Ketika Seorang Ulama Didatangi Iblis yang Mengaku Tuhan
10Berita-TERSEBUTLAH seorang ulama bernama Ahmad bin Nazzar. Nama lengkap beliau Abu Maisarah Al-Qoiruwani. Salah seorang ulama Maroko bermadzhab Maliki. Beliau dikenal sebagai Faqihul Maghrib (ahli fikih daerah Maroko). Sosok yang dikenal doanya mustajab. Seorang ulama yang seimbang antara ilmu dan amal. Hampir setiap malam beliau mengkhatamkan Al-Quran dalam shalat tahajud di masjidnya.
Beliau pernah diminta oleh Gubernur Al-Manshur bin Ismail untuk menjabat sebagai qadhi untuk daerah Qoiruwan, namun beliau tidak bersedia menerimanya. Beliau wafat di tahun 338 H.
Ada satu kejadian menarik tentang beliau. Di sela beliau sedang tahajud, tiba-tiba muncul cahaya sangat terang dari tembok masjid. Cahaya itu mengatakan dengan lantang,
“Engkau telah memenuhi wajahku, akulah tuhanmu.”
Apa yang bisa kita bayangkan ketika kita mengalami kejadian semacam ini? Ya, kita sepakat akan merasa sangat bangga. Kita akan merasa telah mencapai puncak beribadah. “Allah telah menampakkan dirinya, berarti saya sudah mencapai derajat hakekat.” Atau kita akan meminta banyak hal, mumpung bertemu langsung dengan Allah, “Ya Allah, berikan aku banyak harta, rumah mewah dan mobil mewah,” “Ya Allah, aku minta karamah, agar bisa menolong hamba-Mu yang sakit,” “Ya, Allah jadikan dia pasangan hidupku.” “Ya Allah, luaskan rizkiku, mudahkan urusanku, mudahkan aku untuk meraih cita-citaku,” dan seabreg permintaan lainnya yang menunjukkan betapa tamaknya kita terhadap dunia.
Hampir bisa dipastikan, orang yang mengalami kejadian semacam ini, esok harinya akan segera membuka praktek pengobatan alternatif karena merasa punya karomah.
Tapi tidak demikian yang dilakukan sang imam. Ulama yang mulia ini memahami hal yang berbeda. Yang mendapat petunjuk Allah melalui ilmu agama yang beliau pahami. Apa yang beliau lakukan?
Ternyata Imam Ahmad bin Nazzar ini meludahi cahaya yang menampakkan wajah ini, dan mengatakan “Pergilah wahai makhluk terlaknat!” Lalu tiba-tiba cahaya itu padam.
Beliau paham apa yang ia alami ini adalah tipuan setan agar orang menjadi ujub dalam beribadah. Lalu dia mengaku telah mencapai puncak nirwana ibadah, derajat makrifat atau hakekat sehingga meninggalkan ibadah sama sekali. []
(Siyar A’lam Nubala: 15/396)
Sumber: kisahmuslim.com/3473-kisah-iblis-mengaku-tuhan.html , Islampos