OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 08 Desember 2016


10 

Komunis Anti Kbhinekaan, Karena Komunis Anti Islam

10BeritaJakarta- “Eksistensi Tuhan tidak masuk akal! Tuhan adalah konsep yang menjijikkan! Pendek kata, aku menaruh dendam kepada apa saja yang dinamakan dengan Tuhan!” kalimat yang dilontarkan Karl Marx mengenai eksistensi agama
Sementara Lenin pun mengatakan “Matilah! Mampuslah agama! Hiduplah Atheisme! Kita harus memperlakukan agama dengan bengis! Kita harus memerangi agama!”
Dalam sejarah, tokoh komunis Stalin menerapkan komunisme ini dengan membantai 28 uskup, 50.000 pendeta, 800.000 orang muslim, pada tahun 1942.
Tokoh komunis Stalin menghabisi 9.000 gereja, 25.000 masjid, gereja musnah 90 %, masjid habis 99 %.
BUKTI PKI ANTI ISLAM
LEKRA/PKI sangat getol mengadakan pertujukan tradisional di lapangan dan tempat-tempat umum. Khususnya pertunjukan ketoprak, wayang orang, dan sesekali ludruk dari Jawa Timur. Sebelum mulai mereka menyanyi lagu “Genjer-genjer” dan juga diakhir dengan lagu yang aslinya berasal dari Banyuwangi ini.
Yang menunjukkan PKI anti Islam adalah lakon ketoprak yang dipertunjukkan kaum komunis tersebut sering kali menghina agama Islam.
Seperti Lakon Patine Gusti Allah (Matinya Gusti Allah ), Gusti Allah dadi manten (Gusti Allah Jadi Pengantin), Malaikat Kimpoi (Malaikat Bersetubuh), Kawine Malaikat Jibril (Malaikat Jibril Kawin).
Lakon ludruk di Jawa Timur juga mempertunjukkan hal serupa, Gusti Allah Ngunduh Mantu (Gusti Allah Mengambil Menantu), Gusti Allah Mboten Sare (Gusti Allah Tidak Tidur), Matine Gusti Allah (Matinya Gusti Allah), dan Sunate Malaikat Jibril (Disunatnya Malaikat Jibril).
Tidak kepalang tanggung, dengan kejinya mereka mensifati Allah ta’ala Rabb semesta alam dengan sifat yang sangat buruk, dengan mementaskan lakon: “Gusti Allah Kawin, Mantu, Bingung, dan Mati.”
Demikian pula pada masa itu, PKI sangat getol menyuarakan motto:“Pondok Bobrok, Langgar Bubar, Santri Mati.”
Berbagai lakon, pertunjukkan dan slogan tersebut sangat menyakiti hati umat Islam, sekaligus membuktikan bahwa PKI dan Komunisme memang anti Islam.
Kebencian komunis kepada Islam seolah menjawab makna Indonesia dan kbhinekaan, siapakah sesungguhnya yang menjaga kebhinekaan dan siapakah yang berencana menghancurkan kebhinekaan
Komunis anti Kebhinekaan
Mengapa Komunis sangat benci kebhinekaan? karena komunis tak pernah mengakui mayoritas melindungi minoritas, komunis merasa paling digdaya dan paling mayoritas hingga minoritas pun akhirnya menjadi korban
Minoritas di negeri komunis, akan dicari dan dihabisi karena membahayakan bagi doktrin satu ajaran yaitu komunisme
Sejarah telah membuktikan bagaimana pembataian terjadi bagi umat kristen dan Islam yang menolak paham komunisme di era Stalin
Untuk menjadi digdaya dan menguasai negeri, maka Komunis harus menyingkirkan paham atau ideologi yang menjadi musuh besarnya, dan saat ini Islam adalah musuh paling besar
Menyingkirkan masyarakat dari kecintaan pada agamanya (Islam), menjadi kewajiban bagi kaum komunis, sejarah telah membuktikan untuk menjadi mayoritas di sebuah negeri, komunis harus menyingkirkan agama asli bahkan penduduk pribumi dengan mencontoh sejarah kelam komunis era uni sovyet dahulu
Tengoklah nasib muslim di negara negara pecahan Uni Sovyet dahulu, yang dibungkam madrasah madrasahnya, masjid masjidnya karena komunis tidak mau menginginkan adanya keyakinan atau ideologi lain yang lebih besar dari komunis
Lantas apakah mereka (Komunis) rela ketika umat Islam Indonesia kembali kecintaanya kepada agamanya dengan acara 212 yang lalu? tentu tidak
Mereka akan melawan dengan issu yang menjadi slogan slogan kebangsaan, yaitu toleransi dan kbhinekaan, dan memojokkan umat Islam dengan sebuatan umat intoleran dan anti kebhinekaan
Padahal faktanya, justru mereka lah yang anti kebhinekaan, dengan menjadikan umat Islam sebagai musuh utama yang harus dilawan
Kebencian mereka atas persatuan umat Islam sudah tercatatkan dalam sejarah dunia, lantas apakah masih buta kah mata hati rakyat Indonesia?
Adityawarman @aditnamasaya
Sumber: Lingkarannews

Related Posts:

  • Pengacara Desak Polisi Segera Tuntaskan Proses Kasus Siyono 10 Berita,Jakarta – Kasus kematian Siyono di tangan Densus 88 sudah berlalu selama setahun. Pengacara keluarga mendesak kepolisian agar segera menuntaskan pembunuhan… Read More
  • Anies Baswedan Masuk 20 Tokoh Besar Dunia Cagub DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberi sambutan di Rakornas PKS di Hoteel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, 6/32017. (Adi Fikri/PKSFoto) 10Berita-Calon Gubernur DKI Jakarta, Ani… Read More
  • Bersedekah, Pangeran Saudi Tolak Difoto 10Berita-BALI - Seorang Pangeran Arab Saudi dari rombongan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud yang sedang berlibur di Bali tiba-tiba mendatangi‎ Discovery Shopping Mall. Namun, ke… Read More
  • Ketua MPR Serukan Persatuan Umat Islam 10Berita- JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menerima delegasi Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) yang dipimpin Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, di Kompleks Parlemen Senayan, … Read More
  • Warga Madura di Jakarta Deklarasi Dukung Anies-Sandi 10Berita– Warga Madura yang tinggal di Jakarta mendeklarasikan diri mendukung pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI. Du… Read More