OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 05 Januari 2017

01


Pemblokiran Sejumlah Media Islam Dinilai Tidak Etis


10Berita, Jakarta – Media Islam korban pemblokiran menyayangkan penutupan akses atas permintaan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang dinilai tidak etis.
“Ini pemblokiran yang tidak etis, karena tidak ada bangunan komunikasi yang dilakukan,” kata juru bicara media Islam yang diblokir, Muhammad Pizaro saat menyambangi Kominfo pada Rabu (04/12).

Seperti diketahui, Kominfo kembali melakukan pemblokiran 11 situs. Dalam surat yang dilayangkan ke Penyedia Layanan Internet (ISP) tertanggal 30 Desember, Direktorat Jenderal Aplikasi dan Informatika (Dirjen Aptika) juga meminta penutupan akses terhadap sejumlah media Islam, termasuk Kiblat.net.

Pada medio 2015 lalu Kominfo juga melakukan pemblokiran terhadap media-media online Islam. Kala itu, penutupan akses dilakukan atas tuduhan penyebaran paham radikal, meski belakangan tidak terbukti.

Menurut Pizaro, pasca tragedi pemblokiran di tahun 2015 tim panel Kominfo telah menyatakan akan mengedepankan musyawarah dalam proses pemblokiran. Kementerian yang dipimpin oleh Rudiantara itu berjanji akan melakukan dialog dengan pengelola media online sebelum menutup akses.

Namun, lanjut Pizaro, hal itu tidak dilakukan saat pemblokiran kali ini. Redaktur pelaksana itu pun mencatat, ini adalah pemblokiran gelombang kelima yang dilakukan Kominfo terhadap media-media Islam.

“Di jaman Orde Baru pun proses dialog itu dilakukan,” ujarnya.
“Di era reformasi ini kami harapkan hal itu dilakukan dengan baik,” pungkas Pizaro.

Reporter: Imam S.
Editor: Hunef Ibrahim

Sumber: Kiblat.net


Related Posts: