OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 21 April 2017

Kartini dan Al-Quran Terjemahan Bahasa Jawa

Kartini dan Al-Quran Terjemahan Bahasa Jawa


10Berita-SETIAP tahun diperingati, tapi ada perjalanan dalam sejarah hidupnya yang entah mengapa tidak ada di buku sejarah yang diajarkan ke sekolah-sekolah. Padahal ini merupakan fragmen penting kehidupan Raden Ajeng Kartini, yakni tatkala ia berguru Al-Qur’anul Kariim dan tafsir kepada Kyai Saleh Darat di Semarang.

Bersebab kesulitan waktu untuk belajar secara langsung dan rutin, maka Kartini memohon kepada Kyai Saleh Darat untuk berkenan menerjemahkan kitab tafsir Al-Qur’an. Ini untuk menjembatani sedikitnya kesempatan berguru secara langsung. Inilah awal berkembangnya penerjemahan tafsir Al-Qur’an dalam bahasa Jawa yang pada gilirannya berkembang ke dalam bahasa Indonesia.

KH Muhammad Saleh Darat, seorang ulama asal Semarang, merupakan pelopor penulisan buku-buku agama dalam bahasa Jawa. Buku-bukunya sangat populer di zamannya, dan banyak digemari masyarakat awam. Karyanya ditulis dengan huruf Arab gundul (pegong), sehingga tidak dicurigai penjajah.

Alquran pun ia terjemahkan dengan huruf itu. Kitab Faid ar-Rahman merupakan kitab tafsir pertama di Nusantara yang ditulis dalam bahasa Jawa dengan aksara Arab. Satu eksemplar buku itu dihadiahkannya kepada RA Kartini ketika pahlawan nasional ini menikahi RM Joyodiningrat, bupati Rembang.

Kartini sungguh girang menerima hadiah itu. “Selama ini surat Al Fatihah gelap bagi saya, saya tidak mengerti sedikit pun akan maknanya, tetapi sejak hari ini ia menjadi terang benderang sampai kepada makna yang tersirat sekali pun, karena Romo Kiai menjelaskannya dalam bahasa Jawa yang saya pahami,” demikian Kartini berujar saat ia mengikuti pengajian Saleh Darat di pendopo Kesultanan Demak.

Perlu dicatat bahwa Raden Ajeng Kartini tetap berguru langsung kepada Kyai Saleh Darat. Gurunya Kartini dalam bidang tafsir ini juga merupakan guru dari KH. Ahmad Dahlan serta teman sekamarnya: Hadratusy Syaikh Hasyim Asy’ari. Sayangnya, episode kehidupan Kartini yang menunjukkan perhatian besarnya kepada Islam seolah lenyap dari sejarah. []

Sumber: Islampos


Related Posts:

  • Tokyo Camii, Simbol Keterbukaan Jepang Terhadap IslamTokyo Camii, Simbol Keterbukaan Jepang Terhadap Islam 10Berita,  JAKARTA -- Tokyo Camii atau Masjid Tokyo dianggap menjadi salah satu pemandangan yang cukup unik di ibu kota Jepang itu. Pasalnya, meski dirancang de… Read More
  • Masjid Biru Segera Direnovasi Masjid Biru Segera Direnovasi 10Berita, JAKARTA -- = Saat ini, Masjid Biru akan segera direnovasi, dan diprediksi akan berlangsung selama tiga setengah tahun. Renovasi kali ini, menurut Direktur Jenderal LSM Kantor Perd… Read More
  • Masjid Mukhtarov Bukti Sumbangsih Muslim Tartar Masjid Mukhtarov Bukti Sumbangsih Muslim Tartar 10Berita,  JAKARTA -- Sejarah telah mencatat sumbangsih etnis Tartar dalam mengembangkan Islam di dataran Rusia. Situs peninggalan bersejarah dari etnis Muslim Tartar… Read More
  • Perjuangan Muslim Tartar Bangun Masjid Mukhtarov Perjuangan Muslim Tartar Bangun Masjid Mukhtarov 10Berita, JAKARTA --  Usulan pembangunan masjid Mukhtarov sendiri berawal dari permintaan para infanteri Tartar yang berperang bersama Kekaisaran Rusia di kawasan Ka… Read More
  • Film Terbesar tentang Masjidil Haram Tayang SeptemberFilm Terbesar tentang Masjidil Haram Tayang September 10Berita, JEDDAH -- Film dokumenter berdurasi 90 menit berjudul "One Day in the Haram," akan diluncurkan pada September. Film ini merinci kondisi di Masjidil Haram Makkah… Read More