OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 18 Februari 2018

Merajalelanya Khamr; Ciri Akhir Zaman

Merajalelanya Khamr; Ciri Akhir Zaman


Foto: The Star

10Berita, DI zaman kiwari kita sudah tidak asing lagi dengan aneka minuman yang memabukkan. Saking seringnya kita melihat para selebritis Barat ataupun lokal di televisi yang sudah akrab dengan minuman yang satu ini, membuat kita seolah-olah mudah menerima minuman haram tersebut.

Selain minuman, masih banyak zat-zat yang dapat merusak akal manusia, dalam Islam segala jenis zat yang dapat merusak akal disebut dengan khamr. Sebagaimana sabda Rasulullah:

“Setiap yang memabukkan adalah khamr (yang termasuk khamr) dan setiap khamr adalah haram.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)

Salah satu tujuan diturunkannya Islam adalah untuk menjaga kesehatan fisik dan ruhani manusia, termasuk di dalamnya adalah memelihara akal. Dengan demikian segala sesuatu yang merusak akal adalah terlarang dalam Islam.

Tanpa akal yang sehat dan jernih maka tak ayal manusia dapat hilang kendali, bahkan bisa kehilangan sisi kemanusiaannya. Hal inilah yang menyebabkan Islam melarang keras meminum khamr, karena dikhawatirkan manusia akan berbuat kerusakan yang parah di muka bumi.

Allah Swt berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (QS. Al-Maidah: 90-91)

Rasulullah Saw menubuwatkan bahwa kelak khamr akan menjadi pilihan favorit banyak manusia. Bahkan, di akhir zaman (dan di zaman saat ini) bisa dipastikan bahwa meja-meja hiburan dan panggung-panggung pertunjukan selalu dilengkapi dan identik dengan minuman haram ini.

Sudah bukan hal yang aneh lagi jika minuman keras, minuman beralkohol, atau apapun namanya telah menjadi minuman favorit di hotel-hotel, kafetaria, bar, diskotik, rumah musik, tak ketinggalan warung remang-remang pun menyediakan minuman haram ini. Parahnya lagi di beberapa toko retail dan supermarket secara terang-terangan memajang barang-barang haram ini meski dengan peringatan “hanya untuk 20 tahun ke atas.”

Khamr pun saat ini banyak sekali jenisnya, bukan hanya minuman beralkohol, tapi juga zat-zat aditif lainnya seperti narkoba, dan tentu saja narkoba ini banyak pula jenis-jenisnya. Penggunanya pun beragam, mulai dari para pejabat elit politik, selebritis, pengusaha, anak muda, mahasiswa, remaja, sampai kalangan ekonomi ke bawah pun tak luput dari jeratan narkoba ini.

Jelaslah jika umat banyak yang menggunakan khamr maka bukan rahasia lagi berbagai kerusakan telah banyak terjadi di dunia. Jangankan untuk membangun peradaban, untuk membangunkan dirinya sendiri pun tak akan mampu karena akalnya sudah rusak. Semakin banyak kerusakan, maka tidak akan lama lagi kiamat yang menjadi hari kerusakan total, hanya tinggal menunggu waktu.

Dari anas bin Malik, beliau berkata, “Aku mendengar Rasulullah bersabda: “Di antara tanda-tanda kiamat adalah….(lalu beliau menyebutkan diantaranya:) dan diminumnya khamr.” (HR. Muslim).  []

Sumber :Islampos 

Muhammad Jefri dan Kematian Nama Lain yang Misterius

Muhammad Jefri dan Kematian Nama Lain yang Misterius

10Berita, Kematian Muhammad Jefri setelah ditangkap tim Densus 88, menambah daftar panjang nama-nama terduga teroris yang menemui ajal dan disiksa tanpa proses pengadilan.

Diberitakan, Jefri ditangkap di Indramayu karena diduga sebagai pelaku terorisme. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto menyebut awalnya Jefri ditangkap di perjalanan pada 7 Februari pukul 15.17 WIB. Setelah ditangkap, kata Setyo, Jefri pada pukul 18.00 WIB mengeluh sesak napas.

