02
Efek Ahok, Banteng Kocar-kacir, Megawati Shock
10Berita– Sejumlah pasangan calon (paslon) yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kalah dalam Pilkada serentak yang digelar 15 Februari 2017. Dari 101 pilkada, kemungkinan 47 pasang calon sekaligus di 47 Pilkada, PDIP mengalami kekalahan.
Rontoknya suara PDIP ini dinilai tidak terlepas dari efek negatif Ahok yang menjadi terdakwa penista agama. Selain itu berbagai kebijakan Ahok semasa menjabat Gubernur DKI yang tidak pro rakyat (penggusuran, skandal off budget, sengkarut reklamasi dan perilaku sombong) menjadi pusat perhatian rakyat.
Sejumlah kalangan menyebut kekalahan sejumlah pasangan calo (paslon)kepala daerah yang diusung PDIP dan partai pengusungnya, karena efek dari Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, petahana gubernur DKI Jakarta yang menjadi terdakwa penista agama.
Dari 101 pilkada, kemungkinan 47 pasang calon sekaligus di 47 Pilkada tersebut PDIP mengalami kekalahan.Fenomena rontoknya suara PDIP dinilai para pengamat tidak terlepas dari effek negatif Ahok yang menjalar sampai kedaerah-daerah lainnya.
Beberapa kebijakan dan perilaku buruk Ahok sebagai orang nomor satu di ibukota negara menjadi pusat perhatian rakyat.Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN)
yarif Hidayatullah, Jakarta, Zaki Mubarak mengatakan, di daerah yang sentimen Islamnya kuat maka bisa jadi ada
Ahok efek, yang membuat pemilih muslim tidak mau mendukung calon yang diiusung PDIP.
Selain itu, PDIP gagal melakukan desentralisasi dalam hal menyerap aspirasi siapa yang akan diusung sebagai kepala daerah karena DPP terlalu dominan. Efeknya, muncul sejumlah resistensi dari grass root (akar rumput) di daerah yang menolak.“Faktor Ahok juga ada di Pilkada Banten, sehingga menjadi problem serius bagi PDIP untuk melakukan mobilisasi kelompok-kelompok muslim di Bawah,” ujarnya.
Sumber: eramuslim