OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 27 April 2017

Kisah Nabi Musa dan Sungai Nil

Kisah Nabi Musa dan Sungai Nil

10Berita-  JAKARTA -- Menyebut nama Sungai Nil, sebagian besar umat Islam akan teringat dengan kisah Nabi Musa AS. Sebagaimana dikisahkan, sewaktu masih bayi, ibunda Nabi Musa diperintahkan oleh Allah SWT untuk menghanyutkan bayinya (Musa) dalam sebuah peti ke Sungai Nil.

Kisah ini diabadikan oleh Allah SWT dalam Alquran surah Thaaha [20]: 39. Yaitu, ''Letakkan ia (Musa) di dalam peti, kemudian hanyutkanlah ia ke sungai (Nil), maka pasti sungai itu akan membawanya ke tepi, supaya diambil oleh (Firaun) musuh-Ku dan musuhnya. Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku, dan supaya kamu diasuh dibawah pengawasan-Ku.''

Dalam surah Al-Qashash [28] ayat 7, Allah berfirman: ''Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para Rasul.''

Secara jelas, ayat di atas menunjukkan tentang kisah Nabi Musa yang dihanyutkan oleh ibunya ke Sungai Nil. Karena itulah, kisah Nabi Musa dan Sungai Nil sangat terkenal di dunia Islam. Bahkan, dalam Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, juga dikisahkan tentang dihanyutkannya Nabi Musa AS ke Sungai Nil yang kemudian diasuh oleh Permasuri Firaun.

Sungai Nil terletak di Negara Mesir, Benua Afrika. Sungai Nil merupakan sungai terpanjang di dunia. Panjangnya mencapai 6.650 kilometer (km) atau sekitar 4.132 mil. Secara keseluruhan Sungai Nil melintasi sembilan negara di Afrika, seperti Ethiopia, Zaire, Kenya, Uganda, Tanzania, Rwanda, Burundi, Sudan, dan Mesir.

Sungai Nil berasal dari bahasa Yunani, Neilos, yang berarti lembah sungai. Sungai ini identik dengan sejarah Mesir, yakni sejak zaman Mesir kuno. Sungai Nil mempunyai peranan penting dalam peradaban, kehidupan, dan sejarah bangsa Mesir sejak ribuan tahun yang lalu.

Sumber: Republika

Related Posts:

  • Lari dari Ulama Lari dari Ulama 10Berita , Oleh Ustaz Muhammad Arifin Ilham Gelaran pemilukada DKI Jakarta yang telah mengaduk-aduk emosi keberagamaan kita sudah usai. Namun dampak polarisasi umat itu masih sangat terasa. Bahkan sepe… Read More
  • Pengaruh Andalusia di Masjid Ibnu ThulunPengaruh Andalusia di Masjid Ibnu Thulun 10Berita , JAKARTA -- Pengaruh Andalusia pada bagian interiornya terlihat pada keseluruhan dinding mihrab Masjid Ibnu Thulun. Untuk memberikan hiasan menarik pada bagian ini dibe… Read More
  • Inilah 8 Tanaman Hias Penyerap Racun di Dalam RumahInilah 8 Tanaman Hias Penyerap Racun di Dalam Rumah 10Berita - Pada akhir tahun 1980an, Ilmuan di Amerika Serikat melakukan penelitian terhadap tanaman hias yang dianggap mampu untuk membersihkan udara dan menghilangkan racu… Read More
  • Jangan Menyerupai Sikap Ingkar Yahudi Jangan Menyerupai Sikap Ingkar Yahudi ilustrasi Penganut Yahudi membunyikan terompet dalam perayaan Rosh Hashana 10Berita - ‘IKRIMAH berkata, pada suatu hari aku mendatangi Ibnu Abbas yang sedang menangis, sedan… Read More
  • 3 Warisan Dinasti Thuluniyah 3 Warisan Dinasti Thuluniyah 10Berita ,  JAKARTA -- Dinasti Thuluniyah adalah dinasti pertama yang menyatakan merdeka dari Dinasti Abbasiyah. Kekuasaannya mencapai Mesir dan Suriah. Masa pemerintahannya sangat pend… Read More