Setyo mengatakan tim Densus 88 membawa Jefri ke klinik terdekat. Namun, di klinik tersebut, kata Setyo, nyawa Jefri tidak tertolong.

Setelah dilakukan penangkapan pada pukul 18.00 WIB, tersangka mengeluh sesak napas dan segera dibawa ke klinik terdekat di wilayah Indramayu, Jawa Barat. Lalu pukul 18.30 WIB, berdasarkan keterangan dokter, tersangka telah meninggal dunia,”kata Setyo di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan. Kamis (15/2/2018) seperti dikutip Detik.

Setyo menjelaskan, jenazah Jefri lalu dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diautopsi, baik visum luar maupun dalam. Berdasarkan hasil autopsi itu, lanjut Setyo, Jefri dinyatakan memiliki riwayat penyakit jantung menahun.

Pada 13 Februari 2018, hasil autopsi berupa surat visum et repertum disimpulkan penyebab kematiannya adalah serangan jantung dengan riwayat penyakit jantung menahun,”ujar Setyo.

Anehnya, saat jenazah Jefri dibawa ke rumah duka, pihak keluarga dilarang untuk membuka kain penutup jasad Jefri. Publik lalu curiga dengan pelarangan ini.

Sebelum kasus Jefri, juga ada nama Siyono.
Pemuda asal Desa Pogung, Klaten, Jawa Tengah, ini ditangkap dan diinterogasi satuan Densus 88 hingga tewas pada Maret tahun lalu.

Lalu ada Andika Bagus Setiawan, siswa kelas 2 MAN Jamsaren, Solo, Jawa Tengah, yang dianggap terlibat dalam jaringan teroris. Andika ditemui orangtuanya dalam keadaan babak belur di tahanan Januari 2017.

Menurut orangtua, kondisi Andika sangat mengenaskan. Pemuda itu mengaku menerima kekerasan saat diperiksa Densus setiap Kamis.

Sekretaris The Islamic Study and Action Center (ISAC) Solo, Endro Sudarsono menceritakan, berdasarkan keterangan dari keluarga, kondisi keduanya kini memprihatinkan.

Kamis (31/12/2015) lalu keluarga Andika membesuk ke Mako Brimob dengan didampingi anggota Reskrim unit PPA. “Keluarga melihat Andika dan Hamzah dalam kondisi lebam-lebam seperti bekas penganiayaan,”ujar Endro saat menggelar jumpa pers di Solo, Jumat (8/1/2016) seperti dikutip Merdeka.


Endro menambahkan, jari kelingking kanan Andika terlihat sedikit renggang, kulit bagian atas pangkal kelingking berwarna merah. Sedangkan 10 jarinya menegang dengan posisi seperti mencakar.

Baju dan celana Andika, lanjut Endro, penuh kotoran tinja dan muntahan. Tidak jauh beda dengan Andika, Hamzah juga kondisinya tak kalah parah.

Diluar nama itu, juga ada Fonda Amar Sholikhin. Anak buah kelompok teroris pimpinan Santoso ini diduga dianiaya sebelum meninggal.

Fonda, alias Ponda alias Dodo, dilaporkan tewas tertembak dalam operasi gabungan TNI-Polri di Poso, Sulawesi Tengah, pada 28 Februari 2016.

Akankah korban terus berjatuhan?

Sumber :  Ngelmu.co 

MAKJLEB! Kritik Pemerintah, Warganet Bikin Pantun: Muka Solo, Rasa Korut. Sejak Ada Elo, Negara Jadi Semrawut!

MAKJLEB! Kritik Pemerintah, Warganet Bikin Pantun: Muka Solo, Rasa Korut. Sejak Ada Elo, Negara Jadi Semrawut!


10Berita,   Jelang tahun politik 2019, keadaan ekonomi Indonesia malah semakin memburuk. Tahun demi tahun, pendapatan malah terlihat menurun, sementara utang luar negri semakin menumpuk.

Bencana alam di mana-mana. Busung lapar melanda daerah Papua. Apa yang pemerintah lakukan selama tiga tahun ini?

Ironisnya, bahkan dengan kondisi seperti ini, Jokowi diketahui akan maju lagi di pilpres 2019 mendatang.

Hal ini pun menjadi bulan-bulanan warganet.

