OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 30 Juni 2024

Gambaran Peta Sementara Pilgub Jakarta, Muncul Peluang Poros Ketiga

Gambaran Peta Sementara Pilgub Jakarta, Muncul Peluang Poros Ketiga




10Berita - Dinamika Pilgub Jakarta 2024 menghangat. Sejumlah partai politik mulai memetakan kekuatan dan jagoan mereka. Peluang terbentuknya poros ketiga Pilgub Jakarta pun mulai mencuat.

Berdasarkan catatan detikcom, Minggu (30/6/2024), dukungan di Pilgub Jakarta saat ini hampir mirip seperti peta Pilpres 2024.

Poros KIM
Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024, ingin melanjutkan kerja sama mereka di Pilkada Jakarta 2024 dengan keempat partai politik yakni Gerindra, Golkar, Demokrat dan PAN hendak memajukan eks gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK).

"Ya sejauh ini yang selalu digadang-gadang adalah Pak RK sampai saat ini itu masih dalam pembahasan kita. Tentu kita harus melihat Pak RK adalah kader Golkar. Jadi ibaratnya yang perlu mengikhlaskan terlebih dahulu adalah Partai Golkar. Kami sangat berharap apa pun nanti outputnya hasil pembicaraan kita di antara para ketum parpol di dalam kim nanti outputnya menghasilkan pasangan calon yang bersama-sama diusung lengkap oleh KIM," kata Sekjen PAN Eddy Soeparno.

Poros Anies
Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 Anies Baswedan yang kalah di Pilpres 2024 pun kembali menatap Pilgub Jakarta. Anies Baswedan didukung PKB DKI Jakarta dan juga DPP PKS.

PKS bahkan lebih dulu 'mengunci' duet Anies Baswedan dan pimpinan majelis syuro mereka, Sohibul Iman. Meski demikian, tak semua rekan Anies di Pilpres 2024 langsung mengikuti langkah PKS.

Partai NasDem masih 'mengintip' peluang bergabung mengusung bakal pasangan tersebut, pun demikian dengan DPP PKB. 

Meski pengurus tingkat Jakarta sudah mengusulkan Anies Baswedan, Wasekjen PKB Syaiful Huda mengatakan dukungan partainya untuk mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta belum final. 

Usai manuver PKS, Huda bahkan menyebut duet Anies-Sohibul Iman ini berbahaya karena dapat menutup pintu partai lain untuk bekerja sama.

"Kebetulan di desk Pilkada DPP sendiri itu masih ada 2 nama yang terus kami simulasikan, ada Mas Anies, ada Mba Ida Fauziyah Menaker sekarang, yang kebetulan lolos juga dari Dapil DKI Jakarta. Jadi memang kami masih dalam proses itu," kata Huda kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6).

Huda menyebut Anies dan Ida sendiri belum menjalani uji kepatutan dan kelayakan (UKK). Pihaknya akan melakukan UKK kepada dua tokoh tersebut berbarengan.

Wacana Poros Ketiga
PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mulanya menyatakan tertarik terhadap sosok Anies Baswedan di Pilkada Jakarta. Meski demikian, setelah manuver PKS, PDIP mulai membicarakan opsi poros ketiga.

Hal ini dilatarbelakangi PKB yang sebelumnya menyebut duet Anies dan Sohibul berbahaya karena bisa saja tidak mendapatkan mitra koalisi. PKS pun masih memerlukan beberapa kursi lagi untuk menyegel duet Anies-Sohibul.

"Nama Ida Fauziyah pantas untuk dipertimbangkan. PDI Perjuangan berkomunikasi dengan semua partai tanpa kecuali," kata Juru Bicara (jubir) PDIP Chico Hakim kepada wartawan, Kamis (27/6).

"Di Jakarta ini, yang kami hari ini fokus penjaringan internal, kami akan majukan sebagai calon Gubernur atau Wakil Gubernur. Kami rasa PDIP yang pernah memimpin Jakarta dan perolehan suara yang signifikan di Jakarta, merasa cukup pantas bagi kami untuk mengusung calon dari kami," katanya.

Chico lalu bicara peluang koalisi dengan PKB di Pilkada Jakarta. Dia mengatakan Pilgub Jakarta bisa saja diikuti oleh tiga pasangan calon (Paslon).

