Partai Ekstrem Belanda Gagal Raih Suara Mayoritas, Ketua Komisi Eropa Lega
10Berita, Amsterdam – Ketua Komisi Uni Eropa, Jean-Claude Juncker, pada hari Rabu (15/03) mengumumkan menyambut baik kampanye “coblos dan kalahkan para ekstremis”. Kampanye itu diluncurkan setelah Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, berpeluang mengalahkan rivalnya dari partai ekstrim sayap kanan, Geert Wilders, dalam pemilu bulan ini, demikian menurut juru bicara Juncker.
Pemilu di Belanda dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2017 yang lalu memperebutkan 150 kursi di DPR. Hasil sementara menunjukkan Partai Rakyat bagi Kebebasan dan Demokrasi (VVD) pimpinan PM Rutte memimpin 21,3 persen suara. Rivalnya, Partai Kebebasan yang diketahui Wilders memperoleh 13,1 persen, dari total keseluruhan 80,4 persen suara yang sudah masuk. Perlu dicatat, VVD beraliran leberan sementara Gerrt Wilders tokoh Belanda ekstremis anti-Islam.
Juru bicara Juncker, Margaritis Schinas, menyatakan melalui Twitter, [email protected] baru saja berbicara dengan @markrutte, memberi ucapan selamat atas kemenangannya yang nyata: ‘Satu suara untuk Eropa, satu suara untuk melawan para ekstremis’”.
Hasil penghitungan sementara menunjukkan perolehan suara untuk Partai VVD jauh meninggalkan Partai Kebebasan. Raihan suara VVD ini disambut dengan lega di Brussel, ibukota Uni Eropa, di tengah kekhawatiran akan gelombang populisme di Eropa menjelang pemilu di Perancis dan Jerman pada bulan April dan September mendatang.
Kejutan ganda dalam konstelasi politik global terjadi ketika akhirnya Inggris memilih untuk keluar dari anggota Uni Eropa menyusul referendum Brexit. Setelah itu disusul dengan kemenangan Donald Trump dalam pilpres di AS yang membuat Uni Eropa menjadi harapan selanjutnya bagi terciptanya stabilitas di tengah kecenderungan menguatnya kelompok-kelompok ekstrim kanan dan ultra-nasionalis di Barat.
Selain Juncker, juru bicara Parlemen Eropa juga tidak ketinggalan berkomentar melalui cuitan singkatnya bahwa “tahun 2016 tidak seperti 2017” menyusul diumumkannya hasil pemilu di Belanda tersebut. Sebuah sumber dari pejabat senior Eropa lainnya menyampaikan kepada AFP dalam kondisi anonim bahwa “akal sehat telah kembali diterima”.
Reporter: Yasin Muslim
Sumber: Worldbulletin
Sumber: kiblat