"PANTUN NGASAL

Muka Solo, rasa Korut
Sejak ada elo, negara jadi semrawut.

Bulat batu, mirip kue onde-onde
Model kayak gitu, mau dua periode," tulis akun @AnnaSuezann

PANTUN NGASAL

Muka Solo, rasa Korut
Sejak ada elo, negara jadi semrawut.

Bulat batu, mirip kue onde-onde
Model kayak gitu, mau dua periode.

(by ORGIL)

— AnnaSuzann® (@AnnaSuezann) February 16, 2018

Cuitan ini pun dikomentari senada oleh warganet lainnya.

ngasal juga akh

Kue onde dari jakarta
Manis dimakan rasa gulanya
Bila mmg cinta indonesia
Kembalilah menjadi rakyat saja

— young5758 (@youl_af) February 16, 2018


Woooiiitt...pergi ke rumpin,mau beli keripik
Jadi pemimpin kudu mau di kritik

Zaskia gotik, duta pancasila
Ga mao di kritik, jdi rakyat biasa ajaaa#ikutanngasal

— Buaya air asin (@DaudAlIdrus1) February 17, 2018


Sumber :PORTAL ISLAM 

Ustadz Abdul Somad Diterima hangat di Malaysia, Begini Suasananya….

Ustadz Abdul Somad Diterima hangat di Malaysia, Begini Suasananya….

Bertemu Dato’ dan Ustadz

10Berita, Dato’ Abdul Hadi Awang, tamat S1 dari Madinah, pernah menjadi Menteri Besar (Gubernur) Terengganu dari PAS (Parti Islam se-Malaysia). Wakil Ketua Ikatan Ulama Sedunia yang diketuai Syaikh Yusuf al-Qaradhawi.

Tak pernah terlintas di pikiran akan bertemu beliau. Alhamdulillah atas syafa’at Ustaz Azhar Idrus boleh bersua di Kuala Terengganu.

“Bagi saye nasihat Dato”

“Kite tidak hanya disatukan oleh Islam. Tapi juga disatukan oleh bangsa. Raja kami dari Riau. Saya pesankan 1) Takutlah pada Allah 2) Satukan ummat 3) Perhatikan pemuda”.

Kuala Terengganu,
1 Jumadil Akhir 1439
17 Februari 2018

source FB Ustadz Abdul Somad

Sumber : Ngelmu.co 

Perjuangan Berat Demi Capai Eropa, Pengungsi Tempuh Jalur Bosnia

Perjuangan Berat Demi Capai Eropa, Pengungsi Tempuh Jalur Bosnia


Ilustrasi. Foto: Anadolu

10Berita, BOSNIA—Para pengungsi dari berbagai Negara dilaporkan telah menempuh jalur baru melewati Bosnia dan Herzegovina. Mereka terus berjalan demi mencapai daratan Eropa sementara cengkraman pasukan anti-migrasi semakin mengancam keberadaan mereka.

Sebelumnya pada Maret 2016 lalu, rute Balkan yang melalui Yunani, Makedonia, Serbia, Hungaria dan Kroasia ditutup untuk pengungsi.

Sekarang, migran yang ingin mencapai Kroasia berupaya masuk dari Bosnia dan Herzegovina. Mereka dibantu oleh sejumlah lembaga dan penduduk setempat.

Bahkan beberapa imam masjid juga membolehkan mereka menginap di dalam agar terhindar dari cuaca dingin, dan seorang warga di ibu kota Sarajevo membuka pintu rumahnya untuk 35 migran.

Kebanyakan dari mereka berasal dari Pakistan, Aljazair, Afganistan, Suriah, Libya dan Maroko.

Mayoritas harus menginap sementara di kota-kota perbatasan seperti Zvornik, Trebinje dan Velika Kladusa.

“Aleppo sudah hancur, hanya namanya saja yang tertinggal. Bosnia adalah negara yang sangat indah, namun tidak banyak kesempatan yang terbuka bagi kami. Kami tinggal di rumah warga dan sering kesulitan mendapatkan makanan, pakaian dan layanan kesehatan,” ungkap Fela Ahmed, pengungsi dari Suriah yang kehilangan semua anggota keluarganya dalam perang Suriah.