"PKB jadi salah satu partai yang kami jalin komunikasinya, kemudian semoga bisa ada titik temu tidak hanya dengan PKB tapi partai politik lain. Kita lihat apakah Pilkada (DKI) dua poros, atau tiga pasangan calon," ucapnya.
Sumber: Detik


Jumat, 28 Juni 2024

Jokowi Akan Melakukan Apa Saja Untuk Mengalahkan Anies

Jokowi Akan Melakukan Apa Saja Untuk Mengalahkan Anies




10Berita - Oleh: Asyari Usman (Jurnalis Senior Freedom News)

Partai Keadilan Sejehtera (PKS) resmi mengusung Anies Baswedan. Banyak pihak lain yang antusias. Pokonya, Anies harus ikut pemilihan gubernur (pilgub) Jakarta yang akan tayang pada 27 November 2024.

Anies Baswedan didorong kuat untuk ikut. Banyak yang yakin mantan capres itu bisa menang dengan mudah. Sebab, dia adalah petahana Jakarta dan punya elektabilitas tinggi --sekitar 40 persen.

Secara normatif, tentu tidak ada masalah kalau Anies ikut lagi pilgub. Bahkan, menurut teori menjaga popularitas, Anies harus kembali menjadi gubernur supaya dia tetap “hidup” di media massa sampai musim pilpres 2029. Anies harus menjadi “news maker”. Kalau tidak, dia akan tenggelam. Tidak lagi diperhitungkan.

Penjelasan ini masuk akal. Gubernur Jakarta pasti akan menjadi pembicaraan publik. Setiap hari ada saja yang memberitakan kegiatan gubernur. Popularitas Anies bisa bertahan bahkan lebih tinggi.

Kalau popularitas tinggi, maka sangat mungkin elektabilitas pun akan tinggi. Harus diakui, kalau dia duduk sebagai nakhoda Jakarta, maka untuk ikut pilpres 2029 kelak Anies punya modal yang lebih besar dibandingkan dengan para bakal calon lainnya.

Untuk ikut pilgub November nanti, Anies memang calon yang sangat perkasa. Maklumlah, dia selesai mengikuti pertarungan brutal pilpres 2024. Kebetulan pula persepsi publik sangat solid: bahwa Anies kalah karena dicurangi habis-habisan. Bagi banyak orang, dia adalah “korban pengeroyokan” geng yang menginginkan Gibran Rakabuming menang pilpres 2024.
Jadi, kepahlawanan Anies masih menjiwai puluhan juta orang. Termasuk jutaan warga Jakarta. Ini dianggap sebagai potensi kemenangan Anies untuk pilgub November nanti.

Singkat cerita, kemenangan Anies terasa dalam genggamam. Perasaan ini menggiurkan. Mengapa? Karena kalau Anies berada di kursi gubernur Jakarta, maka untuk ikut pilpres 2029 nanti jalannya akan mulus.

Bayangan indah bisa ikut pilpres 2029 dan menang, memang meyulut semangat para pendukung yang menghendaki agar Anies ikut pilgub. Nyaris tak terdengar suara yang kontra. Kecuali sedikit.

Tetapi, apakah benar Anies bisa menang dengan mudah di pilgub nanti? Belum tentu. Apalagi kalau Kaesang Pangarep jadi dimajukan oleh Jokowi. Pastilah orang licik ini tidak akan membiarkan anaknya kalah. Apatah lagi Jokowi memang tidak suka Anies sampai kapan pun.

Artinya, Jokowi akan melakukan apa saja untuk mendudukkan Kaesang sebagai gubernur/wakil gubernur Jakarta. Dia akan gas habis. Jokowi sudah hitung hanya ini kesempatan untuk menaikkan Kaesang. Dan Jokowi merasa semua perangkat bisa dia atur untuk memenangkan anaknya itu.

Terus, apa yang akan terjadi kalau Anies kalah? Berat. Kekalahan di pilgub Jakarta 2024 bukan hal yang sederhana. Dampaknya bakal luas. Bukan kekalahan biasa. Ada martabat komponen sosial yang akan ikut terhinakan akibat kekalahan itu. Anies adalah figur yang terasosiasi dengan komponen dimaksud. Tidak perlu elaborasi lebih lanjut.

