OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 31 Desember 2016

07

Puluhan Peraih Nobel Sebut Aung San Suu Kyi Gagal Lindungi HAM Muslim Rohingya


10Berita-YANGON – Puluhan pemenang Hadiah Nobel dan para pemimpin global mengkritik pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi karena gagal melindungi hak-hak asasi manusia Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine, lapor Anadolu Agency.

Dalam sebuah surat terbuka kepada Dewan Keamanan PBB Kamis lalu, 23 ikon global menyatakan kekecewaan mereka atas apa yang mereka lihat sebagai kegagalan Penasihat Negara Aung San Suu Kyi untuk memastikan hak-hak Muslim Rohingya.

“Meskipun banding ulang untuk Aung San Suu Kyi, kami frustrasi bahwa ia belum mengambil inisiatif untuk memastikan hak-hak kewarganegaraan penuh dan setara Rohingya,” kata surat yang ditandatangani oleh 13 pemenang Hadiah Nobel dan 10 pemimpin global.

“Suu Kyi adalah pemimpin dan menjadi tanggung jawab utamanya untuk memimpin dengan keberanian, kemanusiaan, dan kasih sayang,” kata mereka.

Dalam pernyataan itu, para pemimpin global menyerukan PBB untuk menekan pemerintah Myanmar agar mengangkat semua pembatasan bantuan kemanusiaan ke wilayah Rakhine, sehingga warga bisa menerima bantuan darurat.

“Sudah saatnya bagi masyarakat internasional secara keseluruhan untuk berbicara jauh lebih kuat,” sembari menekankan bahwa warga Rohingya mungkin “mati kelaparan” jika bantuan tidak diberikan segera.

Para pemimpin juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk memasukkan masalah Rohingya dalam agenda resmi mereka dan mendesak dalam beberapa minggu mendatang Sekretaris Jenderal Ban Ki-Moon harus ke Myanmar.

“Jika saat ini Sekjen mampu melakukannya, kami akan mendesak dia untuk pergi; jika tidak, kami mendorong sekretaris jenderal baru untuk melakukan salah satu tugas pertamanya setelah ia mengambil kantor pada bulan Januari,” kata pernyataan mereka.

Myanmar menuai kritik regional dan internasional atas tindakan keras militer terhadap warga Muslim Rohingya, di mana kelompok-kelompok HAM seperti Amnesty International menuduh militer melakukan pembunuhan massal, penjarahan dan pemerkosaan.[fq/islampos]

Sumber :islampos

Related Posts: