Di Malaysia, Habib Rizieq sedang selesaikan kuliah Doktor
10Berita-JAKARTA — Ketua pembina GNPF MUI,Muhammad Rizieq Husein Syihab yang populer dipanggil Habib Rizieq ternyata sedang berada di Malaysia. Secara intensif, Ia menemui dua orang promotor untuk konsultasi desertasinya di Universitas Sains Islam Malaysia (USIM), Nilai, Negeri Sembilan.
“HRS saat ini kandidat doktor pada Dakwah dan Manajemen Islam Universitas Sains Islam Malaysia. Disertasinya sudah 70 persen,” ujar Kepala Program Dakwah dan Manajemen Islam USIM, Associate Proffesor Dr Kamaluddin Nurdin Marjuni di Kuala Lumpur, Kamis (11/5). Demikian dikutip Antara.
Pria asal Indonesia alumni Universitas Al-Azhar Kairo Mesir tersebut saat ini menjadi promotor pertama Habib Rizieq sedangkan promotor kedua Dr. Ahmed Abdul Malik dari Nigeria.
BACA JUGA: MUI Minta Polisi Tak Perlakukan Habib Rizieq Syihab Bak Penjahat
Kamaluddin mengatakan HRS memulai S3 pada September 2012 di Universiti Sains Islam Malaysia di Program Dakwah dan Pengurusan Islam, Fakulti Kepimpinan dan Pengurusan.
“HRS menulis disertasi dalam Bahasa Arab Manahij At-Tamyiz Bayna Al-Ushul Wa Al-Furu’ Inda Ahli Suna Waljama’ah atau Metode Pemisahan Antara Masalah Usuliyyah dan Furui’yyah menurut Ahlu Sunnah Waljama’ah,” katanya.
Menurut Kamalludin, saat ini HRS berada pada semester sembilan. Seandainya tidak disibukkan dengan dakwah dan politik di Indonesia, maka seharusnya Ia sudah dapat selesaikan program doktornya pada akhir tahun 2015 atau semester tujuh.
“Ketika dia mengambil dua mata kuliah (Data Analisis & Metodologi Research) yang diwajibkan kepada setiap mahasiswa program doktor pada semester pertama tahun 2012, Dr. Mikail Ibrahim, dosen mata kuliah Data Analisis terheran-heran melihat kecerdasan HRS yang dapat menyelesaikan seluruh tugasan dengan cemerlang,” katanya.
Kamaluddin mengatakan mata kuliah tersebut adalah mata kuliah yang paling sulit dan memerlukan ketelitian mendalam, sedangkan HRS akan membawa laporan hasil kajian berkardus-kardus atas tugas yang diberikan oleh dosen.
“Saya bertanya ‘Habib kenapa mau lanjut ke PhD, sementara Habib merupakan salah satu tokoh agama Islam di Indonesia. Jawabannya, sampai lagi ke tahap alim saya masih perlu belajar dan belajar, sebab sudah tanggung S1 dan S2 sudah di tangan,” katanya menirukan.
Kamaluddin dalam keterangannya juga berharap semoga keadaan dakwah di Indonesia yang beliau perjuangkan selama ini, mengarah kepada keadaan yang kondusif.
“Sehingga dia dapat kembali konsentrasi penuh menyelesaikan desertasinya yang tinggal 30 persen saja, sehingga dapat melakukan promosi doktor di awal tahun 2018 mendatang,” pungkasnya. [fm/ian/merdeka]
Sumber: merdeka, Ummat.pos