Mungkin akan ada pertanyaan: belum apa-apa kok bicara soal kekalahan? Saya bisa jawab langsung, apakah Anda yakin Anies bisa menang menghadapi anak Jokowi?

Pilpres 2024 seharusnya mengajarkan kita bahwa Presiden Jokowi masih bisa melakukan skenario jahat untuk menjegal Anies, kedua kalinya. Dia memang akan lengeser sebelum pilkada. Tetapi Jokowi masih bisa “flexing”.

Jokowi sangat licik. Dia masih punya amunisi andal. Sederhana saja. Kalau dia bisa mengendalikan KPU, MK, MA, Polisi, ASN semasa pilpres yang baru lalu, apa dasar Anda untuk mengatakan bahwa dia tidak punya kuasa lagi untuk melakukan hal yang sama di pilkada nanti?

27 Juni 2024

Sumber: konten islam

Apa masalahnya? Kok hal sepele begini diviralkan, diberitakan?

Apa masalahnya? Kok hal sepele begini diviralkan, diberitakan?




10Berita - Sudah biasa begini kan? Puluhan tahun, pejabat tinggi selalu dibiarkan berkeliaran dengan pengawalan. Bodo amat penting atau tidak penting. Ngabisin anggaran. Ngabisin biaya keamanan. Dari dulu sudah lumrah. Contoh kearifan lokal, Asian Value gitu loh.

Dan masyarakat setuju-setuju saja kok. Tidak mau berubah. Mereka love sekebon dengan beginian. Jadi silakan dilanjutkan. Perkara pasiennya daurat, dll, itu tuh cuma 1 pasien saja. Lebih penting konvoi pejabat.

By Tere Liye
(penulis buku 'Teruslah Bodoh Jangan Pintar')


Rabu, 26 Juni 2024

Skenario Gagal Israel di Gaza

Skenario Gagal Israel di Gaza




10Berita - Oleh: Smith Alhadar

Israel dikabarkan menyiapkan sejumlah skenario untuk Gaza pasca perang. Semuanya mendapat penolakan komunitas internasional.

Juru bicara militer Israel (IDF), Daniel Hagari, pekan lalu mengatakan siapa pun yang menyatakan Hamas bisa dikalahkan secara militer “menyesatkan publik”. Ia merujuk pada sikap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang ngotot terus berperang sampai kapasitas militer dan politik Hamas dilumatkan. 

Sebelumnya, Benny Gantz—menteri dalam kabinet perang Israel—mengundurkan diri karena Netanyahu tidak juga memaparkan skenario untuk Gaza setelah perang. Berperang tanpa henti tanpa exit strategy yang kredibel membahayakan eksistensi Israel.

Perang Hamas-Israel, yang berlangsung selama sembilan bulan, telah menguras sumber daya ekonomi, militer, dan manusia Israel. Sementara itu, secara paradoks, Hamas mustahil dikalahkan. Terlebih, pada saat yang sama, Israel terus mendehumanisasi warga Palestina. Bukannya melemahkan resistansi warga Gaza dengan strategi kelaparan dan genosida, Israel justru mendorong mereka yang telah kehilangan segalanya untuk bergabung dengan Hamas. 

Di lain pihak, Israel kian terisolasi. Sistem peradilan internasional, tekanan sekutu, dan demonstrasi anti-perang oleh mahasiswa di seluruh dunia mengecam kejahatan perang serta genosida yang dilakukan Israel. Pandangan Hanegbi, Gantz, dan sebagian publik Israel sejalan dengan Amerika Serikat. Bahkan Netanyahu dianggap sengaja melanjutkan perang hanya untuk mempertahankan kekuasaannya dan demi menggembosi suara inkumben Joe Biden dalam pemilu AS pada November mendatang menghadapi mantan presiden Donald Trump.

Kendati secara konsisten memberikan bantuan finansial, diplomatik, dan senjata kepada Israel demi menjaga dukungan lobi Yahudi serta kaum Evangelis AS, Biden menahan bom berkekuatan besar yang dibutuhkan Netanyahu. Ia khawatir bom itu akan digunakan Israel untuk warga sipil di Rafah, garis merah yang ditetapkan Biden. Biden juga mendorong gencatan senjata yang dituntut konstituen Demokrat.  
Mundurnya Gantz membuat Netanyahu sangat bergantung pada dua partai ultranasionalis pimpinan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich. Keduanya mengancam akan mundur dari pemerintahan koalisi bila Netanyahu mengakhiri perang sebelum Hamas dibabat habis (jika dua partai ini mundur, otomatis pemerintahan Netanyahu berakhir -red). Pada saat yang sama, Ben-Gvir mendorong pendirian permukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat melalui aksi perampasan disertai pembunuhan terhadap warga Palestina. 

