03
“Ahokers Sering Hina Arab, Mengapa Sebar Buku yang Sebut 'Ahok' dari Bahasa Arab
10Berita-Kubu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah melakukan politisasi agama dengan dengan menyebarkan buku yang menyebutkan “Ahok” berasal dari bahasa Arab “akhuka”.
Pendapat itu disampaikan pemikir Islam, Muhammad Ibnu Masduki kepada intelijen (10/02). “Menyebut Ahok berasal dari bahasa Arab akhuka itu sudah keterlaluan dan mempolitisasi agama. Padahal kubu Ahok sangat anti Arab dan selalu mengejek dengan kata onta dan sebagainya,” kata Ibnu Masduki.
Tak hanya itu, Ibnu Masduki juga menyoal acara istighosah kubu Ahok yang mencatut Nahdlatul Ulama (NU). “Itu politisasi agama. Katanya kubu Ahok antipolitisasi agama, ternyata sangat jelas agama dipolitisasi untuk kepentingan politik,” papar Ibnu Masduki.
Selain istighosah itu, kubu Ahok juga menggelar pengajian di Ketum PPP Djan Farid. “Ini juga politisasi agama. Pengajian yang mengundang ibu-ibu itu diarahkan untuk meminta dukungan agar Ahok terpilih lagi,” jelas Ibnu Masduki.
Diberitakan sebelumnya, kubu Ahok tetap menyebarkan buku “7 Dalil Umat Islam DKI dalam Memilih Gubernur”, padahal “pengantar buku” di buku saku itu sudah dibantah oleh Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomudin (Gus Ishom).
Pada Senin (31/10/16) melalui pernyataan tertulis, Gus Ishom menegaskan, pernyataan dalam buku yang dimaksud merupakan ceramahnya pada Hari Santri yang kemudian ditranskrip dan dijadikan pengantar buku saku itu tanpa seizinnya.
“Dan bukan saya yang menyusunnya. Saya bukan pendukung Ahok, tapi pendukung bersatunya Muslim dan non-Muslim menuju kemaslahatan bersama sebagai bangsa. Fitnah sudah bertebaran. Lakukanlah tabayyun agar terhindar dari fitnah dan menzalimi siapa pun. Mohon bantu doa, negara dalam kondisi gawat,” kata Gus Ishom seperti dikutip nu online (31/10).
Sebagaimana diketahui, pengantar buku saku itu merupakan ringkasan taushiyah yang disampaikan oleh Gus Ishom dalam acara Peringatan Hari Santri, Jumat 21 Oktober 2016 oleh RelaNU di Wisma Antara, Jakarta.
Taushiyah ini kemudian ditranskrip, lalu dijadikan pengantar Buku 7 Dalil Umat Islam DKI dalam Memilih Gubernur, tepatnya halaman 1-5 buku saku tersebut.
Capture isi pengantar buku itu kini menjadi viral di sosial media. Dalam pengantar buku ditulis bahwa Gus Ishom menyatakan nama “Ahok” bukan bahasa Cina tetapi bahasa Arab. Hal itu diambil dari hadist nabi yang berbunyi “unshur akhok dholiman wa madzluman”.
Sumber: intelijen