Sedangkan Husejin Sarajlic rela membantu para migrant. Ia mengatakan sebelumnya dirinya merupakan seorang pengungsi.

“Saya tidak ingin mereka kelaparan. Saya juga dulu adalah pengungsi, jadi sangat mengerti perjuangan mereka,” kata Sarajlic. []

SUMBER: ANADOLU

Alhamdulillah… “Sekarang Danau Sunter Lebih Terang, Dulu Banyak yang Aneh-aneh…”

Alhamdulillah… “Sekarang Danau Sunter Lebih Terang, Dulu Banyak yang Aneh-aneh…”

10Berita, Proyek penataan Danau Sunter, Jakarta Utara, mendapat sambutan positif warga.

Sejumlah pengunjung Danau Sunter yang ditemui Kompas.com, Sabtu (17/2/2018), merasa senang melihat revitalisasi yang tengah dilakukan Pemprov DKI Jakarta.

Seorang warga Sunter, Jakarta Utara, Nining, senang melihat perubahan suasana di tepi Danau Sunter yang lebih terbuka.

Sebelum penataan, ia mengaku sering menemukan muda-mudi memadu kasih di tepi danau.

“Dulu mah tertutup begitu jadi banyak yang aneh-aneh, banyak yang mesum gitu. Sekarang, kan, enak, terbuka terang. Jadi, mau ajak anak-anak juga aman,” kata Nining.

Ia mengaku sering mengajak anak-anaknya ke Danau Sunter. Sebab, lokasinya dekat dengan tempat tinggalnya. Selain itu, ia juga tidak harus keluar banyak uang untuk berwisata di sana.

“Ini anak-anak juga sering lihat olahraga air di sini,” kata Nining yang datang bersama keluarganya.

Senada dengan Nining, Faisal, warga Tanjung Priuk, Jakarta Utara, juga mengapresiasi penataan Danau Sunter.

“Saya enggak begitu sering ke sini sih, tetapi sekarang bagus ya jadi lebih luas. Anak-anak jadi enak kalau main-main,” katanya.

Meski demikian, ia berharap kawasan Danau Sunter nantinya tidak dipenuhi pedagang kaki lima agar tidak kotor dan mengganggu.

Seorang pemancing bernama Hafis ingin kawasan Danau Sunter dilengkapi bangku-bangku taman untuk duduk. Dengan demikian, ia dan rekan-rekannya juga bisa menggunakan bangku itu untuk memancing.

“Sekarang sih sudah bagus ya, paling yang kurang bangku-bangku,” kata Hafis.

Adapun penataan Danau Sunter dilaksanakan jelang Festival Danau Sunter pada 25 Februari 2018. Festival ini akan dimeriahkan berbagai olahraga air, seperti jet ski dan mendayung.

Menurut rencana, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akan bertanding melawan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Festival Danau Sunter. Susi akan paddling dan Sandiaga akan berenang.

sumber http://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/17/15001491/sekarang-danau-sunter-lebih-terang-dulu-banyak-yang-aneh-aneh

Sumber : Ngelmu.co

Sabtu, 17 Februari 2018

Membaca Pilihan Politik Prabowo dan Gerindra di Pilpres 2019

Membaca Pilihan Politik Prabowo dan Gerindra di Pilpres 2019


10Berita, Siapa yang tidak kenal Prabowo. Ketua Umum Gerindra dan tokoh oposisi. Tak hanya bisa mengkritik, tapi juga pandai memuji dan mengapresiasi. Termasuk kepada lawan politik, yaitu Presiden Jokowi. Beginilah citra negarawan sejati.

Jauh dari dendam, apalagi ungkapan kata “memaki”. Tegas, tapi rendah hati. Selalu santun dan pandai menghargai. Semua pihak dihormati. Begitulah citra Prabowo membawa karakter diri. Tak ada sedikitpun kesan ambisi. Menghindari semua langkah yang mengarah kepada kepentingan pribadi.

Hingga saat ini, Prabowo belum juga menyatakan diri. Pasang orang, atau harus maju sendiri. Semua mesti matang dikalkulasi. Begitulah semestinya jiwa seorang politisi.