Sementara itu, Smotrich kini menahan dana Otoritas Palestina pimpinan Presiden Mahmoud Abbas sebagai hukuman atas permohonan Otoritas menjadi anggota tetap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Langkah ini juga diambil atas aduan Otoritas kepada Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) atas kejahatan perang Israel. Ditambah lagi, Otoritas bergabung dengan Afrika Selatan dalam kasus genosida yang sedang ditangani Mahkamah Internasional (ICJ). Akibat kebijakan Smotrich itu, Otoritas Palestina terancam kolaps karena tak bisa membiayai birokrasi dan institusi keamanan. AS dan sekutunya mengecam tindakan Smotrich.

Sebenarnya diam-diam Netanyahu punya skenario bagi Gaza setelah perang. Tapi skenario itu dianggap tidak realistis. 

Pertama, Gaza akan dibagi ke dalam empat bagian yang masing-masing dipimpin kepala suku dengan keamanan dijamin IDF. Skenario ini dengan cepat layu sebelum berkembang karena diancam oleh Hamas. 

Kedua, Netanyahu merencanakan Gaza dikendalikan oleh Palestina pimpinan Majid Faraj, Wakil Kepala Intelijen Otoritas Palestina yang dekat dengan Israel. Pada Januari lalu, Faraj dan anak buahnya menyamar sebagai anggota staf bantuan kemanusiaan PBB yang masuk ke Gaza membawa truk bantuan. Ketika warga yang kelaparan menyerbu truk itu, Faraj dan anak buahnya mengeluarkan senjata. Aksi ini membuat Hamas curiga dan menangkap mereka. Tidak jelas nasib mereka sekarang. Tapi, dengan sendirinya, skenario ini juga buyar.

Ketiga, Gaza akan diperintah oleh entitas Palestina non-Hamas dan non-Otoritas. Mesir, UEA, Yordania, dan Arab Saudi diminta berpartisipasi dalam rekonstruksi Gaza serta mengirim pasukan untuk menyokong pemerintahan di sana. Skenario ini ditolak oleh bangsa Arab karena mengabaikan peran Otoritas yang eksistensinya diakui oleh Kesepakatan Oslo 1993 antara Israel dan Palestina.

Kesepakatan Oslo memproyeksikan Palestina memiliki negara merdeka pada 1998 di atas teritori Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur. AS juga tidak mendukung karena beranggapan tidak mungkin skenario ini bisa berjalan tanpa two state solution. AS berasumsi saat ini Hamas telah kehilangan kapasitas militer dan politik sehingga tidak lagi menjadi ancaman keamanan bagi Israel. Apalagi negara-negara Arab akan berpartisipasi. 

Perundingan rahasia antara pejabat tinggi militer AS, Israel, Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, serta Qatar di Bahrain untuk mencari solusi bagi Gaza setelah perang—meski cukup berprogres—masih jauh dari tuntutan Hamas dan Israel. Tampaknya Netanyahu juga sengaja mengulur waktu untuk memastikan kemenangan Trump.

Dengan perkembangan situasi semacam itu, kita masih akan menyaksikan pembantaian bangsa Palestina saat konflik Israel-Hezbollah bereskalasi ke arah perang skala penuh yang akan membakar Timur Tengah. Kita perlu terus menyuarakan kecaman dan menekan komunitas internasional untuk menghentikan kekejaman Israel di Palestina.

(Sumber: Koran TEMPO, Rabu, 26 Juni 2024)


Selasa, 25 Juni 2024

Tok! PKS Resmi Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta 2024

Tok! PKS Resmi Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta 2024






10Berita -  Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memajukan nama Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilgub DKI Jakarta. Dalam unggahan di akun Twitter, PKS mengunggah pasangan ini, dengan sebutan 'AMAN'.

