Komedian Ernest Prakasa Fitnah Zakir Naik, Tagar #BoikotTolakAngin Jadi Trending Topic
10Berita, Jakarta – Cuitan komika Ernest Prakasa tentang pertemuan Dr. Zakir Naik dengan Presiden Yusuf Kalla berbuntut pada kampanye tagar #BaikotTolakAngin di Twitter. Netizen mendesak agar perusahaan Tolak Angin segera memutuskan kontrak iklan dengan komika tersebut.
Berdasarkan pantauan Kiblat.net pada pukul 21.14 WIB, Senin (06/03), tagar #BaikotTolakAngin telah di-tweet oleh 9.654 orang dan menduduki peringkat kedua trending topic se-Indonesia.
Netizen mendesak agar Tolak Angin memutuskan kontrak dengan Ernest Prakasa sebagai bintang iklannya. Pasalnya, Ernest dipandang telah memfitnah Dr. Zakir Naik bekerja sama dengan ISIS.
“Biar @ernestprakasa tahu bahwa @Tolak_Angin mayoritas ya umat Islam yang beli. Masak kita membeli produk yang menghidupi penghina ulama?” ungkap @NetizenTofa dalam tweetnya yang di-retweet oleh lebih dari 400 orang.
“@Tolak_Angin pngen bernasib ky sari roti??mending ambil tindakan bijak kya trans ke uus..ato #BaikotTolakAngin,” tulis pemilik akun @adi_taqwa.
Tagar #BoikotTolakAngin menduduki trending topic kedua, pada pukul 21.15 WIB, Senin, 6 Maret 2017.
Ramainya kampanye tersebut, berawal dari pertemuan Dr. Zakir Naik dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Rumah Dinas Wakil Presiden, Sabtu 4 Maret 2017, malam. Ernest mengomentari photo kedua tokoh tersebut dan menulis di akun Twitternya bahwa Dr. Zakir Naik telah mendanai ISIS dan Wapres Yusuf Kalla sebagai orang yang sulit dipahami
“JK dgn hangat menjamu Zakir Naik, org yg terang2an mendanai ISIS. Sulit dipahami,” tulis Ernest di akun Twitter pribadinya.
Tulisan itu pun memicu perhatian para netizen. Ernest pun membantah setiap orang yang mengingatkanya, ia bersikukuh dengan apa yang di postingnya. Lantas, tweet tersebut menjadi ramai dan para netizen menganggap Ernest telah menistakan ulama.
Dr. Zakir Naik dikenal sebagai pakar perbandingan agama. Secara profesi, beliau merupakan seorang ahli medis. Namanya dikenal luas ke mancanegara melalui gaya debatnya dan argumentasinya tentang agama. Di negara asalnya, dia dianggap sebagai ulama kontroversial, di mana aparat kepolisian menuduh ceramahnya memicu kekerasan.
Pada bulan Juli tahun lalu, Pemerintah Bangladesh telah melarang siaran Peace TV miliknya. Bangladesh menuding bahwa ceramah Dr. Zakir Naik mengandung hasutan terorisme. Keputusan ini diambil menyusul serangan mematikan di cafe Dhaka.
Meski demikian, Dr. Naik telah merespon pemblokiran itu dalam video ke NDTV. Ia mengatakan bahwa sangat wajar bila salah satu pria bersenjata mengenalnya sejak ia mengilhami jutaan orang di seluruh dunia. Ia juga menyatakan bahwa tidak ada pejabat pemerintah Bangladesh yang mengatakan bahwa dirinya mengilhami tindakan terorisme.
Sumber: Kiblat