Bimbang? Tidak! Prabowo bukan tipe manusia gamang. Keputusannya selalu berdasarkan apa yang diyakini. Insting politiknya merupakan bagian dari keimanan yang ia percayai. Meski kadang mengundang banyak perbedaan persepsi.

Membaca situasi politik akhir-akhir ini, setidaknya ada tiga pilihan alternatif Prabowo yang bisa diprediksi. Pertama, Prabowo jadi wakil Jokowi. “Kompromi politik” terjadi. Bersama PDIP dan sejumlah partai lain mengadu nasib dalam koalisi. Akhirnya, pragmatisme menjadi basis kalkulasi. Apa kata dunia? itu nomor sekian.

Jika Prabowo menerima pinangan Jokowi, antara keuntungan dan risiko sama-sama tinggi. Jika duet ini terjadi dan menang, Gerindra tak lagi berada di luar pemerintahan. Memang, tak mudah menjadi partai oposisi, terutama terkait biaya dan kerja konsolidasi. Disini, mungkin Prabowo dan Gerindra akan dapat limpahan amunisi.

Duet Jokowi-Prabowo, meski 60-70% surveynya rakyat menghendaki, tapi tak otomatis lingkaran istana bersimpati. Bisa jadi malah antipati. Apalagi bagi partai koalisi. Ini sebuah ancaman yang menebar rasa iri. Hadirnya prabowo di kubu Jokowi akan berpotensi merubah formasi. Sejumlah kepentingan terganggu, termasuk manuver cawapres yang selama ini dilakukan sejumlah ketua partai koalisi. Akan kehilangan arah, karena hadirnya Prabowo jadi cawapres Jokowi akan dianggap menghalangi mereka punya ambisi.

Lebih terpuruk lagi jika Prabowo dikhianati. Ketika ketua Gerindra ini menyatakan siap, lalu di tengah jalan batal karena berbagai alasan, langkah Prabowo akan mati. Konstituen dan pendukungnya bisa lari. Prabowo tak laku, Gerindra terancam bubarkan diri. Nasibnya akan mirip Gatot Nurmantyo. “Merasa diberi harapan”, lalu ditinggalkan seorang diri.

Seandainya pun duet ini jadi, tidak sedikit pemilih Gerindra akan hengkang, lalu pamit diri. Mereka setia menemani Prabowo sebagai oposisi, tapi tidak sebagai tokoh koalisi. Ternyata, hanya segitu iman dan idealismenya! Begitulah kira-kira ungkapan mereka yang kecewa Prabowo ikut koalisi. Kelompok Asal Bukan Jokowi (ABJ) yang semula simpati dipastikan akan menarik diri.

Kedua, Prabowo maju sendiri. Majunya Prabowo bisa membantu mendongkrak suara partai Gerindra. Mengingat pileg dan pilpres bersamaan di 2019, maka pencapresan Prabowo akan sangat berarti. Terutama bagi eskalasi suara Gerindra. Setidaknya untuk 2019 nanti.

Tapi, jika Prabowo kalah, tokoh bangsa ini tamat riwayatnya. Gerindra juga ikut terancam nasibnya. Sebab, Prabowo-Gerindra tak bisa dipisahkan. Kekalahan Prabowo akan menghancurkan kharisma kepemimpinan Gerindra. Rakyat semakin apatis. Tidak hanya kepada Prabowo, tapi juga kepada Gerindra.

Kekalahan Prabowo adalah kekalahan Gerindra untuk jangka panjang. Sebab, kegagalan Prabowo akan berpotensi menjadi “icon kekalahan” dalam sejarah partai Gerindra. Nama Prabowo-Gerindra akan melekat dengan kata “kalah”. Ini warisan dan jejak sejarah yang kurang baik bagi partai Gerindra kedepan.

Pasca kekalahan, menjadi oposisi kembali, terlalu berat. Masuk koalisi? Makin parah. Prabowo-Gerindra berpotensi punya nasib seperti Wiranto-Hanura dan Surya Paloh-Nasdem. Menjadi partai gurem. Tokohnya tak lagi layak jual dan akhirnya menyerah-kalah.