"Bismillah, dengan menyebut nama Allah. Insya Allah Jakarta AMAN,!", tulis DPP PKS di akun Twitter-nya, Selasa (25/6/2024).

Juru bicara PKS Mabruri kepada Republika telah mengonfirmasi pasangan tersebut. "Yup, AMAN," jawabnya singkat.

Mabruri tidak mau menjelaskan mengapa akhirnya PKS mengusung nama Anies sebagai calon gubernur. Padahal sebelumnya, Anies mengusung Sohibul Iman sebagai posisi di kursi nomor satu DKI. "No komen saya," katanya.
 
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebelumnya telah memutuskan untuk mengusung Mohamad Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur (cagub) DKI Jakarta. 

Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta Abdul Aziz mengatakan, Sohibul Iman merupakan salah nama yang diusulkan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, selain Mardani Ali Sera, Khoirudin, dan Anies Baswedan. Namun, DPP PKS memutuskan untuk mengusung Sohibul Iman.

"Ya kami apresiasi dan kami juga puas begitu ya dengan usulan ini. Karena sesuai usulan nama tersebut juga dicalonkan untuk gubernur di DKI Jakarta," kata dia saat dihubungi, Senin (24/6/2024).

Meski begitu, ia menilai, keputusan DPP PKS itu masih bersifat dinamis. Apalagi, waktu untuk pendaftaran pasangan calon ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih cukup panjang. Masih ada waktu sekitar dua bulan lagi untuk menjalin komunikasi politik dengan partai lainnya.

Abdul Aziz menyatakan, partainya tentu akan memberikan waktu kepada warga Jakarta untuk menilai sosok Sohibul Iman. Mengingat, keputusan untuk mengusung nama Wakil Ketua Majelis Syuro PKS itu belum disertai survei kepada masyarakat.

Daya tawar

Pakar ilmu politik Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Ardli Johan Kusuma menilai langkah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman di Pilkada Jakarta sebagai upaya posisi daya tawar.

"Untuk mendorong posisi tawar mereka terhadap partai-partai yang akan berkoalisi dengan PKS maupun terhadap figur-figur potensial yang akan mereka usung dari luar partai," katanya saat dihubungi dari Jakarta, Selasa.

Oleh sebab itu, ia mengatakan bahwa pengusungan Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur Jakarta masih dinamis ke depannya.

"Karena PKS sendiri masih memerlukan partai koalisi dalam mengusung cagub dan cawagub DKI. Artinya, PKS juga harus rasional jika nantinya tidak ada partai lain yang mau mendukung pengusungan Sohibul Iman sebagai cagub, maka mau tidak mau PKS harus menurunkan posisinya, misalnya kembali ke skenario awal, yaitu membidik posisi calon wakil gubernur," jelasnya.

Walaupun demikian, ia mengatakan bahwa daya tawar PKS saat ini adalah perolehan suara tertinggi dalam Pileg DPRD DKI Jakarta pada Pemilu 2024, yakni memperoleh sebanyak 1.012.028 suara atau 16,68 persen.


Sumber: republika


Jumat, 07 Juni 2024

Pertempuran Sengit, Al Qassam Terobos Penyeberangan Karem Abu Salem, Serang Markas Divisi Israel

Pertempuran Sengit, Al Qassam Terobos Penyeberangan Karem Abu Salem, Serang Markas Divisi Israel




10Berita - Radio Angkatan Darat Israel melaporkan terjadinya sebuah "insiden keamanan yang serius," di penyeberangan Karem Abu Salem di Rafah, Gaza Selatan, Kamis (6/6/2024).

Laporan mengindikasikan, sekelompok petempur milisi Perlawanan menerobos penyeberangan Karem Abu Salem di Rafah, yang terletak di selatan Jalur Gaza dan terlibat dalam konfrontasi dengan pasukan pendudukan.

"Radio Tentara Israel mengungkapkan pada Kamis pagi apa yang digambarkannya sebagai “insiden keamanan serius” di perbatasan Jalur Gaza," kata laporan Al Mayadeen.

Dalam sebuah pernyataan, Brigade Al-Qassam kemudian mengungkapkan kalau para petempurnya melakukan operasi pendaratan dan berhasil menerobos penyeberangan Karem Abu Salem, menyerang markas divisi Israel yang beroperasi di Rafah.

