03
Belum Usai Kasus Dugaan Penistaan Agama, Pernyataan Ahok Ini Kembali Dicap Berbahaya
"Ahok mengatakan, bahwa Indonesia utuh apabila minoritas sudah menjadi presiden"

Edwin mengatakan, saat itu Ahok masih menyinggung soal dinamika kaum minoritas dan mayoritas. Pernyataan itu dinilai Edwin sebagai kekeliruan dalam menafsirkan Pancasila.
“Ahok mengatakan, bahwa Indonesia utuh apabila minoritas sudah menjadi presiden. Ini adalah penafsiran yang keliru dan sangat berbahaya. Karena statement Ahok ini sama saja menilai bahwa Pancasila belum sempurna, walaupun dipimpin oleh mayoritas dan berhasil, jika minoritas belum bisa menjadi presiden," ungkap Edwin, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/10).
Karena itu, Edwin meminta partai politik pengusung untuk menertibkan bicara Ahok. "Jangan lagi berbicara yang menyinggung masalah suku, agama, ras dan antar golongan atau (SARA), yang berpotensi memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia," pinta Edwin.
Menurut Edwin, sangat tidak relevan mempertentangkan soal SARA di Indonesia. Sebab, dalam pemilihan kepala daerah di tanah air sudah tidak ada lagi dikotomi yang berbau SARA.
“Sudah banyak contoh kepala daerah non-Muslim dan etnis tertentu menjadi wali kota, bupati dan gubernur di daerah yang mayoritas beragama Islam. Contohnya, Wali Kota Solo, FX Rudi, mantan Gubernur Kalimantan Tengah, Teras Narang, dan Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis dan banyak lagi yang lain," pungkas Erwin.
Penulis | : | Christophorus Aji Saputro |