Ketiga, Prabowo pasang calon lain. Dengan mencalonkan orang lain, kharisma dan ketokohan Prabowo sebagai negarawan dan bapak bangsa terpelihara. Mirip SBY. Berada di belakang layar, tapi punya pengaruh dan disegani. Menang, nama Prabowo semakin besar dan berkibar. Kalah, tak akan terjatuh. Yang penting pandai membawa diri. Gerindra terselamatkan. Sebab ketokohan Prabowo terjaga dan aman.

Layaknya SBY, kalahnya AHY di pilgub DKI tak banyak berpengaruh buat presiden keenam dan partai Demokrat. Tapi jika menang, nama SBY dan Demokrat berpotensi gemilang.

Lalu, siapa yang tepat dimainkan Prabowo di pilpres 2019? Ada sejumlah nama. Diantaranya Anies Rasyid Baswedan, Gatot Nurmantyo, Ahmad Heryawan dan Tuan Guru Bajang. Dari nama-nama itu, sejumlah lembaga survey seperti CSIS, LSI, dan Indo Barometer merekomendasikan Anies Rasyid Baswedan. Potensinya besar, karena ada panggung dan punya banyak momentum. Posisinya sebagai gubernur DKI selalu “ON” untuk nge-“brand”.

Jangan lupa follow kanal Telegram kami disini

Jika Anies yang diajukan Prabowo, maka Gerindra diuntungkan: pertama, dapat gubernur DKI. Karena Sandiaga Uno adalah kader Gerindra. Bisa dipersiapkan jadi calon presiden masa depan. Menjadi gubernur DKI bisa jadi media untuk magang. Kedua, jika Anies menang, maka presiden juga punya Gerindra. Presiden dan gubernur DKI orangnya Gerindra. Dengan begitu, Gerindra, Partai asuhan Prabowo Subianto ini akan menguasai DKI dan Indonesia. Posisinya semakin kokoh. Gerindra berpeluang menjadi partai terbesar di negeri ini.

Membaca tiga alternatif di atas, secara politik, pilihan ketiga paling rasional. Plus minusnya dihitung berdasarkan pertama, hasil survey. Kedua, potensi dan peluang kemenangan. Ketiga, positif-negatifnya bagi masa depan Gerindra.

Apapun keputusan dan pilihan Prabowo di pilpres 2019 akan berdampak besar terhadap nasib partai berlambang burung garuda ini di masa depan.

Penulis: Tony Rasyid

Sumber : PORTAL ISLAM 

Ragam Makanan Lezat Ini Picu Risiko Kanker, Apa Saja?

Ragam Makanan Lezat Ini Picu Risiko Kanker, Apa Saja?

Nugget ayam

Penelitian menunjukkan hubungan makanan ultra-proses dengan risiko kanker.

10Berita , JAKARTA -- Makanan yang terlalu banyak diolah (ultra-proses) tak hanya minim akan kandungan gizi. Makanan ultra-proses seperti nugget ayam hingga mi instan juga dapat meningkatkan risiko kanker dengan cukup signifikan.

Hal ini diketahui berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti asal Prancis dan Brasil. Dalam penelitian tersebut, ada lebih dari 100 ribu orang dewasa yang terlibat untuk mengisi kuesioner mengenai detail makanan yang mereka konsumsi. Lima tahun setelah pengisian kuesioner, lebih dari 2.200 partisipan terdiagnosis dengan kanker.

Setelah melihat beragam data dan detail dari 3.300 makanan yang dikonsumsi para partisipan, tim peneliti menyimpulkan bahwa konsumsi makanan ultra-proses memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan risiko kanker secara umum. Untuk setiap 10 persen peningkatan konsumsi makanan ultra-proses dalam pola makan, risiko kanker akan meningkat lebih dari 10 persen.

"Peningkatan risiko kanker secara umum dan kanker payudara lebih besar dari 10 persen," terang tim peneliti melalui British Medical Journal seperti dilansir NBC.

Makanan ultra-proses yang dimaksud dalam studi ini adalah makanan yang terlalu banyak mengalami proses pengolahan. Makanan yang melalui lebih sedikit proses pengolahan seperti keju, pasta atau sayur kalengan tidak meningkatkan risiko kanker.