Sebelum al-Qassam mengeluarkan pernyataannya, koresponden radio militer Israel mengkonfirmasi laporan tentang orang-orang bersenjata yang berhasil menerobos penyeberangan yang terletak di daerah Rafah, selatan Jalur Gaza, dan maju menuju wilayah pendudukan Palestina di sekitar Jalur Gaza.

Lebih lanjut, laporan itu menjelaskan kalau unit-unit IDF, yang melakukan operasi di sekitar lokasi, menghadapi para pejuang Perlawanan, sehingga menyebabkan terjadinya baku tembak sengit.

"IDF kemudian mengerahkan dua drone dan tank Israel dikerahkan untuk mengejar milisi perlawanan," tulis laporan itu.

Dalam catatan tersebut, juru bicara tentara Israel menekankan kalau “potensi salah satu anggota kelompok untuk bisa kembali ke Jalur Gaza, tengah diperiksa.”

Korban IDF Bertambah

Berbagai faksi Palestina pada Rabu (5/6/2024) mengumumkan serangkaian operasi di berbagai wilayah Jalur Gaza yang menimbulkan korban di antara pasukan pendudukan.

Pasukan Israel mengakui kalau sepuluh tentara IDF menderita luka-luka dalam 24 jam terakhir selama pertempuran di Jalur Gaza.

Brigade Martir Izz al-Din al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas, menegaskan bahwa mereka berhasil menargetkan tank Merkava Israel menggunakan peluru al-Yassin 105 di timur kota Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah.

Selain itu, mereka melaporkan menargetkan tank D9 Israel di area yang sama.

Brigade al-Qassam mengarahkan mortir kaliber berat ke arah pasukan pendudukan yang ditempatkan di poros Netzarim, yang terletak di selatan Kota Gaza.

Brigade al-Quds, cabang militer Gerakan Jihad Islam di Palestina, menyatakan bahwa mereka meluncurkan beberapa proyektil Ababil yang menargetkan konsentrasi pasukan pendudukan di sebelah timur kamp Bureij di Jalur Gaza tengah.

Brigade tersebut mengkonfirmasi kalau para petempur milisi Perlawanan terlibat dalam konfrontasi sengit dengan pasukan pendudukan di kota Rafah, selatan Jalur Gaza, dengan senjata anti-lapis baja yang sesuai.

Brigade al-Quds mengaku bertanggung jawab atas pemboman lokasi tentara pendudukan di sepanjang jalur pasokan di poros Netzarim, yang terletak di selatan Kota Gaza, dengan menggunakan mortir kaliber berat.

Sebagai tanggapan, Brigade Martir Al-Aqsa menyatakan menargetkan kelompok pasukan pendudukan yang maju ke timur Kamp al-Bureij dengan rentetan 107 roket, di samping rudal jarak pendek dan mortir.

Selain itu, mereka juga menargetkan pasukan pendudukan yang ditempatkan di poros Netzarim di Kota Gaza.

Sementara itu, Brigade Mujahidin, sayap militer Gerakan Mujahidin, membenarkan kalau mereka menghancurkan pertemuan dan kerumunan pasukan pendudukan yang terletak di tenggara kamp Bureij dengan tembakan 107 rudal

Sumber: Tribunnews


Ini Alasan PDIP Melirik Anies

Ini Alasan PDIP Melirik Anies




10Berita - OLEH: TONY ROSYID*

PEMILU 2014, PDIP adalah jawara di Jakarta. PDIP meraih 28 kursi DPRD DKI Jakarta. Dengan 28 kursi, PDIP bisa usung sendiri pasangan cagub-cawagub. Pilgub 2017, PDIP usung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat. Sayangnya, pasangan ini dikalahkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Anies-Sandi memimpin ibu kota kala itu. PDIP mengambil pilihan oposisi. Tidak hanya kritis, tapi keras kepada Anies-Sandi. Terutama kepada Anies pasca Sandi mundur dari wagub DKI karena alasan jadi cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2019.


Tiada hari tanpa serangan kepada Anies. Ini strategi yang dipakai PDIP untuk downgrade Anies. Tujuannya? Anies gagal memimpin ibu kota dan terganjal untuk nyapres 2024.

