Jakarta, Sabtu besok (2/12).

Jelas Rachel sikap buruk sangka Tito tersebut bagian dari rasa curiga kepada masyarakat.

“Rakyat dicurigai terus,” pungkasnya.

Tito mengungkapkan Aksi Reuni 212 berkaitan dengan agenda politik Indonesia di masa mendatang.

“Ini juga tidak akan jauh-jauh dari politik, juga politik 2018. Ini pastinya ke arah politik 2018-2019,” kata dia di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (30/11). ()

Sumber :Rmol

3 Langkah Jelang Reuni Akbar 212 Ini Bikin Umat Islam Makin Cinta TNI

3 Langkah Jelang Reuni Akbar 212 Ini Bikin Umat Islam Makin Cinta TNI





Menjelang Reuni Akbar 212, umat Islam terlihat semakin mencintai TNI. Hal itu bisa terbaca melalui media sosial. Pasalnya, TNI mengambil langkah-langkah berikut ini.

1. TNI yang humanis siap bantu Polri amankan Reuni Akbar 212

Melalui akun Twitter resminya @kodamjaya03, Kodam Jaya menyatakan kesiapannya mengamankan Reuni Akbar 212. Yang membuat umat Islam semakin cinta, @kodamjaya03 menyertakan foto prajurit TNI sedang menuangkan air dari botol untuk wudhu seorang peserta Aksi 212.

“Prajurit Jayakarta yang Humanis Siap bantu Polri Amankan Reuni 212. Stabilitas keamanan ibukota Republik Indonesia, Jakarta, merupakan barometer stabilitas Nasional yang tentunya menjadi perhatian utama Kodam Jaya/Jayakarta sebagai Komando teritorial,” tulis @kodamjaya03, Kamis (30/11/2017).

2. Rilis foto TNI membantu Aksi 212

TNI juga merilis sejumlah himbauan dan foto kebersamaan dengan umat Islam pada Aksi 212. Di antaranya, saat TNI membawa kantung tempat sampah saat Aksi 212.

3. TNI menyiapkan sarapan

Tak kalah menariknya, beredar foto terkini dari Monas, bahwa TNI telah menyiapkan posko yang menyediakan sarapan gratis untuk peserta Reuni Akbar 212.


“Silahkan sarapan gratis saudaraku, cukup bayar dengan alhamdulillah,” demikian tulisan pada spanduk tersebut.

Sumber : Tarbiyah

Milad 212 Dimusuhi dan Dibilang Bid’ah, Tapi Mingkem Soal Konser Yani di Saudi

Milad 212 Dimusuhi dan Dibilang Bid’ah, Tapi Mingkem Soal Konser Yani di Saudi

10Berita – Konser Musik Yanni berlangsung dengan meriah di Jeddah, Provinsi Makkah Al Mukarramah (Makkah itu provinsi yang memiliki 16 kota, salah satunya Jeddah) tadi malam (Kamis, 30/11/2017).

Tidak ada satu pun yang berteriak lantang dan keras seperti biasanya. Sebagaimana ‘mereka’ berteriak lantang dan keras kepada saudaranya (atau sudah dianggap bukan saudara?).

Yanni tidak melantunkan syair-syair yang mengagungkan Allah dan Rasulullah Muhammad ﷺ, karena Yanni sendiri adalah orang yang bahkan tidak menganut agama. Dia penganut New Age Movement.

Konser ini tidak diawali dengan pembacaan ayat Al Quran. Konser ini tidak ada ceramah atau taushiyah. Konser ini tidak membangkitkan semangat beribadah dan ghirah Islamiyah. Konser ini justru mempertontonkan perempuan mengumbar aurat di atas pentasnya. Konser ini terjadi ikhtilat massal. Kok diam? Tidak seperti biasanya? Kok tidak ada poster Yanni dicoret? Kok tidak ada tahdzir? Tidak ada pengharaman? Tidak ada apa pun juga?

Tidak seperti ke Reuni Alumni 212? Yang langsung sejak beberapa waktu lalu mereka lantang melakukan pem-bid’ah-an dan pengharaman. Poster para ulama yang berupaya mempersatukan umat Islam dicoret mukanya. Posternya diberi tanda silang. Acaranya dibid’ahkan. Padahal, acaranya adalah silaturrahim, ceramah, taushiyah, berdzikir mengingat Allah SWT dan bershalawat kepada Rasulullah ﷺ. Syair-syair yang dilantunkan mengagungkan Allah dan Rasul-Nya. Lantunannya pun mengeratkan ukhuwah, membangkitkan ghirah beribadah dan untuk lebih mencintai Islam dan juga negara tercinta, Indonesia.

Kemana suara mereka? Serak? Hilang keselek Riyal, Dollar atau Rupiah? Atau hilang keselek biji kedondong, salak, durian atau nangka?

Bagi kita ini adalah hikmah luar biasa. Allah tunjukkan ‘keberpihakan sebenarnya’ dari mereka. Allah tunjukkan siapa mereka yang sebenarnya.

(Azzam Mujahid Izzulhaq)

(kl/pi)

Sumber : Eramuslim 

PLN Dijerumuskan Lewat Program Listrik 35.000 MW

PLN Dijerumuskan Lewat Program Listrik 35.000 MW


10Berita – Peneliti Ekonomi Politik, Salamuddin Daeng mengatakan proyek ketenagalistrikan yang dijalankan oleh pemerintahan Jokowi-JK secara prinsip bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945 dan juga bertentangan dengan Putusan Mahkamah konstitusi (MK).

Alasannya, seluruh kebijakan program dan proyek yang dijalankan oleh pemerintah, hanya didasarkan pada kepentingan bisnis listrik semata atau bussines as usual.

“Seluruh kebijakan, program dan proyek yang dibuat semata mata ditujukan untuk mengumpulkan uang melalui utang, investasi swasta dan atau asing, menciptakan peluang bisnis bagi swasta dan atau asing serta menciptakan peluang bagi swasta dan atau asing memperoleh keuntungan yang sebesar besarnya,” kata dia secara tertulis, Kamis (30/11).
“Sementara kepentingan bangsa, negara dan rakyat dalam ketenagalistrikan diabaikan atau hanya bersifat sekunder, bahkan tersier atau tidak pernah menjadi dasar utama dari seluruh kebijakan, program dan proyek yang dijalankan oleh pemerintahan Jokowi-JK,” tambah dia.

Dia memaparkan; Pemerintah merancang proyek 35 ribu MW untuk menjadi ajang bisnis dan membuka lebar pintu bagi swasta. Kemudian seluruh listrik yang dihasilkan oleh swasta mendapatkan jaminan untuk dibeli oleh pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Untuk mendapatkan uang dalam rangka membayar tagihan tersebut, PLN terpaksa ngutang ke perbankkan nasional, lembaga keuangan internasional bahkan global bond.

“Utang tersebut selain untuk membeli listrik swasta, juga untuk membangun pembangkit PLN sendiri dengan biaya super mahal. Pebangunan pembangkit PLN ini dilakukan oleh pihak swasta dengan skema EPC yang sangat menguntungkan swasta,” ujar dia.

‘Lebih gila lagi, pembangkit listrik PLN yang sebagian besar merupakan pembangkit bekas dari China yang berbahan bakar batubara menjadi proyek bancakan gila gilaan pihak swasta. Para pebisnis bahan bakar terutama perusahaan batubara swasta dan perusahaan asing adalah pihak yang mengambil untung besar selanjutnya dari bisnis listrik ini,” pungkas dia.(kl/akt)

Sumber : Eramuslim

Reuni 212 Dipertanyakan, Acara LGBT Tidak Dipertanyakan, Netizen: Menteri agama kita agamanya apa?

Reuni 212 Dipertanyakan, Acara LGBT Tidak Dipertanyakan, Netizen: Menteri agama kita agamanya apa?


10Berita - Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin mempertanayakan tujuan Reuni 212.

Menag Lukman menyampaikan masyarakat harus mendapatkan penjelasan terkait dengan tujuan yang ingin dicapai dari Reuni 212 tersebut. Sebab kalau tidak mendapatkan penjelasan yang cukup, tentu akan menimbulkan pemahaman atau penafsiran yang amat sangat beragam. Apalagi tahun depan memasuki tahun politik.

"Tapi poin yang ingin saya sampaikan adalah mereka yang ingin menggerakkan reuni ini sebaiknya memberi kejelasan yang cukup terkait dengan tujuan dan maksud yang ingin dicapai," kata Lukman kepada Republika di Hotel Sahira, Kota Bogor, Selasa (28/11) malam.

Lukman melanjutkan, supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman dan hal-hal yang tidak perlu. Juga supaya tidak menimbulkan kecurigaan, kesalahpahaman dan lain sebagainya. []

Sumber :Republika.co.id

Buka Kongres 212, Amien Rais: Berbagai Ancaman, Jangan Menyerah Perjuangkan Agama Allah

Buka Kongres 212, Amien Rais: Berbagai Ancaman, Jangan Menyerah Perjuangkan Agama Allah

Prof Dr HM Amien Rais (kiri) di Kongres Nasioanl 212. (Foto: EZ)

10Berita - JAKARTA  “Sesungguhnya perjuangan umat Islam Indonesia amat sangat ringan dibanding dengan para pendahulu kita yaitu para Nabi dan Rasululullah. Berbagai ancaman pembunuhan dan tekanan begitu dirasakan dalam perjuangan membela agama Allah,” demikian ditegaskan oleh Tokoh Reformasi, mantan Ketua MPR, Prof Dr HM Amien Rais saat membuka Kongres Nasional Alumni 212 di Aula Wisma PHI, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2017) malam.

Oleh karenanya, Amien melanjutkan, tidak boleh berbagai ancaman dan tekanan itu menyurutkan semangat kita dalam memperjuangkan agama Allah ini.

“Kita, umat Islam semuanya harus menyadari bahwa memperjuangkan agama Allah tidak mudah. Melawan musuh-musuh Islam memang berat. Kita dhadapkan oleh penguasa ekonomi, penguasa politik, akan tetapi kita jangan pernah menyerah. Allah adalah segalanya, Allah Maha Kuasa atas apa pun,” tegasnya.

Ia meminta agar Alumni 212 tetap rendah hati meskipun disudutkan oleh pihak tertentu  yang mencemooh umat Islam dengan cara mereka.

“Ingatlah perjuangan Nabi Nuh yang ratusan tahun digempur, dihina, dicaci dan dimaki, itu kita harus jadikan semangat sebagai sebuah ibroh dan pelajaran. Jika ada orang jahil yang mendebat dan menjahili kita, berbaik hatilah,” kata Amien.

Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengungkapkan pihaknya akan menyerahkan petisi kepada pemerintah setelah melakukan Reuni Akbar 212 di Monas pada 2 Desember nanti.

“Insya Allah tanggal 2 Desember kita akan bacakan resolusi atau petisi atau maklumat agar pemerintah sekarang mengetahui aspirasi kita dan jangan sampai enggak tahu masalah yang kita hadapi sekarang,” jelas Amien.

Perjuangan umat Islam, ujarnya, harus mencontoh Nabi. Nabi Musa melawan Fir’aun, Nabi Isa melawan Romawi. Lalu, ada Nabi Nuh. Mereka berjuang tak berhenti siang malam, dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam berhadapan dengan orang-orang kafir.

“Kalau sekarang ini mereka orang-orang kafir pembenci agama Allah paling hanya mencaci dan memaki, tidak boleh surut kita, lawan, lawan dengan kepintaran umat Islam,” serunya.


Kongres Nasional Alumni 212 merupakan rangkaian Reuni 212. Awalnya, Kongres akan diselenggarakan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Namun kemudian dipindahkan ke Wisma PHI, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, karena, menurut Panitia Kongres, pengelola Asrama Haji membatalkan secara sepihak. (EZ)

Sumber : Salam Online.