OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 19 Juni 2017

Prabowo-Gatot: Keras, Tegas dan Nasionalis

Prabowo-Gatot: Keras, Tegas dan Nasionalis


10Berita - Kendati perhelatan pemilihan presiden (Pilpres) kurang lebih masih dua tahun lagi,‎ namun atmosfer politik serta persiapan tampak sudah mulai dilakukan. Berbagai kalangan memprediksi, pertarungan pada Pilpres 2019 mendatang akan kembali menyajikan laga antara sosok petahana Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.

Disisi lain, nama Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, turut meramaikan bursa calon presiden (Capres) 2019 mendatang. “Prabowo Subianto, kemungkinan besar akan mencalonkan diri kembali pada pilpres 2019,” kata Ketua DPP Gerindra, Desmond J Mahesa di Jakarta, Minggu (18/6/2017).

Hal tak jauh berbeda dikemukakan oleh Wakil Sekjen DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade. "Pak Prabowo Insya Allah akan dicalonkan di Pilpres 2019,” katanya di Jakarta, Minggu (18/6/2017).

Andre mengatakan, kembali majunya Prabowo didasari adanya keinginan rakyat yang belakangan kecewa dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Puyuono, mengatakan partainya tidak mungkin mengusung Panglima TNI Gatot Nurmantyo sebagai presiden pada PIlpres 2019.

"Hingga kini Gerindra masih sehati untuk mengusung Prabowo Subianto. Kecuali kalau untuk posisi Cawapres mungkin bisa diusung," katanya di Jakarta, Minggu (18/6/2017).

Nasionalis

Pengamat Politik Universitas Padjajaran, Idil Akbar, menilai, sosok Gatot memiliki peluang untuk berlaga dalam Pilpres 2019 mendatang. "Hal itu bisa saja terjadi selama ada dukungan politik yang konkrit untuk beliau," katanya di Jakarta, Minggu (18/6/2017).

Namun yang menjadi persoalan menurut dia yakni terkait ada tidaknya partai politik yang bakal mengusung Gatot. "Dan sejauh mana parpol tersebut akan penuh memberikan dukungan pada beliau untuk maju sebagai capres?," sebut Idil.

Idil berpendapat, Gatot sudah menunjukkan ketegasannya untuk melindungi rakyat, negara, dan bangsa, serta patuh pada presiden sebagai panglima tertinggi. "Beliau juga seorang nasionalis dan fokus pada tugasnya sebagai panglima TNI," sebutnya.

Semen‎tara, Pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago, menilai Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memang sudah memiliki keinginan untuk turun gelanggang pada Pemilu Presiden 2019. Kendati begitu, Pangi melihat masih ada kendala bagi Gatot untuk memuluskan niatan nyapres itu.

"Saya kira kemungkinan Gatot diusung parpol tetap masih punya kans sepanjang elektibilitasnya dan trend dia menanjak terus," ujar Pangi di Jakarta (18/6/2017).

Menurutnya, mungkin saja Prabowo melirik Gatot karena menganggap Gatot merupakan lawan tanding yang sebanding dengan Presiden Joko Widodo.

Pengamat politik dari Universitas Mercu Buana (UMB), Maksimus Ramses Lalongkoe, menyoroti figur Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang memiliki elektabilitas tinggi.

Ramses bahkan menilai, Gatot akan cocok apabila menjadi Cawapres Jokowi di Pilpres 2019 nanti. "Karena Gatot integritasnya baik dan loyal terhadap Presiden. Gatot juga sangat nasionalis pemikirannya," pungkasnya di Jakarta.

Sementara, Gatot sendiri dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV One, pada Selasa (8/11/2016) lalu, sempat menegaskan bahwa dirinya tidak akan memilih jalan sebagai presiden.

"Umur saya sudah 56 tahun, karena itu lebih baik saya menjadi tumbal untuk menjaga Kebhinekaan Tunggal Ika, dari pada harus jadi presiden," kata Gatot.

Sumber: opinibangsa.id / htc