OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 22 Januari 2017

02

Kematian Tragis Si Anti Arab, Adakah yang Mau Mengikutinya?


10Berita-Ini kisah tentang Musthafa Kamal. Penguasa Turki (tahun 1923-1938) yang sangat anti dengan yang 'kearab-araban'. (Padahal namanya sendiri berbahasa arab).

Pakaian 'arab' dilarang, adzan dengan bahasa arab dilarang, tulisan nama-nama masjid dengan bahasa arab dilarang.

Bahkan saking bencinya dengan tulisan arab, Qur'an pun tidak boleh diedarkan jika masih memakai tulisan arab.

Matanya memerah, marah jika melihat TULISAN ARAB.

Puluhan ulama ia buru dan gantung karena menentang idenya yang ingin menghapus pengaruh arab dalam masyarakat.

Tapi tahukah anda bagaimana akhir Si Anti Arab ini? Begini kisahnya...

Menjelang kematiannya, Allah datangkan beberapa penyakit hingga ia merasakan siksaan yang demikian dahsyat.

Diantaranya penyakit kulit sampai ke kaki dimana ia merasa gatal-gatal seluruh tubuh. Gatal tidak kunjung hilang meski kulit terkelupas akibat digaruk menggunakan kuku.

Ditambah dengan penyakit jantung, tekanan darah tinggi, serta marasa panas sepanjang waktu. #Tersiksa

Pembantu-pembantunya juga diarahkan untuk meletakkan potongan-potongan es di dalam selimut untuk mendinginkan tubuhnya. Namun tetap sia-sia.

Karena tidak tahan dengan panas yang ditanggung, ia menjerit sehingga seluruh istana mendengar jeritan itu.

Karena tidak tahan mendengar jeritan, mereka yang bertanggung jawab mengirimnya ke tengah lautan dan ditempatkan dalam perahu dengan harapan ia akan merasa sejuk. Panasnya tak juga hilang!

Pada 26 September 1938, ia pingsan/koma selama 48 jam karena terlalu panas dan sadar setelah itu, tetapi hilang ingatan.

Pada 9 November 1938, Kemal pingsan lagi selama 36 jam dan akhirnya meninggal dunia.

Sewaktu dia meninggal, tidak seorang pun yang memandikan, mengkafani dan menyolatkan mayatnya. #busuk

Mayatnya diawetkan selama 9 hari 9 malam, sehingga adik perempuan beliau datang meminta ulama-ulama Turki memandikan, mengkafani dan menyolatkannya.

Kemudian mayatnya telah dipindahkan ke Ankara dan dipertontonkan di hadapan Grand National Assembly Building. Pada 21 November, dipindahkan pula ke sebuah tempat sementara di Museum Etnografi di Ankara yang berdekatan gedung parlemen

Lima belas tahun kemudian yaitu pada tahun 1953, barulah mayatnya diletakkan di sebuah bukit di Ankara. Mayat Ataturk tidak pernah dikebumikan. Tiada tanah yang layak untuk menjadi kuburnya.

Para ulama saat itu mengatakan bahwa bukan hanya bumi Turki, seluruh bumi Allah ini tidak akan menerima jasad Mustafa Kamal Ataturk.

Begitulah kematian si anti arab. Adakah yang mau mengikutinya?

Sumber: Portal Islam

Related Posts:

  • Petinggi Polri Jadi Plt Gubernur Harus Dibatalkan’‘Petinggi Polri Jadi Plt Gubernur Harus Dibatalkan’ 10Berita – Pakar Hukum Tata Negara Andi Irmanputra Sidin menegaskan, UU Pilkada mengatur bahwa yang dapat menduduki penjabat gubernur hanya orang yang… Read More
  • Ingin Bahagia? Memberi Ingin Bahagia? Memberi Mesir bertekad capai swasembada gandum dalam dua tahun (Ilustrasi) Seberapa banyak pemberian kita pada orang lain, setara itu kebahagiaan yang direguk. 10Berita , Oleh: Makmun Nawawi Al-Manawi me… Read More
  • Muslim Kanada, Antara Harapan dan KetakutanMuslim Kanada, Antara Harapan dan Ketakutan Kejahatan berlatar kebencian meningkat dua kali lipat pada 2017. 10Berita ,  QUEBEC -- Hampir setahun setelah penembakan mematikan di dalam sebuah masjid di Kota Quebec, Presi… Read More
  • Ternyata, Satu dari Empat Anak Indonesia Masih Kurang MinumTernyata, Satu dari Empat Anak Indonesia Masih Kurang Minum 10Berita - Tak dapat dipungkiri, minum air putih menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan, dari membantu membersihkan racun, mencegah perut kembung, menjaga sistem k… Read More
  • Bully Anies-Sandi, Yuk...!  Bully Anies-Sandi, Yuk...! dok. Istimewa Ady Amar Ketidaksukaan itu haruslah ditempatkan secara proporsional. 10Berita , Oleh: Ady Amar *) Seorang kawan memasukkan saya ke dalam grup WhatsApp&… Read More