Beberapa contoh makanan ultra-proses yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kue dan roti yang diproduksi massal, minuman soda dan minuman bergula, mi instan dan sop instan serta makanan ringan kemasan baik yang memiliki rasa gurih maupun manis. Beberapa contoh lain dari makanan ultra-proses adalah permen atau kembang gula dan pencuci mulut yang diproduksi oleh industri, nugget ayam, nugget ikan dan bakso daging, produk daging olahan lain yang ditambahkan dengan pengawet seperti nitrit, makanan beku siap saji dan produk-produk makanan lain yang umumnya hanya terdiri dari gula, minyak dan lemak.

Tim peneliti menekankan bahwa hasil penelitian ini tidak menunjukkan bahwa makanan ultra-proses merupakan penyebab kanker. Akan tetapi, penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara kebiasaan mengonsumsi makanan ultra-proses dengan peningkatan risiko kanker. Peningkatan risiko kanker akibat konsumsi makanan ultra-proses tetap terlihat meski tim peneliti sudah memperhitungkan beragam faktor risiko kanker lain yang dimiliki para partisipan.

Para peneliti menilai ada beberapa kemungkinan makanan ultra-proses bisa meningkatkan risiko kanker. Salah satunya, makanan ultra-proses biasnaya tinggi akan lemak total, lemak jenuh dan garam serta gula tambahan. Di sisi lain, makanan ultra-proses seringkali mengandung sedikit serat juga vitamin.

Proses pengolahan makanan yang terlalu banyak juga dapat menciptakan senyawa karsinogenik seperti akrilamida dan hidrokarbon aromatik polisiklik. Makanan ultra-proses juga seringkali dijual dalam kemasan, sehingga tak menutup kemungkinan senyawa kimia pada kemasan keluar dan mengenai makanan ultra-proses. Tak lupa, makanan ultra-proses juga mengandung tambahan makanan yang legal namun kontroversial.

"Misalnya natrium nitrit (sodium nitrite) pada daging olahan atau titanium dioksida yang mana karinogenitasnya telah dibuktikan dalam penelitian terhadap hewan maupun model sel," tegas tim peneliti.

Beragam ahli masih memiliki satu suara terkait upaya pencegahan kanker. Beberapa upaya pencegahan kanker yang disarankan adalah mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah segar, berolahraga rutin, menjaga berat badan ideal dan tidak menggunakan tembakau atau tidak merokok maupun terpapar asap rokok. 

Sumber : Republika.co.id

Ditemukan Alat Pengacak Sinyal di Kediaman Jefri


Ditemukan Alat Pengacak Sinyal di Kediaman Jefri

Alat pengacak sinyal (ilustrasi)

Red: Bilal Ramadhan | Rep: Ali Mansur

Alat pengacak sinyal ini untuk menghalangi telepon dan pesan singkat masuk

10Berita , JAKARTA -- Koordinator Indonesia Crime Analyst Forum (ICAF), Mustofa B Nahrawardaya menyesalkan adanya alat penemuan misterius di kediaman almarhum ASN istri Muhammad Jefri (MJ) terduga teroris. Menurutnya, alat misterius tersebut berbentuk kotak jinjing, hitam, ada lima antena tinggi menjulang ke atas. Ditempatkan di atas kursi, menempel di tembok rumah ASN.

"Alat elektronik misterius ini persisnya, berada di pembatas rumah ASN dengan rumah tetangga," ujar Mustofa B Nahrawardaya, saat dihubungi melalui pesan singkat, Sabtu (17/2).

Mustofa B Nahrawardaya, menduga alat itu adalah intercept komunikasi khusus atau bisa jadi adalah alat Jammer pengacak sinyal. Setahu dirinya, alat semacam itu hanya dimiliki pihak terbatas. Kemungkinan yang punya pihak intelijen.

Kata dia, salah satu fungsi pengacak sinyal tersebut bisa menghalangi telepon dan SMS masuk. Namun tidak bisa menghalangi komunikasi WA, BBM, atau i-message.

"Tentu, pihak yg memasang alat tersebut berharap, tidak ada komunikasi langsung keluarga MJ dengan pihak luar, termasuk wartawan," keluhnya.

