05
Anggota DPRD: Warga Kaltim Banyak yang Nganggur, Kenapa Datangkan Tenaga Kerja dari Cina?
10Berita-SAMARINDA–Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Siti Qomariyah, mengaku menyesal menjadi anggota dewan jika tidak bisa menyampaikan kesalahan daerah yang memasukkan tenaga kerja asing, terutama pekerja asal Cina.
“Jumlah warga Kaltim yang masih menganggur saat ini cukup banyak yang mencapai 136.653 orang, mengapa kita justru mendatangkan tenaga kerja dari Cina?. Kalau mau rekrut tenaga asing, Kaltim harus pastikan dulu bahwa tidak ada lagi warga kita yang menganggur,” ujar Siti, lansir Republika, Jumat (23/12/16).
Keprihatinan Qomariyah ini seiring dengan tertangkapnya 12 warga negara asing (WNA) berkewarganegaraan Cina di lokasi proyek pembangunan PLTU Handil, Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Dari data yang dikeluarkan Kantor Imigrasi Kelas I Samarinda, jumlah tenaga kerja asing berkewarganegaraan Cina di kawasan proyek tersebut sebanyak 65 orang.
Dari 65 orang tersebut, sebanyak 37 orang bekerja di PT Sepco III dan 28 orang lainnya di PT Indo Fudong Konstruksi.
Sementara penangkapan terhadap ke-12 itu karena mereka terindikasi masuk ke Indonesia secara ilegal dengan menggunakan izin tinggal kunjungan.
“Ada kemungkinan masih banyak lagi WNA asal Cina yang tersebar di Kaltim maupun daerah lain di Indonesia,” ujarnya.
Qomariyah mengatakan, salah jika ada yang membolehkan memasukkan WNA asal Cina untuk bekerja di Kaltim dengan beranggapan Indonesia menganut perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Karena menurutnya, Cina tidak termasuk anggota ASEAN.
“Ingat! ASEAN didirikan oleh lima negara, yaitu Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand pada 8 Agustus 1967 di Bangkok. Kemudian ada lima negara lain yang bergabung, yakni Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar, Laos, Kamboja. Tidak ada Cina di anggota ASEAN, jadi kalau ada tenaga kerja asal China, usir!,” imbuhnya menegaskan.
Tenaga kerja yang berasal Cina tersebut ternyata bekerja di PLTU hanya sebagai operator. Padahal, kata Qomariyah, di Kaltim banyak yang menganggur setelah dilakukan PHK oleh beberapa perusahaan pertambangan. “Ini harus menjadi perhatian serius,” tandashnya. []
Sumber: Islampos