OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 18 Maret 2017

Setelah Dinasihati Cak Nun, Luhut Pandjaitan Minta Bicara Empat Mata


10Berita -Budayawan Emha Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun dengan tangan terbuka menyambut Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang datang untuk bersilaturahim.

Dikutip dari laman caknun.com, kunjungan LBP tersebut sudah dijadwalkan. Berikut sebagian dari kutipan di laman tersebut.

Seperti telah dijadwalkan, siang kemarin, Jumat, 17 Maret 2017, Menko Kemaritiman RI Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) beserta rombongan tiba di Rumah Maiyah Kadipiro Yogyakarta. Selain silaturahim, perbincangan Cak Nun dan LBP diselingi santap siang yang berlangsung informal dan santai. Meski demikian, Cak Nun merespons dan berbicara apa adanya, tanpa tedeng aling-aling, serta objektif tentang situasi Indonesia saat ini.

Sebagian yang disampaikan Cak Nun, baru kali pertama didengar LBP. Beberapa kali LBP terkejut dan terperanjat pada logika mendasar dan simpel yang dicontohkan Cak Nun. Salah satunya, jika orang terus-menerus diinjak, suatu saat pasti secara alami akan keluar identitas aslinya. Kalau dia orang Islam, dia akan berteriak Allahu Akbar. Atau kalau dia orang Jawa Timur, dia akan misuh. Sesungguhnya masalah tidak terletak pada takbir dan misuh, tetapi pada ketidakadilan yang melahirkan penindasan yang terlalu lama. Sekarang orang mengira masalahnya pada takbir atau misuh alias identitas dan saling bertengkar karenanya, padahal bukan di situ masalahnya.

Beberapa kali pula LBP tersenyum lebar oleh contoh-contoh yang ditunjukkan Cak Nun dan merasa yang seperti ini yang perlu didengar elit pemerintah. Pandangan sederhana tapi tajam ini sepertinya memang diperlukan, dan LBP sendiri mengakui pemerintah pusing dibuat oleh situasi-situasi politik saat ini yang asal-usulnya sebagian bermula dari ketidaktepatan dalam memandang masalah dan membaca koordinat, mulai dari perang identitas, tumpang tindihnya orang dalam menggunakan “keris”, “pedang”, dan “cangkul”, dan lain-lain soal.

Cak Nun sendiri menegaskan, yang dibutuhkan saat ini adalah pemimpin yang mengerti “keris” atau pusaka untuk mengayomi semua anak bangsa. Dalam bahasa lain, Cak Nun menyampaikan kepada LBP, bahwa seorang Presiden haruslah lengkap, ya rohaniawan, teknokrat, pemimpin pemerintahan, ya panglima,dan harus berperan sebagai “orang tua”, sebab bangsa ini sedang tidak memiliki “orang tua”. Karena tidak ada “orang tua”, semestinya Presiden menempati posisi itu sehingga ekspresinya kepada rakyat lebih mengayomi, tidak defensif, tidak bertanding, dan tidak menganggap orang lain sebagai musuh.

Setelah berbincang di lantai 2 Rumah Maiyah, LBP meminta beberapa saat untuk berbicara empat mata. 

Apapun hasil perbincangan empat mata kedua tokoh ini, kiranya segera dapat mengobati bangsa yang sedang sakit dan nyaris sekarat oleh rangkaian konflik horizontal.

Sumber: Portal Islam

Related Posts:

  • Pengacara Keluarga Siyono Akan Laporkan Densus 88 ke Dewan HAM PBB10Berita- Jakarta – Densus 88 akan dilaporkan ke Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB soal kasus kematian Siyono. Hal itu dikatakan oleh Koordinator Tim Pembela K… Read More
  • Om Istighfar Om…10Berita-KITA mungkin masih ingat fenomena Om Telolet Om menjamur di berbagai daerah. Banyak orang sepertinya terhipnotis dengan hal yang satu ini. Pasalnya, hal ini bagaikan hiburan baru menurut kebanyakan or… Read More
  • Mau Sejahtera Seperti Arab Saudi? Ini Kuncinya…10Berita– Mau tahu bagaimanakah makmurnya negeri padang pasir seperti Kerajaan Saudi Arabia? Padahal negara Saudi Arabia tidak sehijau negeri kita. Air di daratan sana tidak seba… Read More
  • Puluhan Anggota Komisi II Kecipratan Uang e-KTP, Termasuk Ahok? 10Berita – Terdapat 26 nama anggota DPR RI periode 2009-2014 yang disebut terima uang terkait pembahasan anggaran proyek kartu tanda penduduk berbasis elektronik… Read More
  • Ini Kisah Perempuan Gaza Cari Nafkah Menjadi Pandai Besi10Berita– Kehidupan ekonomi makin keras. Makin banyak wanita Gaza yang bekerja apa saja demi mencari nafkah. Sebuah tenda berdiri 3 km dari Pelabuhan Gaza.  Ayesha … Read More