Menghadapi berbagai manuver PDIP, Anies cukup kerepotan dalam merealisasikan program-programnya di DKI. Mulai balap mobil Formula E, pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), hingga upaya menjual saham bir. Puncaknya, PDIP menginisiasi impeachment kepada Anies. Namun, upaya ini gagal.

Apa hasil dari strategi agresif PDIP menyerang Anies? Anies tetap maju di Pilpres 2024, dan PDIP kehilangan tiga kursi DPRD DKI di Pemilu 2019.

Dari 28 kursi menjadi 25 kursi. Di Pemilu 2024, PDIP kehilangan lagi 10 kursi di DKI. Dari 25 kursi menjadi 15 kursi. Karena itu, PDIP sadar, ini strategi yang keliru. Karena itu, PDIP merasa perlu untuk mengubah strategi.

Posisi PDIP di DKI saat ini kurang menguntungkan. Dengan 15 kursi di DPRD Jakarta, PDIP tidak bisa mengusung paslon sendiri. Harus berkoalisi.

Di sini PDIP kesulitan untuk mencari partner koalisi. PPP yang notabene mitra koalisi PDIP di Pilpres 2024 kemarin, hanya mendapatkan satu kursi di Jakarta.

Mau koalisi dengan partai-partai pendukung Prabowo? Hampir tidak mungkin. Kenapa? Parpol koalisi pendukung Prabowo masih berada di genggaman Jokowi. Sementara, hubungan PDIP dengan Jokowi sedang berada di titik terburuk.

Pintu yang paling memungkinkan adalah bergabung dengan koalisinya partai-partai pengusung Anies Baswedan.

Faktor Anies juga menarik bagi PDIP. Anies incumbent dengan kerja dan prestasi yang cukup bagus di mata publik. Sehingga, elektabilitas Anies saat ini tertinggi, jauh melampaui kandidat-kandidat lainnya. Bagi PDIP, nampaknya pilihan ke Anies adalah yang paling menjanjikan untuk menang.

Selain itu, Anies populer sebagai tokoh oposisi. Dianggap kontra Jokowi. Di sinilah PDIP merasa mendapatkan persenyawaan ketika mengusung Anies di Pilgub Jakarta.

PDIP tidak punya masalah dengan Prabowo. Begitu juga Anies, tidak ada masalah dengan calon presiden yang akan dilantik Oktober nanti. PDIP hanya punya masalah dengan Jokowi, kader yang dibesarkannya sejak dari walikota Solo.

Bukankah kekuasaan Jokowi akan berakhir Oktober nanti? Meski Oktober Jokowi pensiun, tidak berarti kekuasaan Jokowi sepenuhnya akan seketika hilang. Jokowi masih punya Gibran Rakabuming Raka yang menjabat sebagai wapres. Juga punya sejumlah loyalisnya yang berada di lingkaran Prabowo.

Artinya, Jokowi masih bisa "cawe-cawe" di politik. Baik Jakarta, maupun nasional. Sampai Prabowo benar-benar akan membersihkan pengaruh Jokowi dari dirinya, dengan menyingkirkan orang-orang Jokowi secara bertahap. Lalu, persempit ruang wapres sebagaimana Jokowi pernah melakukannya terjadap Jusuf Kalla (2014-2019) dan Ma'ruf Amin (2019-2024).

Adanya sisa-sisa kekuasaan Jokowi ini sepertinya menjadi penambah faktor kenapa PDIP ingin mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta.


*(Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa)


Pimpinan Otorita IKN Mundur, Awal "Pembangkangan" pada Jokowi

Pimpinan Otorita IKN Mundur, Awal "Pembangkangan" pada Jokowi




10Berita - Mundurnya dua petinggi Otorita Ibu Kota Negara (OIKN), Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, menandakan ada hal sangat serius dan tak bisa dipandang sebelah mata.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai megaproyek pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tidak terimplementasi dengan baik.

“Kenapa? Karena kepala otorita yang diambil dari kalangan profesional, yang seharusnya memiliki optimisme cukup rasional, faktanya menyerah,“ kata Dedi, kepada Kantor Berita Politik RMOL, di Jakarta, Jumat (7/6).

Di sisi lain, pengamat politik lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu berpandangan, bahwa secara politik bisa saja itu dimaknai sebagai “pembangkangan” kepada Presiden Jokowi.

“Bukan tidak mungkin terjadi perpecahan sangat serius antara kelompok pro Jokowi dengan kelompok-kelompok yang selama ini juga mendukung pemerintah. Bisa saja,” katanya.

Menurut Dedi, bukan tidak mungkin juga “pembangkangan” imbas dari kekuasan yang dijalankan Jokowi tidak dijalankan secara kolektif, alias dijalankan berdasar kepentingan masing-masing.

“Dan itu yang membuat kelompok-kelompok yang tadinya optimis mendukung, akhirnya mulai pudar,” pungkasnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri akhirnya menunjuk Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, sebagai Plt kepala Otorita IKN, sedang wakil kepala diisi Wakil Menteri ATR/BPN, Raja Juli Antoni.

“Pak presiden mengangkat Menteri PUPR, Pak Basuki sebagai Plt Kepala Otorita IKN, dan mengangkat Wakil Menteri ATR sebagai wakil," kata Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, di Komplek Istana, Jakarta Pusat, Senin (3/6).

Sumber: RMOL


TAPERA Akhirnya Ditunda. Tapi Tidak DIBATALKAN. Jangan Mau Dikibuli. Pemerintah itu udah jago urusan akal-akalan ginian....

TAPERA Akhirnya Ditunda. Tapi Tidak DIBATALKAN. Jangan Mau Dikibuli. Pemerintah itu udah jago urusan akal-akalan ginian....







10Berita - Menteri Basuki dan Sri Mulyani Sepakat Tapera Ditunda

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Ketua Komite BP Tapera, Basuki Hadimuljono mengaku telah melakukan pembicaraan dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati untuk dapat menunda implementasi Tapera.

"Apalagi kalau [ada usulan], misalnya DPR, Ketua MPR, itu diundur. Menurut saya, saya sudah kontak dengan Bu Menteri, kita akan ikut," kata Basuki saat ditemui di Kompleks DPR RI, Kamis (6/6/2024).

Basuki menyatakan pemerintah juga tidak akan tergesa-gesa mengimplementasikan program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) apabila memang dinilai belum siap.
"Menurut saya pribadi kalau memang belum siap, kenapa kita harus tergesa-gesa," ujarnya.

Di samping itu, Basuki secara tersirat juga menerangkan bahwa implementasi Tapera sejatinya tidaklah genting untuk dilakukan. Sehingga, implementasinya dapat untuk ditunda.

(Sumber: BISNIS)

------------

"Bukan dibatalkan ya, cuma ditunda. Pemerintah itu sudah jago urusan ginian. Untuk memaksakan sesuatu, mereka tinggal gulirkan isunya tiap tahun, lalu ditunda. Intinya sampai energi protes sudah habis, lalu tinggal eksekusi. Sudah kejadian berkali-kali," ujar akun X @revolutia.

"ditunda? wong udah ada PP nya, mau apapun nanti akan tetep jalan kan? kecuali presiden baru yang di lantik nanti batalin semuanya," komen akun X @apriliaayuss.

Seperti diketahui, geger soal TAPERA ini setelah Jokowi menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas PP Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tapera yang diteken Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 20 Mei 2024.

Dalam PP itu disebutkan Gaji pekerja di Indonesia, termasuk karyawan swasta, bakal kena potongan tambahan untuk simpanan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Pasal 5 PP Tapera mengatur setiap pekerja dengan usia paling rendah 20 tahun atau sudah menikah yang memiliki penghasilan paling sedikit sebesar upah minimum diwajibkan menjadi peserta Tapera.

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20240527121818-532-1102348/siap-siap-gaji-pekerja-swasta-dipotong-simpanan-tapera-per-tanggal-10


Jan Ethes sudah disiapkan jadi Presiden RI?, anak-anak SD dibagikan buku tulis bergambar cucu Jokowi itu

Jan Ethes sudah disiapkan jadi Presiden RI?, anak-anak SD dibagikan buku tulis bergambar cucu Jokowi itu




10Berita - Wakil presiden terpilih sekaligus Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sempat membagikan buku tulis ke anak-anak SDN Margorejo VI Surabaya, dengan sampul depan bergambar anaknya, Jan Ethes.

"Calon presiden kalian 25 tahun lagi. Asian Value yg harus dilestarikan," sentil netizen @PrabangkaraMhdr.

Sumber: konten islam