Bocah Palestina Ini Dikeler Paksa Tentara Israel, Dituding Tahu Pelaku Pelemparan
10Berita, Hebron – Dalam sebuah video, tentara Israel terlihat memaksa seorang bocah Palestina di Hebron untuk mengidentifikasi anak-anak lain yang diduga melemparkan batu di pemukiman terdekat.
Sufian Abu Hitah (8 tahun) dibawa tanpa alas kaki dari luar rumahnya pada tengah hari tanggal 19 Maret lalu. Hitah berkeliaran tanpa alas kaki di luar rumahnya di Hebron untuk mencari mainannya yang hilang. Hingga sekelompok tentara Israel yang berjumlah sekitar 15 orang menangkapnya.
Mereka kemudian membawa Sufian ke lingkungan Al-Harika. Di sana ia dipaksa untuk menunjukkan anak-anak yang diduga melempat batu dan bom molotov di pemukiman Kiryat Arba beberapa waktu sebelumnya.
Diketahui, Sufian baru saja tiba di rumah kakek-neneknya. Ia baru menyadari telah kehilangan mainannya di jalan, lalu ia pergi keluar untuk mencarinya. Ibunya sempat melarang karena khawatir bahwa pasukan Israel kerap melakukan patroli di daerah itu.
Beberapa menit setelahnya orang-orang bergegas ke rumah kakek-nenek Sufian untuk memberitahu mereka bahwa tentara telah membawanya pergi.
“Saya melihat lebih dari 15 tentara di sekitar Sufian. Dua dari mereka memegangnya dengan kedua lengan dan menyeretnya menuju gerbang Kiryat Arba. Beberapa tetangga sudah berkumpul di jalan dan mencoba untuk menyelamatkan Sufian dari tentara,” kata ibu Sufian, Amani, seperti dikutip Middle East Monitor, Jum’at (24/03).
Ibunya memohon agar tentara mengembalikan anaknyam tetapi mereka menolak dengan berkata, “Jika Anda ingin mendapatkannya kembali, yakinkan dia untuk memberitahu kami nama anak-anak yang melemparkan batu.”
Amani mencoba untuk menjelaskan bahwa mereka hanya berkunjung saja di daerah ini, dan tidak mengetahu anak-anak setempat. Namun tentara mengabaikannya dan terus menyeret Sufian dengan memegang lengannya.
Sufian terlihat gemetar ketakutan. “Aku melihat dia berbicara dengan tentara dan memberitahu mereka bahwa dia tidak tahu apa-apa, tapi itu tidak membantu,” kata Amani. Ia menambahkan bahwa tentara menyeret anaknya ke rumah Muhammad Al-Nahnush.
“Ketika mereka keluar, sekitar lima menit kemudian, Sufian menangis. Mereka tidak menangkap siapa pun di rumah itu. Saya tidak tahu apakah mereka menaykiti Sufian sementara mereka berada di sana, atau apa yang terjadi di dalam. Saya benar-benar takut dan khawatir tentang Sufian. Saya mulai menangis dan berlari setelah tentara bergerak dari rumah ke rumah, mencoba mengejar mereka agar melepaskan Sufian,” tutur Amani.
Ketika tentara mencapai Jabal Juhar Street, sejumlah perempuan berkumpul di sekitar mereka dan akhirnya, lebih dari satu jam setelah insiden itu, mereka melepaskan Sufian untuk kembali kepada ibunya.
Perlu diingat, militer Israel kerap melakukan tindak kekerasan terhadap warga Palestina, termasuk anak-anak dan wanita. Hal itu dilakukan karena mereka menganggap bahwa anak-anak dan wanita juga berperan dalam melakukan perlawanan dan menentang kebijakan-kebijakan pemerintah Zionis Israel terhadap Palestina.
Reporter: Ibas Fuadi
Sumber: Middle East Monitor, kiblat