Sebelumnya, kematian MJ menimbulkan kontroversi berkepanjangan. Polri membenarkan MJ tewas setelah sebelumnya ditangkap tim Densus 88 Antiteror Polri di Indramayu, Jawa Barat, pada Rabu (7/2) lalu. Jenazah MJ dikabarkan telah dipulangkan ke daerah asalnya dan dikebumikan di Tanggamus, Lampung, pada Sabtu (10/2).

Kemudian kabar tewasnya Jefri ini tersebar dalam sejumlah akun media sosial Facebook. Diduga ada kejanggalan atas kematian Jefri ini di mana ada lebam-lebam dan sebelumnya Jepri sehat-sehat saja. MJ dibekuk Detasemen Khusus 88 Antiteror di Jalan Jendral Sudirman, Cipancuh, Haurgelis, Indramayu pada Rabu (7/2) lalu.

Sumber :Republika.co.id 

PDIP Diprediksi Tak Dukung Jokowi di Pilpres 2019

PDIP Diprediksi Tak Dukung Jokowi di Pilpres 2019

Presiden Jokowi dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri

10Berita, Jakarta - PDI Perjuangan (PDIP) diprediksi tidak akan mengusung kembali Presiden Jokowi di Pilpres 2019 mendatang. Sebab, pemerintahan Presiden Jokowi tidak konsisten menjalankan nawacita.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono, kepada wartawan, Jumat (16/2). Menurutnya, Presiden Jokowi telah lari dari nawacita yang selama ini digaungkan PDIP.

"Menurut saya sebenarnya sekarang melihat gelagatnya, PDIP tidak dukung lagi Jokowi," kata Ferry.

Hal itu menyikapi pernyataan Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Jawa dan Kalimantan, Nusron Wahid yang memprediksi Prabowo Subianto tidak akan maju di Pilpres 2019.

Merujuk hasil survei Indo Barometer terbaru, jika Jokowi dan Prabowo mencalonkan kembali, maka akan terulang kembali seperti Pilpres 2014. Jokowi meraih dukungan publik 48,8 persen dan Prabowo 22,3 persen.

Kata Ferry, hasil survei tersebut tidak sesuai dengan fakta yang saat ini dirasakan oleh masyarakat. Dimana, pemerintahan Jokowi dianggap gagal menyejahterakan rakyatnya, tidak mampu menyediakan lapangan kerja, menurunkan harga bahan pokok, menaikkan angka pertumbuhan ekonomi hingga kebijakan impor sejumlah produk pertanian.

"Jadi rakyat yang mana yang menganggap, bilang pemerintahan pak Jokowi berhasil?" tegas Ferry.

Disamping itu, kata Ferry, sebagai calon incumbent, perolehan suara Jokowi sebesar 48,8 persen masih belum aman. Sementara, perolehan suara Prabowo sebesar 22,3 persen dinilai karena belum melakukan manuver politik.

"Pak Jokowi selama ini sudah kampanye terselubung masuk gorong-gorong, bagi-bagi sepeda hasil survei segitu, pak Prabowobelum ngapa-ngapain," terangnya.

Sebelumnya, Nusron Wahid meyakini, Prabowo tak akan maju di Pilpres 2019 untuk melawan Jokowi. "Saya menyakini, dan kita sudah persiapan, lawannya Pak Jokowi bukan pak Prabowo," kata Nusron, Jakarta, Kamis (15/2).

BACA SUMBERLAPORKAN

15

Tidak Suka

Baju Adat- Jokowi-JK Pakai Baju Adat ke Sidang Tahunan MPR, Pendapat UCers?

Ada yang tak biasa dari momen Sidang Tahunan MPR tahun ini. Presiden Jokowi dan Wpres Jusuf Kalla menggunakan baju daerah yang ditukar. Jokowi menggunakan Baju Bodo khas Makassar dan JK menggunakan blankon dan beskap khas Jawa. Hal ini baru terjadi sekali. Biasanya, para presiden mengenakan jas, kemeja, dan dasi untung acara ini. Bagaimana pendapat UCers tentang hal ini? Apakah ini adalah ritual yang baik atau malah tidak pantas dikenakan saat acara seperti ini?

 Sumber : Jurnas