OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 09 Februari 2017

01 

Misteri Pemilik Terrano dalam Aksi Demo SBY

Polisi berupaya menghalau mahasiswa yang mencoba masuk ke Kantor DPRD Jateng saat menggelar unjuk rasa 'Aksi 121' di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/1).

10Berita- JAKARTA -- Pemilik mobil yang membawa logistik dalam aksi demonstrasi di kediaman presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih misteri. Saat ini mobil Nisaan Terrano tersebut sudah diamankan di markas Polda Metro Jaya.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, Rabu (7/2) mobil berpelat B 2124 ZO tersebut tampak masih terparkir di dekat gedung Jatanras Polda Metro Jaya. Sudah dua hari mobil tersebut berada di Polda sejak diamankan dari lokasi pada Senin (6/2) lalu. 

Ratusan nasi bungkus yang berada di dalamnya pun masih berada di dalam mobil tersebut, sehingga menimbulkan bau tak sedap. Dilihat dari jendela mobil, nasi bungkus tersebut tampak berlauk mi, telur, dan ayam.
Sebagian ada yang ditaruh di dalam kantong plastik berwarna putih, sebagian lainnya ada juga yang ditaruh di dalam kardus. Bungkusan nasi itupun tampak memenuhi semua kursi belakang mobil.
Sementara, di kursi depan terdapat sebuah tas ransel dan juga sejumlah peralatan P3K, dua buah tisu, dan juga topi warna cokelat yang berada di depan tempat duduk sopir. Sampai saat ini, polisi belum mengetahui pemilik mobil tersebut, tapi diduga pemilik mobil tersebut adalah politikus PDIP Adian Napitupulu.

Kapolres Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan menjelaskan saat mobil tersebut diamankan dari lokasi di Jalan Mega Kuningan Timur VI, Setiabudi, Jakarta Selatan, yang berdekatan dengan rumah SBY.

Menurut dia, saat itu dirinya memerintahkan anak buahnya untuk membubarkan aksi tersebut lantaran demo tersebut dilakukan tanpa surat pemberitahuan. Kurang lebih sepuluh menit, 100 personel pun langsung membubarkan massa dengan paksa.

"Pada saat kita lakukan pembubaran ada satu kendaraan yang saat ini diamankan dan sekarang masih proses penyelidikan," ujarnya di Lapangan Bola, Jalan Ahmad Yabi, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (8/2).

Namun, Iwan mengaku pihaknya belum mengetahui pemilik mobil tersebut. Pasalnya, yang melakukan penyidikan terhadap mobil tersebut adalah penyidik Polda Metro Jaya. "Belum tahu (pemiliknya), saya hanya kemarin hanya dapat itu, dan yang melakukan penyelidikan adalah teman-teman Polda Metro Jaya," kata Iwan.

Berdasarkan penyelidikan polisi, akhirnya pemilik mobil tersebut diketahui dan tercatat atas nama Yus Prasanto yang beralamat di Jalan Benda Jaya IV N9/10 Duren Sawit, Jakarta Timur.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pihaknya mengetahui pemilik mobil tersebut dari Samsat dengan menelusuri STNK mobil tersebut.

"Mobil Terrano itu sudah teridentifikasi oleh Polda Metro atas nama Yus alamatnya di Duren Sawit," kata Argo saat ditemui di Mapolda Metro Jaya.

Kemudian, penyidik langsung mendatangi rumah Yus Prasanto. Namun, ternyata Yus sudah pindah sejak lama sehingga pihaknya pun belum mengetahui keberadaan pemilik mobil tersebut.

"Saat ditelusuri, ternyata Pak Yus ini sudah pindah lama dan yang bsrsangkutan tak tahu pindah ke mana." 
Sementara, salah satu mahasiswa asal Sulawesi Barat (Sulbar) yang juga Mahasiswa UIN Alauddin Makassar, Handika Desta Putra, yang ikut dalam aksi tersebut juga tidak mengetahui pemilik mobil tersebut.

"Saya juga kurang tahu itu mas, mobil itu siapa. Saya kan hanya dari Cibubur terus dibilang ke DPR, tahu-tahunya ke kediaman SBY, teman dari luar kan tidak tahu itu rumah SBY," ujar Desta saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (8/2).

Menurutnya, mobil tersebut dibawa dari lokasi kegiatan Jambore dan Silaturahim Mahasiswa Nasional yang diadakan di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur. Namun, karena naik bus dirinya tidak mengetahui siapa sopir mobil tersebut.

"Tidak tahu sopirnya, penyelanggaranya juga tidak tahu bang," ujarnya.

Ia mengungkapkan, dalam aksi tersebut dirinya dan 22 mahasiswa dari Sulbar lainnya sebenarnya juga merasa tertipu dengan adanya aksi tersebut. Pasalnya, pada awalnya, aksi bersama tersebut akan dilakukan di gedung DRR tapi pada saat perjalanan ternyata diarahkan ke kawasan Mega Kuningan, lokasi rumah SBY.

"Kami merasa tertipu, terjebak di situ," katanya.

Seperti diketahui, kegiatan Jambore tersebut dilaksanakan di Bumi Perkemahan Cibubur 4-6 Februari 2017. Namun, dalam pelaksanannya ternyata ada yang tidak beres. Menurut Desta, Adian Napitupulu juga menjadi pembicara dalam acara tersebut, tapi Desta saat itu tidak mengikutinya.

"Awalnya kan saya lihat itu acara gak beres, makanya saya nggakmasuk ke forum karena mendukung salah satu pihak (Jokowi), kita mahasiswa kan harus independen," kata dia.

Sumber: Republika

Related Posts: