OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 03 Oktober 2016


Dengan Militansi, Media Islam Bisa Imbangi Media Mainstream






10 Berita -  Wartawan Al Jazeera Hardjito Warno mengungkapkan, dengan adanya militansi jurnalis Islam dalam mewartakan berita, sekalipun dengan alat dan sumberdaya seadanya, dapat mengimbangi media-media besar atau mainstream.
 
“Umat Islam tidak butuh TV yang berbiaya mahal. Semua sudah mempunyai TV. Asal kita mau, bisnis milyaran akan kalah dengan hanya bermodal sebuah handphone,” ujar Hardjito atau biasa disapa Dito dalam sebuah seminar jurnalistik di Bogor, Ahad (1/10/2016).
 
Menurut jurnalis yang turut dalam tragedi kapal Mavi Marmara ini, ketidakmampuan finansial bukanlah sebuah masalah besar. Asalkan mau, dengan alat sederhana, lalu diunggah ke jejaring sosial, problematika tersebut akan terpecahkan. 
 
Saat ini justru pemberitaan melalui dunia maya jauh lebih efektif dan viral. Bahkan kecenderungan global, media-media mainstream telah beralih dari cetak menuju online.
 
Sementara itu, Surya Fachrizal, relawan Indonesia yang tertembak di kapal Mavi Marmara, menambahkan sudah saatnya umat Islam serius akan permasalahan jurnalistik ini. Baginya, kalau media Barat sangat serius menghancurkan Islam kenapa umat Islam tidak serius menghadangnya.
 
"Tantangan terberat dalam militansi jurnalis Islam adalah diri sendiri. Banyaknya maksiat menjadi awal dari masalah. Adapun masalah teknis dapat diatasi seiring waktu," kata Surya.
 
Dalam seminar yang bertajuk "One Masjid One Journalist" iitu, selain Dito dan Surya, hadir pula narasumber lain yaitu Dr. Erma Prawitasari (penulis), Beggi Rezkiansyah (pegiat media), dan Syaiful Falah (redaktur Suara Islam).
 
rep: gilang
red: adhila

Sumber: Suara Islam




Related Posts: