03
“SBY dan Habib Rizieq jadi Target Pembunuhan Karakter Oleh Penguasa”

Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri (ist)
10Berita – Keberadaan Susilo Bambang Yudhoyono Habib Rizieq Syihab, yang menjadi epicentrum perlawanan kesemena-menaan rezim berkuasa, ternyata harus menyita energi dan segala kemampuan penguasa, untuk melakukan segala cara demi merusak dan menghabisi karakter dua tokoh tersebut.
Sinyalemen itu disampaikan mantan relawan Joko Widodo di Pilpres 2014, Ferdinand Hutahean (31/1). Menurut Ferdinand, untuk menyerang SBY dan Habib Rizieq, dimanfaatkanlah dua nama yang secara moral sangat diragukan. Yakni, tokoh berinisial AA, yang dipidana karena terbukti sebagai otak pembunuhan, dan sosok bernisial FH.
“AA untuk menyerang SBY. Dan seorang wanita berinisial FH untuk menyerang nama baik Habib Rizieq dengan segala rekayasa jahat,” papar Ferdinand.
Ferdinand mengungkapkan, keberadaan AA yang tiba-tiba dapat panggung dari Istana dan mendadak duduk di kursi Very Important Person (VIP) pada saat debat putaran kedua Cagub/Cawagub DKI. “Padahal kursi VIP dalam debat KPU tersebut adalah untuk para undangan khusus KPU dan bukan undangan partai pendukung serta sudah dilabeli nama oleh panitia,” tegas Ferdinand.
Atas pengakuan KPU, kata Ferdinand, AA bukan undangan KPU tapi sebagai pendukung Cagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diundang PDIP. “Lantas kenapa AA bisa duduk dikursi VIP yang sudah dilabeli nama oleh panitia? Moral tampaknya masih perlu kita pertanyakan setelah dibina bertahun-tahun di Lapas,” tanya Ferdinand.
Menurut Ferdinand, AA terlihat berupaya menggiring opini bahwa SBY terlibat dalam rekayasa kasusnya, sebuah upaya yang sangat memalukan dan jauh dari kebenaran.
“Ini sama saja menuding Polri, Kejaksaan dan Pengadilan turut merekayasa kasus AA. Bukankah ini masuk kategori pencemaran nama baik? Sayangnya, ada pemimpin yang tampaknya sangat percaya kepada pengakuan dramatisasi dari seorang yang moralnya perlu dipertanyakan dan kejujurannya diragukan,” jelas Ferdinand.
Sementara terkait FH, Ferdinand mengatakan, FH tiba-tiba dimunculkan sebagai sosok selingkuhan Habib Rizieq, di mana Habib Rizieq hampir tidak pernah punya waktu sendirian. “Pertanyaan saya, kapan kira-kira Habib Rizieq bisa melakukan hal seperti berita hoax yang disebar itu? 24 jam sehari Habib Rizieq tidak pernah sendirian, sehingga sangat tidak mungkin melakukan seperti berita hoax yang disebar tersebut,” ungkap Ferdinand.
Kata Ferdinand, Habib Rizieq sedang dihabisi nama baiknya oleh berita hoax, sementara respon pemerintah sangat lambat untuk menutupnya. Bahkan berita hoax itu terkesan dibiarkan untuk disebar. Beda sekali perlakuan rezim, andai itu menyerang pemerintah, pasti polisi dan Kemkominfo sudah bergerak cepat. “Tidak ada alasan apapun dan logika sehat tidak bisa menerima kebenaran drama yang sedang dimainkan pemeran AA dan FH,” ungkapnya.
Menurut Ferdinand, politik telah menjadi jahat di bawah rezim saat ini. Kekuasaan telah membutakan nurani rezim ini. Tentu publik akan bangkit bangkit melawan ketika kejahatan dan ketidak adilan semakin berkuasa. “Tidak cukup lagi dengan keluh kesah, tidak cukup lagi dengan kata-kata, sekarang saatnya untuk mengepalkan tangan dan bangkit tegakkan keadilan dan kebenaran,” pungkas Ferdinand.
Sumber: Intelejen