OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 08 April 2017

Konferensi Persatuan Ummat dan Sunnah Se-ASEAN dan Timur Tengah Bahas Radikalisme dan Ekstremisme

Konferensi Persatuan Ummat dan Sunnah Se-ASEAN dan Timur Tengah Bahas Radikalisme dan Ekstremisme

10Berita-BOGOR  — Sejumlah Ulama dan Cendekiawan Muslim dari negara-negara anggota Association of Southeast Nations (ASEAN) dan Timur Tengah menggelar Muktamar Penanggulangan Radikalisme, Fanatisme, dan Terorisme, di Hotel Rancamaya, Bogor, Jawa Barat, Jumat (7/4/2017).

Konferensi diawali sambutan oleh Dr. Muhammad Zaitun Rasmin. Selain hadir mewakili MUI, Ketua Ikatan Ulama dan Da’i Asia Tenggara ini menyambut baik dan sangat mendukung acara tersebut.

Berikutnya konferensi dibuka secara resmi oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan. Zulkifli yang memiliki latar belakang pendidikan Islam ini juga mengungkapkan sangat mendukung acara ini. Berikutnya sambutan disampaikan juga oleh Perwakilan Dewan Dakwah (DDII), PERSIS (Persatuan Islam), dan perwakilan dari Filipina.

Dalam kesempatan itu, Ketua Penyelenggara Konferensi Persatuan Umat, Ustadz Yusuf Utsman Baisa mengatakan, konferensi ini bertujuan menyerukan persatuan untuk melawan pemikiran ekstremisme dan radikalisme.

Ustadz Yusuf Baisa juga menekankan pentingnya posisi ahli sunnah wal jamaah dalam menghadapi pemikiran yang cenderung mengarah ke radikalisme kepalsuan berdakwah. “Garis besar dari konferensi ini untuk melawan mereka yang mendukung pemikiran ekstremisme dan radikalisme. Salah satunya dengan mengajak para ulama baik dari ASEAN maupun Timur Tengah untuk memberantas pemikiran tersebut melalui cara-cara legal,” ucap Ustadz Yusuf.

Beliau menambahkan, aksi terorisme, radikalisme, dan fanatisme yang terjadi di sejumlah negara di dunia bukanlah ajaran Islam. Dirinya menyebut, aksi itu adalah kebodohan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak memahami Islam secara benar.

Sebanyak 120 perwakilan ulama dari Indonesia serta 80 delegasi dari negara ASEAN dan Timur Tengah, seperti Bahrain, Qatar, Kuwait, dan Sudan, hadir dalam konferensi tersebut.

Acara ini terselenggara atas kerjasama Komite Pembela Ahlul Bait dan Sahabat (KOEPAS) dengan beberapa lembaga dakwah seperti Ikatan Ulama dan Da’i Asia Tenggara, Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Aliansi Anti Aliran Sesat (ANNAS), Wesal TV dan lain-lainnya. [FMursila/Wesal]

Sumber: Ummat Pos