Fahri Hamzah Curiga Penangkapan Al-Khaththath Hanya untuk “Dimarahi”
Ilustrasi
10Berita, Jakarta –Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menuntut kepolisi untuk memberikan penjelasan kepada publik terkait penangkapan Sekjen FUI Muhammad Al-Khaththath. Penjelasan ini bertujuan agar masyarakat mengetahui bahwa penangkapan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Lembaga hukum harus bisa menjelaskan kepada masyarakat apa yang dilakukan. Jangan sembrono. Sebab tidak tegaknya hukum karena penegak hukum tidak bisa menjelaskan apa yang mereka lakukan,” ujar Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, pada Jumat (31/03).
Fahri mengaku curiga. Pasalnya, seluruh tokoh yang dituding melakukan aksi makar selalu dibebeskan. Fahri beranggapan, penangkapan Al-Khaththath hanya untuk dimarahi dan diajak bernegoisasi.
“Yang lain sudah dilepas semua. Saya takut si Khaththath ini ditangkap cuma buat dimarah-marahi. ‘Lu jangan begitu lagi, kita dimarahi sama bos nih’. Nah ini kan enggak boleh begitu,” ujarnya.
Adanya aksi unjuk rasa seperti Aksi 313, merupakan konsekuensi negara demokrasi. Fahri mengakui demokrasi memang tidak efesien. Namun ia tidak ingin bila Indonesia bersistem otoriter seperti Korea Utara.
“Negara yang tidak efesien namanya demokrasi. Negara senyap, negara otoriter itu namanya Korea Utara. Tiba-tiba orang hilang,” pungkasnya.
Reporter: Syafi’i Iskandar
Editor: Hunef Ibrahim
Sumber: Kiblat