Berbagi Tips Buat Ayah Bunda, Inilah Cara Mendidik Anak Tentang Kewajiban Berpuasa
10Berita-MELENGKAPI rasa syukur kita yang tinggal di Indonesia dengan mayoritas penduduknya Muslim, dengan didukung oleh lingkungan masyarakat yang sedang gencar melakukan ibadah, orangtua bisa menerapkan pendidikan akhlak dan agama di dalam lingkup rumah.
Menanamkan kesadaran anak puasa Ramadhan dapat dimulai secara bertahap dan menyenangkan. Dengan mengajarkan anak puasa sejak dini, mereka akan terbiasa menjalankan ibadah puasa sebagai sebuah kebiasaan dan bukan lagi menjadi tekanan. Hal ini akan bermanfaat bagi kesehatan dan kecerdasan spiritual anak di masa mendatang.
Tentu saja karena kewajiban berpuasa Ramadhan belum dibebankan kepada mereka atau kondisi mereka belum mendapat kewajiban sebagaimana Muslim yang aqil baligh atau dikenal dengan istilah Mukallaf. Namun sejak dini mereka wajib dikenalkan dan diajarkan serta dilatih untuk dapat melaksanakannya dengan sebaik-baiknya sampai saatnya tiba. Nah, ayah bunda, berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan:
1. Beritahu anak tentang syafaat dan keutamaan bulan Ramadhan dengan penjelasan dan bahasa yang sesuai dengan usianya.
2. Ciptakan suasana gembira & semangat Ramadhan di rumah. Misalnya dengan memasang poster ceklist aktivitas ibadah selama #Ramadhan
3. Beri apresiasi atas kegigihan anak dalam usahanya meningkatkan amalan selama Ramadhan. Misal, jika puasa full diberi hadiah saat lebaran
4. Beri contoh langsung dan jelaskan kepada anak setiap kali Anda melakukan aktivitas Ramadhan, ajak anak untuk terlibat.
5. Biasakan anak untuk belajar melakukan ibadah Ramadhan sesuai tahapan usianya. Misal batita, cukup melihat Ayah&Ibunya sahur, jika ia ikut bangun ajak makan dan jelaskan “Nak, Ayah dan Ibu sedang sahur untuk berpuasa di esok hari,” Untuk usia 4 tahun mulai diajak sahur dan puasa sebisanya, usia 5 tahun mulai dibujuk untuk belajar puasa sampai dzuhur, dan seterusnya.
Siapkan makanan dan minuman kesukaan anak sebagai motivasi agar lebih semangat dan merasakan nikmatnya berbuka puasa.
6. Ajari anak untuk terlibat aktif di lingkungannya saat Ramadhan, seperti pergi shalat tarawih ke masjid bersama teman-temannya, menghadiri acara buka puasa bersama di sekolah, dan lainnya, sehingga anak memiliki kesan bahwa bulan Ramadhan menyenangkan.
7. Ajari anak untuk semakin gemar berbagi. Ajak anak menyiapkan makanan dan minuman ringan untuk diantarkan ke rumah tetangga atau saudara.
Jika memungkinkan, ajak ke panti asuhan atau rumah singgah dan berbagi makanan untuk buka puasa bersama.
8. Jadikan Ramadhan sebagai momen untuk memperbaiki akhlak anak. Misal “Dek, kalo lagi puasa ngambeknya dikurangi ya, supaya pahalanya bisa berlipat,” Saat membuat poster jadwal ibadah harian, tambahkan tentang mengendalikan akhlak dengan daftar ceklis harian.
Contoh: berbicara santun kepada Ibu, bermain akur dengan adik. Buat apresiasi, misal; jika lebih dari 15 hari berakhlak baik, dapat hadiah.
9. Jelaskan fiqih puasa sederhana kepada anak. Seperti apa yang membatalkan puasa, do’a sahur & berbuka puasa, tata cara shalat tarawih, dan lainnya.
Menjelaskan hukum fiqih puasa sangat penting, agar anak tidak memiliki persepsi yang salah atau mendapat informasi yang salah.
Jangan sampai anak tiba-tiba mengadu kepada kita “Ibu, aku puasanya batal, soalnya aku kentut.” Atau “Ibu, aku batal puasanya, tadi di sekolah lupa, minum sisa air di botol minumku, ya udah jadi aku sekalian aja jajan coklat.” Atau “Ibu, kata temanku kalo kita nangis puasanya batal ya.” Nah lho? Disini edukasi orangtua sangat penting.
10. Dalam bulan yang penuh berkah, do’akan anak kita dengan sepenuh hati meminta kepada Allah agar anak kita senantiasa dalam lindungan dan rahmatNYA, petunjuk dan hidayahNYA, agar segala apa yang kita upayakan untuk kebaikan anak, berbuah ridho dari Allah sehingga anak kita terwujud menjadi anak yang sholeh dan sholehah.
Sumber: Ummat.pos