OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 02 Februari 2017

09

Ahok Minta Maaf, Tapi Redaksinya Tidak Merasa Bersalah atau Menyesal

Ahok meminta maaf atas sikapnya terhadap KH Ma’ruf Amin di persidangan. (tempo.co)

10Berita– Jakarta.  Ancaman dan tuduhan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Tim Pengacaranya terhadap kesaksian Ketua MUI yang juga Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin dalam lanjutan kasus persidangan penistaan agama, Selasa (31/1/2017) terus menuai kecaman dari berbagai kalangan.

Salahsatu pernyataan yang menuai kecaman adalah tuduhan bahwa Kyai Ma’ruf telah berbohong, dan Ahok beserta pengacaranya memiliki bukti percakapan saksi dengan SBY disertai ancaman akan memprosesnya secara hukum.

Setelah terjadi gelombang kecaman, Ahok ahirnya secara resmi melayangkan surat klarifikasi dan permohonan maaf. Permintaan maaf itu termuat dalam pernyataan tertulis dengan judul ‘Klarifikasi dan Permohonan Maaf Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kepada KH Ma’ruf Amin, Rais Aam PBNU’ yang ditandatangani oleh Ahok pada Rabu (1/2/2017) meskipun dalam redaksinya tidak menyiratkan rasa bersalah dan penyesalan.
Berikut ini pernyataan lengkap Ahok yang dilansir detikcom:

Klarifikasi dan Permohonan Maaf Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kepada KH Ma’ruf Amin, Rais Aam PBNU

Bahwa saya ingin menegaskan bahwa apa yang terjadi kemarin merupakan proses yang ada dalam persidangan, saya sebagai terdakwa sedang mencari kebenaran untuk kasus saya. Untuk itu saya ingin menyampaikan klarifikasi beberapa hal di bawah ini:

1. Saya memastikan bahwa saya tidak akan melaporkan KH Ma’ruf Amin ke polisi, kalau pun ada saksi yang dilaporkan mereka adalah saksi pelapor, sedangkan Kyai Ma’ruf bukan saksi pelapor, beliau seperti saksi dari KPUD yang tidak mungkin dilaporkan.

2. Saya meminta maaf kepada KH Ma’ruf Amin apabila terkesan memojokkan beliau, meskipun beliau dihadirkan kemarin oleh Jaksa sebagai Ketua Umum MUI, saya mengakui beliau juga sesepuh NU. Dan saya menghormati beliau sebagai sesepuh NU, seperti halnya tokoh-tokoh lain di NU, Gus Dur, Gus Mus, tokoh-tokoh yang saya hormati dan panuti.

3. Terkait informasi telepon Bapak SBY ke Kiai Ma’ruf tanggal 7 Oktober adalah urusan Penasihat Hukum saya. Saya hanya disodorkan berita liputan6.com tanggal 7 Oktober, bahwa ada informasi telepon SBY ke Kiai Ma’ruf, selanjutnya terkait soal ini saya serahkan kepada Penasihat Hukum saya. 

Demikian Klarifikasi saya sampaikan, saya berharap klarifikasi ini dapat menjernihkan persoalan dan saya juga berharap agar pihak -pihak lainnya tidak memperkeruh suasana. 
Jakarta 1 Februari 2017

Basuki Tjahaja Purnama 

Sumber: dakwatuna

Related Posts: