Luhut Ngotot Lanjutkan Reklamasi Walau Pengadilan Menghentikan dan Masyarakat Menolak. Reklamasi untuk Siapa?
10Berita– Pemerintah pusat bersikukuh bahwa reklamasi Pantai Utara Jakarta harus dilakukan. Sekalipun Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih versi hitung cepat, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, sempat menolak program itu.
Penolakan itu menjadi salah satu bahan kampanye Anies-Sandi selama mengikuti Pilkada 2017 ini. Soal pentingnya program reklamasi ini, Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengatakan, pemerintah akan memaparkan data-data tersebut kepada gubernur terpilih nantinya.
“Kita sudah ada proses yang baru, nanti disampaikan, dilihat. Tentu harus dengan baik-baik dijelaskan. Mungkin Pak Anies belum tahu data yang banyak,” kata Luhut Pandjaitan di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis 20 Oktober 2017.
Luhut merasa yakin bahwa Anies Baswedan dan Sandiaga Uno akan melanjutkan reklamasi ini. Sebab menurut Luhut penurunan tanah di Jakarta setiap tahunnya bisa 17,5 cm hingga 23 cm di beberapa tempat.
“Saya kira setelah lihat datanya dari hasil penelitian tentu akan datang dengan pikiran lebih jernih. Kita bicara untuk kepentingan nasional, kepentingan Jakarta,” lanjut Luhut.
Seperti diketahui, dalam kampanye maupun debat pilkada, baik Anies maupun Sandi paling gencar menolak program reklamasi.
“Satu hal yang sangat penting bagi kami, masalah reklamasi adalah masalah keadilan. Proses yang dilakukan sekarang sangat tidak terbuka, sangat tidak berkeadilan. Jauh dari sebuah komitmen terhadap transparansi dan fairness. Di mana nelayan tidak pernah dipikirkan dampaknya,” kata Sandiaga pada debat Pilkada DKI Jakarta, yang kedua di Hotel Bidakara, Jumat malam 27 Januari 2017.
Menurut mantan Ketua umum HIPMI Itu, reklamasi yang saat ini dilakukan pemerintah Jakarta menunjukkan adanya proses yang sangat tidak berkeadilan dan jauh dari prinsip transparansi.
“Bukti di pengadilan dan sudah divonis. Ini adalah sebuah harga mati bahwa kita harus hadirkan keadilan kembali di Jakarta,” ujarnya.
Pasangan nomor urut 3 ini memandang reklamasi sangat tidak berpihak pada kepentingan rakyat dan cenderung tidak transparan sehingga akan banyak merugikan.
“Tetapi ketika semata-mata untuk kepentingan komersial, apalagi yang dibicarakan semata-mata pembeli dan penjual di dalam pengembangan tempat-tempat tinggal di sana maka pertanyaan besar ada belasan ribu bahkan sampai dua puluh ribu nelayan di pesisir Jakarta yang hari ini hidupnya berubah karena reklamasi ini,” kata Anies dalam kesempatan yang lain.(jk/iva)
Sumber: Eramuslim
Jumat, 21 April 2017
Home »
HUKUM
,
NASIONAL
» Luhut Ngotot Lanjutkan Reklamasi Walau Pengadilan Menghentikan dan Masyarakat Menolak. Reklamasi untuk Siapa?
Luhut Ngotot Lanjutkan Reklamasi Walau Pengadilan Menghentikan dan Masyarakat Menolak. Reklamasi untuk Siapa?
By 10 BERITA 4/21/2017 10:24:00 AM
Related Posts:
Tokoh Muda Minang: Hukum Tajam Ke Ustadz Zulkifli, Tumpul Ke Viktor Laiskodat Tokoh Muda Minang: Hukum Tajam Ke Ustadz Zulkifli, Tumpul Ke Viktor Laiskodat 10Berita, JAKARTA – Kamis (18/1/2018), Ustad Zulkifli Muhammad Ali diperiksa oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareksrim Polri a… Read More
Bicara Soal 9 Bulan Kasus Novel Tak Kunjung Tuntas, Dahnil Anzar Dipanggil Polisi Bicara Soal 9 Bulan Kasus Novel Tak Kunjung Tuntas, Dahnil Anzar Dipanggil Polisi 10Berita, Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mendapatkan panggilan polisi mengenai kasus Novel Baswedan. Menurut Dahnil pa… Read More
Mengkritik Kepolisian, Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Dipanggil Polisi Pekan Depan Mengkritik Kepolisian, Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Dipanggil Polisi Pekan Depan 10Berita, Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak tiba-tiba mendapat surat panggilan dari aparat kepolisian. Musabnya, … Read More
Imam Shamsi Ali: Polisi Jangan Tebang Pilih Penegakan HukumImam Shamsi Ali: Polisi Jangan Tebang Pilih Penegakan Hukum 10Berita , JAKARTA -- Mantan Imam masjid New York keturunan Indonesia, Imam Shamsi Ali berharap, pihak kepolisian di Indonesia seharusnya tidak tebang pilih dalam m… Read More
Wakil Ketua DPR: Jangan Tangani Ustadz Cepat, Joshua Lambat Wakil Ketua DPR: Jangan Tangani Ustadz Cepat, Joshua Lambat 10Berita, Aparat penegak hukum diminta tidak bersikap pilih-pilih dalam menangani kasus ujaran kebencian dan SARA. Sikap pilih-pilih hanya akan makin memperk… Read More